Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia dengan Republik Demokratik Timor Leste (RI-RDTL) yang melibatkan Batalyon Infanteri (Yonif) 312/Kala Hitam Siliwangi dari Jawa Barat mengadakan pengobatan masal secara gratis bagi masyarakat setempat.
"Kegiatan ini yang keempat kita lakukan untuk warga di serambi NKRI ini," kata Staf Corps Kesehatan Militer (CKM) Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 312/Kala Hitam Siliwangi, Lettu dr Arief, di lokasi pengobatan, Terminal Internasional pintu utama Batas Negara RI-RDTL, Mota`ain, Kecamatan Tasifeto Timur, Kamis.
Dia mengatakan, kegiatan ini untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat, khusus yang bermukim di serambi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menikmati layanan kesehatan yang memadai secara gratis.
Menurut dia, dari hasil pemeriksaan terhadap 106 warga yang ikut dalam aksi pengobatan itu teridentifikasi sejumlah penyakit yang di derita.
Dia menyebutkan, untuk warga yang berusia di atas 40 tahun rata-rata mengalami sakit pada persendihan karena kecapaian bekerja, dan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Untuk anak-anak, kata Arief, rata-rata mengalami sakit infeksi pernapasan akut (ISPA) karena perubahan cuaca yang ekstrim.
"Hal lainnya juga karena pola hidup masyarakat yang kurang menerapkan hidup sehat," ujarnya.
Menurut dr Arief, masyarakat yang bermukim di perbatasan, rata-rata masih mengabaikan pola hidup sehat, dengan menomorduakan kesehatan.
Dikatakannya, warga lebih sering ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) atau ke rumah sakit, jika sudah merasakan sakit yang parah.
"Kalau masih sakit biasa-biasa, mereka tak akan ke rumah sakit," katanya.
Untuk kegiatan ini, lanjut dia, juga bermaksud untuk memberikan pengertian kepada warga agar bisa menerapkan hidup sehat dan menghargai kesehatannya.
Kepala Desa Silawan, Yoseph Untung, mengemukakan bahwa sangat menghargai dan berterimakasih atas gagasan dan aksi nyata melalui pengobatan gratis kepada masyarakat dari Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 312/Kala Hitam.
Menurut dia, kegiatan tersebut jarang terjadi, meskipun kegiatan seperti ini menjadi kebutuhan dan harapan masyarakat di batas negara, terutama warga miskin yang tak mampu mengakses kesehatan di rumah sakit karena keterbatasan ekonomi.
Layanan kesehatan, lanjut dia, menjadi kebutuhan mendasar bagi setiap orang dalam mendukung setiap aktivitas hidup kesehariannya dalam mempertahankan hidup.
Dia berharap, langkah aksi ini, harus tetap dijalankan oleh TNI penjaga batas negara untuk di masa mendatang.
"Kami berharap TNI penjaga batas negara yang akan datang bisa terus melaksanakan aksi nyata sosial yang sudah dilakukan Yonif 312/Kala Hitam Siliwangi ini," kata Yoseph.
Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Dansatgas Pamtas) RI-RDTL, Batalyon Infantri 312/Kala Hitam Siliwangi, Mayor Inf FX Hengki Yudha Setiawan, mengatakan bahwa pengobatan massal gartis itu untuk membuka akses layanan kesehatan sekaligus membuka hubungan kemanunggalangan TNI dan masyarakat.
Menurut dia, menjaga keamanan dan perdamaian di batas negara merupakan tanggung jawab bersama TNI dan masyarakat.
Untuk itu, ia mengemukakan, kemanunggalan TNI dan masyarakat harus terus dipupuk dengan sejumlah aksi nyata sosial yang salah satunya dengan pengobatan gratis ini.
"Kami adalah bagian dari masyarakat, karena itu kami juga harus bisa melayani masyarakat dengan semua kemampuan yang kami miliki," kata Hengki.
Dia berharap, semua aksi nyata yang dilakukan itu bisa memberikan pemenuhan terhadap selaksa asa warga di serambi NKRI untuk bisa bertahan hidup dalam semangat nasionalismenya.
Sumber : Antara
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 27 Desember 2012
Satgas Pengamanan Perbatasan RI - Timor Leste Adakan Pengobatan Gratis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar