Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa program bela negara sama sekali tidak menggunakan anggaran pertahanan dan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Anggaran rutin untuk program bela negara sudah tersedia di Direktorat Potensi Pertahanan Kemenhan.
"Untuk sekarang ini, biaya kita yang diambil dari anggaran rutin dan plus yang lain-lain lah. Kalau anggaran rutin seperti biasa sekitar Rp 9 miliar," ujar Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Timbul Siahaan dalam wawancara dengan Kompas.com di Jakarta, Jumat (19/10/2015).
Menurut Timbul, bela negara adalah salah satu bentuk program Direktur Bela Negara, yang berada di bawah Dirjen Pothan Kemenhan.
Sebelum berbentuk program pelatihan khusus, program bela negara sudah dilakukan melalui sosialisasi dan kegiatan penyuluhan ke berbagai daerah.
Dengan adanya program pelatihan khusus, anggaran yang sebelumnya digunakan untuk sosialisasi dan penyuluhan, dialihkan untuk program bela negara.
Adapun, penggunaan anggaran akan difokuskan untuk sewa tempat, ongkos instruktur, biaya transportasi, seragam peserta, hingga konsumsi bagi seluruh peserta program.
Mulai hari ini, Kemenhan menyelenggarakan program bela negara di 45 kabupaten/kota. Anggaran yang telah disediakan untuk program selama satu bulan sebesar Rp 10 miliar.
Menurut Timbul, program ini dilaksanakan bekerja sama dengan Pemda setempat. Jika sudah berjalan optimal, program bela negara dapat dijalankan sendiri oleh bupati dan wali kota.
Selain melalui Pemda, program bela negara juga dapat dilakukan berbagai instansi atau lembaga negara dan pihak swasta. Jika demikian, anggaran program disediakan oleh pihak eksternal, bukan dari Kemenhan. (Kompas)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 19 Oktober 2015
Tak Pakai Anggaran Pertahanan Program Bela Negara Gunakan Anggaran Khusus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI R Ediwan Prabowo, Selasa (11/11), memimpin The 10th Indonesia – Russia Commission Meet...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/09/201...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Dua perusahaan plat merah, PT Dahana (Persero) dan PT Sucofindo (Persero) bersinergi dalam penyediaan barang dan jasa di sektor bahan peleda...
-
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro tiba tiba menyampaikan kabar mengejutkan terkait kontrak pengadaan tiga kapal selam Changbogo buatan ...
-
Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin menegaskan, pihaknya sama sekali tidak membawa kepentingan tertentu da...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
NKRI sudah dikepung rapat oleh neokolim yang hampir sekarat ini: Darwin Australia, Cocos Island, Diego Garcia, Guam, Filipina sampai Singapu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar