Memasuki tahun 2013, ada tiga hal yang harus segera dibenahi oleh institusi Polri. Pertama, Polri harus mengubah paradigmanya dalam menghadapi aksi massa. Kedua, Kapolri harus segera melakukan pembersihan terhadap oknum-oknum petinggi Polri yang diduga melakukan penyimpangan, dan ketiga, Kompolnas harus diberi kewenangan melakukan investigasi.
Penegasan tersebut diungkapkan pengamat kepolisian, Bambang Widodo Umar, saat dihubungi Koran Jakarta, kemarin. Menurut Bambang, pertama, Polri harus mengubah paradigmanya dari yang awalnya mengedepankan kekerasan menjadi lebih humanis. "Jangan lagi menggunakan pendekatan kekerasan, tetapi lebih ke arah kemanusiaan. Dengan begitu, tidak akan terulang lagi kejadian seperti di Mesuji dan Poso," kata Bambang.
Dijelaskannya, kasus terakhir, ketika personel Polri diserang di Poso, membuktikan bahwa masyarakat melakukan perlawanan ketika menghadapi sikap represif petugas. "Karena itu, jangan lagi menggunakan pendekatan kekerasan karena masyarakat tidak suka. Lebih baik gunakan pendekatan kemanusiaan," tukas Bambang.
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 31 Desember 2012
Pesawat Tanpa Awak Wulung Akan dioperasikan 2013
Pesawat tanpa awak yang dikendalikan remote kontrol buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan dioperasikan pada 2013 mendatang, kata Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta.
Di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, Sabtu Gusti Muhammad Hatta mengatakan, kemampuannya tidak diragukan lagi karena telah diuji coba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Kamis, 11 Oktober 2012.
"Pesawat tanpa awak yang diberi nama Wulung tersebut dirancang khusus dan sangat canggih sehingga memiliki kemampuan yang luar biasa dibandingkan dengan pesawat-pesawat yang ada," kata Menristek, Gusti Muhammad Hatta.
Di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, Sabtu Gusti Muhammad Hatta mengatakan, kemampuannya tidak diragukan lagi karena telah diuji coba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Kamis, 11 Oktober 2012.
"Pesawat tanpa awak yang diberi nama Wulung tersebut dirancang khusus dan sangat canggih sehingga memiliki kemampuan yang luar biasa dibandingkan dengan pesawat-pesawat yang ada," kata Menristek, Gusti Muhammad Hatta.
TNI AU Rekomendasikan Pembangunan Bandara Sangkima Kutai Timur
Dukungan Pemkab Kutim untuk segera membangun Bandara Sangkima kini muncul dari TNI Angkatan Udara (AU). Dukungan ini tertuang dalam surat rekomendasi dengan No 13/336/X/2012 yang dikirim ke Pemkab Kutim, serta ditembuskan ke berbagai pihak termasuk kementerian Kehutanan dan lainnya. Alasan TNI AU mendukung pembangunan Bandara Sangkima adalah untuk kepentingan mobilitas TNI pada umumnya, pada saat melakukan latihan gabungan di Sekerat. Surat rekomendasi ditandatangani oleh Marsekal Pertama TNI AU Polter Gultom selaku Kepala Disbagops TNI AU.
Karena dukungan ini, Kepala Dinas Perhubungan Kutim Johansyah Ibrahim mengatakan, dukungan ini merupakan hal yang positif. Apalagi, pihak kementerian Kehutanan juga sudah memberikan sinyal akan melepaskan lokasi tersebut sesuai dengan permintaan enclave dari Pemkab Kutim karena itu pihaknya yakin bandara ini akan dibangun.
"Karena itu, tahun ini kami sudah melakukan perencanaan. Kami sudah siapkan anggaran perencanaan. Setelah ada persetujuan enclave, pekerjaan fisik langsung dimulai," jelas Johansyah ditemui dua hari lalu di kantornya.
Karena dukungan ini, Kepala Dinas Perhubungan Kutim Johansyah Ibrahim mengatakan, dukungan ini merupakan hal yang positif. Apalagi, pihak kementerian Kehutanan juga sudah memberikan sinyal akan melepaskan lokasi tersebut sesuai dengan permintaan enclave dari Pemkab Kutim karena itu pihaknya yakin bandara ini akan dibangun.
"Karena itu, tahun ini kami sudah melakukan perencanaan. Kami sudah siapkan anggaran perencanaan. Setelah ada persetujuan enclave, pekerjaan fisik langsung dimulai," jelas Johansyah ditemui dua hari lalu di kantornya.
MABES Polri menyatakan, tidak ada istilah salah tangkap yang dilakukan Polisi dalam mengungkap aksi terorisme. Mekanisme penangkapan terhadap terduga terorisme dilakukan selama 7x24 jam, dan kalau pun dilepaskan bukan berarti tak terbukti sama sekali.
"Saat menangkap, (polisi) pasti sudah punya bukti. Kalaupun di bebaskan, karena tidak ada (bukti) yang menguatkan,"kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto di Jakarta, Minggu (30/12).
Menurutnya, polisi menjalankan langkah-langkahnya sesuai prosedur yang berlaku. Dalam menangani tindak pidana umum, penangkapan yang diikuti dengan penahanan dilakukan selama 1x24 jam. Sementara terkait tindak terorisme, dilakukan selama 7x24 jam. Jika melebihi batas waktu dan tidak cukup bukti untuk dilanjutkan pada tahap selanjutnya, maka polisi wajib membebaskan orang yang ditangkap tersebut.
"Saat menangkap, (polisi) pasti sudah punya bukti. Kalaupun di bebaskan, karena tidak ada (bukti) yang menguatkan,"kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto di Jakarta, Minggu (30/12).
Menurutnya, polisi menjalankan langkah-langkahnya sesuai prosedur yang berlaku. Dalam menangani tindak pidana umum, penangkapan yang diikuti dengan penahanan dilakukan selama 1x24 jam. Sementara terkait tindak terorisme, dilakukan selama 7x24 jam. Jika melebihi batas waktu dan tidak cukup bukti untuk dilanjutkan pada tahap selanjutnya, maka polisi wajib membebaskan orang yang ditangkap tersebut.
Sultan Hasanuddin
Sultan Hasanuddin (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Januari 1631 – meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Juni 1670 pada umur 39 tahun) adalah Raja Gowa ke-16 dan pahlawan nasional Indonesia yang terlahir dengan nama I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangepe. Setelah memeluk agama Islam, ia mendapat tambahan gelar Sultan Hasanuddin Tumenanga Ri Balla Pangkana, hanya saja lebih dikenal dengan Sultan Hasanuddin saja. Karena keberaniannya, ia dijuluki De Haantjes van Het Oosten oleh Belanda yang artinya Ayam Jantan/Jago dari Benua Timur. Ia dimakamkan di Katangka, Makassar.
Ia diangkat sebagai Pahlawan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden No. 087/TK/1973, tanggal 6 November 1973.
Sultan Hasanuddin (kaskus) |
Ia diangkat sebagai Pahlawan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden No. 087/TK/1973, tanggal 6 November 1973.
Sabtu, 29 Desember 2012
Menanti Kejayaan Kembali Armada Hiu Kencana RI
Tak lama lagi, kejayaan Hiu Kencana akan kembali. Cakra dan Nanggala tak lama lagi akan mendapat teman, seiring dengan makin nyatanya rencana kerjasama PT PAL dengan galangan DSME Korea Selatan berdasar skema JOA (Joint Operations Agreement).
Berdasarkan kunjungan Wamenhan ke PT PAL pada 28 Desember 2012 lalu, sudah mulai ada sedikit sinar terang mengenai perkembangan proyek kapal selam Type-209 DWT 1.400 ton untuk TNI-AL. Dari kontrak awal sebanyak 3 kapal selam, dirinci bahwa kapal selam I dan II akan dibangun di galangan DSME, sementara untuk kapal selam ketiga modulnya akan dibangun oleh DSME, sementara final joint (penyambungan antar modul/ segmen) akan diselesaikan oleh PT PAL.
Berdasarkan kunjungan Wamenhan ke PT PAL pada 28 Desember 2012 lalu, sudah mulai ada sedikit sinar terang mengenai perkembangan proyek kapal selam Type-209 DWT 1.400 ton untuk TNI-AL. Dari kontrak awal sebanyak 3 kapal selam, dirinci bahwa kapal selam I dan II akan dibangun di galangan DSME, sementara untuk kapal selam ketiga modulnya akan dibangun oleh DSME, sementara final joint (penyambungan antar modul/ segmen) akan diselesaikan oleh PT PAL.
2013 PT. PAL Serahkan KRC dan Tug Boat
Di penghujung tahun 2012, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengunjungi galangan kapal nasional PT.PAL di Surabaya Jawa timur. Wamenhan rupanya ingin mengetahui progress pembuatan kapal perang pesanan TNI-AL. Seperti diketahui, sepanjang 2012, Kementrian Pertahanan telah memesan sejumlah kapal kepada PT.PAL. Diantaranya KCR-60, Kapal Tunda, Perusak Kawal Rudal serta kerja sama pembuatan Kapal Selam dengan Korea Selatan.
Untuk KCR-60M, progresnya boleh dibilang masih pada jalurnya. Namun, melihat presentasi yang diberikan oleh PT.PAL, progresnya justru lebih cepat dari yang direncanakan. Hingga bulan November 2012, kemajuan produksi telah mencapai 43 % lebih dari semula yang direncanakan 34,7%. Jika tidak ada aral melintang, pada desember 2013, KCR-60M sudah melaut.
Kapal Cepat Rudal 60 meterPT . PAL |
Untuk KCR-60M, progresnya boleh dibilang masih pada jalurnya. Namun, melihat presentasi yang diberikan oleh PT.PAL, progresnya justru lebih cepat dari yang direncanakan. Hingga bulan November 2012, kemajuan produksi telah mencapai 43 % lebih dari semula yang direncanakan 34,7%. Jika tidak ada aral melintang, pada desember 2013, KCR-60M sudah melaut.
Indonesia Berencana Tambah 10 Kapal Selam
Modernisasi alutsista TNI dilakukan secara serius untuk menunjung kekuatan sistem pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena itu, pemerintah berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan TNI, khususnya matra Angkatan Laut dalam menjaga perairan Indonesia.
"Rencana strategis jangka panjang, Indonesia akan membeli 10 kapal selam," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin saat berkunjung ke PT PAL, Surabaya, Jumat (28/12).
Untuk tahap awal, Indonesia akan memiliki tiga kapal selam hasil kerjasama pembelian dari Korea Selatan. Dua dibuat di sana, kata dia, satu kapal selam dibuat murni anak negeri di PT PAL mulai 2016.
Untuk mempersiapkan sumber daya manusia, puluhan teknisi dikirim ke Negeri Ginseng untuk mendapatkan menimba ilmu transfer teknologi.
"Rencana strategis jangka panjang, Indonesia akan membeli 10 kapal selam," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin saat berkunjung ke PT PAL, Surabaya, Jumat (28/12).
Untuk tahap awal, Indonesia akan memiliki tiga kapal selam hasil kerjasama pembelian dari Korea Selatan. Dua dibuat di sana, kata dia, satu kapal selam dibuat murni anak negeri di PT PAL mulai 2016.
Untuk mempersiapkan sumber daya manusia, puluhan teknisi dikirim ke Negeri Ginseng untuk mendapatkan menimba ilmu transfer teknologi.
Label:
Kapal Selam,
Kekuatan Militer,
TNI AL
PT PAL Harus Perkuat Infastruktur Devisi Kapal Perang
WAKIL Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin meminta PT PAL Indonesia untuk memperkuat infastruktur devisi kapal perang. Sebab penyertaan modal negara ditujukan untuk memperkuat infrastruktur divisi kapal perang.
“Secara keseluruhan PT PAL sudah bangkit dengan aktifitas yang cukup padat, tetapi secara khusus saya meminta perhatian untuk memperkuat infrastruktur divisi kapal perang,” kata Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin saat kunjungan kerja ke PT PAL Indonesia, di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (28/12).
Dalam kunjungan tersebut, Wamenhan meninjau langsung proses dan kesiapan pembuatan kapal perang untuk TNI Angkatan Laut seperti kapal perusak kawal rudal (PKR), tugboat, kapal cepat rudal (KCR) dan persiapan produksi kapal selam ketiga di PT PAL Indonesia.
Pada kesempatan itu, Direktur Produksi PT PAL Indonesia, Edy Widarto sempat melaporkan kepada Wamenhan mengenai persiapan pembuatan sejumlah kapal perang yang dipesan oleh TNI Angkatan Laut.
“Secara keseluruhan PT PAL sudah bangkit dengan aktifitas yang cukup padat, tetapi secara khusus saya meminta perhatian untuk memperkuat infrastruktur divisi kapal perang,” kata Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin saat kunjungan kerja ke PT PAL Indonesia, di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (28/12).
Dalam kunjungan tersebut, Wamenhan meninjau langsung proses dan kesiapan pembuatan kapal perang untuk TNI Angkatan Laut seperti kapal perusak kawal rudal (PKR), tugboat, kapal cepat rudal (KCR) dan persiapan produksi kapal selam ketiga di PT PAL Indonesia.
Pada kesempatan itu, Direktur Produksi PT PAL Indonesia, Edy Widarto sempat melaporkan kepada Wamenhan mengenai persiapan pembuatan sejumlah kapal perang yang dipesan oleh TNI Angkatan Laut.
KASAL Baru Briefing Perwira TNI AL Wilayah Timur
MENGAWALI penugasan sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Madya TNI Dr. Marsetio, M.M, melaksanakan briefing kepada seluruh Perwira TNI Angkatan Laut sewilayah timur. Acara tersebut berlangsung di Gedung Serbaguna Graha Samudera (GSB) Bhumi Moro, Surabaya, Jumat (28/12).
Acara tersebut juga dihadiri oleh para Panglima Komando Utama (Pangkotama) TNI AL, para Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) di jajaran Koarmatim serta Pamen dan Pama TNI AL sewilayah timur.
Acara diawali dengan laporan kesiapan oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Curiculum Vitae atau riwayat hidup KSAL oleh Pangarmatim.
Dalam pengarahannya, Marsetio menyampaikan empat hal yang menjadi Pedoman Pembangunan TNI Agkatan Laut. Pertama, melaksanakan tugas TNI matra laut di bidang pertahanan, menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi.
Acara tersebut juga dihadiri oleh para Panglima Komando Utama (Pangkotama) TNI AL, para Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) di jajaran Koarmatim serta Pamen dan Pama TNI AL sewilayah timur.
Acara diawali dengan laporan kesiapan oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Curiculum Vitae atau riwayat hidup KSAL oleh Pangarmatim.
Dalam pengarahannya, Marsetio menyampaikan empat hal yang menjadi Pedoman Pembangunan TNI Agkatan Laut. Pertama, melaksanakan tugas TNI matra laut di bidang pertahanan, menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi.
Apel Khusus Akhir Tahun Prajurit Lanud Adisutjipto Diminta Jaga Keamanan
KOMANDAN Pangkalan TNI Angkatan Udara (Danlanud) Adisutjipto, Marsekal Pertama TNI Abdul Muis, Jumat (28/12), memimpin Apel Khusus Akhir tahun 2012 di Lapangan Jupiter Lanud Adisutjipto. Upacara Apel khusus tersebut diikuti oleh para pejabat di jajaran Lanud Adisutjipto dan seluruh anggota Lanud Adisutjipto.
Dalam sambutannya, Danlanud Adisutipto berpesan kepada prajuritnya agar selalu mengutamakan keamanan, keselamatan dan kesehatan, dan jaga diri dalam perjalanan libur menyambut tahun baru. Hal ini penting agar selamat sampai tujuan. Begitu pula dengan keamanan rumah yang ditinggalkan.
“Saya sarankan untuk dititipkan ke tetangga yang tidak bepergian dan jangan lupa berdoa memohon kepada Allah SWT untuk selalu diberikan keselamatan,” kata Danlanud Adisutjipto, Marsma TNI Abdul Muis seperti dilansir dalam siaran pers Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Dispenau) yang diterima Jurnal Nasional.
Dalam sambutannya, Danlanud Adisutipto berpesan kepada prajuritnya agar selalu mengutamakan keamanan, keselamatan dan kesehatan, dan jaga diri dalam perjalanan libur menyambut tahun baru. Hal ini penting agar selamat sampai tujuan. Begitu pula dengan keamanan rumah yang ditinggalkan.
“Saya sarankan untuk dititipkan ke tetangga yang tidak bepergian dan jangan lupa berdoa memohon kepada Allah SWT untuk selalu diberikan keselamatan,” kata Danlanud Adisutjipto, Marsma TNI Abdul Muis seperti dilansir dalam siaran pers Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Dispenau) yang diterima Jurnal Nasional.
128 Calon Perwira Prajurit Karier TNI Dinyatakan Lulus
ASISTEN Personel (Aspers) Panglima TNI, Marsekal Muda TNI Bambang Wahyudi, S.Ip. selaku Ketua Panitia Pusat Penerimaan Perwira Prajurit Karier (Pa PK) TNI tahun 2012 didampingi Aspers KSAU, Marsekal Muda TNI Mawardi, S.E., Waaspers Kasad Brigadir Jenderal TNI Aris Martono, Waaspers Kasal Laksamana Pertama TNI S. Darmawan, memimpin sidang Penentuan Tahap Akhir (Pantukhir) seleksi tingkat pusat penerimaan Pa PK TNI tahun 2012.
“Dari 197 peserta yang mengikuti seleksi tingkat pusat penerimaan Pa PK TNI, diputuskan sebanyak 128 orang yang dinyatakan lulus, dengan rincian TNI AD 48 orang (pria 42 orang dan wanita 6 orang), TNI AL 40 orang (pria 35 orang dan wanita 5 orang) dan TNI AU 40 orang (pria 32 orang dan wanita 8 orang),” kata Bambang Wahyudi di Pusat Pendidikan (Pusdik) Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD, Lembang, Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/12) seperti dilansir dalam siaran pers Puspen TNI.
foto : tribunnews.com |
“Dari 197 peserta yang mengikuti seleksi tingkat pusat penerimaan Pa PK TNI, diputuskan sebanyak 128 orang yang dinyatakan lulus, dengan rincian TNI AD 48 orang (pria 42 orang dan wanita 6 orang), TNI AL 40 orang (pria 35 orang dan wanita 5 orang) dan TNI AU 40 orang (pria 32 orang dan wanita 8 orang),” kata Bambang Wahyudi di Pusat Pendidikan (Pusdik) Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD, Lembang, Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/12) seperti dilansir dalam siaran pers Puspen TNI.
Jumat, 28 Desember 2012
2013 Menanti Air Force One Indonesia - Pesawat Kepresidenan RI
Setelah berpuluh-puluh tahun menyewa pesawat dari sebuah maskapai nasional, tahun ini Indonesia akhirnya resmi memiliki pesawat kepresidenan. Penuh pro kontra. Pihak pengkritik menilai pembelian pesawat bukan prioritas saat ini dan pemborosan. Yang pro, melihatnya sebagai hal wajar demi efisiensi.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri secara khusus menyampaikan alasan kenapa pemerintah harus membeli pesawat kepresidenan. Kata dia, semata-mata demi efisiensi anggaran karena mahalnya biaya sewa pesawat kepresidenan.
"Mensesneg sudah menjelaskan bahwa pesawat kepresidenan dengan menyewa dari Garuda ongkosnya lebih mahal. Untuk kepentingan efesiensi, kami akan menggunakan pesawat sendiri," ujar SBY dalam acara jumpa pers di Istana Negara pada 13 Februari 2012.
Air Force One Indonesia - Pesawat Kepresidenan RI |
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri secara khusus menyampaikan alasan kenapa pemerintah harus membeli pesawat kepresidenan. Kata dia, semata-mata demi efisiensi anggaran karena mahalnya biaya sewa pesawat kepresidenan.
"Mensesneg sudah menjelaskan bahwa pesawat kepresidenan dengan menyewa dari Garuda ongkosnya lebih mahal. Untuk kepentingan efesiensi, kami akan menggunakan pesawat sendiri," ujar SBY dalam acara jumpa pers di Istana Negara pada 13 Februari 2012.
Pergantian Kasal, Ada Spirit Dan Harapan Baru
SERAH Terima Jabatan (Sertijab) Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), bukan merupakan suatu kelaziman, melainkan suatu kebutuhan dan keharusan.
Di dalamnya ada spirit dan harapan baru dalam rangka meningkatkan dinamika organisasi, memelihata kontinuitas pengabdian, menyempurnakan kinerja dan sinergitas satuan, serta mempertahankan memontemu regenerasi kepemimpinan satuan di jajawan TNI.
Hal ini disampaikan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dalam amanatnya pada acara sertijab Kasal dari Laksamana TNI Soeparno kepada Laksamana Madya (Laksdya) TNI Marsetio di Dermaga Madura, Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Ujung, Surabaya, Kamis (27/12/2012).
Menurut Panglima TNI, pergantian jabatan bukan hanya sekadar pergantian personil semata, akan tetapi lebih bermakna substansial dan strategis dalam upaya mendinamisasi kehidupan organisasi.
foto : plitaonline |
Di dalamnya ada spirit dan harapan baru dalam rangka meningkatkan dinamika organisasi, memelihata kontinuitas pengabdian, menyempurnakan kinerja dan sinergitas satuan, serta mempertahankan memontemu regenerasi kepemimpinan satuan di jajawan TNI.
Hal ini disampaikan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dalam amanatnya pada acara sertijab Kasal dari Laksamana TNI Soeparno kepada Laksamana Madya (Laksdya) TNI Marsetio di Dermaga Madura, Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Ujung, Surabaya, Kamis (27/12/2012).
Menurut Panglima TNI, pergantian jabatan bukan hanya sekadar pergantian personil semata, akan tetapi lebih bermakna substansial dan strategis dalam upaya mendinamisasi kehidupan organisasi.
Indonesia Siap Luncurkan Roket Balistik Berdaya Jangkau 900 Km
Indonesia siap meluncurkan roket tiga digit atau roket berdaya jangkau 100 km-900 km pada 2013 untuk memperkuat sistem persenjataan negara.
"Tahun depan kita akan mulai menguji statis maupun uji dinamis roket berdaya jangkau tiga digit," kata Asisten Deputi Menteri Riset dan Teknologi bidang Produktivitas Riset Iptek Strategis Goenawan Wybiesana pada Evaluasi Akhir Tahun di Jakarta, Kamis.
Untuk tahap awal, ujarnya, lebih dulu dikembangkan roket balistik berdaya jangkau 100 km dengan kaliber 350 mm sebanyak 10-20 unit, kemudian dilanjutkan dengan roket balistik kaliber berikutnya, disusul roket kendali.
Kementerian Ristek sebagai bagian dari konsorsium roket, turut mendanai proyek tersebut sebesar Rp10-15 miliar pada 2013. Selain Kemristek, konsorsium roket beranggotakan PT Pindad, PT Dahana, PT Dirgantara Indonesia, Lapan, BPPT, LIPI, ITB UGM, ITS, dan lainnya.
"Tahun depan kita akan mulai menguji statis maupun uji dinamis roket berdaya jangkau tiga digit," kata Asisten Deputi Menteri Riset dan Teknologi bidang Produktivitas Riset Iptek Strategis Goenawan Wybiesana pada Evaluasi Akhir Tahun di Jakarta, Kamis.
Untuk tahap awal, ujarnya, lebih dulu dikembangkan roket balistik berdaya jangkau 100 km dengan kaliber 350 mm sebanyak 10-20 unit, kemudian dilanjutkan dengan roket balistik kaliber berikutnya, disusul roket kendali.
Kementerian Ristek sebagai bagian dari konsorsium roket, turut mendanai proyek tersebut sebesar Rp10-15 miliar pada 2013. Selain Kemristek, konsorsium roket beranggotakan PT Pindad, PT Dahana, PT Dirgantara Indonesia, Lapan, BPPT, LIPI, ITB UGM, ITS, dan lainnya.
Label:
Industri Pertahanan,
Produk Nasional,
RISET,
Rudal
Menhan Sampaikan Refleksi Perkembangan Alutsista Sepanjang Tahun 2012
Mengakhiri Tahun 2012, Kementerian Pertahanan melaksanakan Refleksi terhadap seluruh program kegiatan di beberapa bidang yang telah dilaksanakan selama tahun 2012 sekaligus tahun ketiga dari Renstra pertama dan proyeksi program kegiatan Kementerian Pertahanan untuk tahun 2013. Demikian disampaikan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Kamis (27/12) di Kantor Kemhan, Jakarta.
Menurut Menhan, peningkatan kesejahteraan Prajurit TNI dan PNS dilaksanakan secara bersinambungan sesuai kemampuan anggaran. Untuk meningkatkan kesejahteraan Prajurit TNI dan PNS, Kemhan telah memberikan tunjangan cacat, pelayanan kesehatan, perumahan, dukungan Perlengkapan Perorangan Lapangan (Kaporlap), bantuan beasiswa dan tugas belajar serta tunjangan kinerja.
Di bidang kesehatan, Kemhan juga ikut berpartisipasi aktif dalam penanggulangan penyakit yang berdampak nasional melalui pemenuhan alat kesehatan rumah sakit (Alkes Rumkit) dan peningkatan kemampuan tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan bagi anggota TNI/PNS dan keluarganya serta masyarakat.
Menurut Menhan, peningkatan kesejahteraan Prajurit TNI dan PNS dilaksanakan secara bersinambungan sesuai kemampuan anggaran. Untuk meningkatkan kesejahteraan Prajurit TNI dan PNS, Kemhan telah memberikan tunjangan cacat, pelayanan kesehatan, perumahan, dukungan Perlengkapan Perorangan Lapangan (Kaporlap), bantuan beasiswa dan tugas belajar serta tunjangan kinerja.
Di bidang kesehatan, Kemhan juga ikut berpartisipasi aktif dalam penanggulangan penyakit yang berdampak nasional melalui pemenuhan alat kesehatan rumah sakit (Alkes Rumkit) dan peningkatan kemampuan tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan bagi anggota TNI/PNS dan keluarganya serta masyarakat.
Kamis, 27 Desember 2012
Kepala BIN: Natal Berjalan Baik, Mengapa Tahun Baru Tidak?
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen Marciano Norman meminta kepada seluruh rakyat Indonesia ikut membantu aparat keamanan menjaga stabilitas keamanan menjelang hingga pergantian tahun 2012 ke 2013. Marciano meminta kepada masyarakat agar tidak memberi ruang kepada seluruh pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Insya Allah keamanan yang kita harapkan akan selalu terwujud," kata Marciano di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/12/2012).
Marciano tak mau menjelaskan pemantauan intelijen mengenai keamanan tahun baru nanti. Hanya, dia mengatakan, masyarakat Indonesia telah melewati Natal dengan baik berkat kerja sama semua pihak.
"Mengapa tahun baru tidak bisa berjalan dengan baik?" kata dia.
Kepala Badan Intelijen Letjen Negara Marciano Norman |
"Insya Allah keamanan yang kita harapkan akan selalu terwujud," kata Marciano di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/12/2012).
Marciano tak mau menjelaskan pemantauan intelijen mengenai keamanan tahun baru nanti. Hanya, dia mengatakan, masyarakat Indonesia telah melewati Natal dengan baik berkat kerja sama semua pihak.
"Mengapa tahun baru tidak bisa berjalan dengan baik?" kata dia.
Satgas Pengamanan Perbatasan RI - Timor Leste Adakan Pengobatan Gratis
Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia dengan Republik Demokratik Timor Leste (RI-RDTL) yang melibatkan Batalyon Infanteri (Yonif) 312/Kala Hitam Siliwangi dari Jawa Barat mengadakan pengobatan masal secara gratis bagi masyarakat setempat.
"Kegiatan ini yang keempat kita lakukan untuk warga di serambi NKRI ini," kata Staf Corps Kesehatan Militer (CKM) Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 312/Kala Hitam Siliwangi, Lettu dr Arief, di lokasi pengobatan, Terminal Internasional pintu utama Batas Negara RI-RDTL, Mota`ain, Kecamatan Tasifeto Timur, Kamis.
Dia mengatakan, kegiatan ini untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat, khusus yang bermukim di serambi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menikmati layanan kesehatan yang memadai secara gratis.
"Kegiatan ini yang keempat kita lakukan untuk warga di serambi NKRI ini," kata Staf Corps Kesehatan Militer (CKM) Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 312/Kala Hitam Siliwangi, Lettu dr Arief, di lokasi pengobatan, Terminal Internasional pintu utama Batas Negara RI-RDTL, Mota`ain, Kecamatan Tasifeto Timur, Kamis.
Dia mengatakan, kegiatan ini untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat, khusus yang bermukim di serambi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menikmati layanan kesehatan yang memadai secara gratis.
Label:
Kegiatan Sosial,
Propesionalisme TNI
Komando Armada Indonesia Kawasan Tengah TNI AL tunggu revisi Peraturan Presiden
Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, mengatakan, rencana pemekaran tiga komando armada TNI AL masih harus menunggu selesainya revisi Peraturan Presiden Nomor 10/2010 tentang Organisasi TNI.
Saat ini ada dua komando armada TNI AL, yaitu Komando Armada Indonesia di Kawasan Barat dan Komando Armada Indonesia di Kawasan Timur. Rencananya, akan dimekarkan dengan tambahan satu lagi, yaitu Komando Armada Indonesia di Kawasan Tengah.
"Perpres 10 itu sedang dikaji kembali untuk direvisi dan Presiden juga sudah menyetujui," kata Suhartono kepada wartawan usai memimpin upacara serah terima jabatan Kepala Staf TNI AL, di dermaga Komando Armada Indonesia di Kawasan Timur, Surabaya, Kamis.
Saat ini ada dua komando armada TNI AL, yaitu Komando Armada Indonesia di Kawasan Barat dan Komando Armada Indonesia di Kawasan Timur. Rencananya, akan dimekarkan dengan tambahan satu lagi, yaitu Komando Armada Indonesia di Kawasan Tengah.
"Perpres 10 itu sedang dikaji kembali untuk direvisi dan Presiden juga sudah menyetujui," kata Suhartono kepada wartawan usai memimpin upacara serah terima jabatan Kepala Staf TNI AL, di dermaga Komando Armada Indonesia di Kawasan Timur, Surabaya, Kamis.
Terorisme 2012: Selnya Masih Aktif dan Kian Subur
Aksi terorisme di Indonesia belum juga padam. Sepanjang 2012, terjadi sejumlah aksi terorisme. Para teroris menunjukkan eksistensinya. Bermunculan wajah-wajah baru yang namanya tidak pernah terdengar sebelumnya. Sebut saja Baderi Hartono, Farhan Mujahid, atau siapa Thorik?
Pengamat terorisme Al Chaidar mengatakan, sel-sel teroris terus berkembang di tahun 2012 ini. Ia mencatat, setidaknya masih ada 271 orang yang masuk jaringan teroris. Jumlah ini pun meningkat dari tahun sebelumnya, yakni 50 sampai 100 orang.
“Sel-sel memang berkembang karena kelompok besar mengalami perpecahan-perpecahan. Akhirnya kelompok yang pecah kemudian membuat yang menjadi kecil lagi,” katanya saat dihubungi Kompas.com, pekan lalu.
Pengamat terorisme Al Chaidar mengatakan, sel-sel teroris terus berkembang di tahun 2012 ini. Ia mencatat, setidaknya masih ada 271 orang yang masuk jaringan teroris. Jumlah ini pun meningkat dari tahun sebelumnya, yakni 50 sampai 100 orang.
“Sel-sel memang berkembang karena kelompok besar mengalami perpecahan-perpecahan. Akhirnya kelompok yang pecah kemudian membuat yang menjadi kecil lagi,” katanya saat dihubungi Kompas.com, pekan lalu.
Polri, TNI, dan Warga Gotong Royong Bersihkan Sungai Cikapundung
Puluhan warga bersama TNI, dan Polri juga dari unsur Muspika Kecamatan Dayeuhkolot membersihkan sampah pada aliran Sungai Cikapundung, di Jembatan Cigede, Jalan Terusan Bojongsoang-Dayeuhkolot, Kamis (27/12).
Kondisi aliran sungai di jembatan itu memprihatinkan. Aliran sungai berubah menjadi lautan sampah plastik dan rumah tangga. Akibatnya, aliran air tidak sempurna.
Camat Dayeuhkolot Agus Suhendar mengatakan, sampah tersebut diduga merupakan kiriman dari Kota Bandung ketika hujan deras. "Sungai ini menjadi lautan sampah sejak Sabtu kemarin. Ketika hujan deras, sampah begitu banyak, namun tersendat di jembatan ini," ucapnya.
Kondisi aliran sungai di jembatan itu memprihatinkan. Aliran sungai berubah menjadi lautan sampah plastik dan rumah tangga. Akibatnya, aliran air tidak sempurna.
Camat Dayeuhkolot Agus Suhendar mengatakan, sampah tersebut diduga merupakan kiriman dari Kota Bandung ketika hujan deras. "Sungai ini menjadi lautan sampah sejak Sabtu kemarin. Ketika hujan deras, sampah begitu banyak, namun tersendat di jembatan ini," ucapnya.
Label:
Kegiatan Sosial,
Radar Pertahanan
RUU Kamnas - TNI Tegaskan Tidak Membawa Kepentingan Tertentu
Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin menegaskan, pihaknya sama sekali tidak membawa kepentingan tertentu dalam menyusun Rancangan Undang-undang Keamanan Nasional (Kamnas). RUU tersebut mendapat banyak tentangan dari kelompok masyarakat sipil lantaran dianggap memberikan kewenangan besar bagi TNI untuk bertindak.
"Saya tegaskan, kami dari TNI, terbuka atas semua kritik dan masukan. Tidak ada kepentingan apa pun yang kami bawa, kecuali kepentingan negara," ujar Hartind, Rabu (26/12), dalam diskusi di Galeri Cafe Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.
Ia mengatakan, keterbukaan sikap TNI dalam menyusun RUU itu dibuktikan dengan penghilangan pasal tentang penyadapan. Ia juga mengatakan, pasal tentang sanksi terhadap perancang undang-undang yang dinilai inkonsepsional yang awalnya tercantum pun sudah dihapus.
Ilustrasi RUU Kamnas (gambar : prioritasnews.com) |
"Saya tegaskan, kami dari TNI, terbuka atas semua kritik dan masukan. Tidak ada kepentingan apa pun yang kami bawa, kecuali kepentingan negara," ujar Hartind, Rabu (26/12), dalam diskusi di Galeri Cafe Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.
Ia mengatakan, keterbukaan sikap TNI dalam menyusun RUU itu dibuktikan dengan penghilangan pasal tentang penyadapan. Ia juga mengatakan, pasal tentang sanksi terhadap perancang undang-undang yang dinilai inkonsepsional yang awalnya tercantum pun sudah dihapus.
Label:
Kedaulatan Bangsa,
Nasionalisme,
Parlemen,
Patriotisme
Aksi Pratu TNI Awang selamatkan ABG yang mau diperkosa
Seorang prajurit Divisi Infanteri 1 Kostrad Pratu Awang, berhasil menyelamatkan seorang gadis bernama AM (18). Saat itu Anis hendak diperkosa sopir taksi yang ditumpanginya di daerah Depok.
Peristiwa terjadi Senin (24/12) malam. AM yang merupakan vokalis band BE Violet janjian bertemu rekannya di Jatibening, Bekasi. AM naik taksi berwarna kuning dari Jl Margonda Raya, Depok sekitar pukul 20.30 WIB.
Awalnya tak ada yang mencurigakan, tapi sopir itu kemudian malah berputar-putar tak jelas. Hingga keluar masuk kampung. Saat korban menegur, sopir taksi itu malah menodongkan pisau ke arah korban. Dia juga mengikat ABG berparas cantik ini.
Peristiwa terjadi Senin (24/12) malam. AM yang merupakan vokalis band BE Violet janjian bertemu rekannya di Jatibening, Bekasi. AM naik taksi berwarna kuning dari Jl Margonda Raya, Depok sekitar pukul 20.30 WIB.
Awalnya tak ada yang mencurigakan, tapi sopir itu kemudian malah berputar-putar tak jelas. Hingga keluar masuk kampung. Saat korban menegur, sopir taksi itu malah menodongkan pisau ke arah korban. Dia juga mengikat ABG berparas cantik ini.
Serah Terima Jabatan Wakasal di Koarmatim
Serah terima jabatan Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) dilaksanakan di Gedung Mahapatih Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Ujung Surabaya, Rabu (26/12). Sertijab Wakasal dari Laksamana Madya TNI Dr. Marsetio, MM kepada Laksamana Muda TNI Haribowo, M.Sc itu dipimpin langsung oleh Kasal Laksamana TNI Soeparno.
Laksamana Madya TNI Dr. Marsetio, MM menyerahkan jabatan Wakasal kepada Laksamana Muda TNI Haribowo, M.Sc karena dipromosikan menduduki jabatan Kasal menggantikan Laksamana TNI Soeparno. Sedangkan Laksamana Muda TNI Haribowo, M.Sc, sebelumnya menjabat Koorsahli Kasal. Kegiatan tersebut dihadiri pejabat teras Mabesal, para Pangkotama TNI AL dan undangan lainnya.
Laksamana Madya TNI Dr. Marsetio, MM menyerahkan jabatan Wakasal kepada Laksamana Muda TNI Haribowo, M.Sc karena dipromosikan menduduki jabatan Kasal menggantikan Laksamana TNI Soeparno. Sedangkan Laksamana Muda TNI Haribowo, M.Sc, sebelumnya menjabat Koorsahli Kasal. Kegiatan tersebut dihadiri pejabat teras Mabesal, para Pangkotama TNI AL dan undangan lainnya.
Aparat TNI sisir jalur imigran gelap di Cianjur
Puluhan anggota TNI dari kesatuan Korem 061 Suryakencana, Jabar, menyisir hutan dan pantai Cianjur bagian selatan, yang kerap digunakan sebagai jalur masuknya imigran gelap.
Anggota TNI yang berjumlah 50 orang itu sejak pagi menyisir jalur lintas hutan dan perairan Samudra Pasifik yang menghubunngkan Cianjur selatan dengan Christmas Island-Australia, yang beberapa bulan terakhir menjadi jalur pelarian imigran para pencari suaka.
"Anggota kami melakukan penyisiran dengan menggunakan sepeda motor jenis trail memasuki jalur hutan belantara dan pesisir pantai Jayanti, Cidaun, hingga pantai Apra, Sindangbarang," kata Danrem Kolonel Inf Agus Rohmah, Selasa.
Ilustrasi Patroli |
Anggota TNI yang berjumlah 50 orang itu sejak pagi menyisir jalur lintas hutan dan perairan Samudra Pasifik yang menghubunngkan Cianjur selatan dengan Christmas Island-Australia, yang beberapa bulan terakhir menjadi jalur pelarian imigran para pencari suaka.
"Anggota kami melakukan penyisiran dengan menggunakan sepeda motor jenis trail memasuki jalur hutan belantara dan pesisir pantai Jayanti, Cidaun, hingga pantai Apra, Sindangbarang," kata Danrem Kolonel Inf Agus Rohmah, Selasa.
Ribuan prajurit marinir lepas Kasal Soeparno
Ribuan prajurit Korps Marinir melepas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno di Kesatrian Sutedi Senaputra Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Rabu.
Pelepasan Kasal yang dilaksanakan dalam Apel Khusus itu berlangsung cukup khidmat dan dihadiri Wakasal Laksamana Madya TNI Marsetio, para pejabat teras Mabesal, para Pangkotama TNI AL, dan Ketua Umum Jalasenastri Ny. Lilik Soeparno.
Di depan ribuan prajurit Korps Marinir, Kasal yang kelahiran Surabaya itu mengatakan apa yang dialaminya saat ini mengingatkan dirinya ke peristiwa dua tahun silam, tepatnya 2 Nopember 2010.
"Pada hari itu merupakan hari yang sangat bersejarah dalam perjalanan pengabdian saya di TNI AL. Pada hari itu dengan rasa bangga, saya diangkat menjadi warga kehormatan Korps Marinir, sebuah Korps yang begitu besar, Korps dengan sejarah pengabdian yang panjang dengan penuh warna," katanya.
Pelepasan Kasal yang dilaksanakan dalam Apel Khusus itu berlangsung cukup khidmat dan dihadiri Wakasal Laksamana Madya TNI Marsetio, para pejabat teras Mabesal, para Pangkotama TNI AL, dan Ketua Umum Jalasenastri Ny. Lilik Soeparno.
Di depan ribuan prajurit Korps Marinir, Kasal yang kelahiran Surabaya itu mengatakan apa yang dialaminya saat ini mengingatkan dirinya ke peristiwa dua tahun silam, tepatnya 2 Nopember 2010.
"Pada hari itu merupakan hari yang sangat bersejarah dalam perjalanan pengabdian saya di TNI AL. Pada hari itu dengan rasa bangga, saya diangkat menjadi warga kehormatan Korps Marinir, sebuah Korps yang begitu besar, Korps dengan sejarah pengabdian yang panjang dengan penuh warna," katanya.
Label:
Marinir RI,
Maritim,
Prestasi Militer,
TNI AL
KASAL - Inspeksi Laut Terakhir Menjelang Serah Terima Jabatan
Sehari menjelang serah terima jabatan (Sertijab) Kepala Staf Angkatan Laut dari Laksamana TNI Soeparno kepada penggantinya Laksamana Madya TNI Dr. Marsetio, MM, kedua pejabat tersebut menginspeksi kapal-kapal perang (admiral inspection) yang tengah sandar di Markas Koarmatim Ujung, Surabaya, Rabu (26/12)
Admiral Inspection merupakan salah satu tradisi dilingkungan TNI AL yang dilaksanakan guna memeriksa kesiapan unsur-unsur TNI AL untuk yang terakhir kalinya, sebelum tongkat estafet kepemimpinan diserahterimakan.Tradisi ini biasanya digelar menjelang pergantian jabatan Kepala Staf Angkatan Laut maupun pada saat pergantian Panglima Komando Armada RI Kawasan. Kegiatan tersebut, selain sebagai ajang salam perpisahan dengan para prajuritnya, juga merupakan kesempatan untuk memperkenalkan pemimpin yang baru.
Admiral Inspection merupakan salah satu tradisi dilingkungan TNI AL yang dilaksanakan guna memeriksa kesiapan unsur-unsur TNI AL untuk yang terakhir kalinya, sebelum tongkat estafet kepemimpinan diserahterimakan.Tradisi ini biasanya digelar menjelang pergantian jabatan Kepala Staf Angkatan Laut maupun pada saat pergantian Panglima Komando Armada RI Kawasan. Kegiatan tersebut, selain sebagai ajang salam perpisahan dengan para prajuritnya, juga merupakan kesempatan untuk memperkenalkan pemimpin yang baru.
Rabu, 26 Desember 2012
Lembaga Antariksa Brazil Siap Bekerja Sama dengan Lapan
Brazil dipilih karena negara itu merupakan negara tropis yang dia anggap cukup berhasil dalam bidang keantariksaan.
Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat, Sutan Bhatoegana mengatakan bahwa lembaga penerbangan dan antariksa Brazil (Brazilian Space Agency) siap bekerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Itu merupakan salah satu hasil kunjungan kerja Komisi VII DPR ke Brazil beberapa waktu lalu dalam rangka merampungkan Rancangan Undang-Undang Keantariksaan.
"'Lapan sana' ingin bekerja sama dengan Lapan kita untuk memantau sumber daya alam kita, tentang pohon-pohon yang ditebang berapa. Dan kalau ada sarjana Indonesia ingin mempelajari, silakan datang, disambut oleh mereka," kata Sutan di Gedung Nusantara I, Senayan, Selasa (18/12) sore.
Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat, Sutan Bhatoegana mengatakan bahwa lembaga penerbangan dan antariksa Brazil (Brazilian Space Agency) siap bekerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Itu merupakan salah satu hasil kunjungan kerja Komisi VII DPR ke Brazil beberapa waktu lalu dalam rangka merampungkan Rancangan Undang-Undang Keantariksaan.
"'Lapan sana' ingin bekerja sama dengan Lapan kita untuk memantau sumber daya alam kita, tentang pohon-pohon yang ditebang berapa. Dan kalau ada sarjana Indonesia ingin mempelajari, silakan datang, disambut oleh mereka," kata Sutan di Gedung Nusantara I, Senayan, Selasa (18/12) sore.
Kiprah BPPT di bidang Hankam Tahun 2012
Menjelang tutup tahun, seperti sebuah perusahaan, BPPT juga mengeluarkan laporannya, atas semua pekerjaan yang telah diselesaikan di tahun 2012. Dalam catatan kali ini, terutama di bidang Hankam, BPPT menorehkan setidaknya 3 prestasi.
Dalam bidang teknologi pertahanan dan keamanan telah menghasilkan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA), dimana salah satunya yaitu Puna Wulung BPPT akan masuk jajaran Squadron TNI AU. PUNA ini sendiri telah diujicoba dan disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan serta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Lanud Halim Perdana Kusumah, oktober lalu. Meski masih banyak kekurangan, menurut publikasi BPPT, TNI-AU tetap akan mengadopsi PUNA buatan dalam negeri ini berdampingan dengan UAV asal Philipina yang akan segera tiba.
Dalam bidang teknologi pertahanan dan keamanan telah menghasilkan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA), dimana salah satunya yaitu Puna Wulung BPPT akan masuk jajaran Squadron TNI AU. PUNA ini sendiri telah diujicoba dan disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan serta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Lanud Halim Perdana Kusumah, oktober lalu. Meski masih banyak kekurangan, menurut publikasi BPPT, TNI-AU tetap akan mengadopsi PUNA buatan dalam negeri ini berdampingan dengan UAV asal Philipina yang akan segera tiba.
2013, Titik Penting Pencapaian Kekuatan Pokok Pertahanan
Oleh: Wandi Yusuf
Sama seperti politik, tahun 2013 adalah tahun penting di bidang pertahanan. Ribuan item alat utama sistem senjata (alutsista) harus sudah hadir di Indonesia. Walaupun pengadaan alutsista tak terkait dengan keberlangsungan kabinet, namun pencapaian di tahun 2013 akan sangat menentukan pengadaan alutsista pada kabinet mendatang.
Maklum, di 2014, Indonesia tinggal menunggu kedatangan alutsista. Kontrak-kontrak pengadaan sudah harus selesai di 2013. Sambil tentu saja menutup kabinet Indonesia Bersatu jilid II dengan kado alutsista yang manis. Dan berharap, pada kabinet selanjutnya masterplan kekuatan pokok minimum (MEF) tetap dipertajam.
Membuka 2013, pemerintah menganggarkan APBN sebesar 77 triliun rupiah. Anggaran terbesar, bahkan dibandingkan untuk kepentingan pendidikan, infrastruktur, dan kesehatan. Khusus untuk alutsista, pemerintah menyisihkan 36 triliun rupiah dari anggaran itu.
Label:
Kekuatan Militer,
TNI AD,
TNI AL,
TNI AU
Menuju Lepas Landas Industri Pertahanan Dalam Negeri
Oleh: Wandi Yusuf
Debu yang menempel di badan pesawat N-250 buatan Baharudin Jusuf Habibie mungkin sedikit-sedikit terhapus seiring menggeliatnya kembali industri kedirgantaraan dalam negeri. Pada 2012 ini, titik tolak menuju kemandirian industri strategis pertahanan dalam negeri, sudah dipacakkan pada 5 Oktober lalu. UU Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertepatan dengan hari ulang tahun ke-67 TNI itu.
Presiden Yudhoyono menyatakan bahwa regulasi itu merupakan oli untuk bisa licin meluncurkan berbagai produk alat utama sistem senjata (alutsista) dalam negeri. Lahirnya UU ini dipercaya bakal mempercepat perkembangan industri pertahanan dalam negeri. Maklum, dengan keberadaan regulasi ini, persoalan laten mengenai kesulitan sinergi antarindustri pertahanan, bisa terselesaikan. Apalagi, UU ini mengatur sinergi antarindustri strategis maupun industri pertahanan dalam memproduksi alustsista.
Kelahiran UU Industri Pertahanan tak bisa dilepaskan dari pembentukan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) pada 2010 yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2010. Keberadaan KKIP amat menguntungkan PT Dirgantara Indonesia (DI), PT Pindad, maupun PT PAL, sebagai tiga industri pertahanan terbesar milik negara.
Mirip Mindanao, Poso Jadi Tempat Favorit Kelompok Teroris
Aksi kekerasan yang marak terjadi di Poso, Sulawesi Tengah membuat aparat kepolisian pusing tujuh keliling. Polisi dibuat kesulitan menangkap para pelaku teror yang terjadi di wilayah tersebut. Beratnya medan menjadi kendala polisi dalam menangkap mereka.
Pengamat Terorisme, Al Chaidar mengatakan, wilayah Poso menjadi tempat paling nyaman bagi para teroris untuk berdomisili sekaligus membangun kekuatan kelompoknya.
"Poso punya riwayat yang panjang hingga munculnya teroris disana," ujar Al Chaidar kepada Okezone, Selasa (25/12/2012) malam.
Dia mengungkapkan, pada tahun 2000 silam, merupakan awal dimana kelompok teroris datang ke wilayah Poso untuk membela kaum muslimin yang terpojok dan dibantai kelompok nonmuslim. Faktor inilah yang kemudian membuat mereka lebih diterima warga setempat.
Pengamat Terorisme, Al Chaidar mengatakan, wilayah Poso menjadi tempat paling nyaman bagi para teroris untuk berdomisili sekaligus membangun kekuatan kelompoknya.
"Poso punya riwayat yang panjang hingga munculnya teroris disana," ujar Al Chaidar kepada Okezone, Selasa (25/12/2012) malam.
Dia mengungkapkan, pada tahun 2000 silam, merupakan awal dimana kelompok teroris datang ke wilayah Poso untuk membela kaum muslimin yang terpojok dan dibantai kelompok nonmuslim. Faktor inilah yang kemudian membuat mereka lebih diterima warga setempat.
Tumpas Teroris Poso, Polisi Perlu Gandeng TNI
Pengamat Teroris Mardigu Wowiek Prasantyo, menyarankan agar pihak kepolisian dapat bekerjasama pasukan Den-81 alias Detasemen Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus untuk menumpas gerakan teroris yang berada di Poso.
"Kita tahu bahwa pasukan Den-81 itu lengkap dan mengenal medan, berbeda dengan polisi," kata Mardigu, saat berbincang dengan Okezone, Selasa, (25/12/2012)
Dia percaya dengan melibatkan TNI (Tentara Nasional Indonesia), dengan taktik militer, kelompok teroris di Poso dapat dilunmpuhkan, sebelum melakukan aksi terornya. "Ini kan ekstra crime, jadi perlu penanganan ektra juga," tukasnya.
"Kita tahu bahwa pasukan Den-81 itu lengkap dan mengenal medan, berbeda dengan polisi," kata Mardigu, saat berbincang dengan Okezone, Selasa, (25/12/2012)
Dia percaya dengan melibatkan TNI (Tentara Nasional Indonesia), dengan taktik militer, kelompok teroris di Poso dapat dilunmpuhkan, sebelum melakukan aksi terornya. "Ini kan ekstra crime, jadi perlu penanganan ektra juga," tukasnya.
Selasa, 25 Desember 2012
Penjinak bom Brimob bersiaga jelang Natal
Tim Penjinak Bom (Jibom) Brimobda Polda Jabar digeser ke Posko Operasi Lilin Lodaya 2012 Mapolrestabes Bandung dalam rangka meningkatkan kesiagaan dalam pengamanan Natal 2012, Senin.
"Tim penjinak bom digeser ke Mapolrestabes Bandung, di BKO pengamanan Natal 2012. Sejak pagi hari tim melakukan penyisiran di 14 gereja yang menjadi fokus pengamanan karena memiliki jemaat yang cukup banyak," kata Kasubag Humas Polrestabes Bandung, Kompol Rosdiana.
Tim khusus dari Brimob tersebut bersiaga di Mapolrestabes Bandung sejak Senin pagi.
Pertama pengamanan dan penyisiran bahan peledak dilakukan di Gereja Katedral Bandung, kemudian Gereja Immanuel, GKI, Gereja HKBP serta sejumlah gereja lainnya di Kota Bandung.
"Tim penjinak bom digeser ke Mapolrestabes Bandung, di BKO pengamanan Natal 2012. Sejak pagi hari tim melakukan penyisiran di 14 gereja yang menjadi fokus pengamanan karena memiliki jemaat yang cukup banyak," kata Kasubag Humas Polrestabes Bandung, Kompol Rosdiana.
Tim khusus dari Brimob tersebut bersiaga di Mapolrestabes Bandung sejak Senin pagi.
Pertama pengamanan dan penyisiran bahan peledak dilakukan di Gereja Katedral Bandung, kemudian Gereja Immanuel, GKI, Gereja HKBP serta sejumlah gereja lainnya di Kota Bandung.
Senin, 24 Desember 2012
Pasukan Berkuda Siap Amankan Natal dan Tahun Baru 2013
Guna menjauhkan Natal dan Tahun Baru 2013 dari gangguan teror, pengamanan di wilayah Semarang dan sekitarnya dilakukan secara maksimal. Pasukan berkuda gabungan dari Kepolisian dan TNI di Semarang, Jawa Tengah, dilibatkan. Pasukan itu telah beroperasi sejak pekan lalu.
Pasukan yang dibentuk Komandan Kodim 0733/BS Semarang, Letkol Kav Dicky Armunantho Mulkan, itu melakukan patroli di sejumlah tempat ibadah dan pusat perbelanjaan di Kota Semarang. Tugas utama mereka adalah melakukan pengamanan dengan menyisir sejumlah sudut jalan di Kota Semarang, menjelang Natal hingga perayaan Tahun Baru nanti.
"Patroli berkuda bersama polisi ini sangat efektif selain untuk menperkuat sinergitas TNI-Polri dalam menjaga suasana kondusif menjelang Natal hingga Tahun Baru," kata Dicky Armunantho Mulkan, di Semarang, baru-baru ini.
Pasukan yang dibentuk Komandan Kodim 0733/BS Semarang, Letkol Kav Dicky Armunantho Mulkan, itu melakukan patroli di sejumlah tempat ibadah dan pusat perbelanjaan di Kota Semarang. Tugas utama mereka adalah melakukan pengamanan dengan menyisir sejumlah sudut jalan di Kota Semarang, menjelang Natal hingga perayaan Tahun Baru nanti.
"Patroli berkuda bersama polisi ini sangat efektif selain untuk menperkuat sinergitas TNI-Polri dalam menjaga suasana kondusif menjelang Natal hingga Tahun Baru," kata Dicky Armunantho Mulkan, di Semarang, baru-baru ini.
Muhammad Toha - Pahlawan Nasional
Muhammad Toha (Bandung, 1927 - idem, 24 Maret 1946) adalah pahlawan dalam peristiwa Bandung Lautan Api di Kota Bandung, Indonesia. Pada saat itu, Muhamad Toha melepaskan bom bunuh diri untuk menghancurkan gudang persenjataan Jepang.
Mohammad Toha dilahirkan di Jalan Banceuy, Desa Suniaraja, Kota Bandung pada tahun 1927. Ayahnya bernama Suganda dan ibunya yang berasal dari Kedunghalang, Bogor Utara, Bogor, bernama Nariah. Toha menjadi anak yatim ketika pada tahun 1929 ayahnya meninggal dunia. Ibu Nariah kemudian menikah kembali dengan Sugandi, adik ayah Toha. Namun tidak lama kemudian, keduanya bercerai dan Mohamad Toha diambil oleh kakek dan neneknya dari pihak ayah yaitu Bapak Jahiri dan Ibu Oneng. Mohamad Toha mulai masuk sekolah rakyat pada usia 7 tahun hingga kelas 4. Sekolahnya terhenti ketika Perang Dunia II pecah.
Pada zaman Jepang, Toha mulai mengenal dunia militer dengan memasuki Seinendan. Sehari-hari Toha juga membantu kakeknya di Biro Sunda, kemudian bekerja di bengkel motor di Cikudapateuh. Selanjutnya, Toha belajar menjadi montir mobil dan bekerja di bengkel kendaraan militer Jepang sehingga ia mampu berbahasa Jepang.
Muhammad Toha - Pahlawan Nasional |
Mohammad Toha dilahirkan di Jalan Banceuy, Desa Suniaraja, Kota Bandung pada tahun 1927. Ayahnya bernama Suganda dan ibunya yang berasal dari Kedunghalang, Bogor Utara, Bogor, bernama Nariah. Toha menjadi anak yatim ketika pada tahun 1929 ayahnya meninggal dunia. Ibu Nariah kemudian menikah kembali dengan Sugandi, adik ayah Toha. Namun tidak lama kemudian, keduanya bercerai dan Mohamad Toha diambil oleh kakek dan neneknya dari pihak ayah yaitu Bapak Jahiri dan Ibu Oneng. Mohamad Toha mulai masuk sekolah rakyat pada usia 7 tahun hingga kelas 4. Sekolahnya terhenti ketika Perang Dunia II pecah.
Pada zaman Jepang, Toha mulai mengenal dunia militer dengan memasuki Seinendan. Sehari-hari Toha juga membantu kakeknya di Biro Sunda, kemudian bekerja di bengkel motor di Cikudapateuh. Selanjutnya, Toha belajar menjadi montir mobil dan bekerja di bengkel kendaraan militer Jepang sehingga ia mampu berbahasa Jepang.
Tour of Duty: Operasi Seroja Timor Timur
Operasi Seroja Timor Timur 1975 |
Danton 3 Kompi A, Yonif 305/17 Kostrad, Letda Inf. Agustadi Sasongko Purnomo pagi itu sedang mengikuti latihan Ton Yudha Wastu Pramuka Jaya, dari Pusaka Ratu ke Cikampek dengan jarak 25 km. Tiba-tiba datang seseorang mengaku Lettu CPM mendekat dan memerintah:
” Ikut aku !”
Letda Agus hanya terdiam kemudian dibawa naik jeep ke asrama dan disuruh mengemasi barang-barangnya. Agus kemudian dititipkan ke Korum Yonif Linud 305/Tengkorak.
Letda Agus alias Aguk diperintahkan menghadap Danki A Kapten Inf. Shaleh, tanggal 3 Desember 1975. Ia ditunjuk sebagai Danton di Kompi A Yonif 328, dengan tugas baru, berperang ke Timor Lorosae. Batonnya Sersan Tardi, menyerahkan payung dan senjata yang masih dalam kotak. Letda Aguk dibekali amunisi 400 butir, logistik untuk 4 hari.
Anggota Peleton Letda Aguk kebanyakanya orang Sunda, sehingga ia mencoba menyapa, “kumaha?”.
” Masuk tentara tahun berapa?”
” Siap 1957 Komandan!”
” Pengalaman operasi?”
” Siap, PRRI/Permesta, Trikora, Dwikora, Penumpasan DI/TII!”.
Ternyata anggotanya banyak yang sudah kenyang pengalaman tempur. Mereka pandai mendeteksi musuh dengan cara mencium dedaunan sebagai akan ada kontak atau tidak. Untuk mengimbangi kehebatan para anggotanya, Aguk menggunakan referensi “Buku Primbon Adamakna”.
Label:
Kedaulatan Bangsa,
Kisah Heroik,
Prestasi Militer,
TNI AD
Minggu, 23 Desember 2012
Pengamanan Wilayah Indonesia Timur Lemah
Berbagai temuan menarik hasil kunjungan kerja Komisi I ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) selama dua hari, terungkap pada Jumat (21/12). Salah satunya adalah lemahnya pengawasan pengamanan wilayah Indonesia timur.
Padahal kawasan tersebut masuk dalam zona Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II yang dikenal rawan dengan berbagai aksi penyelundupan. Antara lain senjata api, miras, narkoba hingga perangkat elektronik dan komoditas sembako.
Anggota Komisi I DPR yang ikut dalam rombongan kunker ke wilayah NTB, Husnan Bey Fananie kepada Jurnalparlemen.com mengungkapkan, dalam kunker itu, Komisi I memperoleh penjelasan panjang lebar dari Pangdam Udayana, pihak Kepolisian dan pemerintah daerah setempat atas berbagai persoalan yang terjadi di kawasan itu.
Padahal kawasan tersebut masuk dalam zona Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II yang dikenal rawan dengan berbagai aksi penyelundupan. Antara lain senjata api, miras, narkoba hingga perangkat elektronik dan komoditas sembako.
Anggota Komisi I DPR yang ikut dalam rombongan kunker ke wilayah NTB, Husnan Bey Fananie kepada Jurnalparlemen.com mengungkapkan, dalam kunker itu, Komisi I memperoleh penjelasan panjang lebar dari Pangdam Udayana, pihak Kepolisian dan pemerintah daerah setempat atas berbagai persoalan yang terjadi di kawasan itu.
Sultan Mahmud Badaruddin II
Sultan Mahmud Badaruddin II (l: Palembang, 1767, w: Ternate, 26 November 1862) adalah pemimpin kesultanan Palembang-Darussalam (1803-1819), setelah masa pemerintahan ayahnya, Sultan Muhammad Bahauddin (1776-1803) .
Dalam masa pemerintahannya, ia beberapa kali memimpin pertempuran melawan Inggris dan Belanda, di antaranya yang disebut Perang Menteng. Pada tangga 14 Juli 1821, ketika Belanda berhasil menguasai Palembang, Sultan Mahmud Badaruddin II dan keluarga ditangkap dan diasingkan ke Ternate.
Namanya kini diabadikan sebagai nama bandara internasional di Palembang, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dan Mata uang rupiah pecahan 10.000-an yang dikeluarkan oleh bamk Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2005. Penggunaan gambar SMB II di uang kertas ini sempat menjadi kasus pelanggaran hak cipta, diduga gambar tersebut digunakan tanpa izin pelukisnya, namun kemudian terungkap bahwa gambar ini telah menjadi hak milik panitia penyelenggara lomba lukis wajah SMB II.
Sultan Mahmud Badaruddin II |
Dalam masa pemerintahannya, ia beberapa kali memimpin pertempuran melawan Inggris dan Belanda, di antaranya yang disebut Perang Menteng. Pada tangga 14 Juli 1821, ketika Belanda berhasil menguasai Palembang, Sultan Mahmud Badaruddin II dan keluarga ditangkap dan diasingkan ke Ternate.
Namanya kini diabadikan sebagai nama bandara internasional di Palembang, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dan Mata uang rupiah pecahan 10.000-an yang dikeluarkan oleh bamk Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2005. Penggunaan gambar SMB II di uang kertas ini sempat menjadi kasus pelanggaran hak cipta, diduga gambar tersebut digunakan tanpa izin pelukisnya, namun kemudian terungkap bahwa gambar ini telah menjadi hak milik panitia penyelenggara lomba lukis wajah SMB II.
Sabtu, 22 Desember 2012
Pesawat TNI AU yang Rusak akan Dihibahkan
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono memimpin upacara serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU), dari Marsekal TNI Iman Sufaat kepada penggantinya, Marsekal Madya TNI Ida Bagus Putu Dunia.
Sertijab digelar di Pangkalan Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jumat (21/12/2012) pagi.
Dalam sambutannya, Laksamana Agus Suhartono mengungkapkan pentingnya peran yang diemban KASAU.
Panglima TNI juga berharap pejabat yang baru dapat memberikan segala kemampuan yang dimiliki, untuk menata kembali jajaran TNI AU dan meningkatkan kemampuan AU lebih baik lagi.
Sertijab digelar di Pangkalan Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jumat (21/12/2012) pagi.
Marsdya Ida Bagus Putu Dunia foto : merdeka.com |
Dalam sambutannya, Laksamana Agus Suhartono mengungkapkan pentingnya peran yang diemban KASAU.
Panglima TNI juga berharap pejabat yang baru dapat memberikan segala kemampuan yang dimiliki, untuk menata kembali jajaran TNI AU dan meningkatkan kemampuan AU lebih baik lagi.
Indonesia Butuh Regulasi Pengawasan Udara
Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono, mengatakan hingga saat ini regulasi mengenai pengawasan udara nasional belum komprehensif. Diharapkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pengawasan Udara Nasional segera disahkan sebagai revisi dari UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Kedaulatan Penerbangan.
"Harus ada penyamaan persepsi tentang pentingnya pertahanan dan kedaulatan udara nasional," kata Panglima TNI saat menjadi inspektur upacara dalam serah terima jabatan Kepala Staf TNI AU (Kasau) di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (21/12).
Keberadaan regulasi yang komprehensif, lanjut Panglima, akan menjadi referensi dalam menyusun strategi penggunaan tepat guna untuk mendukung pertahanan udara. "Saya juga berharap UU Pengawasan Udara Nasional bisa menjadi landasan hukum dalam optimalisasi industri kedirgantaraan walaupun saat ini sudah ada UU Industri Pertahanan," kata dia.
Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono foto : ansel-boto.blogspot.com |
"Harus ada penyamaan persepsi tentang pentingnya pertahanan dan kedaulatan udara nasional," kata Panglima TNI saat menjadi inspektur upacara dalam serah terima jabatan Kepala Staf TNI AU (Kasau) di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (21/12).
Keberadaan regulasi yang komprehensif, lanjut Panglima, akan menjadi referensi dalam menyusun strategi penggunaan tepat guna untuk mendukung pertahanan udara. "Saya juga berharap UU Pengawasan Udara Nasional bisa menjadi landasan hukum dalam optimalisasi industri kedirgantaraan walaupun saat ini sudah ada UU Industri Pertahanan," kata dia.
Dua Koramil Dipimpin Kowad
Jajaran Korem 163/Wira Satya Kodam IX/Udayana mengukir sejarah baru dengan menempatkan dua orang personel Korp Wanita Angkatan Darat (Kowad) terpilih sebagai Komandan Komando Rayon Militer (Danramil) yang secara resmi melaksanakan tugas dan tanggung jawab jabatan Danramil 1611-01/Dentim, Kodim 1611/Badung diserah terimakan dari pejabat lama Kapten Inf I Gusti Ngurah Putra kepada Kapten Cba (K) Ni Ketut Adi Rumawati dan Danramil 1610-02/Banjarangkan, Kodim 1610/Klungkung diserah terimakan dari pejabat lama Kapten Inf I Ketut Suarka kepada pejabat baru Lettu Caj (K) Ni Ketut Purniawati, dilaksanakan di Markas Kodim masing-masing pada, Kamis (20/12).
Koramil adalah Satuan Kewilayahan (Satuan Teritorial) yang ada di tingkat Kecamatan mempunyai fungsi dan tugas yang sangat penting sebagai pelaksana Sistem Pertahanan Semesta (Sishanta) sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Keamanan, di mana Koramil mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pembinaan teritorial dan perlawanan rakyat yang meliputi, pembinaan Geografi, Demografi dan Kondisi Sosial yang tangguh untuk kepentingan pertahanan negara.
Koramil adalah Satuan Kewilayahan (Satuan Teritorial) yang ada di tingkat Kecamatan mempunyai fungsi dan tugas yang sangat penting sebagai pelaksana Sistem Pertahanan Semesta (Sishanta) sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Keamanan, di mana Koramil mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pembinaan teritorial dan perlawanan rakyat yang meliputi, pembinaan Geografi, Demografi dan Kondisi Sosial yang tangguh untuk kepentingan pertahanan negara.
198 Siswa Marinir Ikuti Pendidikan Komando
Sebanyak 198 siswa Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI AL Angkatan ke-32 ditambah Kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-59 akan mengawali Pendidikan Komando (Dikko) sebagai puncak dari Program Pendidikan Marinir yang akan berlangsung hingga pertengahan Maret 2013 mendatang.
Pendidikan Komando yang akan diawali dengan problem laut tersebut dibuka Komandan Pusat Pendidikan Infanteri (Danpusdikif) Komando Pendidikan Marinir (Kodikmar) Kobangdikal Kolonel Marinir Bambang Sukarno di Baluran, Pusat Latihan Pertempuran (Puslatpur) Marinir Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (20/12/2012).
Dari jumlah 198 orang tersebut, 174 orang diantaranya adalah siswa Dikmata angkatan ke-32 kejuruan Marinir yang tengah menempuh pendidikan di Kodikmar Gunungsari dan 24 orang sisanya adalah Kadet AAL angkatan ke-59 kejuruan Marinir yang tengah melaksanakan pendidikan di Akademi Angkatan Laut Morokrembangan, Surabaya.
Pendidikan Komando Marinirfoto : tni-al.mil.id |
Pendidikan Komando yang akan diawali dengan problem laut tersebut dibuka Komandan Pusat Pendidikan Infanteri (Danpusdikif) Komando Pendidikan Marinir (Kodikmar) Kobangdikal Kolonel Marinir Bambang Sukarno di Baluran, Pusat Latihan Pertempuran (Puslatpur) Marinir Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (20/12/2012).
Dari jumlah 198 orang tersebut, 174 orang diantaranya adalah siswa Dikmata angkatan ke-32 kejuruan Marinir yang tengah menempuh pendidikan di Kodikmar Gunungsari dan 24 orang sisanya adalah Kadet AAL angkatan ke-59 kejuruan Marinir yang tengah melaksanakan pendidikan di Akademi Angkatan Laut Morokrembangan, Surabaya.
TNI AL Cermati Dinamika Laut Cina Selatan
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno menekankan agar jajaran TNI AL ke depan fokus mencermati dinamika khususnya menyangkut kondisi dan situasi di Laut China Selatan akhir-akhir ini yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan keamanan maritim di kawasan global dan regional, serta permasalahan batas wilayah negara yang berpotensi konflik.
Hal ini disampaikan Kasal Laksamana TNI Soeparno saat memberikan pengarahan dalam forum “exit briefing” di hadapan ratusan Perwira TNI Angkatan Laut se wilayah Jakarta, di gedung O.B. Syaaf, Markas Komando Armada RI Wilayah Barat
(Koarmabar), Jakarta Pusat, Kamis (20/12/2012).
Exit briefing merupakan kegiatan tradisi TNI Angkatan Laut yang digelar guna mendengarkan pengarahan dan penekanan sekaligus permohonan diri Kasal menjelang masa akhir masa jabatannya.
Hal ini disampaikan Kasal Laksamana TNI Soeparno saat memberikan pengarahan dalam forum “exit briefing” di hadapan ratusan Perwira TNI Angkatan Laut se wilayah Jakarta, di gedung O.B. Syaaf, Markas Komando Armada RI Wilayah Barat
(Koarmabar), Jakarta Pusat, Kamis (20/12/2012).
Exit briefing merupakan kegiatan tradisi TNI Angkatan Laut yang digelar guna mendengarkan pengarahan dan penekanan sekaligus permohonan diri Kasal menjelang masa akhir masa jabatannya.
Label:
Kedaulatan Bangsa,
Konflik,
TNI AL
Penuhi Minimum Essential Forces TNI AL Manfaatkan Industri Dalam Negeri
Pembangunan kekuatan TNI AL, telah dilakukan pemerintah dengan mendukung kebutuhan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) dalam rangka mencapai minimum essential forces (MEF) atau kekuatan pokok minimum melalui industri pertahanan nasional.
Kita pun patut berbangga, kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Soeparno sebab pemenuhan kebutuhan alutsista TNI AL saat ini telah banyak menggunakan beberapa produk hasil industri pertahanan nasional dalam upaya mewujudkan kemandirian nasional.
Namun demikian, untuk mendukung terwujudnya industri pertahanan yang berkemampuan maju, mandiri dan berdaya saing, menurut Kasal, dibutuhkan kerja sama, kebijakan pemerintah dan keterpaduan semua stakeholder termasuk perangkat regulasinya dalam bentuk perundang-undangan tentang industri pertahanan nasional.
foto @kaskus.co.id |
Kita pun patut berbangga, kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Soeparno sebab pemenuhan kebutuhan alutsista TNI AL saat ini telah banyak menggunakan beberapa produk hasil industri pertahanan nasional dalam upaya mewujudkan kemandirian nasional.
Namun demikian, untuk mendukung terwujudnya industri pertahanan yang berkemampuan maju, mandiri dan berdaya saing, menurut Kasal, dibutuhkan kerja sama, kebijakan pemerintah dan keterpaduan semua stakeholder termasuk perangkat regulasinya dalam bentuk perundang-undangan tentang industri pertahanan nasional.
Label:
Industri Pertahanan,
Produk Nasional,
TNI AL
Prediksi Alutsista di Tahun 2013
Seperti kita ketahui, tahun 2012 ramai dan gaduh mengenai pengadaan alutsista. Salah satu yang paling menarik perhatian dan simpang siur adalah mengenai pengadaan MBT Leopard II. Dan hingga kini, pengadaan monster lapis baja itu pun masih belum jelas. Lalu, bagaimanakah nanti gegap gempita perkuatan TNI di bidang Alutsista pada tahun 2013?.
Berikut adalah beberapa diantaranya. Namun, kami ingatkan, ini hanyalah prediksi. Segala sesuatunya masih bisa berubah dengan berjuta alasan. Salah satu anekdot di ARC adalah, jika barangnya belum sampai, belum difoto narsis, maka jangan percaya 100% dulu. Tapi, paling tidak inilah sedikit gambaran.
Berikut adalah beberapa diantaranya. Namun, kami ingatkan, ini hanyalah prediksi. Segala sesuatunya masih bisa berubah dengan berjuta alasan. Salah satu anekdot di ARC adalah, jika barangnya belum sampai, belum difoto narsis, maka jangan percaya 100% dulu. Tapi, paling tidak inilah sedikit gambaran.
Jumat, 21 Desember 2012
Kemhan Libatkan 250 Teknisi dalam Proyek PKR di Belanda
Jakarta – Kementerian Pertahanan membantah kontrak pembelian kapal perusak kawal rudal dengan galangan Damen Schelde Belanda merugikan PT PAL yang hanya kebagian nilai proyek 3 persen dari kesepakatan pengerjaan 25 persen di Indonesia dari kontrak 220 juta dollar AS.
Sekretaris Jendral Kemhan Marsekal Madya Eris Herryanto seusai pertemuan General Border Committee RI-Malaysia di Jakarta, Kamis (20/12), menjelaskan, pihaknya mengirim 250 teknisi PT PAL ke Belanda untuk ikut dalam pembuatan kapal PKR tersebut.
“Tidak bisa dihitung dari nilai uang yang diterima PT PAL sebesar 3 persen dari 220 juta dollar AS. PT PAL dengan 250 teknisinya juga terlibat dalam pembangunan kapal di Belanda. Itu nilainya besar, tidak bisa dihitung semata dari pengerjaan berapa dollar AS di Surabaya.” Kata Eris.
Sekretaris Jendral Kemhan Marsekal Madya Eris Herryanto seusai pertemuan General Border Committee RI-Malaysia di Jakarta, Kamis (20/12), menjelaskan, pihaknya mengirim 250 teknisi PT PAL ke Belanda untuk ikut dalam pembuatan kapal PKR tersebut.
“Tidak bisa dihitung dari nilai uang yang diterima PT PAL sebesar 3 persen dari 220 juta dollar AS. PT PAL dengan 250 teknisinya juga terlibat dalam pembangunan kapal di Belanda. Itu nilainya besar, tidak bisa dihitung semata dari pengerjaan berapa dollar AS di Surabaya.” Kata Eris.
Riset KFX/IFX Terbentur Situasi Politik Korea
Meski tetap berusaha optimis, sinar kegalauan tampak tak bisa ditepis dari wajah Prof. Dr. Eddy S. Siradj. Dalam Lokakarya Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional RI yang berlangsung Kamis (20/12) di Gedung BPPT, Jakarta, dengan bersemangat Kabalitbang Kementerian Pertahanan ini memaparkan panjang lebar kisah perancangan jet tempur masa depan KFX/IFX (Korean-Indonesian Fighter Experiment) yang tengah digarap Indonesia dan Korea Selatan. Proyek prestise bilateral ini dikatakan baru saja menyelesaikan tahapan Technology Development, dan akan masuk ke tahapan Engineering Manufacturing Development. Ia tak bergeming ketika sejumlah peserta lokakarya menanyakan soal kesanggupan teknis dan finansial Indonesia.
“Kebijakan pemerintah untuk bekerja sama dengan Korea Selatan membuat KFX/IFX sudah disepakati pada 2009. Pemerintah optimis, masak saya selaku pelaksana tidak optimis?” tangkis Eddy menjawab pertanyaan kritis pengamat kedirgantaraan Chappy Hakim soal penyelesaian program ini. Mantan KSAU ini juga mempertanyakan kenapa justru bekerja sama dengan Korea? Ia rupanya risau terhadap efek Korea sebagai negara yang masih dalam status perang (dengan Korea Utara). Dalam kondisi seperti itu dikuatirkan Indonesia hanya akan menjadi bagian dari kepentingan Korea. Chappy juga mengkritisi soal KFX/IFX yang masih terbilang varian F-16. “Kenapa kita tidak buat yang benar-benar baru saja sekalian?” tanyanya.
“Kebijakan pemerintah untuk bekerja sama dengan Korea Selatan membuat KFX/IFX sudah disepakati pada 2009. Pemerintah optimis, masak saya selaku pelaksana tidak optimis?” tangkis Eddy menjawab pertanyaan kritis pengamat kedirgantaraan Chappy Hakim soal penyelesaian program ini. Mantan KSAU ini juga mempertanyakan kenapa justru bekerja sama dengan Korea? Ia rupanya risau terhadap efek Korea sebagai negara yang masih dalam status perang (dengan Korea Utara). Dalam kondisi seperti itu dikuatirkan Indonesia hanya akan menjadi bagian dari kepentingan Korea. Chappy juga mengkritisi soal KFX/IFX yang masih terbilang varian F-16. “Kenapa kita tidak buat yang benar-benar baru saja sekalian?” tanyanya.
Label:
Kerjasama Militer,
Pesawat Tempur,
RISET
Langganan:
Postingan (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...