Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Moeldoko mengajak seluruh prajurit Kopassus untuk memberikan dukungan moril terhadap rekannya yang terlibat masalah kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Hal ini disampaikan KSAD di hadapan ratusan anak buahnya.
"Pada kesempatan ini, saya mengajak mari kita berikan dorongan moril dan doa kepada rekan-rekan kita yang sedang menjalani proses hukum dalam kasus Cebongan," kata KSAD dalam upacara penyematan Brevet Komando Kehormatan Pasukan Khusus (Kopassus) di Makopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Selasa (11/6).
Sebagai prajurit ksatria, dukungan moril diberikan karena prajurit Kopassus yang terlibat telah menunjukkan sikap profesional dalam mengakui dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ia menegaskan, sikap ksatria harus menjadi semangat yang tidak pernah surut dalam mengukir pengabdian Korps Baret Merah.
"Saya ingin semua prajurit TNI AD menjadi prajurit yang profesional dan santun," ucap Moeldoko, menambahkan.
Dalam kesempatan tersebut, Moeldoko juga menegaskan, pihaknya tidak akan menutup-nutupi proses hukum kasus Cebongan. Semua langkah hukum dilakukan sesuai prosedur dan diselesaikan hingga tuntas.
"Kasus cebongan tidak ada yang ditutup-tutupi. Semua berjalan sesuai prosedur dan ada tahapan-tahapan yang harus dilakukan," ucapnya.
Kasus penyerangan di LP Cebongan yang terjadi pada 23 Maret 2013 lalu menewaskan empat tahanan titipan Polda DIY. Mereka adalah Hendrik Angel Sahatapi alias Deki, Yohanes Juan Mambait, Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi, dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi.
11 Anggota Kopassus ditetapkan sebagai tersangka penyerangan dan pembunuhan keempatnya. Latar belakang penyerangan ke Lapas Cebongan tersebut adalah pengeroyokan dan pembunuhan terhadap Serka Heru Santoso di Hugo's Cafe pada 19 Maret 2013 dan pengeroyokan terhadap mantan anggota Kopassus Sertu Sriyono pada 20 Maret 2013. (Merdeka)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI R Ediwan Prabowo, Selasa (11/11), memimpin The 10th Indonesia – Russia Commission Meet...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/09/201...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Dua perusahaan plat merah, PT Dahana (Persero) dan PT Sucofindo (Persero) bersinergi dalam penyediaan barang dan jasa di sektor bahan peleda...
-
Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin menegaskan, pihaknya sama sekali tidak membawa kepentingan tertentu da...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar