Kementerian pertahanan RI melalui Program Kredit Ekspor melakukan pengadaan kapal kombatan jenis PKR (Perusak Kawal Rudal) sebanyak 2 (dua) kapal. Pengadaan kapal PKR dimaksudkan untuk lebih memperkuat armada kapal kombatan TNI AL, guna menjaga dan mengamankan kedaulatan wilayah perairan Indonesia yang sangat luas.
Pemenang tender PKR adalah shipyard dari Belanda, yaitu Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS), berpartner dengan sebuah perusahaan elektronika pertahanan terkenal dari Belanda, yaitu Thales Nederland (TNL) sebagai Lead Integrator SEWACO (Sensor, Weapon, and Command). Untuk mematuhi regulasi pemerintah, sesuai UU No. 16/2012 tentang Industri Pertahanan, yang mengharuskan adanya local content dan offset dalam setiap pengadaan alutsista dari luar negeri, maka Thales Nederland menjalin kerja sama dengan PT Len Industri (Persero) dalam pekerjaan pembuatan Combat Management System kapal PKR ini.
Len berhasil mendapatkan kontrak pengembangan dan produksi software kapal perang untuk pasar ekspor Belanda
Len berhasil mendapatkan kontrak ekspor software kapal perang dari Thales Nederland untuk pertama kalinya pada bulan Oktober 2013. Kontrak pertama berupa Development, Production, Testing and Supply of Software untuk CMS kapal perang PKR telah berhasil diselesaikan tepat waktu oleh Len pada bulan April 2014. Pada kontrak pertama tersebut, Len telah merampungkan kegiatan TOKAT (Transfer of Knowledge and Technology), dan pekerjaan Pengembangan, Produksi dan Testing Integration software IFF (Identification Friend and Foe).
Dengan keberhasilan Len pada kontrak pertama, maka Len kembali mendapat kontrak dari Thales Nederland pada bulan Mei 2014. Kontrak kedua ini akan diselesaikan dalam jangka waktu 8 (delapan) bulan, yang mencakup: pengembangan, produksi dan testing integration software untuk EO Tracker, Decoy Launcher dan SAM.
Kontrak kerja Len dangan Thales Nederland tersebut telah memberikan warna baru dan era baru bagi Len, terutama dalam kiprahnya di sektor pertahanan. Dengan kontrak kerja tersebut, berarti Len telah dipercaya oleh industri pertahanan kelas dunia, seperti Thales Nederland. Dengan kontrak tersebut berarti Len juga mulai memasuki arena pasar global, melalui kerjasama dengan industri pertahanan multi nasional. Software yang dikembangkan dan diproduksi oleh Len dalam kontrak tersebut, bukan saja digunakan untuk kapal PKR pesanan pemerintah Indonesia, melainkan juga untuk memenuhi pesanan dari negara lain. Keberhasilan Len dalam kontrak pengembangan dan produksi software kapal perang tersebut, akan membuka berbagai peluang baru, baik di pasar domestik maupun pasar global, khususnya bidang Naval Combat Management System (CMS) dan Naval Combat System Integration (CSI).
Pembaharuan MOU untuk Peningkatan Kerjasama Len dan Thales Nederland (TNL)
Untuk lebih meningkatkan dan memperluas kerjasama strategis antara PT Len Industri dan Thales Nederland, maka pada tanggal 26 Agustus 2014 bertempat di PT Len Industri, telah dilakukan penandatanganan MoU antara PT Len Industri (Persero) dan Thales Nederland yang dilakukan oleh Direktur Utama Len, Abraham Mose dan CEO Thales Nederland, Gerben Edelijn. MOU yang ditandatangani tersebut merupakan pembaruan dan pengembangan atas MOU sebelumnya. Dengan penandatanganan MoU ini, diharapkan, dapat lebih memperkuat kerjasama antara PT Len Industri dan Thales Nederland, di bidang Naval Combat Management Systems dan Naval Combat System Integration di masa depan, khususnya Program pembangunan PKR dan Program modernisasi Sewaco kapal-kapal yang dibangun oleh Thales Nederland, yang populasinya cukup banyak.
Adanya MoU dan Kontrak Kerja antara PT. Len Industri dengan Thales Nederland tersebut, membuktikan bahwa PT Len Industri telah dipercaya oleh Perusahaan Kelas Dunia yang bersifat Multinasional, khususnya di bidang Industri Pertahanan, melengkapi kepercayaan perusahaan Multinasional lain yang sebelumnya telah mempercayai PT Len Industri untuk bidang Industri ICT, dan Industri Railway Signaling System.
Hingga saat ini, PT Len Industri merupakan satu-satunya industri pertahanan di Indonesia yang telah berhasil mengembangkan, memproduksi dan menggelar CMS (Combat Management System) Dalam Negeri, yang telah digunakan secara operasional oleh TNI AL, KRI Kelas Ahmad Yani, yaitu KRI YOS, KRI OWA, dan KRI AHP. Saat ini, Len juga mendapat kepercayaan dari Kemhan dan TNI AL untuk melaksanakan kontrak Pengadaan CMS Dalam Negeri sebanyak 2 (dua) kapal jenis Kapal Cepat Rudal (KCR), yaitu: KRI Rencong dan KRI Mandau, serta 2 (dua) kapal jenis Kapal Cepat Torpedo (KCT) yaitu KRI Ajak dan KRI Singa.
Keberhasilan Len dalam menyelesaikan kontrak pengembangan dan produksi software integrasi CMS Tacticos dari Thales Nederland, serta kemampuan Len mengintegrasikan CMS Dalam Negeri dengan peralatan sensor dan senjata eksisting, merupakan pondasi terpenting bagi Len dalam mengembangkan kemampuan dan penguasaan teknologi naval combat system integration. Kemampuan Len dalam combat system integration tersebut, sedang dan akan terus ditingkatkan melalui litbang internal/nasional dan kerjasama strategis dengan industri SEWACO kelas dunia, seperti dengan Thales Nederland. (ARC)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 27 Agustus 2014
LEN Tandatangani Kontrak Kontrak Ekspor Perangkat Lunak Kapal Perang
Label:
Industri Pertahanan,
Kapal Perang,
Produk Nasional,
PT LEN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Kejutan menyenangkan datang di akhir tahun 2013 ini. Sejumlah pengadaan alutsista yang termaktub dalam MEF terus berlangsung, bahkan di perc...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Pembangunan pesawat tempur generasi baru berkemampuan siluman KFX/IFX merupakan projek prestisius dalam bidang militer antara Korea Selatan ...
-
6 Polwan cantik yang merupakan presenter NTMC POLRI, Rabu (2/3) pagi mengikuti kegiatan latihan menembak yang berlangsung di Lapangan Tembak...
-
Pantsir-S short-range air defense system (all images JKGR) Sekilat Perang Yom Kippur 1973 Peperangan Yom Kippur antara Israel dan Mesi...
-
Pesaing utama rudal AIM-120 AMRAAM andalan Amerika Serikat, R-77 kerap dijuluki AMRAAMSKI. Pertanyaan paling mendasar, sehebat apakah rudal ...
-
Puncak Everest di Pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8.848 meter, merupakan impian bagi setiap pendaki gunung di dunia untuk bisa mencap...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar