Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) mengakui, jika daerah Darfur, Sudan, merupakan medan operasi yang tidak ringan.
Hal tersebut dikatakan, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letnan Jenderal (Letjen) TNI Munir. Pernyataan Munir itu disampaikan di hadapan 800 prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Batalion Komposit TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXV-B/UNAMID (United Nations Mission In Darfur).
Konga sebelumnya sedang melaksanakan PDT (Pre Deployment Training) beberapa waktu lalu, di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/2/2014).
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 28 Februari 2014
Kawal Capres-Cawapres Polda Metro Siapkan 60 Polantas
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyiapakan sebanyak 60 orang Polantas untuk mengawal calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres), sebagai salah satu rangakaian pengamanan pada Pemilu 2014. Mereka disiapkan untuk pengawalan di jalan.
"60 personel kita siapkan untuk pengawalan capres-cawapres," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol R Nurhadi Yuwono, Kamis (27/2).
Ia mengatakan, ke 60 polantas tersebut merupakan pilihan dan lulus seleksi meliputi kondisi kejiwaan, mahir di dalam pengawalan menggunakan roda dua dan roda empat .
"60 personel kita siapkan untuk pengawalan capres-cawapres," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol R Nurhadi Yuwono, Kamis (27/2).
Ia mengatakan, ke 60 polantas tersebut merupakan pilihan dan lulus seleksi meliputi kondisi kejiwaan, mahir di dalam pengawalan menggunakan roda dua dan roda empat .
Polandia Tawarkan Modernisasi Alutsista Indonesia
Polandia, salah satu negara bekas Pakta Warsawa yang bergabung ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), menawarkan modernisasi piranti dan sistem kesenjataan militer Indonesia.
"Hubungan baik kedua negara telah lama tercipta, termasuk pada bidang pertahanan. Banyak negara tengah berbenah memodernisasi militernya, termasuk Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara. Kami hadir menawarkan produk-produk unggulan," kata Kepala Divisi Promosi dan Investasi Kedutaan Besar Polandia di Jakarta, Romuald Morawski, di Pontianak, Jumat.
Dokumen foto Romuald Morawski (kiri) bersama Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo |
"Hubungan baik kedua negara telah lama tercipta, termasuk pada bidang pertahanan. Banyak negara tengah berbenah memodernisasi militernya, termasuk Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara. Kami hadir menawarkan produk-produk unggulan," kata Kepala Divisi Promosi dan Investasi Kedutaan Besar Polandia di Jakarta, Romuald Morawski, di Pontianak, Jumat.
Panglima TNI : Indonesia bisa menjadi macan asia
Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko menyatakan, Indonesia bisa kembali menjadi macan Asia tidak saja di bidang pertahanan militer tetapi juga ekonomi.
"Sangat bisa doong (menjadi macan Asia, red)," katanya dalam perbincangan dengan ANTARA di sela-sela kunjungan lima hari kerjanya di Beijing.
Moeldoko menuturkan Indonesia telah mengalami kemajuan di beragam bidang.
"Meski banyak yang kurang sreg, kalau indikatornya adalah ekonomi, tapi harus diakui ekonomi kita pertumbuhannya positif," katanya.
Selain itu, makin meningkatnya kelompok masyarakat menengah ke atas, yang otomatis sangat adaptif dengan globalisasi.
"Sangat bisa doong (menjadi macan Asia, red)," katanya dalam perbincangan dengan ANTARA di sela-sela kunjungan lima hari kerjanya di Beijing.
Moeldoko menuturkan Indonesia telah mengalami kemajuan di beragam bidang.
"Meski banyak yang kurang sreg, kalau indikatornya adalah ekonomi, tapi harus diakui ekonomi kita pertumbuhannya positif," katanya.
Selain itu, makin meningkatnya kelompok masyarakat menengah ke atas, yang otomatis sangat adaptif dengan globalisasi.
Indonesia Ungkap Kekecewaan kepada Australia di Bali Process
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa benar-benar geram atas tindakan Australia yang seenaknya memulangkan para pencari suaka tanpa rasa kemanusiaan. Kekecewaan ini akan ditunjukkan dalam pertemuan Bali Process yang akan digelar bulan depan.
"Dalam pertemuan Bali Process dalam waktu dekat, kita bakal ungkapkan kekecewaan kita kepada para peserta bahwa tindakan Australia melanggar hak asasi," kata Marty di kantor Presiden, Jakarta, Kamis 27 Februari 2014.
Bali Process adalah konferensi internasional yang dihadiri para pejabat setingkat menteri dan terdiri dari 49 anggota dan 19 negara peninjau.
"Dalam pertemuan Bali Process dalam waktu dekat, kita bakal ungkapkan kekecewaan kita kepada para peserta bahwa tindakan Australia melanggar hak asasi," kata Marty di kantor Presiden, Jakarta, Kamis 27 Februari 2014.
Bali Process adalah konferensi internasional yang dihadiri para pejabat setingkat menteri dan terdiri dari 49 anggota dan 19 negara peninjau.
RI Berpotensi Jadi Kekuatan Besar, Tapi Amunisi Masih Sedikit
Indonesia punya potensi untuk memperkokoh pengaruhnya di arena internasional. Sayangnya, potensi itu masih belum segera diwujudkan lantaran Indonesia belum memiliki instrumen-instrumen yang cukup memadai, seperti masih kecilnya anggaran untuk pembangunan internasional dan pertahanan.
Pengaruh Indonesia dalam hubungan internasional sebenarnya terus berkembang. Namun, negara ini belum akan menjadi kekuatan besar dalam jangka pendek dan menengah.
Demikian analisis pengamat Indonesia dari Lowy Institute for International Policy, Dave McRae. Dia menguraikan pengamatannya soal perkembangan dan pengaruh Indonesia dalam hubungan internasional melalui laporan berjudul “More Talk than Walk: Indonesia as a Foreign Policy Actor,” yang dikirim ke VIVAnews hari ini.
Pengaruh Indonesia dalam hubungan internasional sebenarnya terus berkembang. Namun, negara ini belum akan menjadi kekuatan besar dalam jangka pendek dan menengah.
Demikian analisis pengamat Indonesia dari Lowy Institute for International Policy, Dave McRae. Dia menguraikan pengamatannya soal perkembangan dan pengaruh Indonesia dalam hubungan internasional melalui laporan berjudul “More Talk than Walk: Indonesia as a Foreign Policy Actor,” yang dikirim ke VIVAnews hari ini.
Kamis, 27 Februari 2014
TNI Harus Memiliki Cyber Army
Dengan berbagai isu penyadapan yang melanda pejabat teras dan operator telekomunikasi belakangan ini, Pemerintah Indonesia diusulkan untuk segera mengambil langkah sigap.
Pakat telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Agung Harsoyo, Rabu 26 Febuari 2014 dalam keterangan tertulisnya mengatakan mengingat rentannya perang di dunia siber.
Ia berpendapat Indonesia perlu memiliki angkatan keempat, selain Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Udara. Agung mencontohkan Amerika Serikat memiliki 5 Angkatan pertahanan, Darat, Udara, Laut, Antariksa, dan Cyber War, salah satu badan keamanan tersebut adalah National Security Agency (NSA).
Pakat telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Agung Harsoyo, Rabu 26 Febuari 2014 dalam keterangan tertulisnya mengatakan mengingat rentannya perang di dunia siber.
Ia berpendapat Indonesia perlu memiliki angkatan keempat, selain Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Udara. Agung mencontohkan Amerika Serikat memiliki 5 Angkatan pertahanan, Darat, Udara, Laut, Antariksa, dan Cyber War, salah satu badan keamanan tersebut adalah National Security Agency (NSA).
TNI akan tambah kekuatan di Natuna
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah kekuatan di sekitar perairan Natuna sebagai salah satu wilayah terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sekaligus mengantisipasi instabilitas di Laut China Selatan.
"Penambahan dan pengerahan kekuatan di Natuna juga untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan 'rembesan-rembesan' akibat instabilitas di Laut China Selatan," ungkap Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menjawab Antara di sela-sela kunjungan lima harinya di China.
Ia menuturkan penambahan kekuatan itu meliputi kekuatan di darat, laut dan udara. "Seperti misalnya peningkatan status pangkalan angkatan laut menjadi pangkalan utama angkatan laut dan seterusnya," kata Moeldoko.
"Penambahan dan pengerahan kekuatan di Natuna juga untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan 'rembesan-rembesan' akibat instabilitas di Laut China Selatan," ungkap Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menjawab Antara di sela-sela kunjungan lima harinya di China.
Ia menuturkan penambahan kekuatan itu meliputi kekuatan di darat, laut dan udara. "Seperti misalnya peningkatan status pangkalan angkatan laut menjadi pangkalan utama angkatan laut dan seterusnya," kata Moeldoko.
Label:
Kedaulatan Bangsa,
Maritim,
Perbatasan NKRI
Pesawat TNI AL Tergelicir di Bandara Hasanuddin Makassar
Pesawat Cassa C-212 dengan nomor registrasi U-623 milik TNI Angkatan Laut tergelincir di landas pacu 03-21 Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Rabu (27/2/214) siang.
Pesawat dengan pilot Kapten Laut Tatang dan Co Pilot Kapten Laut Ruby terbang dari Surabaya dan hendak transit di Makassar. Pesawat tersebut semula hendak terbang ke Ambon, dengan membawa sembilan penumpang.
Pesawat milik TNI AL Cassa C-212/U-623/KPTN tergelincir di runway 03-21 di bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar di Kabupaten Maros, Kamis (27/2/2014). | foto : tribun |
Pesawat dengan pilot Kapten Laut Tatang dan Co Pilot Kapten Laut Ruby terbang dari Surabaya dan hendak transit di Makassar. Pesawat tersebut semula hendak terbang ke Ambon, dengan membawa sembilan penumpang.
Maret 2014, Lapan Tembakkan Roket Dengan Jangkauan 100 km
PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sedang terlibat dan mengembangkan proyek roket canggih yang jarak tembaknya hingga 100 Kilometer.
Deputi Bidang Teknologi Lapan, Soewarto Hardhienata mengatakan, pengembangan roket ini merupakan kerja sama lanjutan yang pernah dilakukan sebelumnya, yakni pembuatan roket dengan jarak tembak sekitar 40 Kilometer.
Roket Rhan Lapan, siap tembus jarak 100 km |
Deputi Bidang Teknologi Lapan, Soewarto Hardhienata mengatakan, pengembangan roket ini merupakan kerja sama lanjutan yang pernah dilakukan sebelumnya, yakni pembuatan roket dengan jarak tembak sekitar 40 Kilometer.
Bahas Netralitas, TNI AD Undang Para Politikus Mantan Jenderal
TNI Angkatan Darat berkali-kali menegaskan pihaknya akan netral dalam pemilu mendatang. Untuk memantapkannya, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Budiman mengundang beberapa jenderal purnawirawan ke Markas TNI AD.
Pantauan merdeka.com, Kamis (20/2) undangan yang hadir antara lain Jenderal (purn) Wiranto , Jenderal (purn) Tri Sutrisno, Jenderal (purn) Pramono Edhie Wibowo , Jenderal (purn) Luhut Panjaitan , Jenderal (purn) Endriartono Sutarto , Jenderal (purn) Ryamizard Ryacudu dan Jenderal (purn) Hendropriyono. Acara tersebut juga dihadiri oleh beberapa purnawirawan lainnya.
Pantauan merdeka.com, Kamis (20/2) undangan yang hadir antara lain Jenderal (purn) Wiranto , Jenderal (purn) Tri Sutrisno, Jenderal (purn) Pramono Edhie Wibowo , Jenderal (purn) Luhut Panjaitan , Jenderal (purn) Endriartono Sutarto , Jenderal (purn) Ryamizard Ryacudu dan Jenderal (purn) Hendropriyono. Acara tersebut juga dihadiri oleh beberapa purnawirawan lainnya.
Kasad: Kalau TNI ribut dengan polisi, pasti Brimob
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jendral Budiman mengakui, jika anak buahnya sering bersitegang dengan pihak kepolisian. Dia menggarisbawahi pihak kepolisian yang sering ribut dengan anggota TNI AD adalah Brimob.
"Keributan dengan polisi itu, pasti polisi yang Brimob, karena dengan kepolisian, Polres dengan TNI sangat bersinergi dan kuat, terutama di daerah. Tetapi Brimob yang tersusun mirip tentara, mungkin karena penghasilan rendah, nah ini sering ribut," ujar Budiman.
Hal itu dikatakan Budiman saat berpidato di depan 'Atase Pertahanan dan Atase Darat Kedutaan Besar Negara Sahabat' di Mabes AD, Jakarta Pusat, Selasa, (26/2).
"Keributan dengan polisi itu, pasti polisi yang Brimob, karena dengan kepolisian, Polres dengan TNI sangat bersinergi dan kuat, terutama di daerah. Tetapi Brimob yang tersusun mirip tentara, mungkin karena penghasilan rendah, nah ini sering ribut," ujar Budiman.
Hal itu dikatakan Budiman saat berpidato di depan 'Atase Pertahanan dan Atase Darat Kedutaan Besar Negara Sahabat' di Mabes AD, Jakarta Pusat, Selasa, (26/2).
Kopassus dan Paskhas akan latihan dengan pasukan Komando China
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko dan Panglima Angkatan Bersenjata (Pangab) China Jenderal Fang Fenghui membahas perkembangan hubungan kerjasama militer antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan People's Liberation Army (PLA) China, di Markas Besar Angkatan Bersenjata China di Beijing.
Beberapa kerjasama militer yang telah dilaksanakan kedua negara, antara lain pertukaran perwira siswa Sekolah Staf dan Komando, latihan bersama Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat dan Pasukan Khas TNI Angkatan Udara dengan Komando Pasukan Khusus PLA serta Navy to Navy Cooperation Meeting yang telah disepakati tahun 2013 yang lalu.
Beberapa kerjasama militer yang telah dilaksanakan kedua negara, antara lain pertukaran perwira siswa Sekolah Staf dan Komando, latihan bersama Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat dan Pasukan Khas TNI Angkatan Udara dengan Komando Pasukan Khusus PLA serta Navy to Navy Cooperation Meeting yang telah disepakati tahun 2013 yang lalu.
Label:
KOPASSUS,
Korpaskhas,
Latiham Militer
Menanti Prototype Tank Buatan Pindad dan Turki
T Pindad dan FNSS Turki sedang mengembangkan pembuatan tank kelas sedang untuk TNI AD. Rencananya prototipe ini akan selesai pada awal tahun 2016.
"Awal 2016, harapannya prototipe jadi," tulis Juru Bicara PT Pindad Tuning Rudyati melalui pesan singkat kepada Liputan6.com, Jakarta Selasa (25/02).
FNSS Turki pernah mengirimkan prototipe tank ringan ACV-300 untuk dijajal oleh TNI AD. Apakah desainnya akan dikembangkan dari ACV-300?
"Untuk joint dengan Turki, model tidak mengacu pada ACV-300 tapi akan ditentukan oleh Pindad dan FNSS dalam Forum Intergrated Planing Team Meeting," imbuh Tuning.
ACV-300 Turki |
"Awal 2016, harapannya prototipe jadi," tulis Juru Bicara PT Pindad Tuning Rudyati melalui pesan singkat kepada Liputan6.com, Jakarta Selasa (25/02).
FNSS Turki pernah mengirimkan prototipe tank ringan ACV-300 untuk dijajal oleh TNI AD. Apakah desainnya akan dikembangkan dari ACV-300?
"Untuk joint dengan Turki, model tidak mengacu pada ACV-300 tapi akan ditentukan oleh Pindad dan FNSS dalam Forum Intergrated Planing Team Meeting," imbuh Tuning.
Label:
Industri Pertahanan,
Kerjasama Militer,
Pindad,
Tank
Pindad Akan Rakit Truk Buatan Rusia
Produsen otomotif asal Rusia, OJSC KAMAZ melebarkan sayapnya hingga ke Indonesia. Penghasil truk yang jawara di reli Dakar (Dakar Rally) ini, menggandeng perusahaan asal Indonesia yakni PT Tehnika Ina.
"Ini produsen otomotif truk terbaik dunia yang menjuarai reli dakar. Ini sudah teruji di jalanan Siberia yang sulit," Kata Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Djauhari Oratmangun di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2014).
"Ini produsen otomotif truk terbaik dunia yang menjuarai reli dakar. Ini sudah teruji di jalanan Siberia yang sulit," Kata Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Djauhari Oratmangun di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2014).
Australia Habiskan Rp26 Miliar Untuk Dorong Imigran ke Indonesia
Pemerintahan Perdana Menteri Tony Abbott menghabiskan AUD2,5 juta atau Rp26 miliar untuk membeli sekoci penyelamat para pencari suaka ke perairan Indonesia. Sekoci itu digunakan untuk mendorong para imigran menjauh dari wilayah terirorial negeri itu.
Besarnya biaya pembelian sekoci terungkap dalam sebuah surat yang diletakkan di meja senat oleh Asisten Menteri Imigrasi, Michaelia Cash.
Dilansir dari harian Sydney Morning Herald (SMH), Selasa 25 Februari 2014, pemerintahan Abbott terindikasi membeli kapal sekoci penyelamat itu dengan harga lebih dari AUD200 ribu atau Rp2 miliar per buahnya. Sementara Fairfax Media memiliki data sejauh ini rezim Abbott sudah membeli sekitar 12 sekoci penyelamat. Tiga di antaranya telah digunakan.
Model sekoci milik Jiangyinshi Beihai yang dibeli Australia |
Besarnya biaya pembelian sekoci terungkap dalam sebuah surat yang diletakkan di meja senat oleh Asisten Menteri Imigrasi, Michaelia Cash.
Dilansir dari harian Sydney Morning Herald (SMH), Selasa 25 Februari 2014, pemerintahan Abbott terindikasi membeli kapal sekoci penyelamat itu dengan harga lebih dari AUD200 ribu atau Rp2 miliar per buahnya. Sementara Fairfax Media memiliki data sejauh ini rezim Abbott sudah membeli sekitar 12 sekoci penyelamat. Tiga di antaranya telah digunakan.
Rabu, 26 Februari 2014
Prototype Tank SBS Pindad Mulai Berlari
Meski nantinya akan menggandeng FNSS Turki dalam mengembangkan medium
tank, bukan berarti PT.Pindad berpangku tangan. Pabrik senjata asal
Bandung itu tetap menyempurnakan desain Tank (Ranpur Roda rantai) yang
dikenal dengan nama Tank SBS. Sekitar 1 bulan lalu, Tank desain murni
anak bangsa ini bahkan sudah uji coba berjalan.
Dalam video yang diterima redaksi ARC, terlihat Tank tersebut melaju mulus dan cukup cepat. Ukurannya yang lumayan kecil membuatnya juga cukup lincah mengarungi jalanan yang lumayan sempit di kompleks PT. Pindad di Bandung.
Dalam video yang diterima redaksi ARC, terlihat Tank tersebut melaju mulus dan cukup cepat. Ukurannya yang lumayan kecil membuatnya juga cukup lincah mengarungi jalanan yang lumayan sempit di kompleks PT. Pindad di Bandung.
Pesawat N219 Buatan PT DI Akan Ganti Skuadron Nomad TNI AL
PT Dirgantara Indonesia (PT KAI) bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menargetkan pesawat N 219 mengudara pada 2016. Itu artinya, pesawat buatan anak negeri tersebut ditargetkan lolos sertifikasi paling lambat tahun tersebut.
Kepala Program N 219 Lapan Agus Aribowo mengatakan walau masih dalam tahap pengembangan, pesawat tersebut sudah banyak di pesan. Pemesannya beragam, mulai dari maskapai penerbangan, pemerintah daerah, hingga negara tetangga.
Menurut Agus, Lion Air telah berkomitmen memesan 100 pesawat, Nusantara Buana Air (NBA) sebanyak 30 pesawat. Lalu, pemda Papua dan Papua Barat sebanyak 15 pesawat.
"Pemda Aceh dalam negosiasi ada 6 pesawat, Sulawesi (6), Riau (4). Thailand (Nomad) itu pengawas pantai (18 plus cadangan 2), serta TNI AL (Nomad) 1 skuadron 9-15 pesawat," kata Agus di Lapan, Jakarta, Selasa (25/2)
Pesawat N 219 Rancangan PT DI dan Lapan |
Kepala Program N 219 Lapan Agus Aribowo mengatakan walau masih dalam tahap pengembangan, pesawat tersebut sudah banyak di pesan. Pemesannya beragam, mulai dari maskapai penerbangan, pemerintah daerah, hingga negara tetangga.
Menurut Agus, Lion Air telah berkomitmen memesan 100 pesawat, Nusantara Buana Air (NBA) sebanyak 30 pesawat. Lalu, pemda Papua dan Papua Barat sebanyak 15 pesawat.
"Pemda Aceh dalam negosiasi ada 6 pesawat, Sulawesi (6), Riau (4). Thailand (Nomad) itu pengawas pantai (18 plus cadangan 2), serta TNI AL (Nomad) 1 skuadron 9-15 pesawat," kata Agus di Lapan, Jakarta, Selasa (25/2)
Rusia Akan Bawa Teknologi Sukhoi ekspansi ke Indonesia
Selasa (25/2), di Jakarta, Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry O. Rogozin menemui Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Pertemuan tertutup ini dijalankan sebelum Rogozin menghadiri Sidang Komite Bersama ke-9 yang lebih banyak membahas aspek kerja sama ekonomi di Hotel Ritz Carlton, Kuningan.
Tangan kanan Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev ini membenarkan kalau dia sempat membahas potensi kerja sama bidang militer dengan Purnomo. Cuma dia enggan merinci apa saja detail pembicaraan yang dibahas kedua pihak.
"Memang kita mengadakan pertemuan dengan Menhan Purnomo, tapi tentu saja kerja sama militer bukan suatu isu yang mudah diumumkan kepada masyarakat," ujarnya saat jumpa pers.
Tangan kanan Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev ini membenarkan kalau dia sempat membahas potensi kerja sama bidang militer dengan Purnomo. Cuma dia enggan merinci apa saja detail pembicaraan yang dibahas kedua pihak.
"Memang kita mengadakan pertemuan dengan Menhan Purnomo, tapi tentu saja kerja sama militer bukan suatu isu yang mudah diumumkan kepada masyarakat," ujarnya saat jumpa pers.
Rusia Tawarkan Sistem Selam Tanpa Awak Kepada RI
Kerja sama Indonesia-Rusia khususnya di bidang militer, telah lama terjalin. Beberapa kerja sama yang terjalin dalam beberapa tahun terakhir salah satunya adalah program alutsista atau alat utama sistem persenjataan.
Deputi Perdana Menteri Rusia Dimitry O Rogozin dalam kesempatan Sidang Komisi Bersama ke-9 meyakinkan pemerintah Indonesia bahwa teknologi alutsista Rusia merupakan teknologi yang canggih, bahkan lebih canggih dibandingkan teknologi negara-negara barat.
"Di negara kami, pemerintah sedang membangun teknologi alusista untuk angkatan darat Rusia. Dan teknologi ini mutunya lebih canggih daripada negara-negara barat," tutur Dimitry, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (25/2/2014).
Deputi Perdana Menteri Rusia Dimitry O Rogozin dalam kesempatan Sidang Komisi Bersama ke-9 meyakinkan pemerintah Indonesia bahwa teknologi alutsista Rusia merupakan teknologi yang canggih, bahkan lebih canggih dibandingkan teknologi negara-negara barat.
"Di negara kami, pemerintah sedang membangun teknologi alusista untuk angkatan darat Rusia. Dan teknologi ini mutunya lebih canggih daripada negara-negara barat," tutur Dimitry, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (25/2/2014).
Menanti Rudal Penangkis Serangan Udara Buatan Dalam Negeri
Perang di era modern tak lagi saling berhadapan. Tapi melibatkan persenjataan canggih, termasuk rudal. Sekali tembak, nyawa ribuan orang di posisi target, yang jauhnya ratusan hingga ribuan kilometer, niscaya terancam.
Maka dari itu, rudal penangkal sebagai sistem pertahanan alternatif, menjadi wajib dimiliki. Saat ini, TNI Angkatan Udara, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), dan PT Dahana, sedang mengembangkan rudal Penangkis Serangan Udara (PSU) jarak sedang. Senjata anti-rudal ini akan dikembangkan dari roket-roket yang telah berhasil dibuat Lapan.
Roket RHan |
Maka dari itu, rudal penangkal sebagai sistem pertahanan alternatif, menjadi wajib dimiliki. Saat ini, TNI Angkatan Udara, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), dan PT Dahana, sedang mengembangkan rudal Penangkis Serangan Udara (PSU) jarak sedang. Senjata anti-rudal ini akan dikembangkan dari roket-roket yang telah berhasil dibuat Lapan.
Label:
Industri Pertahanan,
Produk Nasional,
Roket,
Rudal
Satu Skuadron Jet Tempur F-16 Segera Lengkapi Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru
Pembangunan Skuadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin TNI-AU di Pekanbaru, Riau, hampir rampung. Tak lama lagi, 16 unit pesawat tempur F-16 yang baru saja dibeli dari Amerika Serikat akan datang.
"Pembangunannya hampir selesai. Dengan begitu 16 unit F-16 siap didatangkan karena pangkalannya hampir selesai," kata Panglima Komando Operasi Angkatan Udara Satu Marsekal Muda M Syaugi di Pekanbaru, Selasa (25/2/2014).
Syaugi datang ke Pekanbaru menggunakan pesawat angkut VIP milik TNI AU jenis Foker 28. Ia menyempatkan berkeliling di pangkalan udara bersama Danlanud Riau Kolonel Pnp Andyawan.
"Pembangunannya hampir selesai. Dengan begitu 16 unit F-16 siap didatangkan karena pangkalannya hampir selesai," kata Panglima Komando Operasi Angkatan Udara Satu Marsekal Muda M Syaugi di Pekanbaru, Selasa (25/2/2014).
Syaugi datang ke Pekanbaru menggunakan pesawat angkut VIP milik TNI AU jenis Foker 28. Ia menyempatkan berkeliling di pangkalan udara bersama Danlanud Riau Kolonel Pnp Andyawan.
Rusia jajaki kerja sama militer dengan Indonesia
Deputi Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin menyatakan bahwa negaranya sedang melakukan penjakakan kerja sama militer dengan Indonesia, termasuk transfer teknologi yang berkaitan dengan peralatan militer.
"Rusia dan Indonesia mempunyai sejarah panjang dalam kerja sama militer dan kami yakin masa depan kooperasi di bidang tersebut akan sangat cerah," kata Rogozin dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Rogozin pada Selasa pagi bertemu dengan Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro namun dia menolak memaparkan secara spesifik bentuk kerja sama militer yang akan dilakukan antara kedua negara.
"Rusia dan Indonesia mempunyai sejarah panjang dalam kerja sama militer dan kami yakin masa depan kooperasi di bidang tersebut akan sangat cerah," kata Rogozin dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Rogozin pada Selasa pagi bertemu dengan Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro namun dia menolak memaparkan secara spesifik bentuk kerja sama militer yang akan dilakukan antara kedua negara.
Label:
Industri Pertahanan,
Kerjasama Militer
Selasa, 25 Februari 2014
Taruna AAL Akan Berlatih ke Negeri China
Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL) Laksda TNI I.N.G.N. Ary Atmaja, memimpin rapat laporan kesiapan rencana pelaksanaan latihan dan praktik (lattek) pelayaran ke Qing Dao, China. Peserta lattek akan pergi selama 62 hari.
Pelaksanaan lattek berlangsung di Gedung Dewakang, Mako AAL, Surabaya, Senin (24/2/2014).
Dalam rilis yang diterima detikcom, lattek yang diberi nama Kartika Jala Krida (KJK) 2014 ini akan diikuti oleh taruna tingkat II angkatan 61 berjumlah 89 orang. Lattek KJK 2014 rencananya akan menggunakan kapal perang KRI Banjarmasin 592 untuk pelayaran tahap I (Surabaya – Tarakan – Qing Dao – Busan – Sasebo – Manila – Bitung). Sedangkan tahap II menggunakan KRI Dewaruci (Bitung – Sorong – Makassar – Benoa – Surabaya).
Pelaksanaan lattek berlangsung di Gedung Dewakang, Mako AAL, Surabaya, Senin (24/2/2014).
Dalam rilis yang diterima detikcom, lattek yang diberi nama Kartika Jala Krida (KJK) 2014 ini akan diikuti oleh taruna tingkat II angkatan 61 berjumlah 89 orang. Lattek KJK 2014 rencananya akan menggunakan kapal perang KRI Banjarmasin 592 untuk pelayaran tahap I (Surabaya – Tarakan – Qing Dao – Busan – Sasebo – Manila – Bitung). Sedangkan tahap II menggunakan KRI Dewaruci (Bitung – Sorong – Makassar – Benoa – Surabaya).
Label:
Kapal Perang,
Latiham Militer,
TNI AL
KRI Usman-Harun Akan Dikirim Melalui Selat Singapura
Ketiga KRI baru Indonesia, salah satunya bernama Usman-Harun, telah rampung dibuat di Inggris dan akan segera dikirimkan ke tanah air. Rencananya dalam pengiriman, KRI jenis Multi Role Light Frigate (MRLF) ini akan berlayar melalui Selat Singapura.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Untung Suropati, saat dihubungi VIVAnews, Senin 24 Februari 2014, mengatakan ketiga KRI akan melintasi Samudera Atlantik, Laut Mediterania, Teluk Suez, Laut Merah, Teluk Persia, Samudera Hindia dan turun ke Selat Malaka.
Dianggap Berjasa, TNI AL Dapat Penghargaan dari AL Belanda
Panglima Angkatan Laut Kerajaan Belanda, Laksamana Madya Matthieu Borsboom, hari ini memberikan penghargaan Prins Hendrik Medal of Honour kepada TNI AL. Dia juga dijadwalkan berkunjung ke Jakarta pekan depan.
Dalam siaran pers yang dikirim Kedutaan Besar Belanda di Jakarta, penghargaan itu diberikan atas nama Kerajaan Belanda sebagai bentuk apresiasi atas kerjasama yang terjalin erat di antara kedua Angkatan Laut. Hubungan kedua AL saat ini sangat dekat.
Kedua AL sama-sama memiliki pengalaman memilukan saat perang dunia II dulu. Saat itu, personel AL dari Benua Eropa, Eurasia, dan Indonesia terbunuh di atas kapal AL Belanda.
Dalam siaran pers yang dikirim Kedutaan Besar Belanda di Jakarta, penghargaan itu diberikan atas nama Kerajaan Belanda sebagai bentuk apresiasi atas kerjasama yang terjalin erat di antara kedua Angkatan Laut. Hubungan kedua AL saat ini sangat dekat.
Kedua AL sama-sama memiliki pengalaman memilukan saat perang dunia II dulu. Saat itu, personel AL dari Benua Eropa, Eurasia, dan Indonesia terbunuh di atas kapal AL Belanda.
TNI AL - Australia Tak Paham Aturan Perbatasan, Tak Masuk Akal
Angkatan Laut Australia mengaku sudah enam kali melanggar batas perairan Indonesia. TNI AL tidak habis pikir, Australia dengan teknologi majunya masih tidak paham aturan main yang digariskan pada UNCLOS 82.
"Logikanya Angkatan Laut Australia sangat maju, dilengkapi dengan GPS dan radar. Kecil kemungkinannya, termasuk kapal-kapal badan imigrasi dan penjaga pantai, sampai tidak paham aturan main dalam UNCLOS 82. Tidak masuk akal," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Untung Suropati saat dihubungi VIVAnews, Senin 24 Februari 2014.
Label:
Kedaulatan Bangsa,
Maritim,
TNI AL
Sritex Garap Priduksi Baju Militer Jerman dan Malaysia
Pasca meninggalnya pendirinya, HM Lukminto, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) tetap berupaya untuk menjadi perusahaan yang profesional. Hal tersebut dibuktikan dengan raihan prestasi memenangkan tender pembuatan pakaian militer dari Jerman dan Malaysia tahun ini.
“Dengan kemenangan tersebut semakin mempertegas bahwa Sritex adalah perusahaan yang benar–benar profesional, kendati saat ini masih dalam situasi berkabung atas meninggalnya HM Lukminto,” ujar Humas PT Sritex, Basuki Saptono.
“Dengan kemenangan tersebut semakin mempertegas bahwa Sritex adalah perusahaan yang benar–benar profesional, kendati saat ini masih dalam situasi berkabung atas meninggalnya HM Lukminto,” ujar Humas PT Sritex, Basuki Saptono.
Label:
Industri Pertahanan,
Produk Nasional
Indonesia - Filipina Bahas Perkembangan Masalah LCS
Menteri Luar Negeri Indonesia Marty M. Natalegawa dan Menteri Luar Negeri Filipina Albert F. del Rosario di sela-sela pertemuan keenam Komisi Gabungan untuk Kerja sama Bilateral RI-Filipina membahas perkembangan masalah sengketa wilayah di Laut China Selatan (LCS).
"Terkait masalah regional, kami membahas secara rinci perkembangan permasalahan di kawasan, salah satunya tentang Laut China Selatan," kata Menlu RI Marty Natalegawa di Jakarta, Senin.
Menurut dia, hal yang ditekankan pihak Indonesia dalam penanganan masalah sengketa wilayah Laut China Selatan adalah dilanjutkannya upaya-upaya penyelesaian melalui jalur diplomasi dan penerapan code of conduct (tata perilaku) yang sudah disepakati.
"Terkait masalah regional, kami membahas secara rinci perkembangan permasalahan di kawasan, salah satunya tentang Laut China Selatan," kata Menlu RI Marty Natalegawa di Jakarta, Senin.
Menurut dia, hal yang ditekankan pihak Indonesia dalam penanganan masalah sengketa wilayah Laut China Selatan adalah dilanjutkannya upaya-upaya penyelesaian melalui jalur diplomasi dan penerapan code of conduct (tata perilaku) yang sudah disepakati.
Menlu RI - Indonesia Tidak Akan Pernah Jalin Hubungan dengan Israel
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, secara tegas mengatakan RI tidak akan pernah memiliki hubungan diplomatik dengan Israel sebelum Bangsa Palestina meraih kemerdekaan secara penuh.
Ungkapan ini menanggapi pemberitaan yang disampaikan kantor berita Reuters, bahwa Pemerintah Jerman akan menawarkan gedung Kedutaannya di RI dan Malaysia untuk membantu urusan konsuler warga Israel.
Hal tersebut disampaikan mantan Juru Bicara Departemen Luar Negeri itu usai menerima kunjungan Menlu Filipina, Albert F. Del Rosario, di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, pada Senin 24 Februari 2014.
Ungkapan ini menanggapi pemberitaan yang disampaikan kantor berita Reuters, bahwa Pemerintah Jerman akan menawarkan gedung Kedutaannya di RI dan Malaysia untuk membantu urusan konsuler warga Israel.
Hal tersebut disampaikan mantan Juru Bicara Departemen Luar Negeri itu usai menerima kunjungan Menlu Filipina, Albert F. Del Rosario, di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, pada Senin 24 Februari 2014.
Senin, 24 Februari 2014
Proyeksi Kemampuan Kapal Selam Australia dan Indonesia
Proyek kapal selam Australia dimulai sekitar tahun 1982. Proyek Collins class ini merupakan desain unik yang disesuaikan dengan persyaratan Australia. Bagian kapal selam pertama dibangun oleh Kockums di Swedia, namun sebagian besar pekerjaan dilakukan di Australia oleh galangan kapal lokal milik pemerintah. Keseluruhan kapal kedua sampai keenam dibangun secara lokal.
Upaya ‘melokalisir’ design asli Kockums ini tanpa asistensi pemilik design aslinya kemudian dianggap sebagai blunder dalam pembangunan Collins class yang menyebabkan “cacat teknis”. Kapal selam tersebut mengalami penurunan kemampuan karena berbagai masalah (baterai, mesin, generator, towed array, dan propulsi darurat) yang telah diketahui secara luas selama bertahun-tahun. Bahkan sampai saat ini ada dua kapal selam sejenis yang tergeletak di dock selama sembilan tahun.
HMAS Rankin, Australian Collins-class (photo: Seaman Ryan C. McGinley) |
Upaya ‘melokalisir’ design asli Kockums ini tanpa asistensi pemilik design aslinya kemudian dianggap sebagai blunder dalam pembangunan Collins class yang menyebabkan “cacat teknis”. Kapal selam tersebut mengalami penurunan kemampuan karena berbagai masalah (baterai, mesin, generator, towed array, dan propulsi darurat) yang telah diketahui secara luas selama bertahun-tahun. Bahkan sampai saat ini ada dua kapal selam sejenis yang tergeletak di dock selama sembilan tahun.
Minggu, 23 Februari 2014
PT. INTI dan BPPT Kerjasama Ciptakan Sistem Radar Batas Pantai
PT INTI (Persero) salah satu BUMN dibidang teknologi, mampu membuat produk radar canggih untuk menjaga perairan Indonesia yang dapat mengawasi pantai dari penyusup seperti kapal perang negara lain.
"Kami menyediakan sistem radar batas pantai. Radar ini kita desain dengan bekerjasama dengan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi)," ujar Humas PT INTI, Andy Nugroho kepada detikFinance, Minggu (23/2/2014).
Andy mengungkapkan, radar ini dibuat untuk mengawasi pantai dan pengaturan lalu lintas pelabuhan.
"Kami menyediakan sistem radar batas pantai. Radar ini kita desain dengan bekerjasama dengan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi)," ujar Humas PT INTI, Andy Nugroho kepada detikFinance, Minggu (23/2/2014).
Andy mengungkapkan, radar ini dibuat untuk mengawasi pantai dan pengaturan lalu lintas pelabuhan.
Lapan Gandeng Ukraina Untuk Wujudkan Projek Roket Pengorbit Satelit RX-550
Indonesia punya ambisi besar dalam bidang antariksa: bisa membawa satelit buatan sendiri ke luar angkasa dengan menggunakan roket karya anak negeri. Tak lagi harus 'digendong' wahana peluncur satelit milik asing yang menuntut bayaran mahal.
Untuk itulah, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) terus mengembangkan teknologi roket. Jika ini berhasil dikuasai, ke depan, bukan tak mungkin Indonesia mampu membuat peluru kendali jarak jauh atau rudal balistik sebagai bagian dari sistem pertahanan udara nasional.
Lebih dari itu, Indonesia akan bisa menyejajarkan diri dengan negara lain yang sudah lebih dulu menembus belantara angkasa: Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia, Jepang, China, Korea Selatan, bahkan India -- negara berkembang yang baru-baru ini meluncurkan satelit Mars Orbiter Mission (MOM) ke Planet Merah.
Untuk itulah, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) terus mengembangkan teknologi roket. Jika ini berhasil dikuasai, ke depan, bukan tak mungkin Indonesia mampu membuat peluru kendali jarak jauh atau rudal balistik sebagai bagian dari sistem pertahanan udara nasional.
Lebih dari itu, Indonesia akan bisa menyejajarkan diri dengan negara lain yang sudah lebih dulu menembus belantara angkasa: Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia, Jepang, China, Korea Selatan, bahkan India -- negara berkembang yang baru-baru ini meluncurkan satelit Mars Orbiter Mission (MOM) ke Planet Merah.
TNI AU Tambah Satu Squadron Helikopter EC-725 Cougar
TNI Angkatan Udara terus mengembangkan kemampuannya untuk menjaga pertahanan Tanah Air, baik melalui pelatihan rutin maupun pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista). Selain itu, TNI AU juga menambah satuan dalam angkatan udara (Squadron), salah satunya Squadron 9.
Rencananya Squadron 9 (skad) akan ditempatkan di Subang/Kalijati, Jawa Barat untuk tugas SARPUR (Safe and Resque Tempur). Untuk alutsista yang dipilih adalah 16 helikopter canggih EC-725 Cougar asal Eurocopter.
"Skad 9 adalah skad baru yang berkedudukan di lanud SDM Subang/kalijati dengan kekuatan 16 pesawat cougar full combat," ucap Kadispen TNI AU Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto yang dihubungi Liputan6.com di Jakarta.
Eurocopter EC-725 Cougar |
Rencananya Squadron 9 (skad) akan ditempatkan di Subang/Kalijati, Jawa Barat untuk tugas SARPUR (Safe and Resque Tempur). Untuk alutsista yang dipilih adalah 16 helikopter canggih EC-725 Cougar asal Eurocopter.
"Skad 9 adalah skad baru yang berkedudukan di lanud SDM Subang/kalijati dengan kekuatan 16 pesawat cougar full combat," ucap Kadispen TNI AU Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto yang dihubungi Liputan6.com di Jakarta.
Kekuatan Alutsista TNI Semakin diperhitungkan
Sebagai negara berkembang, Pemerintah Indonesia berupaya agar pembangunan di segala lini terus dilakukan, baik itu pembangunan ekonomi, pembangunan daerah tertinggal maupun pembangunan kekuatan pertahanan. Pembangunan kekuatan pertahanan merupakan keharusan karena kekuatan militer suatu negara menunjukan kuatnya pertahanan negara.
Kemajuan alutsista sangat berpengaruh terhadap pertahanan negara bahkan bisa berpengaruh terhadap kedudukkan negara dalam diplomasi politik Internasional. Kekuatan pertahanan juga harus terus diperkuat mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan dan sangat luas berpotensi adanya ancaman keamanan nasional.
Contohnya pelanggaran wilayah perbatasan darat, gangguan keamanan di laut dan pelanggaran wilayah yurisdiksi laut, pemanfaatan ruang udara nasional secara ilegal, dan upaya-upaya penguasaan wilayah Indonesia oleh negara lain.
Kemajuan alutsista sangat berpengaruh terhadap pertahanan negara bahkan bisa berpengaruh terhadap kedudukkan negara dalam diplomasi politik Internasional. Kekuatan pertahanan juga harus terus diperkuat mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan dan sangat luas berpotensi adanya ancaman keamanan nasional.
Contohnya pelanggaran wilayah perbatasan darat, gangguan keamanan di laut dan pelanggaran wilayah yurisdiksi laut, pemanfaatan ruang udara nasional secara ilegal, dan upaya-upaya penguasaan wilayah Indonesia oleh negara lain.
Langganan:
Postingan (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...