TNI Angkatan Udara tetap bersabar menunggu proses pembelian penempur generasi 4++ buatan Rusia, Sukhoi Su-35 Flanker-E, guna menggantikan F-5E/F Tiger II yang saat ini tinggal beberapa unit dioperasikan oleh Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi, Madiun.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Wieko Syofyan mewakili KSAU Marsekal TNI Agus Supriatna menyatakan hal tersebut kepada media di Mabesau, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat 24 Juni 2016.
Dikonfirmasi apa detail proses yang saat ini tengah dilakukan, Kadispenau menjelaskan bahwa hal itu menyangkut spesifikasi teknis (spektek) yang diinginkan oleh TNI AU dari Su-35 yang akan dibeli Pemerintah Indonesia. “Itu hanya tinggal kesepakatan saja. Dengan biaya anggaran yang ada, TNI AU ingin mendapatkan spektek yang terbaik,” ujarnya. Hal lainnya, lanjut Wieko Syofyan, adalah menyangkut cara pembayarannya. “Tapi, sekali lagi, ini ranahnya Kementerian Pertahanan ya,” ujar Kadispenau menjawab pertanyaan wartawan. “TNI AU hanya merekomendasikan saja.”
Kepala Dinas Pengadaan (Kadisada) TNI AU Marsma TNI Fachri Adamy dalam kesempatan yang sama saat ditanya Angkasa mengatakan, pengadaan Su-35 termasuk dalam program jangka dekat TNI AU. “Pengadaan jangka dekat di TNI AU saat ini adalah melengkapi pesawat T-50 Golden Eagle dengan radar dan persenjataannya, pengadaan radar untuk melengkapi Satuan Radar, dan pengadaan Su-35,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten Operasi KSAU Marsda TNI Barhim, juga dalam kesempatan yang sama menyampaikan kepada Angkasa, untuk pengadaan pesawat tempur di TNI AU arahnya adalah melengkapi tipe yang ada, bukan menambah tipe baru. “Jadi ya melengkapi yang kita punya sekarang ini: F-16, Sukhoi, dan T-50. Hawk 100/200 kemungkinan besar akan diganti oleh T-50, tapi varian A-50 (FA-50),” ujar mantan Pangkoopsau II ini. Ditambahkan, FA-50 akan dipilih selain karena spekteknya juga dalam kaitan kerja sama pengembangan KF-X/IF-X yang tengah dikerjakan oleh Korea Selatan dan Indonesia.
Meski demikian, proses memang masih terus bergulir. Dalam catatan Angkasa, beberapa hal yang diinginkan oleh TNI AU belum tentu sama dengan apa yang diputuskan oleh Kementerian Pertahanan. So, mari kita tunggu saja. (Angkasa)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 25 Juni 2016
TNI AU Bersabar Menunggu Pembelian Su-35 Flanker-E
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
Kejutan menyenangkan datang di akhir tahun 2013 ini. Sejumlah pengadaan alutsista yang termaktub dalam MEF terus berlangsung, bahkan di perc...
-
Mantan Presiden dan Menristek BJ Habibie angkat bicara soal rencana pengembangan bersama jet tempur canggih antara Indonesia dan Korea Selat...
-
Setelah pesanan pasti empat dari delapan pesawat tempur kontra penyusup EMB-314 Super Tucano diserahkan kepada TNI AU, Embraer Brazil bernia...
-
6 Polwan cantik yang merupakan presenter NTMC POLRI, Rabu (2/3) pagi mengikuti kegiatan latihan menembak yang berlangsung di Lapangan Tembak...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Sejak proklamasi dibacakan, Indonesia selalu aktif dan berkomitmen kuat untuk menjaga perdamaian dunia. Kebijakan ini tertuang dalam amanat ...
-
Salah satu unsur Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) di jajaran Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta KRI Teluk Hading-538 m...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
Semesti PT DI membuat pes jet tempur , membuat hellicopter, atau pesawat air bush saja, ini sebagai modal per ekonomian NKRI supaya rupiah mengalah kan dollar dan mata uang asing lain nya, seperti korea, japan, france, inggris, belgia, rusia dan usa amerika serikat mereka negara sudah mandiri membuat pesawat jet tempur dan banyak langganan nya, seperti nys indonesia mahir membuat jet darat saja seperti, yamaha, honda dan kawasaki
BalasHapus