Komandan Korem 174 Merauke Brigjen TNI Supartodi mengatakan, kegiatan
pelintas batas di bagian selatan RI-Papua Nugini (PNG) mengalami
penurunan akibat ketatnya penjagaan.
Penurunan itu disebabkan
ketatnya pengawasan di ruas-ruas jalan pintas yang selama ini menjadi
lokasi perlintasan kedua warga yang masih memiliki hubungan pertalian
darah, kata Dandrem 174 Merauke Brigjen TNI Supartodi kepada Antara, di
Jayapura.
Dikatakan, kini TNI menambah pos, seperti di Busstop, Kabupaten Boven Digul.
"Pelintas batas baik warga RI maupun PNG yang melintas kini hanya
sekitar empat orang setiap hari, itupun kunjungan keluarga," aku Brigjen
TNI Supartodi seraya menambahkaan, sebelumnya yang melintas batas
mencapai 20-an orang.
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 26 September 2015
Penambahan Anggaran Kemhan Belum Cukup Untuk Penuhi Kekuatan Minimun TNI
Anggota Komisi I DPR, Sukamta menilai penambahan anggaran Kementerian Pertahanan/TNI senilai Rp37 triliun pada 2016, masih jauh dari kebutuhan institusi itu untuk memenuhi Minimun Essential Forces (kekuatan minimun).
"Berbagai faktor membutuhkan anggaran yang cukup, kenaikan Rp37 triliun masih jauh dari kebutuhan memenuhi MEF," katanya di Jakarta, Sabtu.
Dia menjelaskan saat ini ada perubahan lingkungan strategis regional dan kawasan, misalnya di wilayah Laut China Selatan. Menurut dia, intensitas dan eskalasi di wilayah itu membuat negara-negara yang terlibat, menganggarkan belanja alat utama sistem senjata (Alutsista) cukup besar.
"Misalnya Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Tiongkok, yang akhirnya juga mendorong Jepang nengubah doktrin keamanan dan bela diri," ujarnya.
"Berbagai faktor membutuhkan anggaran yang cukup, kenaikan Rp37 triliun masih jauh dari kebutuhan memenuhi MEF," katanya di Jakarta, Sabtu.
Dia menjelaskan saat ini ada perubahan lingkungan strategis regional dan kawasan, misalnya di wilayah Laut China Selatan. Menurut dia, intensitas dan eskalasi di wilayah itu membuat negara-negara yang terlibat, menganggarkan belanja alat utama sistem senjata (Alutsista) cukup besar.
"Misalnya Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Tiongkok, yang akhirnya juga mendorong Jepang nengubah doktrin keamanan dan bela diri," ujarnya.
Label:
Isu Politik,
Kekuatan Militer,
Parlemen,
Produk Nasional
Duka Selimuti Prajurit Pengamanan Perbatasan RI - Malaysia
Prajurit Pengamanan Perbatasan 521/Dadaha Yudha itu Tak Terselamatkan
KABAR duka datang dari Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) 521/Dadaha Yudha. Seorang prajurit yang bertugas di Nunukan untuk menjaga perbatasan Indonesia-Malaysia sejak Juni lalu meningal dunia. Dia adalah kopral dua (kopda) Frenky. Berdasarkan informasi yang didapat prokal.co (JPNN Group), Frenky meninggal dunia karena menggalami kecelakaan tunggal di Desa Sekaduyun Taka, Kecamatan Seimanggaris.
Komandan Satgas Pamtas 521/DY Mayor Inf Slamet Winarto menjelaska, sebelum meninggal almarhum keluar dari Pos Penjagaan Indonesia-Malaysia menuju pusat desa untuk membeli keperluan harian.
Saat perjalanan menuju desa, motor yang dikendarai korban tergelincir di salah satu turunan jalan utama menuju desa tersebut.
KABAR duka datang dari Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) 521/Dadaha Yudha. Seorang prajurit yang bertugas di Nunukan untuk menjaga perbatasan Indonesia-Malaysia sejak Juni lalu meningal dunia. Dia adalah kopral dua (kopda) Frenky. Berdasarkan informasi yang didapat prokal.co (JPNN Group), Frenky meninggal dunia karena menggalami kecelakaan tunggal di Desa Sekaduyun Taka, Kecamatan Seimanggaris.
Komandan Satgas Pamtas 521/DY Mayor Inf Slamet Winarto menjelaska, sebelum meninggal almarhum keluar dari Pos Penjagaan Indonesia-Malaysia menuju pusat desa untuk membeli keperluan harian.
Saat perjalanan menuju desa, motor yang dikendarai korban tergelincir di salah satu turunan jalan utama menuju desa tersebut.
