INDONESIA dan Malaysia secara geografis berada dalam wilayah kawasan yang sama yakni ASEAN, tidak luput dari kemungkinan dampak fenomena tantangan dan ancaman non-tradisional (non-conventional threats) yang timbul.
Dan merupakan fenomena baru antara lain berkisar pada aksi terorisme serta pembajakan udara dan perompakan di laut.
"Fenomena ini muncul dalam serangkaian kemajuan pesat pada pembangunan teknologi peralatan perang dan kemajuan dunia industri militer yang semakin canggih dan modern," ujar Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. pada pembukaan Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Malaysia-Indonesia (Malindo) Darat-Samudera-Angkasa (Darsasa)-8AB/2013, di Lapangan Upacara Lanud Soewondo, Medan, Jumat (7/6/2013).
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 08 Juni 2013
Kapal Selam RI Pertama Made in Surabaya Siap Diproduksi 2014
Produsen pembuat kapal pelat merah, PT PAL (persero) berencana mengembangkan kapal selam pertama produksi Indonesia. Kapal selam ini, nantinya diproduksi di Surabaya, Jawa Timur.
Menggandeng Korea Selatan, kapal selam ini merupakan bagian dari 3 unit pesanan untuk TNI AL.
Direktur Utama PAL Firmansyah menjelaskan saat ini, 2 unit kapal selam sedang diproduksi dan dikembangkan di Korea Selatan, sementara untuk jatah PAL, mulai diproduksi pada tahun 2014.
Menggandeng Korea Selatan, kapal selam ini merupakan bagian dari 3 unit pesanan untuk TNI AL.
Direktur Utama PAL Firmansyah menjelaskan saat ini, 2 unit kapal selam sedang diproduksi dan dikembangkan di Korea Selatan, sementara untuk jatah PAL, mulai diproduksi pada tahun 2014.
Satgas Indobatt Pamerkan Alutsista Produksi PT Pindad di Lebanon
HADIRNYA beberapa Pejabat Tinggi dari UNIFIL (United Nations Interims In Lebanon) yang mengunjungi Markas Indobatt (Indonesia Battalion) Kontingen Garuda (Konga) XXIII-G/UNIFIL, memberikan kesempatan bagi Komandan Satgas Indobatt Letkol Inf Lucky Avianto untuk memamerkan produk dalam negeri Indonesia.
Setelah mempromosikan Seni Budaya Indonesia beberapa waktu lalu, Satgas Indobatt juga mempromosikan Alutsista yang digunakan oleh prajurit TNI Konga XXIII-G/UNIFIL dalam Misi Perdamaian di Lebanon. Beberapa diantaranya yang sempat dipamerkan yakni Kendaraan Tempur (Ranpur) jenis Anoa 6x6 dan Pistol G2 yang berhasil memenangkan kejuaraan menembak kelas dunia, yang kesemuanya merupakan hasil Produksi Dalam Negeri Indonesia melalui PT. Pindad.
Setelah mempromosikan Seni Budaya Indonesia beberapa waktu lalu, Satgas Indobatt juga mempromosikan Alutsista yang digunakan oleh prajurit TNI Konga XXIII-G/UNIFIL dalam Misi Perdamaian di Lebanon. Beberapa diantaranya yang sempat dipamerkan yakni Kendaraan Tempur (Ranpur) jenis Anoa 6x6 dan Pistol G2 yang berhasil memenangkan kejuaraan menembak kelas dunia, yang kesemuanya merupakan hasil Produksi Dalam Negeri Indonesia melalui PT. Pindad.
SMS Gateway TNI terima 1.399 pengaduan
Sejak dibukanya layanan SMS Gateway TNI 30 April 2013 sampai dengan saat ini, jumlah SMS yang masuk sebanyak 1.399 pengaduan dari masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Wairjen TNI Marsekal Muda TNI Agus Margono, pada acara evaluasi dan tindak lanjut operasional SMS Gateway di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta TImur, Rabu 5 Juni 2013.
Dari seluruh pengaduan yang diterima Itjen TNI, terdapat 59 pengaduan yang menonjol, dan 297 pengaduan tidak menonjol serta 1.043 non pengaduan yang sifatnya bervariasi antara lain tentang penyalahgunaan wewenang, tindakan indisipliner personil, korupsi atau pungutan liar, sengketa pertanahan dan sengketa hukum.
Hal tersebut disampaikan Wairjen TNI Marsekal Muda TNI Agus Margono, pada acara evaluasi dan tindak lanjut operasional SMS Gateway di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta TImur, Rabu 5 Juni 2013.
Dari seluruh pengaduan yang diterima Itjen TNI, terdapat 59 pengaduan yang menonjol, dan 297 pengaduan tidak menonjol serta 1.043 non pengaduan yang sifatnya bervariasi antara lain tentang penyalahgunaan wewenang, tindakan indisipliner personil, korupsi atau pungutan liar, sengketa pertanahan dan sengketa hukum.
Analisis - Mengenai Kakus LCS Sikap China Tetap Keras
Mestinya kan dalam setiap dialog selalu dikumandangkan nada-nada yang menyejukkan meski ada dalam posisi berseberangan. Hati boleh panas tetapi kepala tetaplah dingin. Tetapi yang terjadi dalam penutupan Shangri-La Dialogue di Singapura Senin 3 Juni 2013, Cina melalui pernyataan ketua delegasinya Letjen Qi Jiangguo melontarkan kalimat tak bersahabat: Laut Cina Selatan (LCS) adalah bagian dari teritori kami, maka Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) akan mengerahkan kapal perang untuk mengamankannya.
Itulah gaya high profil Cina yang sudah mulai menunjukkan kekuatan imperium sejarahnya. Sudah tak mengirim Menhannya sebagai bagian dari tradisi tatakrama dalam pertemuan tingkat tinggi keamanan Asia ke 12 yang diselenggarakan IISS (Institut Internasional Studi Strategik) alias Shangri-La Dialogue,pernyataan itu jelas mencerminkan mengerasnya sikap Cina atas klaim Laut Cina Selatan. IISS adalah pertemuan tahunan keamanan bergengsi yang menghadirkan 31 Menteri Pertahanan di Asia Pasifik termasuk Jepang, Australia, AS, Perancis, Kanada dan Inggris.
Sebelumnya jelang penutupan,Singapura yang menjadi tuan rumah “permanen” pertemuan para menteri pertahanan itu mendukung usulan Menhan Vietnam agar negara-negara yang mengklaim teritori LCS menandatangani sebuah perjanjian yang berisi agar pengerahan kekuatan bersenjata sebagai upaya terakhir dalam menangani setiap konflik LCS. Usulan itu disampaikan dalam pertemuan tingkat tinggi ASEAN di Brunai 24 April 2013. Dengan kata lain ASEAN berharap Cina tidak melakukan show of force angkatan laut sebagaimana yang selalu ditunjukkannya selama ini.
Empat negara ASEAN berselisih wilayah laut dengan Cina di LCS, yang enam lagi sih tidak. Tetapi semangat kebersamaan ASEAN yang menginginkan “dinginnya suhu LCS” tentu merupakan kebutuhan bersama terutama untuk lalulintas Asia Pasifik yang punya kecemerlangan ekonomi di masa depan. Semangat mendinginkan suhu adalah bagian dari upaya untuk menjaga kematangan emosi diplomatik, keseimbangan nilai dan harga diri masing-masing negara yang satu sama lain punya ketergantungan hubungan ekonomi internasional. Oleh sebab itu mestinya Cina bisa menjaga suhu shaolin nya untuk tidak mengumbar kung fu berlagak seperti Israel yang dengan kekuatan militernya mencaplok wilayah Arab Palestina.
Jika Cina masih terus melakukan unjuk kekuatan angkatan lautnya, maka bisa jadi negara-negara ASEAN mempersilakan AS mengirimkan herder pasifiknya ke kawasan itu. Habis capek juga kan menghabiskan energi diplomatik untuk mengajak Cina berlaku etis dalam Code of Conduct tapi yang diajak ngomong menyepelekan. Perilaku Cina ini seperti menabur benih menuai badai, mempersempit ruang kebagusan dirinya dalam tata cara bergaul dan menampilkan diri. Jangan hanya karena keberhasilan dalam pembangunan ekonomi dan perkuatan milter yang bergizi ofensif lalu menganggap lingkungannya seperti pelanduk tak berdaya. Para pelanduk itu bukanlah sekumpulan keledai yang mudah dibodohi apalagi di didikte. Bahkan salah satu pelanduk telah mengadu kepada gajah yang selama ini menjadi sekutunya.
Jepang yang juga bersengketa batas laut dengan Cina mengajak ASEAN mempertimbangkan kerjasama pertahanan seperti yang diungkap dalam pertemuan bidang pertahanan ASEAN-Jepang di Tokyo 13 Maret 2013 yang lalu. Ini juga salah satu curhat kebencian negeri Sakura kepada Cina yang dipertunjukkan dalam mekanisme prakarsa diplomatik. Maka jika ditarik garis “bermusuhannya” Cina berhadapan dengan lawan dari Timur sampai Selatan, Jepang, Taiwan dan beberapa negara anggota ASEAN.
Posisi cantik yang diperlukan Indonesia dalam bingkai LCS ada dua yaitu kecerdasan dalam berdiplomasi dan memperkuat militernya sebagai payung pengaman teritori menghadapi kondisi terburuk. Inilah kesempatan paling bagus bagi RI untuk memainkan peran kecerdasan diplomatiknya terutama untuk mengajak Cina mengurangi libido show of forcenya. Kekakuan Cina ini memang merupakan bagian dari tabiat kesehariannya karena tak terbiasa dengan perbedaan cara pandang, tidak terbiasa dengan demokrasi. Sesungguhnya RI berada dalam posisi netral karena tidak bersengketa LCS dengan Cina. RI punya hubungan manis dengan Cina. RI juga punya hubungan akrab dengan saudaranya sesama ASEAN dan Jepang, demikian juga dengan AS.
Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel dalam pertemuan Shangri-La ini secara khusus mengundang Menhan RI ke AS dan mengundang para Menhan ASEAN untuk bertemu tahun depan di komando pasifik AS di Hawaii. Ini menunjukkan posisi kunci dan strategis Indonesia. Posisi ini sesungguhnya merupakan keunggulan tak tergantikan yang sangat memungkinkan RI memberikan kontribusi besar bagi jalannya perundingan sengketa LCS. Tinggal bagaimana para diplomat kita termasuk RI-1 bisa memainkan peran itu secara profesional dan elegan. Sejalan dengan itu perkuatan milter kita harus terus ditumbuhsuburkan karena sesungguhnya kekuatan militer itu adalah kewibawaan dalam perjalanan diplomatik sebuah negara. (Analisis Alutsista)
Jagvane/ 07062013
Peta Konflik Laut China Selatan |
Itulah gaya high profil Cina yang sudah mulai menunjukkan kekuatan imperium sejarahnya. Sudah tak mengirim Menhannya sebagai bagian dari tradisi tatakrama dalam pertemuan tingkat tinggi keamanan Asia ke 12 yang diselenggarakan IISS (Institut Internasional Studi Strategik) alias Shangri-La Dialogue,pernyataan itu jelas mencerminkan mengerasnya sikap Cina atas klaim Laut Cina Selatan. IISS adalah pertemuan tahunan keamanan bergengsi yang menghadirkan 31 Menteri Pertahanan di Asia Pasifik termasuk Jepang, Australia, AS, Perancis, Kanada dan Inggris.
Sebelumnya jelang penutupan,Singapura yang menjadi tuan rumah “permanen” pertemuan para menteri pertahanan itu mendukung usulan Menhan Vietnam agar negara-negara yang mengklaim teritori LCS menandatangani sebuah perjanjian yang berisi agar pengerahan kekuatan bersenjata sebagai upaya terakhir dalam menangani setiap konflik LCS. Usulan itu disampaikan dalam pertemuan tingkat tinggi ASEAN di Brunai 24 April 2013. Dengan kata lain ASEAN berharap Cina tidak melakukan show of force angkatan laut sebagaimana yang selalu ditunjukkannya selama ini.
Empat negara ASEAN berselisih wilayah laut dengan Cina di LCS, yang enam lagi sih tidak. Tetapi semangat kebersamaan ASEAN yang menginginkan “dinginnya suhu LCS” tentu merupakan kebutuhan bersama terutama untuk lalulintas Asia Pasifik yang punya kecemerlangan ekonomi di masa depan. Semangat mendinginkan suhu adalah bagian dari upaya untuk menjaga kematangan emosi diplomatik, keseimbangan nilai dan harga diri masing-masing negara yang satu sama lain punya ketergantungan hubungan ekonomi internasional. Oleh sebab itu mestinya Cina bisa menjaga suhu shaolin nya untuk tidak mengumbar kung fu berlagak seperti Israel yang dengan kekuatan militernya mencaplok wilayah Arab Palestina.
Jika Cina masih terus melakukan unjuk kekuatan angkatan lautnya, maka bisa jadi negara-negara ASEAN mempersilakan AS mengirimkan herder pasifiknya ke kawasan itu. Habis capek juga kan menghabiskan energi diplomatik untuk mengajak Cina berlaku etis dalam Code of Conduct tapi yang diajak ngomong menyepelekan. Perilaku Cina ini seperti menabur benih menuai badai, mempersempit ruang kebagusan dirinya dalam tata cara bergaul dan menampilkan diri. Jangan hanya karena keberhasilan dalam pembangunan ekonomi dan perkuatan milter yang bergizi ofensif lalu menganggap lingkungannya seperti pelanduk tak berdaya. Para pelanduk itu bukanlah sekumpulan keledai yang mudah dibodohi apalagi di didikte. Bahkan salah satu pelanduk telah mengadu kepada gajah yang selama ini menjadi sekutunya.
Jepang yang juga bersengketa batas laut dengan Cina mengajak ASEAN mempertimbangkan kerjasama pertahanan seperti yang diungkap dalam pertemuan bidang pertahanan ASEAN-Jepang di Tokyo 13 Maret 2013 yang lalu. Ini juga salah satu curhat kebencian negeri Sakura kepada Cina yang dipertunjukkan dalam mekanisme prakarsa diplomatik. Maka jika ditarik garis “bermusuhannya” Cina berhadapan dengan lawan dari Timur sampai Selatan, Jepang, Taiwan dan beberapa negara anggota ASEAN.
Posisi cantik yang diperlukan Indonesia dalam bingkai LCS ada dua yaitu kecerdasan dalam berdiplomasi dan memperkuat militernya sebagai payung pengaman teritori menghadapi kondisi terburuk. Inilah kesempatan paling bagus bagi RI untuk memainkan peran kecerdasan diplomatiknya terutama untuk mengajak Cina mengurangi libido show of forcenya. Kekakuan Cina ini memang merupakan bagian dari tabiat kesehariannya karena tak terbiasa dengan perbedaan cara pandang, tidak terbiasa dengan demokrasi. Sesungguhnya RI berada dalam posisi netral karena tidak bersengketa LCS dengan Cina. RI punya hubungan manis dengan Cina. RI juga punya hubungan akrab dengan saudaranya sesama ASEAN dan Jepang, demikian juga dengan AS.
Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel dalam pertemuan Shangri-La ini secara khusus mengundang Menhan RI ke AS dan mengundang para Menhan ASEAN untuk bertemu tahun depan di komando pasifik AS di Hawaii. Ini menunjukkan posisi kunci dan strategis Indonesia. Posisi ini sesungguhnya merupakan keunggulan tak tergantikan yang sangat memungkinkan RI memberikan kontribusi besar bagi jalannya perundingan sengketa LCS. Tinggal bagaimana para diplomat kita termasuk RI-1 bisa memainkan peran itu secara profesional dan elegan. Sejalan dengan itu perkuatan milter kita harus terus ditumbuhsuburkan karena sesungguhnya kekuatan militer itu adalah kewibawaan dalam perjalanan diplomatik sebuah negara. (Analisis Alutsista)
Jagvane/ 07062013
RI-Malaysia Miliki Kesamaan Tantangan dan Ancaman
INDONESIA dan Malaysia secara geografis berada dalam wilayah kawasan yang sama yakni ASEAN. Karena itu, dua negara serumpun ini tidak luput dari kemungkinan tantangan dan ancaman non-tradisional seperti aksi terorisme, pembajakan udara dan perompakan di laut.
“Ancaman non-tradisional telah berkembang menjadi kejahatan lintas Negara yang menuntut kita semua untuk meresponnya dengan sungguh-sungguh. Masyarakat internasional saat ini terus dihantui oleh kekhawatiran bahaya terorisme. Sejumlah peristiwa terorisme menunjukkan adanya mata rantai antara kelompok dari dalam dan luar negeri,” kata Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, pada pembukaan Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Malaysia-Indonesia (Malindo) Darat-Samudera-Angkasa (Darsasa)-8AB/2013, di Lapangan Upacara Lanud Soewondo, Medan, Jumat (7/6).
“Ancaman non-tradisional telah berkembang menjadi kejahatan lintas Negara yang menuntut kita semua untuk meresponnya dengan sungguh-sungguh. Masyarakat internasional saat ini terus dihantui oleh kekhawatiran bahaya terorisme. Sejumlah peristiwa terorisme menunjukkan adanya mata rantai antara kelompok dari dalam dan luar negeri,” kata Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, pada pembukaan Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Malaysia-Indonesia (Malindo) Darat-Samudera-Angkasa (Darsasa)-8AB/2013, di Lapangan Upacara Lanud Soewondo, Medan, Jumat (7/6).
Kamis, 06 Juni 2013
Prototype Tank Medium Pindad - FNSS Turki
Indonesia dan Turki menandatangani kesepakatan kerjasama pembuatan tank medium pada ajang IDEF 2013 di Turki, awal Mei lalu, untuk dijadikan Tank Nasional, setelah Indonesia sebelumnya sukses membangun Panser Anoa.
“Indonesia memilih FNSS Turki karena pengalaman dan tekhnologi kami telah diakui dunia” ujar pejabat FNSS di Ankara. Proyek kerjasama itu akan menghasilkan prototype dalam 4 tahun ke depan. “Kami sedang mengajukan proposal secara resmi untuk bersama-sama merancang, mengembangkan dan memproduksi tank medium,” katanya.
Yang menjadi pertanyaan, rancang bangun tank model apa yang diajukan FNSS Turki maupun Pindad Indonesia ?
Kaplan, FNSS Turki (photo: DEFESA Global) |
“Indonesia memilih FNSS Turki karena pengalaman dan tekhnologi kami telah diakui dunia” ujar pejabat FNSS di Ankara. Proyek kerjasama itu akan menghasilkan prototype dalam 4 tahun ke depan. “Kami sedang mengajukan proposal secara resmi untuk bersama-sama merancang, mengembangkan dan memproduksi tank medium,” katanya.
Yang menjadi pertanyaan, rancang bangun tank model apa yang diajukan FNSS Turki maupun Pindad Indonesia ?
TNI AU-US Air Force Latihan Tempur Bersama
Sebanyak 256 personel TNI AU di Lanud Husein Sastranagara dan 353d Special Operations Group (SOG) US Air Force mengikuti latihan gabungan penerjunan untuk misi kemanusian dan perang.
Komando Latihan Lanud Husein Sastranagara Letkol pnb Dedy Sasanto menjelaskan, latihan kali ini difokuskan pada teknik penerjunan anggota dan logistik dalam misi peperangan dan misi kemanusiaan.
"Kita nanti akan saling bertukar pengalaman dan bertukar informasi mengenai teknit penerjunan dalam pertempuran dan cargo drop untuk misi kemanusian," jelasnya kepada wartawan usai acara upacara pembukaan latihan, di Lanud Husein Sastranagara, Rabu (5/6/2013).
Komando Latihan Lanud Husein Sastranagara Letkol pnb Dedy Sasanto menjelaskan, latihan kali ini difokuskan pada teknik penerjunan anggota dan logistik dalam misi peperangan dan misi kemanusiaan.
"Kita nanti akan saling bertukar pengalaman dan bertukar informasi mengenai teknit penerjunan dalam pertempuran dan cargo drop untuk misi kemanusian," jelasnya kepada wartawan usai acara upacara pembukaan latihan, di Lanud Husein Sastranagara, Rabu (5/6/2013).
Label:
Internasional,
Kerjasama Militer,
Latiham Militer,
TNI AU
Mi-17 Penerbad Siap Bertugas ke Sudan
Untuk pertama kalinya, Mabes TNI akan mengirimkan tiga helikopter ke dalam misi perdamaian PBB yang bertugas di Darfur, Sudan. Ketiga heli yang terpilih, Mil Mi-17V5 Hip merupakan aset Skadron 31 Serbu Pusat Penerbangan TNI AD (Puspenerbad) yang berpangkalan di Lanumad Ahmad Yani, Semarang. Dengan misi berlabel internasional di daerah konflik, ketiga heli harus memenuhi standar tinggi yang ditetapkan PBB. Seperti apa peralatan baru yang dicangkokkan ke heli buatan Rusia ini dan apa untungnya bagi Indonesia memenuhi permintaan PBB, ikuti penelusuran Beny Adrian berikut ini. Angkasa mencari informasi langsung ke sarangnya di Skadron 31, Semarang dan berkesempatan pula mewawancarai Danpuspenerbad, Brigjen TNI Moch. Afifudin.
Terang saja Puspenerbad girang tak kepalang menerima kepercayaan dari Pemerintah RI untuk menjalankan misi mulia di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Sudan. Di bawah payung United Nations Mission in Darfur (UNAMID) di Sudan, Afrika Utara, ketiga heli akan bertugas selama satu tahun. Menjadi tantangan sekaligus kesempatan untuk berbuat yang terbaik, karena penugasan ini adalah yang pertama bagi TNI mengirimkan kontingen dengan kekuatan utama pesawat terbang (helikopter) guna mendukung misi PBB. “Rencananya heli beserta kelengkapan dan personel akan diberangkatkan pada bulan Juli,” ujar Komandan Puspenerbad Brigjen TNI Moch Afifuddin.
Terang saja Puspenerbad girang tak kepalang menerima kepercayaan dari Pemerintah RI untuk menjalankan misi mulia di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Sudan. Di bawah payung United Nations Mission in Darfur (UNAMID) di Sudan, Afrika Utara, ketiga heli akan bertugas selama satu tahun. Menjadi tantangan sekaligus kesempatan untuk berbuat yang terbaik, karena penugasan ini adalah yang pertama bagi TNI mengirimkan kontingen dengan kekuatan utama pesawat terbang (helikopter) guna mendukung misi PBB. “Rencananya heli beserta kelengkapan dan personel akan diberangkatkan pada bulan Juli,” ujar Komandan Puspenerbad Brigjen TNI Moch Afifuddin.
Pemerintah Tak Boleh Subsidi Produksi Pesawat Terbang PT. Dirgantara Indonesia
BUMN pembuat pesawat terbang, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) di Bandung, kembali bangkit dari keterpurukan di masa lalu. PT DI kini mulai mendapat banyak pesanan di dalam dan luar negeri, termasuk produk terbarunya CN295 kerjasama dengan Airbus Military.
Bagaimana peran pemerintah khususnya kementerian perindustrian? Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi di kementerian perindustrian ada batasan pemerintah untuk mendukung industri di dalam negeri. Pemerintah hanya sebatas mendorong promosi dan memberikan keringanan terhadap fiskal seperti penghapusan bea masuk dan lainnya.
Budi menuturkan pemerintah tak bisa membantu atau memberikan subsidi kegiatan produksi, termasuk untuk industri pesawat terbang khususnya PT DI.
Bagaimana peran pemerintah khususnya kementerian perindustrian? Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi di kementerian perindustrian ada batasan pemerintah untuk mendukung industri di dalam negeri. Pemerintah hanya sebatas mendorong promosi dan memberikan keringanan terhadap fiskal seperti penghapusan bea masuk dan lainnya.
Budi menuturkan pemerintah tak bisa membantu atau memberikan subsidi kegiatan produksi, termasuk untuk industri pesawat terbang khususnya PT DI.
Dua C-130 Hercules Angkatan Udara Amerika Serikat mendarat di Bandung
Dua pesawat terbang angkut berat Angkatan Udara Amerika Serikat, C-130 Hercules, menjejakkan roda-roda pendaratnya di Pangkalan Udara TNI AU Husein Sastranegara, Bandung. Sejak kemarin, mereka berpartisipasi dalam latihan bilateral Teak Iron 2013.
Kehadiran kedua C-130 Hercules dari pangkalannya di Amerika Serikat itu, memperkuat formasi latihan bersama TNI AU dan Angkatan Udara Amerika Serikat kali ini. Beberapa hal yang dilatihkan, teknik dropping personel pasukan khusus kedua angkatan udara, taktik infiltrasi pasukan dari udara, dan beberapa yang lain.
Kedua C-130 Hercules dalam balutan cat kamuflase kelabu subtropis ini diawaki puluhan personel.
Kehadiran kedua C-130 Hercules dari pangkalannya di Amerika Serikat itu, memperkuat formasi latihan bersama TNI AU dan Angkatan Udara Amerika Serikat kali ini. Beberapa hal yang dilatihkan, teknik dropping personel pasukan khusus kedua angkatan udara, taktik infiltrasi pasukan dari udara, dan beberapa yang lain.
Kedua C-130 Hercules dalam balutan cat kamuflase kelabu subtropis ini diawaki puluhan personel.
Sejumlah Alutsista segera Perkuat TNI AL
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio mengatakan sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AL yang dipesan dari dalam dan luar negeri akan tiba pada 2013.
"Alutsista yang sedang dibangun di dalam dan luar negeri akan datang secara bertahap, baik itu kapal perang, pesawat, helikopter maupun tank. Kekuatan TNI AL akan semakin kuat," kata Marsetio usai peletakan batu pertama Pembangunan Batalyon Marinir 10 di Pulau Setokok Kota Batam, Rabu.
Marsetio mengatakan, beberapa alutsista yang akan datang tahun ini antara lain 37 unit tank BMP-3F asal Rusia untuk Korps Marinir, dan kapal perang buatan dalam dan luar negeri.
"Alutsista yang sedang dibangun di dalam dan luar negeri akan datang secara bertahap, baik itu kapal perang, pesawat, helikopter maupun tank. Kekuatan TNI AL akan semakin kuat," kata Marsetio usai peletakan batu pertama Pembangunan Batalyon Marinir 10 di Pulau Setokok Kota Batam, Rabu.
Marsetio mengatakan, beberapa alutsista yang akan datang tahun ini antara lain 37 unit tank BMP-3F asal Rusia untuk Korps Marinir, dan kapal perang buatan dalam dan luar negeri.
TNI AL Bangun Batalion Marinir 10 Batam
TNI AL membangun Markas Batalion Marinir 10 di Pulau Setokok, Kota Batam, sebagai salah satu upaya meningkatkan keamanan di kawasan terdepan Indonesia yang berbatasan dengan negara-negara kawasan ASEAN.
"Batalion Marinir 10 seluas 37 hektare ini menjadi salah satu lokasi paling strategis untuk pertahanan kemanan di wilayah perbatasan," kata Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio saat peletakan batu pertama pembangunan di Pulau Setoko, Rabu (5/6).
Ia mengatakan karakteristik Batam dan Kepri pada umumnya yang terdiri dari banyak pulau dan berbatasan dengan beberapa negara tetangga sangat strategis untuk dibangun satuan markas pengamanan untuk pertahanan NKRI.
"Batalion Marinir 10 seluas 37 hektare ini menjadi salah satu lokasi paling strategis untuk pertahanan kemanan di wilayah perbatasan," kata Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio saat peletakan batu pertama pembangunan di Pulau Setoko, Rabu (5/6).
Ia mengatakan karakteristik Batam dan Kepri pada umumnya yang terdiri dari banyak pulau dan berbatasan dengan beberapa negara tetangga sangat strategis untuk dibangun satuan markas pengamanan untuk pertahanan NKRI.
Selasa, 04 Juni 2013
Wiranto: Dialog China-ASEAN Efektif Jika Kesampingkan Perbedaan
Dialog China dengan negara-negara di Asia Tenggara akan efektif jika semua pihak mengenyampingkan perbedaan dan menggali persamaan untuk mendapatkan manfaat bagi kedua belah pihak.
Mantan Panglima TNI Wiranto dalam sambutannya pada "China-Southeas Asia High Level People to People Dialogue" di Nanning, Guangxi, China, mengatakan jika dialog masih memajukan perbedaan maka tidak akan tercapai kemajuan, apalagi kesepakatan.
Karena itu dia menyambut baik dialog tingkat tinggi orang-perorang yang diharapkan memecahkan kebuntuan yang mungkin terjadi di tingkat pemerintahan atau pejabat tinggi.
Hubungan Indonesia dengan China, juga negara Asia sudah terjadi jauh sebelum wilayah yang disebut negara ada.
"Bahkan jauh sebelum kedatangan Laksamana Cheng Ho yang fenomenal itu karena jejak anak bangsa dan hubungan dengan wilayah tetangga terlihat jelas dalam sejarah dan bukti-bukti peninggalannya," kata Wiranto.
Mantan Panglima TNI Wiranto dalam sambutannya pada "China-Southeas Asia High Level People to People Dialogue" di Nanning, Guangxi, China, mengatakan jika dialog masih memajukan perbedaan maka tidak akan tercapai kemajuan, apalagi kesepakatan.
Karena itu dia menyambut baik dialog tingkat tinggi orang-perorang yang diharapkan memecahkan kebuntuan yang mungkin terjadi di tingkat pemerintahan atau pejabat tinggi.
Hubungan Indonesia dengan China, juga negara Asia sudah terjadi jauh sebelum wilayah yang disebut negara ada.
"Bahkan jauh sebelum kedatangan Laksamana Cheng Ho yang fenomenal itu karena jejak anak bangsa dan hubungan dengan wilayah tetangga terlihat jelas dalam sejarah dan bukti-bukti peninggalannya," kata Wiranto.
Kasad Jenderal TNI Moeldoko Baru Naik Pangkat
Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, menerima laporan korps
kenaikan pangkat 22 perwira tinggi (pati) TNI, salah satunya Kepala Staf
TNI AD (Kasad), Jenderal TNI Moeldoko.
Kenaikan pangkat itu terdiri atas 12 pati TNI AD, 2 pati TNI AL, dan 8 pati TNI AU. Pelaporan tersebut didasarkan pada Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/1328/VI/2013 tanggal 3 Juni 2013 tentang Kenaikan Pangkat dalam Golongan Pati TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Senin (3/6). Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, mengatakan bahwa kenaikan pangkat merupakan sebuah anugerah.
Kenaikan pangkat itu terdiri atas 12 pati TNI AD, 2 pati TNI AL, dan 8 pati TNI AU. Pelaporan tersebut didasarkan pada Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/1328/VI/2013 tanggal 3 Juni 2013 tentang Kenaikan Pangkat dalam Golongan Pati TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Senin (3/6). Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, mengatakan bahwa kenaikan pangkat merupakan sebuah anugerah.
Atasi Terorisme Tidak Bisa Dalam Waktu Singkat
Pengamat Terorisme Noor Huda menegaskan untuk mengatasi radikalisme atau terorisme di Indonesia tidak bisa dalam waktu singkat karena seluruh pelaku terorisme itu memiliki ikatan yang kuat.
“Itu tidak bisa diselesaikan dalam waktu setahun atau dua tahun ini, karena ini persoalan rasa bagi tiap teroris,” ujarnya kepada Sindonews, Senin (3/6/2013) malam.
Dikatakan dia, setiap orang yang terlibat terorisme itu memiliki rasa persaudaraan yang kuat, dan itu sudah menjadi ideologi bagi mereka.
“Hal itu terbukti jika ada kelompok mereka yang tertangkap, atau dieksekusi mati, maka mereka akan mengupayakan untuk balas dendam,” jelasnya.
“Itu tidak bisa diselesaikan dalam waktu setahun atau dua tahun ini, karena ini persoalan rasa bagi tiap teroris,” ujarnya kepada Sindonews, Senin (3/6/2013) malam.
Dikatakan dia, setiap orang yang terlibat terorisme itu memiliki rasa persaudaraan yang kuat, dan itu sudah menjadi ideologi bagi mereka.
“Hal itu terbukti jika ada kelompok mereka yang tertangkap, atau dieksekusi mati, maka mereka akan mengupayakan untuk balas dendam,” jelasnya.
Senin, 03 Juni 2013
Artis dan Pengusaha Tidak Termasuk Wajib Militer?
Berbagai kalangan memberikan argumentasi berbeda terkait draft Rancangan Undang-undang (wajib militer yang berupa Komcad dianggap tidak harus menjadi prioritas," TB Hasanuddin menjelaskan.
Ia mengungkap Pasal 6 ayat 3 dalam draft tersebut mangatur Kompenen Cadangan disusun dalam bentuk satuan tempur yang disesuikan dengan struktur organisasi angkatan sesuai masing-masing matra.
Berikutnya, dalam Pasal 8 ayat 3 tentang pengangkatan anggota Komponen Cadangan. Disebutkan bahwa pegawai negeri sipil, pekerja dan atau buruh yang telah memenuhi persyaratan, wajib menjadi anggota komponen cadangan.
Ia mengungkap Pasal 6 ayat 3 dalam draft tersebut mangatur Kompenen Cadangan disusun dalam bentuk satuan tempur yang disesuikan dengan struktur organisasi angkatan sesuai masing-masing matra.
Berikutnya, dalam Pasal 8 ayat 3 tentang pengangkatan anggota Komponen Cadangan. Disebutkan bahwa pegawai negeri sipil, pekerja dan atau buruh yang telah memenuhi persyaratan, wajib menjadi anggota komponen cadangan.
Label:
Latiham Militer,
Nasionalisme,
Patriotisme
TNI Siapkan Penanganan Gempa dan Tsunami Wilayah Sumatera
Tentara Nasional Indonesia (TNI) hari ini diketahui untuk ke enam
kalinya melakukan latihan bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) dan juga dua negara lainnya untuk persiapan penanggulan
bencana alam.
Latihan yang dilakukan bersama militer Amerika Serikat dan Australia, di pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Sentul Bogor ini dimaksudkan sebagai skenario dalam proses evakuasi bencana tsunami dan gempa Sumatera yang pernah terjadi sebelumnya.
"Skenario pelatihan ini, lebih condong bencana tsunami atau gempa yang mungkin diskenariokan di wilayah Sumatera dan Sumatera Barat yang pada akan dilakukan seperti itu," kata staf ahli Panglima TNI Mayjen TNI Meris saat melakukan pembukaan pelatihan Pasific Resilience Disaster Response Exercise and Exchange di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Sentul, Bogor, Jawa Barat (3/6/2013)
Latihan yang dilakukan bersama militer Amerika Serikat dan Australia, di pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Sentul Bogor ini dimaksudkan sebagai skenario dalam proses evakuasi bencana tsunami dan gempa Sumatera yang pernah terjadi sebelumnya.
"Skenario pelatihan ini, lebih condong bencana tsunami atau gempa yang mungkin diskenariokan di wilayah Sumatera dan Sumatera Barat yang pada akan dilakukan seperti itu," kata staf ahli Panglima TNI Mayjen TNI Meris saat melakukan pembukaan pelatihan Pasific Resilience Disaster Response Exercise and Exchange di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Sentul, Bogor, Jawa Barat (3/6/2013)
Label:
Kegiatan Sosial,
Propesionalisme TNI
TNI serentak laksanakan TMMD di 61 kabupaten
Tentara Nasional Indonesia (TNI) melaksanakan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke 90 serentak di 61 kabupaten kota di Indonesia. Di Depok, TNI merehab rumah tidak layak huni, memperbaiki jalan rusak, hingga membangun sekolah.
Dandim 0508 Depok Letkol Inf Zamroni mengatakan, TMMD merupakan bukti nyata dari TNI untuk selalu bersinergi dengan pemerintah, kepolisian, dan masyarakat, untuk menjaga lingkungan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Di antaranya Paih dan Tirsan, warga Kampung Banjaran Pucung, Tapos, Depok, mendapatkan kesempatan untuk diperbaiki rumahnya yang sudah tak layak huni. "Kami bekerja sama dengan kelurahan dan LPM untuk melakukan survei siapa saja masyarakat yang tepat sasaran untuk kami bantu, dan kami menemui bapak-bapak seperti Pak Paih dan Pak Tarsin," ujarnya di lokasi, Senin (03/06/2013).
Dandim 0508 Depok Letkol Inf Zamroni mengatakan, TMMD merupakan bukti nyata dari TNI untuk selalu bersinergi dengan pemerintah, kepolisian, dan masyarakat, untuk menjaga lingkungan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Di antaranya Paih dan Tirsan, warga Kampung Banjaran Pucung, Tapos, Depok, mendapatkan kesempatan untuk diperbaiki rumahnya yang sudah tak layak huni. "Kami bekerja sama dengan kelurahan dan LPM untuk melakukan survei siapa saja masyarakat yang tepat sasaran untuk kami bantu, dan kami menemui bapak-bapak seperti Pak Paih dan Pak Tarsin," ujarnya di lokasi, Senin (03/06/2013).
Label:
Kegiatan Sosial,
Propesionalisme TNI
Pemerintah dan DPR Sepakati Kenaikan Anggaran Pertahanan
Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro mengatakan Pemerintah dan DPR sepakat untuk menaikkan anggaran pertahanan guna mengejar ketertinggalan Indonesia di bidang itu.
"Kami yakin anggaran (pertahanan--red) akan tetap bahkan mungkin dinaikkan pada tahun-tahun depan," kata Purnomo dalam Pertemuan Tingkat Tinggi Keamanan ke-12 atau Shangri-La Dialogue di Singapura, Sabtu.
Anggaran militer Indonesia mendapat prioritas rendah dengan alokasi rata-rata di bawah 1 persen dari PDB hingga 10 tahun setelah Indonesia mengalami krisis ekonomi bahkan pada 2001 tercatat pengeluaran untuk militer 0,60 persen dari APBN, katanya.
"Akibatnya terjadi gap untuk memenuhi keperluan pokok pasukan dan ini merupakan tantangan bagi kami," kata dia.
"Kami yakin anggaran (pertahanan--red) akan tetap bahkan mungkin dinaikkan pada tahun-tahun depan," kata Purnomo dalam Pertemuan Tingkat Tinggi Keamanan ke-12 atau Shangri-La Dialogue di Singapura, Sabtu.
Anggaran militer Indonesia mendapat prioritas rendah dengan alokasi rata-rata di bawah 1 persen dari PDB hingga 10 tahun setelah Indonesia mengalami krisis ekonomi bahkan pada 2001 tercatat pengeluaran untuk militer 0,60 persen dari APBN, katanya.
"Akibatnya terjadi gap untuk memenuhi keperluan pokok pasukan dan ini merupakan tantangan bagi kami," kata dia.
Label:
Isu Politik,
Kekuatan Militer,
Parlemen
161 Personil Tentara Malaysia Serbu Medan
Dengan menggunakan empat pesawat Hercules milik Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM), 161 Personil ATM (Angkatan Tentera Malaysia) berikut perlengkapannya dalam rangka Latgabma (Latihan Gabungan Bersama) Malindo (Malaysia-Indonesia) Darsasa (Darat Samudera Angkasa)-8AB/2013, telah tiba di Lanud Soewondo, Medan, Sumatera Utara, Minggu (2/6).
Pesawat Hercules pertama dan kedua yang mengangkut personil ATM mendarat sekitar pukul 07.00 dan 07.30 Wib, sedangkan Pesawat Hercules ketiga dan keempat yang mengangkut perlengkapan, seperti senjata dan bahan peledak mendarat sekitar pukul 11.00 dan 11.15 Wib.
Selanjutnya, barang-barang milik Angkatan Tentera Malaysia terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan oleh Tim Intel dari Mabes TNI dan Lanud Soewondo Medan. Pemeriksaan ini merupakan protap dan ketentuan keamanan dalam menjaga barang-barang yang tidak sesuai dokumen yang sebelumnya dilaporkan oleh pihak ATM kepada Sintel Mabes TNI dan Lanud Soewondo. Oleh sebab itu perlu pengecekan ulang dan ini berlaku di negara manapun demi menjaga keamanan.
Pesawat Hercules pertama dan kedua yang mengangkut personil ATM mendarat sekitar pukul 07.00 dan 07.30 Wib, sedangkan Pesawat Hercules ketiga dan keempat yang mengangkut perlengkapan, seperti senjata dan bahan peledak mendarat sekitar pukul 11.00 dan 11.15 Wib.
Selanjutnya, barang-barang milik Angkatan Tentera Malaysia terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan oleh Tim Intel dari Mabes TNI dan Lanud Soewondo Medan. Pemeriksaan ini merupakan protap dan ketentuan keamanan dalam menjaga barang-barang yang tidak sesuai dokumen yang sebelumnya dilaporkan oleh pihak ATM kepada Sintel Mabes TNI dan Lanud Soewondo. Oleh sebab itu perlu pengecekan ulang dan ini berlaku di negara manapun demi menjaga keamanan.
Bom Bunuh Diri Meledak di Polres Poso
SEBUAH bom bunuh diri meledak di Markas Polres Poso, sekitar pukul 08.03 Wit hari ini, Senin (3/6). Beruntung, tak ada korban dalam aksi ini.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Suhardi Alius, mengatakan, saat memasuki pos penjagaan pelaku yang menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter sempat ditegur oleh petugas namun tak diindahkan.
"Kurang lebih 30 meter dari penjagaan atau 15 meter dari masjid terdengar ledakan kecil yang diikuti ledakan besar yang menghancurkan tubuh pelaku,"kata Suhardi Alius di Jakarta, Senin (3/6).
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Suhardi Alius, mengatakan, saat memasuki pos penjagaan pelaku yang menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter sempat ditegur oleh petugas namun tak diindahkan.
"Kurang lebih 30 meter dari penjagaan atau 15 meter dari masjid terdengar ledakan kecil yang diikuti ledakan besar yang menghancurkan tubuh pelaku,"kata Suhardi Alius di Jakarta, Senin (3/6).
Pembangunan Landasan Sukhoi Ditolak Warga
Warga menentang rencana TNI Angkatan Udara untuk membangun landasan udara di Desa Panyangkalang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Tempat itu akan digunakan untuk skadron baru di Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin yang berisi jet tempur Sukhoi.
Andi Radianto, aktivis Lembaga Bantuan Hukum Makassar, yang juga anggota tim kuasa hukum warga, mengatakan tanah seluas 210 hektare yang akan digunakan TNI di lokasi itu adalah milik warga. "Bisa dibuktikan dengan surat kepemilikan tanah," katanya lewat telepon, Ahad, 2 Juni 2013.
Berdasarkan hitung-hitungan versi warga, AU hanya memiliki lahan sekitar 46 hektare. "Makanya mereka ngotot untuk mempertahankan lahan itu," katanya.
Andi Radianto, aktivis Lembaga Bantuan Hukum Makassar, yang juga anggota tim kuasa hukum warga, mengatakan tanah seluas 210 hektare yang akan digunakan TNI di lokasi itu adalah milik warga. "Bisa dibuktikan dengan surat kepemilikan tanah," katanya lewat telepon, Ahad, 2 Juni 2013.
Berdasarkan hitung-hitungan versi warga, AU hanya memiliki lahan sekitar 46 hektare. "Makanya mereka ngotot untuk mempertahankan lahan itu," katanya.
Minggu, 02 Juni 2013
Penggunaan Robot Militer Pembunuh Ditolak Dunia
BADAN Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diminta melarang penggunaan "robot pembunuh" dalam dunia militer. Usulan penolakan ini akan dibahas dalam pertemuan Dewan HAM PBB di Jenewa.
Dijelaskan, Lethal autonomous robotics (LARs) atau robot pembunuh saat ini memang belum dibuat tetapi digambarkan sebagai "revolusi besar berikutnya dalam kemiliteran".
Bagaimana tidak, karena robot ini bagaikan gambaran film "Terminator" yang dibintangi Arnold Schwarzenegger.
Dengan dibekali pilihan berbagai senjata, terminator bisa langsung terjun ke medan dan membunuh target tanpa intervensi manusia lebih lanjut sesaat setelah diaktifkan.
"Drone (UAV) masih menggunakan manusia sebagai pengambil keputusan untuk menggunakan kekuatan mematikannya, namun Lars memiliki komputer on-board sendiri yang mampu memutuskan siapa dan apa yang harus menjadi sasaran," kata Christof Heyns, utusan khusus PBB soal HAM seperti dilansir sky, Jumat (31/5/2013).
Dijelaskan, Lethal autonomous robotics (LARs) atau robot pembunuh saat ini memang belum dibuat tetapi digambarkan sebagai "revolusi besar berikutnya dalam kemiliteran".
Bagaimana tidak, karena robot ini bagaikan gambaran film "Terminator" yang dibintangi Arnold Schwarzenegger.
Dengan dibekali pilihan berbagai senjata, terminator bisa langsung terjun ke medan dan membunuh target tanpa intervensi manusia lebih lanjut sesaat setelah diaktifkan.
"Drone (UAV) masih menggunakan manusia sebagai pengambil keputusan untuk menggunakan kekuatan mematikannya, namun Lars memiliki komputer on-board sendiri yang mampu memutuskan siapa dan apa yang harus menjadi sasaran," kata Christof Heyns, utusan khusus PBB soal HAM seperti dilansir sky, Jumat (31/5/2013).
Drone SE II, Pesawat Pengintai Indonesia Yang Terbengkalai
Pemanfaatan UAV di Indonesia pertama kali dirasakan manfaatnya saat melacak keberadaan sandera di pedalaman hutan Papua. saat itu operasi militer satuan khusus TNI AD, Kopassus, ditugasi melakukan operasi penyelamatan para peneliti Ekspedisi Lorentz'95 yang disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM).
HINGGA kini perkembangan pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle/UAV) di Indonesia masih jauh dari yang yang di harapkan. Meskipun telah banyak prototipe yang di hasilkan oleh instansi pemerintah (BUMN) dan swasta, namun belum ada satupun yang berhasil di komersialisasi.
Pemanfaatan UAV di Indonesia pertama kali dirasakan manfaatnya saat melacak keberadaan sandera di pedalaman hutan Papua. saat itu operasi militer satuan khusus TNI AD, Kopassus, ditugasi melakukan operasi penyelamatan para peneliti Ekspedisi Lorentz'95 yang disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Smart eagle II, Drone buatan Indonesia |
HINGGA kini perkembangan pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle/UAV) di Indonesia masih jauh dari yang yang di harapkan. Meskipun telah banyak prototipe yang di hasilkan oleh instansi pemerintah (BUMN) dan swasta, namun belum ada satupun yang berhasil di komersialisasi.
Pemanfaatan UAV di Indonesia pertama kali dirasakan manfaatnya saat melacak keberadaan sandera di pedalaman hutan Papua. saat itu operasi militer satuan khusus TNI AD, Kopassus, ditugasi melakukan operasi penyelamatan para peneliti Ekspedisi Lorentz'95 yang disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Hari Lahir Pancasila dan Sila-sila Pancasila yang Belum Mewujud
Peringatan hari lahir Pancasila, 1 Juni, hendaknya jangan sebatas seremonial, tapi ada agenda aksi penyelenggara negara untuk mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila.
Puncak peringatan nasional Hari Pancasila 2013 dipusatkan di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ende dipilih karena merupakan salah satu lokasi diasingkannya Bung Karno oleh penjajah Belanda. Di tempat inilah presiden pertama berkontemplasi memikirkan konsep negara Indonesia. Di bawah pohon sukun dia berimajinasi dan berkreasi merumuskan dasar negara.
Daya imajinasi dan kreativitas budi para pendiri negeri mestinya ditindaklanjuti generasi bangsa sekarang. Sayangnya, bangsa Indonesia kini justru tidak mampu mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam era globalisasi. Elite bangsa semakin tidak berdaya mewujudkan keadilan sosial. Padahal, keadilan sosial merupakan faktor sangat krusial pada saat ini. Di masa lalu, meneguhkan keadilan sosial berarti melawan kolonialisme dan imperialisme. Kini, hal itu tidaklah cukup karena Indonesia telah masuk pusaran globalisasi yang sangat transformatif.
Puncak peringatan nasional Hari Pancasila 2013 dipusatkan di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ende dipilih karena merupakan salah satu lokasi diasingkannya Bung Karno oleh penjajah Belanda. Di tempat inilah presiden pertama berkontemplasi memikirkan konsep negara Indonesia. Di bawah pohon sukun dia berimajinasi dan berkreasi merumuskan dasar negara.
Daya imajinasi dan kreativitas budi para pendiri negeri mestinya ditindaklanjuti generasi bangsa sekarang. Sayangnya, bangsa Indonesia kini justru tidak mampu mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam era globalisasi. Elite bangsa semakin tidak berdaya mewujudkan keadilan sosial. Padahal, keadilan sosial merupakan faktor sangat krusial pada saat ini. Di masa lalu, meneguhkan keadilan sosial berarti melawan kolonialisme dan imperialisme. Kini, hal itu tidaklah cukup karena Indonesia telah masuk pusaran globalisasi yang sangat transformatif.
Label:
Isu Politik,
Nasionalisme,
Patriotisme
BNPT: Teknologi Memudahkan Aksi Terorisme
Direktur Penindakan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Brigjen Pol Petrus R Golose mengakui bahwa kehebatan teknologi saat ini memudahkan teroris untuk melakukan kegiatan terornya di Indonesia. Dengan adanya internet, kelompok teroris pun sangat mudah untuk memesan senjata melalui internet.
"Mereka sengaja membeli senjata bahkan menggunakan video call (lewat internet). Tapi ini sebenarnya barang bukti (kasus terorisme) jadi tidak bisa saya sampaikan ke media (detailnya)," ujar Petrus saat dimintai keterangan oleh wartawan di Gedung PTIK, Jakarta Selatan, Jumat (31/5/2013).
Selain itu, Petrus juga menuturkan bahwa aksi terorisme tidak identik dengan agama Islam saja, namun juga Kristen Protestan sebagaimana terjadi di Amerika Serikat. Intinya, lanjut dia, semua agama ada terorisnya.
"Mereka sengaja membeli senjata bahkan menggunakan video call (lewat internet). Tapi ini sebenarnya barang bukti (kasus terorisme) jadi tidak bisa saya sampaikan ke media (detailnya)," ujar Petrus saat dimintai keterangan oleh wartawan di Gedung PTIK, Jakarta Selatan, Jumat (31/5/2013).
Selain itu, Petrus juga menuturkan bahwa aksi terorisme tidak identik dengan agama Islam saja, namun juga Kristen Protestan sebagaimana terjadi di Amerika Serikat. Intinya, lanjut dia, semua agama ada terorisnya.
PNS & Buruh Wajib Militer Adalah Ide Konyol
Ketua Komisi IX DPR, Ribka Tjiptaning menolak Pasal 8 Ayat 3 dalam draf Rancangan Undang-undang (RUU) Komponen Cadangan (Komcad), yang mewajibkan pegawai negeri sipil (PNS) dan buruh untuk ikut serta dalam program wajib militer.
"Sedangkan dahulu Menwa (Resimen Mahasiswa) saja aku menolak, itu kan militerisasi sipil, terus jadi intervensi militer juga di dalam perusahaan, sedangkan dahulu saja rektor tentara dari tentara militer dalam kampus kita tolak," kata Ribka di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (31/5/2013).
Ribka pun menilai draf RUU itu hanya pengalihan isu, karena kata dia, buruh hanya membutuhkan kesejahteraan ketimbang untuk ikut wajib militer. "Buruh mah sudah saja kesejahteraan, itu sih pengalihan isu saja, buruh bukan itu dan tidak boleh dipaksakan. Nanti, membuat konflik dan pengalihan isu lah, ide konyol," terangnya.
"Sedangkan dahulu Menwa (Resimen Mahasiswa) saja aku menolak, itu kan militerisasi sipil, terus jadi intervensi militer juga di dalam perusahaan, sedangkan dahulu saja rektor tentara dari tentara militer dalam kampus kita tolak," kata Ribka di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (31/5/2013).
Ribka pun menilai draf RUU itu hanya pengalihan isu, karena kata dia, buruh hanya membutuhkan kesejahteraan ketimbang untuk ikut wajib militer. "Buruh mah sudah saja kesejahteraan, itu sih pengalihan isu saja, buruh bukan itu dan tidak boleh dipaksakan. Nanti, membuat konflik dan pengalihan isu lah, ide konyol," terangnya.
DPD: PNS & Buruh Belum Saatnya Jalani Wajib Militer
Wakil Ketua DPD La Ode Ida menilai belum saatnya pegawai negeri sipil (PNS) dan buruh ikut serta dalam kegiatan wajib militer sebagaimana tercantum dalam draf RUU Komponen Cadangan (Komcad).
Kata dia, saat ini Indonesia tidak dalam kondisi ancaman perang sehingga hal itu tidak diperlukan. Tak hanya itu, dirinya berpendapat akan sulit bagi buruh untuk ikut wajib militer.
"Tidak terlalu relevan untuk Indonesia, tidak dalam perang maupun ancaman. Menurut saya kalau buruh agak sulit. Kalau PNS masih akan masuk akal, terikat pemerintah jangka waktu mengabdi," kata La Ode di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (31/5/2013).
Kata dia, saat ini Indonesia tidak dalam kondisi ancaman perang sehingga hal itu tidak diperlukan. Tak hanya itu, dirinya berpendapat akan sulit bagi buruh untuk ikut wajib militer.
"Tidak terlalu relevan untuk Indonesia, tidak dalam perang maupun ancaman. Menurut saya kalau buruh agak sulit. Kalau PNS masih akan masuk akal, terikat pemerintah jangka waktu mengabdi," kata La Ode di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (31/5/2013).
Langganan:
Postingan (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...