Pelaku pengeroyokan brutal di Hugo’s Café yang menewaskan anggota Kopassus Serka Heru Santoso, tidak hanya dilakukan empat pelaku yang tewas di ditembak oknum Kopassus Kandang Menjangan, Kartosuro, di Lapas Cebongan.
Menurut Danrem O72 Pamungkas, Bridjen (TNI) Adi Widjaja, ada pelaku lain yang saat ini masih menghirup udara bebas. Karena itu, ini menjadi tugas Polri untuk menuntaskan kasus tersebut.
“Masih ada 7 pelaku lain di Hugo’s Café yang melakukan pengeroyokan kepada Serka Herus Santoso yang masih bebas berkeliaran. Tugas Polisi untuk menuntaskan kasus tersebut dan juga 10 orang pelaku yang melakukan penyerangan ke asrama NTT,” katanya, Jumat, 5 April 2013.
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 06 April 2013
Jumat, 05 April 2013
Danjen Kopassus: Saya yang Paling Bertanggung Jawab
Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo menyatakan siap bertanggung jawab atas terjadinya penyerangan dan pembunuhan empat tahanan di LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta, beberapa waktu lalu. Dengan tegas, ia siap berada di baris terdepan mempertanggungjawabkannya.
"Semua (yang terlibat) itu bawahan saya, anak buah saya. Maka di Kopassus, saya orang yang terdepan yang paling bertanggung jawab," kata Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (5/4/2013).
Namun begitu, Agus mengatakan bakal mengikuti prosedur sesuai hukum yang berlaku di militer. Ia menyerahkan semua sesuai hukum meski siap bertanggung jawab atas perbuatan anak buahnya.
Komandan Jendral Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Mayor Jendral TNI Agus Sutomo. |
"Semua (yang terlibat) itu bawahan saya, anak buah saya. Maka di Kopassus, saya orang yang terdepan yang paling bertanggung jawab," kata Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (5/4/2013).
Namun begitu, Agus mengatakan bakal mengikuti prosedur sesuai hukum yang berlaku di militer. Ia menyerahkan semua sesuai hukum meski siap bertanggung jawab atas perbuatan anak buahnya.
Indonesia Inginkan Jaminan Alutsista dalam Traktat Perdagangan Senjata
Indonesia mendukung adanya pengaturan global mengenai perdagangan senjata sebagaimana tertuang dalam Traktat Perdagangan Senjata (ATT – Arms Trade Treaty). Selain dapat mengurangi penderitaan manusia (human suffering), Traktat juga dapat meningkatkan saling percaya antar negara serta mempromosikan perdamaian internasional.
Sayangnya, setelah pembahasan selama 7 tahun, Traktat tersebut tidak dapat disepakati secara konsensus sehingga diadakan pemungutan suara dan disahkan di Majelis Umum PBB pada tanggal 2 April 2013.
Meskipun Indonesia sejak awal telah terlibat aktif dalam pembahasan Traktat dan mendukung penuh pengaturan internasional di bidang persenjataan, namun Indonesia telah memutuskan untuk mengambil posisi abstain karena terdapat beberapa ketentuan di dalam Traktat yang tidak sejalan dengan posisi dasar Indonesia.
Sayangnya, setelah pembahasan selama 7 tahun, Traktat tersebut tidak dapat disepakati secara konsensus sehingga diadakan pemungutan suara dan disahkan di Majelis Umum PBB pada tanggal 2 April 2013.
Meskipun Indonesia sejak awal telah terlibat aktif dalam pembahasan Traktat dan mendukung penuh pengaturan internasional di bidang persenjataan, namun Indonesia telah memutuskan untuk mengambil posisi abstain karena terdapat beberapa ketentuan di dalam Traktat yang tidak sejalan dengan posisi dasar Indonesia.
Lemsaneg Proaktif Pecahkan Sandi Asing
Keberadaan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) selama ini nyaris luput dari perhatian. Padahal, sudah 67 tahun Lemsaneg melayani negara dari berbagai ancaman.
Kepala Lemsaneg Mayjen TNI Djoko Setiadi mengungkapkan, lembaga yang dipimpinnya itu memiliki dua fungsi strategis, yaitu jaminan keamanan informasi dan intelijen sinyal. Untuk itu, Lemsaneg terus berupaya mengasah kemampuan di bidang teknologi informasi (IT) demi menjamin keamanan informasi di lingkungan kementerian/lembaga di Indonesia.
"Termasuk di dalamnya pengembangan kemampuan mengupas informasi bersandi milik asing, khususnya pihak-pihak yang dinilai berpotensi mengganggu stabilitas keamanan nasional," beber Djoko pada acara peringatan Hari Ulang Tahun ke-67 Persandian RI, di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (4/4).
Kepala Lemsaneg Mayjen TNI Djoko Setiadi mengungkapkan, lembaga yang dipimpinnya itu memiliki dua fungsi strategis, yaitu jaminan keamanan informasi dan intelijen sinyal. Untuk itu, Lemsaneg terus berupaya mengasah kemampuan di bidang teknologi informasi (IT) demi menjamin keamanan informasi di lingkungan kementerian/lembaga di Indonesia.
"Termasuk di dalamnya pengembangan kemampuan mengupas informasi bersandi milik asing, khususnya pihak-pihak yang dinilai berpotensi mengganggu stabilitas keamanan nasional," beber Djoko pada acara peringatan Hari Ulang Tahun ke-67 Persandian RI, di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (4/4).
Keterlibatan Pihak Lain Diusut Juga, Jangan Hanya Kopassus
Anggota Komisi III Bidang Hukum, Ahmad Basarah, mengatakan seharusnya penyelidikan terhadap kasus penyerangan Lapas Cebongan tidak hanya berhenti pada anggota kopassus. Tetapi, kata Basarah, tim pencari fakta TNI AD juga harus mengungkap pihak-pihak lain yang terlibat.
"Karena saya melihat adanya kejanggalan dalam pemindahan tahanan dari Mapolda DIY ke Lapas Cebongan," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu, Jumat 5 April 2013.
Sementara, di sisi lain, kata Basarah, hal ini juga menjadi peringatan dini bagi pimpinan TNI untuk lebih intensif melakukan pengawasan dan pembinaan terhada prajurit-prajurit TNI agar tidak lagi terulang kejadian serupa. "Kepada oknum-oknum TNI pelaku penyerbuan tersebut juga harus segera ditindak dan diberikan sanksi hukum sesuai norma yang berlaku," ujar dia.
"Karena saya melihat adanya kejanggalan dalam pemindahan tahanan dari Mapolda DIY ke Lapas Cebongan," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu, Jumat 5 April 2013.
Sementara, di sisi lain, kata Basarah, hal ini juga menjadi peringatan dini bagi pimpinan TNI untuk lebih intensif melakukan pengawasan dan pembinaan terhada prajurit-prajurit TNI agar tidak lagi terulang kejadian serupa. "Kepada oknum-oknum TNI pelaku penyerbuan tersebut juga harus segera ditindak dan diberikan sanksi hukum sesuai norma yang berlaku," ujar dia.
MPR Dukung Premanisme Diberangus Sampai ke Akar
Wakil Ketua MPR, Hajriyanto Thohari, meminta penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi momentum bagi aparat hukum untuk memberantas premanisme. Bagaimanapun, ujarnya, penyerbuan Lapas Cebongan ini berawal dari terbunuhnya anggota Kopassus oleh preman.
“Maka ini harus dijadikan momentum yang sangat berharga untuk memberantas premanisme sampai ke akar-akarnya,” kata Hajriyanto, Jumat 5 April 2013.
Aparat keamanan dan penegak hukum harus segera mengambil langkah-langkah konkret untuk menyikat habis premanisme di negeri ini. “Sudah bukan rahasia lagi bahwa rakyat di berbagai tempat mengalami keresahan atas maraknya premanisme. Rakyat tidak berani membalas para preman, dan terbukti hanya aparat TNI yang memiliki keberanian untuk membalas aksi-aksi para preman,” ujar Hajriyanto.
Aparat keamanan dan penegak hukum harus segera mengambil langkah-langkah konkret untuk menyikat habis premanisme di negeri ini. “Sudah bukan rahasia lagi bahwa rakyat di berbagai tempat mengalami keresahan atas maraknya premanisme. Rakyat tidak berani membalas para preman, dan terbukti hanya aparat TNI yang memiliki keberanian untuk membalas aksi-aksi para preman,” ujar Hajriyanto.
VIDEO: Pernyataan Lengkap TNI Soal Oknum Kopassus Serbu Lapas
Markas Besar TNI Angkatan Darat mengumumkan, pelaku penyerbuan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan di Sleman, DIY, adalah benar 11 oknum Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Penyerangan dan pembunuhan terhadap 4 tahanan di dalam Lapas dilakukan setelah para pelaku mendengar salah satu anggota Kopassus, Serka Heru Santosa, dikeroyok dan dibunuh secara brutal oleh keempat preman itu.
Berikut teks pernyataan lengkapnya:
Saya, Unggul K. Yudhoyono, Ketua Tim Investigasi TNI AD, pada kesempatan ini akan menyampaikan hasil tim investigasi yang dibentuk oleh KSAD dan dipimpin langsung oleh saya. Sebelum saya menyampaikan hasil investigasi, perlu saya sampaikan bahwa pelaksanaan investigasi, alhamdulillah berjalan lancar dan dapat menetapkan kesimpulan awal dalam masa kerja enam hari, karena semua proses dilandasi oleh kejujuran dan keterbukaan pelaku.
Berikut teks pernyataan lengkapnya:
Saya, Unggul K. Yudhoyono, Ketua Tim Investigasi TNI AD, pada kesempatan ini akan menyampaikan hasil tim investigasi yang dibentuk oleh KSAD dan dipimpin langsung oleh saya. Sebelum saya menyampaikan hasil investigasi, perlu saya sampaikan bahwa pelaksanaan investigasi, alhamdulillah berjalan lancar dan dapat menetapkan kesimpulan awal dalam masa kerja enam hari, karena semua proses dilandasi oleh kejujuran dan keterbukaan pelaku.
Hari Pertama Penyelidikan, 11 Oknum Kopassus Sudah Mengaku
Siapa yang menyerang dan membunuh empat preman, tahanan di Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta, terjawab. Pelaku penyerangan adalah 11 oknum anggota Grup II Kopassus, Kandang Menjangan, Kartosuro, Solo.
Ketua Tim Investigasi TNI AD Brigjen TNI (CPM), Unggul K Yudhoyono, mengatakan, lancarnya proses investigasi yang dilakukan timnya karena dilandasi kejujuran dan keterbukaan para pelaku.
"Menjadi catatan khusus, bahwa para pelaku secara kesatria telah mengakui perbuatan sejak hari pertama penyelidikan, 29 Maret 2013," ujar Unggul dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis 4 April 2013.
Ketua Tim Investigasi TNI AD Brigjen TNI (CPM), Unggul K Yudhoyono, mengatakan, lancarnya proses investigasi yang dilakukan timnya karena dilandasi kejujuran dan keterbukaan para pelaku.
"Menjadi catatan khusus, bahwa para pelaku secara kesatria telah mengakui perbuatan sejak hari pertama penyelidikan, 29 Maret 2013," ujar Unggul dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis 4 April 2013.
Kamis, 04 April 2013
Status Lanud Pekanbaru & Pontianak Jadi Kelas A
Pangkalan Udara Pekanbaru di Riau dan Pontianak, Kalimantan Barat dinaikkan statusnya menjadi kelas A dan akan dipimpin oleh perwira berpangkat Marsekal Pertama.
"Dua pangkalan udara ,yakni Lanud Pekanbaru, di Riau dan Pontianak, di Kalimantan Barat, akan naik status menjadi kelas A," kata Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia.
Dengan peningkatan status itu, fasilitas pendukung kedua pangkalan udara TNI AU itu akan dipenuhi. Mulai tahun ini, pesawat-pesawat tempur dan transportasi yang baru TNI AU mulai berdatangan.
Pangkalan Udara TNI AU Pekanbaru di Riau, sebagai misal, akan menjadi "sarang" pesawat tempur F-16 blok 15 Fighting Falcon hibah dari Angkatan Udara Pengawal Nasional Amerika Serikat, yang direncanakan jumlahnya 24 unit.
"Dua pangkalan udara ,yakni Lanud Pekanbaru, di Riau dan Pontianak, di Kalimantan Barat, akan naik status menjadi kelas A," kata Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia.
Dengan peningkatan status itu, fasilitas pendukung kedua pangkalan udara TNI AU itu akan dipenuhi. Mulai tahun ini, pesawat-pesawat tempur dan transportasi yang baru TNI AU mulai berdatangan.
Pangkalan Udara TNI AU Pekanbaru di Riau, sebagai misal, akan menjadi "sarang" pesawat tempur F-16 blok 15 Fighting Falcon hibah dari Angkatan Udara Pengawal Nasional Amerika Serikat, yang direncanakan jumlahnya 24 unit.
Lomba Tembak Lanud Husein Sastranegara
Dalam rangkaian memperingati HUT ke-67 TNI AU, tim menembak Lanud Husein Sastranegara meraih peringkat pertama tembak pistol beregu antar kesatuan di wilayah Bakorda Bandung, Selasa (2/4).
Lomba menembak rutin yang diadakan tiap tahun itu diikuti oleh berbagai kesatuan TNI di wilayah Bandung, Polri, dan anggota Perbakin. Selain bertujuan meraih pretasi, lomba tembak itu juga bertujuan memelihara kemampaun menembak baik tingkat personel, regu, dan satuan yang lebih besar.
Lomba menembak rutin yang diadakan tiap tahun itu diikuti oleh berbagai kesatuan TNI di wilayah Bandung, Polri, dan anggota Perbakin. Selain bertujuan meraih pretasi, lomba tembak itu juga bertujuan memelihara kemampaun menembak baik tingkat personel, regu, dan satuan yang lebih besar.
Kesenjangan Ekonomi Picu Radikalisme
Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengatakan kesenjangan yang terjadi di lingkungan masyarakat dapat memicu terjadinya radikalisme.
"Radikalisme di dunia berhubungan dengan banyak faktor. Tidak hanya karena pertentangan ideologi, tetapi juga kesenjangan sosial, ekonomi, politik," kata Din seusai acara Konferensi Nasional FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu (3/4).
"Radikalisme di dunia berhubungan dengan banyak faktor. Tidak hanya karena pertentangan ideologi, tetapi juga kesenjangan sosial, ekonomi, politik," kata Din seusai acara Konferensi Nasional FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu (3/4).
TNI AL dan AL Amerika Serikat Gelar Latihan Bersama
TNI Angkatan Laut dan Angkatan Laut Amerika Serikat (United Statis Pasific Command/USPACOM) dalam waktu dekat akan menggelar latihan bersama dengan nama sandi latihan Carat 2013 (Cooperation Afloat Readiness and Training 2013). Latihan ini dalam kerangka kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Amerika Serikat.
Dalam laporan kesiapan yang dipaparkan oleh Kolonel Laut (P) Deny Septiana, S.Ip selaku Komandan Satgas yang juga menjabat Komandan Satuan kapal Patroli Armabar kepada Wakil Asisten Operasi Kasal (Waasops Kasal) Laksamana Pertama TNI Arie H. Sembiring di Markas Besar Angkatan Laut, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (2/4/2013), bahwa latihan akan dilaksanakan menjadi dua tahap, yaitu tahap pangkalan yang meliputi kegiatan simposium, pelatihan, olah raga persahabatan dan interaksi sosial melalui pertunjukan musik, dan kunjungan ke Sekolah Dasar di wilayah Jakarta Utara, serta tahap laut yang meliputi kegiatan latihan tempur kapal di perairan Laut Jawa dan latihan Marinir di daerah latihan Koprs Marinir, Antralina, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. “Latihan bersama nantinya akan dilaksanakan kurang lebih selama sebelas hari, dan melibatkan pasukan elit kedua negara serta kapal perang termasuk kapal selam,” kata Dan Satgas.
Dalam laporan kesiapan yang dipaparkan oleh Kolonel Laut (P) Deny Septiana, S.Ip selaku Komandan Satgas yang juga menjabat Komandan Satuan kapal Patroli Armabar kepada Wakil Asisten Operasi Kasal (Waasops Kasal) Laksamana Pertama TNI Arie H. Sembiring di Markas Besar Angkatan Laut, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (2/4/2013), bahwa latihan akan dilaksanakan menjadi dua tahap, yaitu tahap pangkalan yang meliputi kegiatan simposium, pelatihan, olah raga persahabatan dan interaksi sosial melalui pertunjukan musik, dan kunjungan ke Sekolah Dasar di wilayah Jakarta Utara, serta tahap laut yang meliputi kegiatan latihan tempur kapal di perairan Laut Jawa dan latihan Marinir di daerah latihan Koprs Marinir, Antralina, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. “Latihan bersama nantinya akan dilaksanakan kurang lebih selama sebelas hari, dan melibatkan pasukan elit kedua negara serta kapal perang termasuk kapal selam,” kata Dan Satgas.
Kontroversi di Balik Pengibaran Bendera Aceh
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi akhirnya mengutus Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Djohermansyah Djohan, menemui pemerintah Provinsi Aceh, Selasa 2 April 2013. Ia diminta menyampaikan masukan dan koreksi dari pemerintah Republik Indonesia terkait Qanun (peraturan daerah Aceh) yang menetapkan bendera dan lambang Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sebagai bendera Aceh.
Pemerintah RI melalui Kementerian Dalam Negeri memberikan beberapa catatan atas pengesahan Qanun Nomor 3 Tahun 2013 tentang Lambang dan Bendera Aceh, Jumat 25 Maret 2013, oleh Gubernur dan DPR Aceh. Jakarta menganggap penggunaan bendera dan lambang GAM dalam bendera Aceh menyalahi Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2007 tentang Lambang Daerah.
“Pasal 6 ayat 4 Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2007 menyatakan desain logo dan bendera daerah tidak boleh sama dengan desain logo dan bendera organisasi terlarang atau gerakan separatis. Kebetulan lambang yang dipilih Aceh ini mirip lambang GAM,” kata Gamawan di kantor Presiden, Jakarta. Lambang GAM itu bergambar singa buraq, sedangkan benderanya bergambar bulan bintang dengan warna dasar merah menyala – persis bendera Aceh yang disahkan pekan lalu.
Pemerintah RI melalui Kementerian Dalam Negeri memberikan beberapa catatan atas pengesahan Qanun Nomor 3 Tahun 2013 tentang Lambang dan Bendera Aceh, Jumat 25 Maret 2013, oleh Gubernur dan DPR Aceh. Jakarta menganggap penggunaan bendera dan lambang GAM dalam bendera Aceh menyalahi Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2007 tentang Lambang Daerah.
“Pasal 6 ayat 4 Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2007 menyatakan desain logo dan bendera daerah tidak boleh sama dengan desain logo dan bendera organisasi terlarang atau gerakan separatis. Kebetulan lambang yang dipilih Aceh ini mirip lambang GAM,” kata Gamawan di kantor Presiden, Jakarta. Lambang GAM itu bergambar singa buraq, sedangkan benderanya bergambar bulan bintang dengan warna dasar merah menyala – persis bendera Aceh yang disahkan pekan lalu.
Label:
Kedaulatan Bangsa,
Konflik,
Nasionalisme,
Patriotisme
Rabu, 03 April 2013
Mengenal Sosok Idjon Djanbi "Bapak Kopassus" TNI AD
Setelah penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta beredar notes di facebook, email maupun pesan berantai. Seseorang mengaku bernama 'Idjon Djanbi' memaparkan analis soal penembakan lapas yang mengakibatkan empat orang tahanan tewas.
'Idjon Djanbi' menepis pelaku penyerangan anggota Kopassus. Dia malah menuding serangan itu dilakukan oleh polisi. Sejumlah foto diposting untuk memperkuat argumennya.
