PT Dirgantara Indonesia (PTDI) meningkatkan kemampuan salah satu produk unggulannya yakni pesawat baling-baling CN235 dengan teknologi Anti-Submarine Warfare (ASW). Pesawat CN235 ini bisa dilengkapi oleh sonar dan radar khusus yang mampu mendeteksi keberadaan kapal selam.
"Kita coba anti submarine di pesawat CN235. Kita upgrade menjadi anti submarine. Dia bisa deteksi kapal selam," kata Direktur Niaga dan Restrukturisasi PTDI Budiman Saleh kepada detikFinance, Jumat (3/10/2014).
Selain dilengkapi teknologi anti kapal selam, CN235 bisa dipasang torpedo. Teknologi anti kapal selam ini baru terpasang pada pesawat CN235 yang dibeli dan dimiliki oleh militer Turki.
"Kita ujicobakan pada CN235 di Turki," sebutnya.
Budiman menjelaskan insinyur PTDI memiliki kemampuan di bidang rekayasa atau pengembangan pesawat. Dengan kemampuan itu, para insinyur mampu meningkatkan kemampuan CN235 yang awalnya merupakan produk kerjasama PTDI dan Cassa Spanyol (sekarang Airbus Military) tersebut.
"Kita banyak buat rekayasa, itu justru bikin nilai lebih tinggi. Itu dilakukan dari Bandung semua," sebutnya.
Dengan nilai tambah ini, harga pesawat pun bisa melonjak. Varian termahal seperti CN235 MPA. Pesawat yang biasa digunakan untuk patroli laut atau marine patrol ini telah dipakai militer Indonesia dan penjaga pantai Korea Selatan.
"CN235 sangat variatif harganya. Minimal US$ 28 juta. Itu sangat basic sedangkan untuk yang kompleks bisa US$ 55 juta," jelasnya.
PTDI berencana mengembangkan varian CN235 next generation (nextG). Nantinya kapasitas penumpang akan dinaikkan. Pesawat, CN235 nextG ini, menggunakan sistem navigasi dan komunikasi digital dan glass cockpit technology.
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Minggu, 05 Oktober 2014
Pesawat CN-235 Buatan PT DI Mampu Lacak Keberadaan Kapal Selam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI R Ediwan Prabowo, Selasa (11/11), memimpin The 10th Indonesia – Russia Commission Meet...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/09/201...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Dua perusahaan plat merah, PT Dahana (Persero) dan PT Sucofindo (Persero) bersinergi dalam penyediaan barang dan jasa di sektor bahan peleda...
-
Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin menegaskan, pihaknya sama sekali tidak membawa kepentingan tertentu da...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Selasa (1/3) malam kemarin terjadi baku tembak tak jauh dari pintu masuk Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Rupanya baku tembak tersebut ant...
-
Kebutuhan prajurit TNI terhadap peluru per tahunnya masih defisit sekitar 450 juta butir. Kekurangan itu coba dipasok PT Pindad yang awal ta...
-
Menurunnya visi kemaritiman bangsa Indonesia setelah era Presiden Sukarno disebabkan karena masih melekatnya visi kontinental yang terpatri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar