Selama tahun 2014 hingga 2015, Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menenggelamkan 121 kapal.
Kegiatan penenggelaman kapal ini masih akan dilakukan pada tahun 2016. Direktur Jenderal Pengawasan Pelanggaran Fuad Himawan menjelaskan, pada tahun 2016, KKP akan menenggelamkan 57 buah kapal pelaku penangkapan ikan secara ilegal.
Dari jumlah tersebut, 12 kapal berstatus siap ditenggelamkan. "12 kapal sudah inkracht, siap ditenggelamkan. 45 kapal berpotensi untuk dilakukan penenggelaman," kata Fuad dalam konferensi pers di Kantor Pusat KKP, Rabu (6/1/2016).
Selanjutnya, Fuad mengungkapkan, status 45 kapal yang berpotensi untuk ditenggelamkan tersebut masih dilakukan proses hukum. Sehingga, kata Fuad, KKP masih menunggu izin pengadilan untuk selanjutnya dapat dilakukan penenggelaman pada tahun 2016 ini.
"Dari total 57 kapal yang akan ditenggelamkan itu, Vietnam ada 19 kapal. 12 kapal dari Malaysia, 5 kapal Filipina, 5 kapal Thailand, dan kapal berbendera Merah Putih 18 kapal," terang Fuad.
Selama periode Oktober 2014 hingga Desember 2015, KKP, Polri, dan TNI AL telah menenggelamkan 121 kapal pelaku illegal fishing.
Adapun rinciannya adalah 39 kapal berbendera Vietnam, 36 kapal Filipina, 21 kapal Thailand, 12 kapal Malaysia, 2 kapal Papua Nugini, 1 kapal China, dan 10 kapal Indonesia. (Kompas)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 06 Januari 2016
57 Kapal "Illegal Fishing" Akan Ditenggelamkan Tahun Ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI R Ediwan Prabowo, Selasa (11/11), memimpin The 10th Indonesia – Russia Commission Meet...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/09/201...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Dua perusahaan plat merah, PT Dahana (Persero) dan PT Sucofindo (Persero) bersinergi dalam penyediaan barang dan jasa di sektor bahan peleda...
-
Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin menegaskan, pihaknya sama sekali tidak membawa kepentingan tertentu da...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar