Detasemen Zeni TNI AD akan ditingkatkan menjadi batalyon. Ini dilakukan salah satunya untuk membantu program Nawacita Presiden Joko Widodo dalam hal pembangunan.
"Zeni sedang dalam proses peningkatan, karena Zeni sedang laku keras, yang kebetulan sejalan dengan progam pembangunan Nawacita, jadi itu program-program yang bisa dilakukan mereka (Zeni). Maka itu sudah ada pembicaraan internal untuk peningkatan," ujar Kadispenad Brigjen TNI Sabrar Fadhilah.
Hal tersebut disampaikannya dalam acara gathering media di Kartika Media Center TNI, Jl Abdul Rahman Saleh, Jakarta Pusat, Jumat (8/1/2015). Fadhilah menjelaskan ada 9 kemampuan Zeni TNI AD, di antaranya membangun dan memusnahkan konstruksi.
"Mereka memiliki kemampuan penghancuran, kontruksi, nubika (nuklir, biologi, kimia)," kata Fadhilah.
Selain itu Zeni juga memiliki kemampuan dalam bidang rintangan, samaran, penyeberangan, penyelidikan, perkubuan, dan penjinakan bahan peledak. Meski sudah ada rencana, namun teknis dalam peningkatan Detasemen Zeni belum dilakukan.
"Teknis belum karena berkaitan dengan anggaran. Itu bagian dari prioritas, yang sudah dilakukan peningkatan kemampuan kualitas prajurit secara umum. Seperti satuan-satuan infanteri yang Kostrad Linud itu ditingkatkan jadi para Rider. Ada kemampuan para sendiri, Linud, Ranger. Mereka yang akan ditugaskan," jelas Fadhilah.
Lalu apakah akan ada penambahan personel mengingat Zeni akan ditingkatkan menjadi batalyon?
"Kalau dibutuhkan yang personel prioritas maka akan dilakuka karena ini semua kait mengait. Di sini mereka memiliki kemampuan Zeni nggak? Karena harus yang memiliki kemampuan itu. Tapi kita juga dalam kaitan strategi kebijakan pemerintah ke TNI ada zero growth dan right sizing," jawab Fadhilah.
"Sementara di sisi lain pekerjaan terus berjalan. Termasuk tahun ini bersama departemen pertanian, dalam program mencetak sawah. Kami melalui kodam-kodam untuk membantu. Serbuan teritorial juga terus dilakukan dan menjadi perhatian Bapak KSAD," tambah jenderal bintang satu itu.
Zeni merupakan salah satu satuan di TNI AD, selama ini Zeni masih di bawah Komando Daerah Militer (Kodam). Nantinya akan berdiri sendiri seperti Infanteri dan Kavaleri yang sudah menjadi batalyon, memiliki personel yang lebih banyak dan peralatan yang lebih lengkap. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Puncak Everest di Pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8.848 meter, merupakan impian bagi setiap pendaki gunung di dunia untuk bisa mencap...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
6 Polwan cantik yang merupakan presenter NTMC POLRI, Rabu (2/3) pagi mengikuti kegiatan latihan menembak yang berlangsung di Lapangan Tembak...
-
Pesaing utama rudal AIM-120 AMRAAM andalan Amerika Serikat, R-77 kerap dijuluki AMRAAMSKI. Pertanyaan paling mendasar, sehebat apakah rudal ...
-
Pembangunan pesawat tempur generasi baru berkemampuan siluman KFX/IFX merupakan projek prestisius dalam bidang militer antara Korea Selatan ...
-
Pemimpin negara selanjutnya yang ditemui Presiden Joko Widodo di sela KTT APEC, Beijing, yakni Presiden Rusia Vladimir Putin. Pertemuan untu...
-
PT Pindad (Persero) telah mengembangkan dan memproduksi panser roda 6 bernama Anoa 6X6. Panser yang laris manis ini telah dipakai oleh TNI u...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar