PT Pindad (Persero), akan memproduksi 2 tipe peluru kendali atau rudal. Selama ini, kebutuhan rudal pertahanan masih bergantung pada produk impor.
Direktur Utama Pindad, Silmy Karim, mengungkapkan bahwa pihaknya akan memproduksi 2 jenis rudal, yakni rudal anti serangan udara dan rudal jarak pendek. Untuk teknologinya, BUMN senjata ini akan bekerja sama dengan 2 negara Eropa yakni Swedia dan Prancis.
"Kita ada punya rencana ke rudal anti serangan udara, kerja sama dengan Swedia, kita sedang kolaborasi kemungkinan kerja samanya, yang jelas kita akan sama mereka. Dalam 2 tahun semoga bisa (produksi)," jelasnya kepada detikFinance, di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (9/6/2016).
Sementara untuk rudal jarak pendek, perusahaan yang bermarkas di Bandung ini akan bekerja sama dengan produsen senjata asal Perancis. Jangkauan tembak rudal yang ditawarkan negara itu mencapai 40 kilometer (km).
Untuk memproduksi bahan pendorong rudal berupa propelan, sambung Silmy, Pindad akan menggandeng PT Dahana (Persero), yang selama ini aktif memproduksi bahan peledak komersial.
"Propelan nanti Dahana produksi yah kita kan ambil (beli). Tapi rencananya kita akan gabung kok produksi propelan dengan Dahana," tutupnya. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 10 Juni 2016
Gunakan Teknologi Swedia dan Prancis Pindad Akan Produksi Rudal Anti Serangan Udara
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI R Ediwan Prabowo, Selasa (11/11), memimpin The 10th Indonesia – Russia Commission Meet...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/09/201...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Dua perusahaan plat merah, PT Dahana (Persero) dan PT Sucofindo (Persero) bersinergi dalam penyediaan barang dan jasa di sektor bahan peleda...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin menegaskan, pihaknya sama sekali tidak membawa kepentingan tertentu da...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
rudal nya nanggung hanya rudal jarak pendek, sedang KORUT sudah menguji rudal jarak jauh antara benua, dan cocok buat serang udara dan pertahanan udara jet tempur staile, seperti jet sukhoi 35, sukhoi 50 , f35, f22 ,atau jet tempur staile f111 amerika serikat. semoga indonesia super power
BalasHapusT.o.T aja pak dengan eropa timur,,kerjasama yg ada low end banget tech nya...
BalasHapusT.o.T aja pak dengan eropa timur,,kerjasama yg ada low end banget tech nya...
BalasHapus