Bangkai kapal selam milik Nazi, Jerman ditemukan di laut Jawa. Diduga, jenis U-Boat atau Unterseeboot miliki Jerman masa perang dunia II.
Perwakilan Komunitas Sejarah Roode Brug Surabaya, Adi Erlianto Setiawan menjelaskan, kehadiran tentara Nazi, Jerman di Indonesia saat itu bukan dalam misi invasi ke Indonesia.
Namun, kehadiran kapal selam Nazi, Jerman di Indonesia, karena Jerman pada tahun 1940-an bersekutu dengan Jepang. Menurutnya, tentara Jepang saat itu meminta kapal selam tersebut untuk mengawal kapal pengangkut materi bahan baku seperti karet.
"Awal pengiriman ada sebanyak 12 kapal selam dengan nama operasi Monsun Gruppe pada tahap pertama Juni-Juli 1943, kemudian tahap kedua di bulan September-Oktober dari Penang menuju Batavia (Jakarta)," ujar Adi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Gedung BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (11/12/2014).
Adi menambahkan, setelah tahun 1943 awal keadaan perairan Indonesia sama bahayannya dengan perairan Atlantik. Menurutnya, kapal selam yang pertama kali hadir di Batavia adalah jenis U-Boat 511.
"Selama di Tanjung Priok, mereka tinggal di Batavia, di mana digambarkan pelabuhan di sana sangat ramai dengan tentara," jelasnya.
Dia menerangkan, para tentara Jerman di Batavia diberikan identitas dengan nama Jerman dan Jepang. Mereka saat itu bermarkas di Koninsplein yang kini bernama Harmoni.
Meskipun kapal selam pertama U-Boat 511 yang mendarat, kata Adi, bisa dipastikan penemuan kapal yang ditemukan berjenis U-Boat 168. Sebab, kapal U-168 itu diarahkan dari Batavia ke Surabaya mendapat serangan dari Belanda.
"Berdasarkan investigasi yang kami telusuri dari para perwira Jerman, kapal tersebut ditorpedokan oleh kapal selam Belanda pada pukul 06.52 pagi pada 6 Oktober 1944 dengan kecepatan 14 knots," terangnya.
Lanjutnya, U-Boat tersebut, sudah diawasi 11 menit. Pada saat itu, para awak kapal selam tersebut tidak menyangka menerima serangan, karena para perwiranya sedang santai.
"Sonar tidak berfungsi, karena jika kecepatannya 12 knots, kapal tersebut kemudian tenggelam setelah enam serangan torpedo, satu diantaranya mengenai kapal selam Jerman. Hanya 27 perwira yang selamat," tukasnya.
Jerman Minta Indonesia Lindungi Kapal Selam Nazi
Pemerintah Jerman berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas penemuan bangkai kapal selam Nazi di Laut Jawa.
Melalui perwakilannya di Indonesia, Pemerintah Jerman berharap Pemerintah Indonesia melindungi bangkai kapal selam berjenis U-Boat 168 atau Unterseeboot dari aksi pencurian.
"Saya harap Indonesia, terutama TNI Angkatan Laut Indonesia bisa menjaganya dari pencuri," kata Duta Besar Jerman untuk Indonesia Georg Witshel di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Gedung BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (11/12/2014).
Pernyataan ini disampaikan oleh Georg Witshel, setelah mendengar laporan dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) Koarmaritim Surabaya TNI AL atas penemuan bangkai kapal selam tersebut.
Pihaknya menganggap bangkai kapal selam itu merupakan makam para tentara Jerman saat perang dunia II.
Hadir pula dalam pertemuan itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Indroyono Soesilo. (Sindonews)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 12 Desember 2014
Misi Kapal Selam Nazi di Laut Jawa Terungkap
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI R Ediwan Prabowo, Selasa (11/11), memimpin The 10th Indonesia – Russia Commission Meet...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/09/201...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
Dua perusahaan plat merah, PT Dahana (Persero) dan PT Sucofindo (Persero) bersinergi dalam penyediaan barang dan jasa di sektor bahan peleda...
-
Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin menegaskan, pihaknya sama sekali tidak membawa kepentingan tertentu da...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Selasa (1/3) malam kemarin terjadi baku tembak tak jauh dari pintu masuk Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Rupanya baku tembak tersebut ant...
-
Kebutuhan prajurit TNI terhadap peluru per tahunnya masih defisit sekitar 450 juta butir. Kekurangan itu coba dipasok PT Pindad yang awal ta...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar