Intelijen tempur banyak dilakukan oleh TNI. Tujuan mereka menangkap tokoh lawan hidup-hidup untuk menggali informasi sedalam-dalamnya.
Karena itu personel yang ditugaskan pun terbatas dan pasukan pilihan. Selain jago bertempur dan nyali besar, kecerdikan dan kemampuan mengambil hati masyarakat juga sangat dibutuhkan.
Ada cerita menarik saat Mayor Sutiyoso memimpin operasi Sandi Yudha di Aceh. Dia bertugas menangkap semua petinggi GAM hidup-hidup sekitar tahun 1978.
Salah satu yang paling dramatis adalah penangkapan Menteri Keuangan Gerakan Aceh Merdeka Tengku Muhammad Usman Lampoh Awe. Sutiyoso mengendus keberadaan Usman lewat seorang pengusaha yang mendukung GAM. Pengusaha itu ditugaskan pemimpin GAM, Hasan Tiro untuk mencarikan dana guna memberangkatkan Usman ke PBB di New York.
Kisah ini ditulis dalam biografi Sutiyoso The Field General, Totalitas Prajurit Para Komando yang ditulis Robin Simanullang dan diterbitkan Pustaka Tokoh Indonesia tahun 2013.
Sutiyoso bergerak lebih dulu. Dia tangkap pengusaha itu dan memintanya bekerja sama untuk menangkap Usman.
Saat itu tim Kopasandha berlomba dengan waktu. Tanpa dukungan dari siapa pun, Mayor Sutiyoso memutuskan tim harus bergerak cepat ke Medan. Tim itu cuma beranggotakan empat orang.
"Kita akan ambil sendiri Usman tanpa bantuan dari pasukan mana pun. Tapi skenarionya harus kita buat sedemikian rupa agar dia percaya ada pasukan yang mengepung di situ padahal tidak ada," kata Sutiyoso pada timnya.
Skenario diatur. Sutiyoso menyamar menjadi sopir si pengusaha. Dia akan menjemput Usman di persembunyiannya bersama sang pengusaha dan sekretarisnya. Mereka mengajak Usman untuk mengambil uang yang sudah disiapkan di hotel.
"Kamu jangan lari. Pasukan saya sudah mengepung tempat itu," kata Sutiyoso.
Mereka tiba saat magrib di persembunyian Usman. Sutiyoso menyetir Toyota Hardtop sementara tiga anggota tim lain mengendarai sedan. Siaga 75 meter dari lokasi, menunggu tanda untuk bergerak. Hanya mereka, tak ada pasukan mana pun yang mengepung tempat itu. Itu strategi saja untuk menggertak.
Detik demi detik berjalan sangat menegangkan. Sutiyoso sudah mengokang pistol dan menyembunyikannya di balik jaket. Bagaimana kalau seandainya Usman tak mau diajak naik mobil ke hotel? Seluruh operasi akan gagal.
Untungnya tanpa curiga Usman mau naik mobil. Baru berjalan 50 meter, sedan yang dikendarai anak buah Sutiyoso melaju cepat. Mereka memepet Hardtop yang dikendarai Sutiyoso.
Darno, salah satu anggota Tim Kopasandha menodongkan pistol. Tanpa perlawanan Usman diborgol. Misi sukses!
Awalnya Usman mengira dirampok. Dia baru sadar ditangkap oleh Pasukan Kopasandha saat dibawa ke mess Kodam Bukit Barisan.
Usman segera dibawa kembali ke Banda Aceh. Dia diperlakukan dengan baik. Bahkan boleh ditemani istri. Informasi pun mengalir dari sang menteri keuangan GAM.
Tim Kopasandha lalu berhasil menangkap sejumlah petinggi GAM. Hebatnya hanya nyaris tak ada peluru yang meletus selama operasi itu. (Merdeka)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 04 Januari 2016
Kisah heroik operasi intelijen tempur Kopassus bekuk menteri GAM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI R Ediwan Prabowo, Selasa (11/11), memimpin The 10th Indonesia – Russia Commission Meet...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/09/201...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
Dua perusahaan plat merah, PT Dahana (Persero) dan PT Sucofindo (Persero) bersinergi dalam penyediaan barang dan jasa di sektor bahan peleda...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin menegaskan, pihaknya sama sekali tidak membawa kepentingan tertentu da...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Selasa (1/3) malam kemarin terjadi baku tembak tak jauh dari pintu masuk Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Rupanya baku tembak tersebut ant...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar