Sehari menjelang serah terima jabatan (Sertijab) Kepala Staf Angkatan Laut dari Laksamana TNI Soeparno kepada penggantinya Laksamana Madya TNI Dr. Marsetio, MM, kedua pejabat tersebut menginspeksi kapal-kapal perang (admiral inspection) yang tengah sandar di Markas Koarmatim Ujung, Surabaya, Rabu (26/12)
Admiral Inspection merupakan salah satu tradisi dilingkungan TNI AL yang dilaksanakan guna memeriksa kesiapan unsur-unsur TNI AL untuk yang terakhir kalinya, sebelum tongkat estafet kepemimpinan diserahterimakan.Tradisi ini biasanya digelar menjelang pergantian jabatan Kepala Staf Angkatan Laut maupun pada saat pergantian Panglima Komando Armada RI Kawasan. Kegiatan tersebut, selain sebagai ajang salam perpisahan dengan para prajuritnya, juga merupakan kesempatan untuk memperkenalkan pemimpin yang baru.
Dalam inspeksi laut tersebut, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno didampingi calon penggantinya Laksamana Madya TNI Dr. Marsetio, MM dengan menggunakan KAL Yudistira yang di komandani oleh Lettu Laut (P) Sukarno Efendi. Dibelakang kapal, dikawal dua kendaraan tempur air “Sea Rider” dari Satuan Komando Pasukan Katak Koarmatim. Kapal tersebut berlayar dimulai dari Dermaga A kolam Koarmatim menuju kearah selatan, dimana tengah bersandar kapal-kapal Satuan Kapal Cepat, Satuan Kapal Amfibi, Satuan Kapal Patroli, Satuan Kapal Bantu, Satuan Kapal Selam dan Satuan Kapal Eskorta. Selanjutnya kapal bergerak keluar menuju Selat Madura.
Gelar unsur yang turut dalam InspeksiLaut kali ini melibatkan sekitar 2500 orang prajurit anggota kapal perang dari berbagai tipe dan jenis yang tengah berada di Pangkalan Koarmatim. Pada saat KAL Yudistira yang ditumpangi Kepala Staf Angkatan Laut dan penggantinya melewati setiap kapal perang, terdengar bunyi pluit diiringi dengan penghormatan para ABK yang melakukan penghormatan lambung dengan berbaris di reling kapal sambil serentak meneriakkan “Jalesveva Jayamahe” secara berulang-ulang.
Setelah melaksanakan inspeksi laut, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno melalui radio telekomunikasi menyampaikan amanatnya yang dipancarkan dan diterima oleh seluruh kapal perang TNI AL yang tengah beroperasi di segenap penjuru perairan NKRI maupun internasional.
Dalam amanatnya Kasal diantaranya mengatakan, bahwa tugas dan pengabdian mulia ini akan terus berlanjut. Ke depan tugas-tugas yang lain telah menunggu, bukanlah semakin ringan dan mudah, akan tetapi justru akan semakin berat dan kompleks.
“Saya berharap kepada prajurit TNI Angkatan Laut dimanapun bertugas dan dalam kondisi apapun, saudara-saudara tetap mengedepankan sikap profesionalisme dengan didukung moralitas yang tinggi,”kata Kasal Laksamana TNI Soeparno.
Diakhir amanatnya Kasal Laksamana TNI Soeparno juga memberikan beberapa penekanan yang disampaikan kepada seluruh jajaran prajurit TNI AL salah satunya yaitu, agar selalu memelihara dan meningkatkan disiplin, dedikasi dan loyalitas yang tinggi guna menghadirkan karya, kinerja dan prestasi demi suksesnya tugas pokok TNI Angkatan Laut.
Sumber : Komaritim
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar