Kekuatan laut Indonesia akan kembali mengalami stagnasi kapal selam. Kondisi seperti ini terus terjadi sejak sejak 1981. Ancaman stagnasi akan terjadi jika Indonesia tak lagi berencana membeli kapal selam baru setelah pengadaan tiga kapal selam dari Korea selatan. Padahal kebutuhan kapal selam cukup tinggi dikarenakan luasnya wilayah perairan Indonesia.
Kondisi stagnasi ini memang tidak perlu terjadi, mengingat biaya pengadaan kapal selam sebenarnya tak jauh berbeda dengan kapal perang permukaan, khususnya kapal kombatan. Dengan demikian, kebutuhan kapal selam Indonesia hingga enam atau delapan unit sebenarnya bisa dipenuhi dari aspek finansial.
Kondisi stagnasi dapat dihindari jika ada kesamaan cara pandang dan sikap antara Angkatan Laut dan Kementerian Pertahanan. Jangan lagi pengadaan kapal selam meleset lima tahun seperti sebelumnya. Perlu adanya rencana tertulis pengadaan kapal selam baru yang tercantum dalam dokumen resmi perencanaan pembangunan kekuatan. (JMOL)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Minggu, 22 Februari 2015
Stagnasi Kapal Selam Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI R Ediwan Prabowo, Selasa (11/11), memimpin The 10th Indonesia – Russia Commission Meet...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/09/201...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Dua perusahaan plat merah, PT Dahana (Persero) dan PT Sucofindo (Persero) bersinergi dalam penyediaan barang dan jasa di sektor bahan peleda...
-
Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin menegaskan, pihaknya sama sekali tidak membawa kepentingan tertentu da...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Selasa (1/3) malam kemarin terjadi baku tembak tak jauh dari pintu masuk Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Rupanya baku tembak tersebut ant...
-
Kebutuhan prajurit TNI terhadap peluru per tahunnya masih defisit sekitar 450 juta butir. Kekurangan itu coba dipasok PT Pindad yang awal ta...
apa lg nanti isu media beredar 2017 kapal lcs amerika ke singapoer menjaga sengketa dngan laut cina, otomatis , kpal amerika beradapan dengan kapl nkri , gimana nanti 2017 semakin rumit, harus dari sekarang kemenha di sport dpr ri buat kapal induk dan kapal selam buat indonesia,
BalasHapusSecara logika jika semuanya sudah ada kontrak pengadaan,,, cuma biasa indonesia sifatnya orang jawa merendah diri,,,,soal pembelian dari korsel hanya pengalihan perhatian,,, dan dari Rusia lah yang sebenarnya di pesan besar besaran, itu namanya strategi,,,, Gak cuma permainan sepak bola saja yang butuh strategi,, rahasia negara masak pihak asing harus tahu resep nya,,,, hehe
BalasHapus