Tak jelas siapa 'Idjon Djanbi' penulis notes itu. Apakah Kopassus, intel TNI, polisi atau sekadar penggembira saja. Sejatinya, nama Idjon Djanbi adalah pendiri, pelatih pertama sekaligus komandan pertama korps pasukan elite TNI AD yang kini bernama Kopassus.
Mantan anak buah Idjon Djanbi yang pernah dilatihnya mengenang sosok Idjon sebagai perwira lapangan yang disiplin. Sosoknya langsing dan gesit.
'Idjon Djanbi' menepis pelaku penyerangan anggota Kopassus. Dia malah menuding serangan itu dilakukan oleh polisi. Sejumlah foto diposting untuk memperkuat argumennya.
Tak jelas siapa 'Idjon Djanbi' penulis notes itu. Apakah Kopassus, intel TNI, polisi atau sekadar penggembira saja. Sejatinya, nama Idjon Djanbi adalah pendiri, pelatih pertama sekaligus komandan pertama korps pasukan elite TNI AD yang kini bernama Kopassus.
Mantan anak buah Idjon Djanbi yang pernah dilatihnya mengenang sosok Idjon sebagai perwira lapangan yang disiplin. Sosoknya langsing dan gesit.
Tiga Tahun Terakhir Indonesia Diserang Peretas 3,9 Juta Kali
Dalam tiga tahun terakhir, Indonesia diserang sebanyak 3,9 juta kali di dunia maya.
Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, yang ditemui hari Selasa (2/4/2013), menjelaskan, serangan itu dilakukan terhadap beragam situs dan sistem yang dikendalikan Pemerintah Indonesia.
"Kita membentuk National Cyber Security bersama Kementerian Pertahanan dan instansi terkait. Gangguan yang dialami berasal dari dalam dan luar negeri. Sebagian besar gangguan berasal dari luar negeri,” kata Tifatul.
Dia menambahkan, sebagian besar gangguan di dunia maya dilakukan dengan motif ekonomi. Meski demikian, ada juga gangguan yang ditujukan untuk mencuri data yang dimiliki Pemerintah Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, yang ditemui hari Selasa (2/4/2013), menjelaskan, serangan itu dilakukan terhadap beragam situs dan sistem yang dikendalikan Pemerintah Indonesia.
"Kita membentuk National Cyber Security bersama Kementerian Pertahanan dan instansi terkait. Gangguan yang dialami berasal dari dalam dan luar negeri. Sebagian besar gangguan berasal dari luar negeri,” kata Tifatul.
Dia menambahkan, sebagian besar gangguan di dunia maya dilakukan dengan motif ekonomi. Meski demikian, ada juga gangguan yang ditujukan untuk mencuri data yang dimiliki Pemerintah Indonesia.
Calon KASAD Yang Baru Harus Bebas Masalah HAM & Korupsi
Dalam memilih calon Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) yang baru, presiden sebagai pemilik hak prerogatif harus memperhatikan beberapa aspek. Di antaranya track record, dalam artian jenjang karier dan evaluasi kinerja calon Kasad yang baru. Apakah calon jenderal bintang empat tersebut memiliki masalah terkait HAM dan korupsi.
Direktur Program Imparsial Al Araf mengatakan, dalam hal track record, presiden harus mengevaluasi, apakah di masa lalu, seorang calon Kasad terlibat dalam kasus HAM. Hal ini diperlukan untuk memastikan ke depannya calon Kasad dapat memberikan kepastian perlindungan HAM.
"Memang Komnas HAM dan KPK tidak memiliki wewenang dalam memberikan masukan dalam pemilihan Kasad, tapi mengenai masalah HAM dan korupsi, hal ini dapat disampaikan ke presiden," kata Al Araf saat dihubungi merdeka.com, Senin (1/4) malam.
Selain kedua syarat di atas, Kasad yang baru, lanjut Al Araf, harus terbuka terhadap publik, dan mau berkomunikasi terhadap publik. "Menurut saya seorang pemimpin, Kasad tidak berjarak dan jauh dari kritik publik. Kita tidak membutuhkan Kasad yang melihat kritik publik sebagai ancaman, tapi lebih sebagai masukan, sehingga membuka diri," ujarnya.
Direktur Program Imparsial Al Araf mengatakan, dalam hal track record, presiden harus mengevaluasi, apakah di masa lalu, seorang calon Kasad terlibat dalam kasus HAM. Hal ini diperlukan untuk memastikan ke depannya calon Kasad dapat memberikan kepastian perlindungan HAM.
"Memang Komnas HAM dan KPK tidak memiliki wewenang dalam memberikan masukan dalam pemilihan Kasad, tapi mengenai masalah HAM dan korupsi, hal ini dapat disampaikan ke presiden," kata Al Araf saat dihubungi merdeka.com, Senin (1/4) malam.
Selain kedua syarat di atas, Kasad yang baru, lanjut Al Araf, harus terbuka terhadap publik, dan mau berkomunikasi terhadap publik. "Menurut saya seorang pemimpin, Kasad tidak berjarak dan jauh dari kritik publik. Kita tidak membutuhkan Kasad yang melihat kritik publik sebagai ancaman, tapi lebih sebagai masukan, sehingga membuka diri," ujarnya.
Dua Peserta Ekspedisi NKRI yang Hanyut Itu Ditemukan Tewas
Dua peserta Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi di Kabupaten Banggai ditemukan tewas terseret arus Sungai Balingara di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Selasa (2/4/2013) siang.
Menurut Komandan Korem 132 Tadulako, Kolonel Inf Marga Taufik, dua anggota yang tewas tersebut merupakan anggota Skuadron 464 Paskhas Madiun.
"Kita mendapat informasi di lapangan dua anggota paskhas yang tewas tersebut bernama Serda Iswadi dan Pratu Zulfikri. Mereka berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," kata Marga Taufik dihubungi Kompas.com, Selasa. Dua jenazah korban saat ini telah diterbangkan ke RSUD Luwuk dan kemudian disemayamkan di Kodim 1306.
Menurut Komandan Korem 132 Tadulako, Kolonel Inf Marga Taufik, dua anggota yang tewas tersebut merupakan anggota Skuadron 464 Paskhas Madiun.
"Kita mendapat informasi di lapangan dua anggota paskhas yang tewas tersebut bernama Serda Iswadi dan Pratu Zulfikri. Mereka berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," kata Marga Taufik dihubungi Kompas.com, Selasa. Dua jenazah korban saat ini telah diterbangkan ke RSUD Luwuk dan kemudian disemayamkan di Kodim 1306.
Selasa, 02 April 2013
Presiden - Kasus pengimabaran Bendera GAM di Qanun Aceh Harus Cepat Ditangani
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginstruksikan penanganan cepat kasus pengibaran bendera yang kontroversial di Aceh, menyusul disahkannya Peraturan Daerah (Qanun) Nomor 3 Tahun 2013 tentang Bendera dan Lambang Aceh.
"Cepat ditangani, jangan dibawa ke sana-ke mari apalagi nanti dipengaruhi oleh pihakpihak yang tidak bertanggung jawab," kata Presiden Yudhoyono dalam pengantar rapat terbatas bidang politik, hukum, dan keamanan di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (1/4).
Pada Selasa (26/3), sehelai bendera Aceh diarak keliling Kota Banda Aceh, menyusul disahkannya Qanun tentang Bendera dan Lambang Daerah oleh DPR Aceh. Bendera Aceh dengan ukuran 1,5 x 2 meter itu bergambar bintang bulan dengan kombinasi garis vertikal hitam dan putih (atas dan bawah) dengan warna dasar merah tua.
"Cepat ditangani, jangan dibawa ke sana-ke mari apalagi nanti dipengaruhi oleh pihakpihak yang tidak bertanggung jawab," kata Presiden Yudhoyono dalam pengantar rapat terbatas bidang politik, hukum, dan keamanan di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (1/4).
Pada Selasa (26/3), sehelai bendera Aceh diarak keliling Kota Banda Aceh, menyusul disahkannya Qanun tentang Bendera dan Lambang Daerah oleh DPR Aceh. Bendera Aceh dengan ukuran 1,5 x 2 meter itu bergambar bintang bulan dengan kombinasi garis vertikal hitam dan putih (atas dan bawah) dengan warna dasar merah tua.
Pro Kontra Pengibaran Bendera GAM di Aceh
Situasi politik di Provinsi Aceh meningkat usai bendera GAM disahkan jadi bendera Aceh. Di Banda Aceh, sekitar seribu orang mengarak bendera GAM. Konvoi pendukung bendera bulan bintang di Kota Banda Aceh ini sempat macetkan arus lalu lintas. Jalan yang dilalui iring-iringan massa padat merayap karena dipenuhi kendaraan peserta aksi dan warga.
Arus kendaraan di Jalan Teungku Daud Beureuh, terpaksa dialihkan karena massa menumpuk di jalan. Massa berkumpul di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) untuk menyampaikan aspirasi sambil mengusung bendera yang pernah menjadi simbol perjuangan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Arus kendaraan di Jalan Teungku Daud Beureuh, terpaksa dialihkan karena massa menumpuk di jalan. Massa berkumpul di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) untuk menyampaikan aspirasi sambil mengusung bendera yang pernah menjadi simbol perjuangan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Label:
Kedaulatan Bangsa,
Konflik,
Nasionalisme
Koramil Bersama Masyarakat Rehab Rumah Korban Putting Beliung
Jajaran Koramil 03/Gringsing Dim 0736/Batang bersama masyarakat melaksanakan karya bakti mendirikan rumah korban puting beliung milik bapak Maryo bertempat di Dukuh Sendangwungu Desa Kutosari Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang (31/03/2013).
Kegiatan rehab dipimpin oleh Danramil 03/Gringsing Kapten Inf Bardi dengan pengerahan tenaga dari TNI 9 orang, Polsek 6 orang, perangkat Kecamatan 5 orang dan masyarakat 35 orang.
Kegiatan rehab dipimpin oleh Danramil 03/Gringsing Kapten Inf Bardi dengan pengerahan tenaga dari TNI 9 orang, Polsek 6 orang, perangkat Kecamatan 5 orang dan masyarakat 35 orang.
117 Siswa Pusdikes Dilatih Evakuasi Korban Nuklir Biologi Kimia
Setelah sebelumnya melaksanakan Evakuasi Korban Pertempuran, kini 117 siswa Pusat Pendidikan Kesehatan (Pusdikkes) Komando Pendidikan Dukungan Umum (Kodikdukum) Komando pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal) melaksanakan Latihan Praktek (Lattek) Kesehatan Evakuasi Korban Nuklir Biologi dan Kimia (Nubika), Senin (1/4).
Adapun ke-117 siswa tersebut terdiri 8 (delapan) orang siswa Pendidikan Pembentukan Perwira Kesehatan (Diktukpakes) Angkatan ke-42, 51 orang siswa Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) Angkatan ke-32 jurusan Asisten Para Medis (APM), 11 siswa Pendidikan Pembentukan Bintara Kesehatan (Diktukbakes) Angkatan ke-42, 33 siswa Pendidikan Kesehatan Tamtama (Dikkesta) jurusan SPK dan SPRG Sekesal Jakarta dan 6 (enam) siswa Dikkesta jurusan Farmasi Sekesal Surabaya.
Adapun ke-117 siswa tersebut terdiri 8 (delapan) orang siswa Pendidikan Pembentukan Perwira Kesehatan (Diktukpakes) Angkatan ke-42, 51 orang siswa Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) Angkatan ke-32 jurusan Asisten Para Medis (APM), 11 siswa Pendidikan Pembentukan Bintara Kesehatan (Diktukbakes) Angkatan ke-42, 33 siswa Pendidikan Kesehatan Tamtama (Dikkesta) jurusan SPK dan SPRG Sekesal Jakarta dan 6 (enam) siswa Dikkesta jurusan Farmasi Sekesal Surabaya.
3 Faktor Harus diubah di Tubuh Polri
Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar mengatakan, tiga faktor yang membuat maraknya penyalahgunaan wewenang dan penyimpangan yang dilakukan pihak kepolisian.
"Etika, kepemimpinan, dan pengawasan. Kalau Polri ingin membuat citra yang baik, maka segera ubah tiga faktor itu," katanya saat dihubungi Sindonews, Selasa (2/4/2013).
Mengapa hal tersebut harus dilakukan oleh Polri, menurut dia, selama ini pihak kepolisian tidak memahami etika yang ada di internal lembaga itu. Maka hal itu juga yang membuat penyimpangan anggota Polri.
"Etika, kepemimpinan, dan pengawasan. Kalau Polri ingin membuat citra yang baik, maka segera ubah tiga faktor itu," katanya saat dihubungi Sindonews, Selasa (2/4/2013).
Mengapa hal tersebut harus dilakukan oleh Polri, menurut dia, selama ini pihak kepolisian tidak memahami etika yang ada di internal lembaga itu. Maka hal itu juga yang membuat penyimpangan anggota Polri.
67 Perwira Koarmatim Naik Pangkat
Kenaikan pangkat bagi seorang prajurit, sesungguhnya memiliki makna sebagai implementasi pengakuan, kepercayaan dan penghargaan yang diberikan oleh negara atas dedikasi, loyalitas dan prestasi seorang prajurit dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diemban.
Hal ini disampaikan Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum dalam amanatnya yang dibacakan oleh Kepala Staf Armatim Laksamana Pertama TNI Darwanto, S.H., M.A.P., saat memimpin Upacara Kenaikan Pangkat Perwira Menengah (Pamen) Koarmatim, di Gedung Candrasa Koarmatim, Ujung, Surabaya, Senin, (01/04).
Hal ini disampaikan Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum dalam amanatnya yang dibacakan oleh Kepala Staf Armatim Laksamana Pertama TNI Darwanto, S.H., M.A.P., saat memimpin Upacara Kenaikan Pangkat Perwira Menengah (Pamen) Koarmatim, di Gedung Candrasa Koarmatim, Ujung, Surabaya, Senin, (01/04).
Saatnya Kembali Mengamalkan Nilai-Nilai Pancasila
Sayangnya, kini Pancasila seakan mulai menjauh dari generasi muda. Ini akibat dari kurikulum pendidikan yang memuat nilai-nilai Pancasila telah dihapus. Walhasil: jangankan mengamalkan, bunyi lima sila dalam Pancasila saja terkadang tidak hafal. Karenanya harus ada tokoh yang getol memperjuangkan Pancasila. Salah satunya Ketua Mahkamah Konstitusi: Prof. Dr. Moh. Mahfudz MD, SH.
Berikut petikan wawancara wartawan LIFESTYLE, Oki Imron Habibi dan Adi Kusnadi dengan Mahfudz MD di ruang kerjanya.
Belakangan banyak muncul kerusuhan yang ditumpangi isu SARA. Apakah hal ini termasuk tanda-tanda lunturnya semangat Pancasila?
Berikut petikan wawancara wartawan LIFESTYLE, Oki Imron Habibi dan Adi Kusnadi dengan Mahfudz MD di ruang kerjanya.
Belakangan banyak muncul kerusuhan yang ditumpangi isu SARA. Apakah hal ini termasuk tanda-tanda lunturnya semangat Pancasila?
Senin, 01 April 2013
Pekerjaan TNI di Haiti Diapresiasi
Prajurit TNI yang mengikuti misi Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Haiti kembali mendapat pujian. Kali ini, pujian datang dari Force Commander Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haiti (Minustah), Mayor Jenderal Fernando Goulart.
"Saya bangga pada Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XXXII-B/Minustah karena dapat menyelesaikan tugas yang diembankan dengan baik, disiplin, dan tanpa pelanggaran," kata Fernando saat mendatangi markas Satgas Kizi, akhir pekan ini, di Kompleks Delta Camp, Port Au Prince, Haiti.
Fernando juga memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Satgas Kizi TNI atas semangat dan disiplin yang selama ini terjaga dengan baik. "Hal ini perlu dipelihara dan ditingkatkan guna menunjang keberhasilan pencapaian tugas pokok selaku prajurit PBB," lanjut dia.
"Saya bangga pada Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XXXII-B/Minustah karena dapat menyelesaikan tugas yang diembankan dengan baik, disiplin, dan tanpa pelanggaran," kata Fernando saat mendatangi markas Satgas Kizi, akhir pekan ini, di Kompleks Delta Camp, Port Au Prince, Haiti.
Fernando juga memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Satgas Kizi TNI atas semangat dan disiplin yang selama ini terjaga dengan baik. "Hal ini perlu dipelihara dan ditingkatkan guna menunjang keberhasilan pencapaian tugas pokok selaku prajurit PBB," lanjut dia.
Tim Investigasi TNI AD Harus Berani Ungkap Pelaku
RENCANA TNI Angkatan Darat dengan bentukan team investigasi, terkait dengan penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cebongan, Sleman, DI Yogyakarta, disambut berbagai macam reaksi pro dan kontra.
Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Denny Indrayana mengungkapkan, pembentukan tim investigasi oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat yang bekerja sama penuh dengan Polri adalah langkah yang sangat baik.
"Saya percaya semua jajaran sepakat siapa pun pelakunya harus diungkap agar tidak merusak nama baik institusi. Perilaku oknum tidak boleh dibiarkan merusak kewibawaan negara hukum, juga merusak nama baik institusi," kata Denny.
Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Denny Indrayana mengungkapkan, pembentukan tim investigasi oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat yang bekerja sama penuh dengan Polri adalah langkah yang sangat baik.
"Saya percaya semua jajaran sepakat siapa pun pelakunya harus diungkap agar tidak merusak nama baik institusi. Perilaku oknum tidak boleh dibiarkan merusak kewibawaan negara hukum, juga merusak nama baik institusi," kata Denny.
Adrianus: “Polisi Tahu Pelaku Penembakan di LP Cebongan”
Polri tidak berani menangkap karena khawatir persoalan itu akan meluas ke ke tingkat institusi. “Polri sudah tahu pelaku sesungguhnya, tapi tak berani menangkap dan menunggu kerelaan pihak TNI untuk bertindak,” ujarnya.
Adrianus tidak sependapat kalau persoalan munculnya konflik TNI-Polri akibat ketimpangan kesejahteraan sehingga menimbulkan kecemburuan. Menurutnya, secara struktur kepegawaian semisal remunerasi, justru TNI mendapat sebesar 60 persen, dan Polri hanya 15 persen anggaran.
“Memang ada masalah di internal TNI maupun Polri sendiri, yang tidak mau melihat bahwa kedua lembaga ini memang berbeda,” ujarnya.
Lapas Cebongan Sleman |
Adrianus tidak sependapat kalau persoalan munculnya konflik TNI-Polri akibat ketimpangan kesejahteraan sehingga menimbulkan kecemburuan. Menurutnya, secara struktur kepegawaian semisal remunerasi, justru TNI mendapat sebesar 60 persen, dan Polri hanya 15 persen anggaran.
“Memang ada masalah di internal TNI maupun Polri sendiri, yang tidak mau melihat bahwa kedua lembaga ini memang berbeda,” ujarnya.
Force Commander Minustah Bangga dengan Prajurit TNI
SAYA menyatakan perasaan bangga kepada Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XXXII-B/Minustah (Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haïti), karena dapat menyelesaikan tugas yang diembankan dengan baik, disiplin dan tanpa pelanggaran. Demikian disampaikan Force Commander Minustah Mayor Jenderal Fernando Goulart ketika menerima kunjungan silaturahmi Dansatgas Kizi TNI Letkol Czi Arief Novianto beserta Staf di ruang kerjanya, Komplek Delta Camp, Port Au Prince, Haiti, Jum’at (29/3/2013).
Force Commander juga memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Satgas Kizi TNI atas semangat dan disiplin yang selama ini terjaga dengan baik, hal ini perlu dipelihara dan ditingkatkan guna menunjang keberhasilan pencapaian tugas pokok selaku prajurit PBB.
Force Commander juga memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Satgas Kizi TNI atas semangat dan disiplin yang selama ini terjaga dengan baik, hal ini perlu dipelihara dan ditingkatkan guna menunjang keberhasilan pencapaian tugas pokok selaku prajurit PBB.
Langganan:
Postingan (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...