Label:
Perbatasan NKRI,
Propesionalisme TNI,
Tragedi
KRI Dewaruci Usia Boleh 62 Tahun, Tapi Daya Tempurnya Tetap Prima
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Dewaruci saat ini sudah berusia 62 tahun. KRI yang berbasis di Surabaya ini merupakan kapal layar terbesar yang dimiliki TNI Angkatan Laut. Nama kapal ini diambil dari nama dewa dalam kisah pewayangan Jawa yaitu Dewa Ruci.
Dewaruci dibuat pada tahun 1952 oleh H. C. Stülcken & Sohn Hamburg, Jerman Barat. Kapal berukuran 58,5 meter dan lebar 9,5 meter dari kelas Barquentine ini merupakan satu-satunya kapal layar tiang tinggi produk galangan kapal itu pada 1952 yang masih laik layar dari tiga yang pernah diproduksi.
Dari sumber Wikipedia menyebutkan, bahwa pembuatan kapal ini dimulai pada tahun 1932, namun terhenti karena saat Perang Dunia II, galangan kapal pembuatnya rusak parah. Kapal tersebut akhirnya selesai dibuat pada tahun 1952 dan diresmikan pada tanggal 24 Januari 1953.
Selanjutnya, pada bulan Juli 1953, dilayarkan ke Indonesia oleh taruna AL dan kadet ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia, red).
Dewaruci dibuat pada tahun 1952 oleh H. C. Stülcken & Sohn Hamburg, Jerman Barat. Kapal berukuran 58,5 meter dan lebar 9,5 meter dari kelas Barquentine ini merupakan satu-satunya kapal layar tiang tinggi produk galangan kapal itu pada 1952 yang masih laik layar dari tiga yang pernah diproduksi.
KRI Dewaruci Sail Tomini 2015 | gambar : kompas.com |
Dari sumber Wikipedia menyebutkan, bahwa pembuatan kapal ini dimulai pada tahun 1932, namun terhenti karena saat Perang Dunia II, galangan kapal pembuatnya rusak parah. Kapal tersebut akhirnya selesai dibuat pada tahun 1952 dan diresmikan pada tanggal 24 Januari 1953.
Selanjutnya, pada bulan Juli 1953, dilayarkan ke Indonesia oleh taruna AL dan kadet ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia, red).
Prajurit TNI AL Potong Hewan Qurban di Atas Kapal Perang KRI Surabaya-590
Lebih dari 350 Prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) yang terlibat dalam Sail Tomini 2015 bersama Anak Buah Kapal (ABK) KRI Surabaya-590, yang beragama Islam melaksanakan sholat Idul Adha di atas geladak KRI Surabaya-590 dalam perjalanannya kembali ke Pangkalan Surabaya, Kamis (24/9). Bertindak selaku imam dan khotib, Mayor Laut (KH) Syarifuddin, S.Ag.
Usai sholat Idul Adha, dilaksanakan penyembelihan hewan qurban sebanyak lima ekor sapi sebagai wujud ungkapan rasa syukur atas keberhasilan, kelancaran, dan kesuksesan pelaksanaan Sail Tomini 2015.
Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Timur (Danguspurlatim) selaku Komandan Gugus Tugas Sail Tomini 2015, Laksamana Pertama TNI I.N.G. Ariawan, S.E., M.M, mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1436H kepada seluruh prajurit yang onboard di KRI Surabaya-591.
Usai sholat Idul Adha, dilaksanakan penyembelihan hewan qurban sebanyak lima ekor sapi sebagai wujud ungkapan rasa syukur atas keberhasilan, kelancaran, dan kesuksesan pelaksanaan Sail Tomini 2015.
Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Timur (Danguspurlatim) selaku Komandan Gugus Tugas Sail Tomini 2015, Laksamana Pertama TNI I.N.G. Ariawan, S.E., M.M, mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1436H kepada seluruh prajurit yang onboard di KRI Surabaya-591.
Indonesia Belum Perlu Militerisasi Warga Perbatasan
Para anggota DPRD NTT yang berbatasan dengan negara Timor Timur menyatakan pelatihan militer bagi warga di sepanjang garis perbatasan negara itu belum mendesak.
"Untuk NTT saat ini lebih dibutuhkan pemberdayaan ekonomi untuk kesejahteraan dan masalah sosial lainnya," kata Kasimirus Kolo, anggota DPRD NTT, di Kupang, Jumat. NTT termasuk provinsi yang paling miskin di Indonesia dan ini menjadi pangkal soal banyak hal di sana.
Anggota Fraksi Partai Nadem DPRD NTT itu mengemukakan pandangannya tersebut berkaitan dengan gagasan Menteri Pertahanan, Jenderal TNI (Purnawirawan) Ryamizard Ryacudu, menggelar pelatihan militer bagi masyarakat yang tinggal di kawasan perbatasan di seluruh Indonesia.
Semasa aktif sebagai militer, Ryacudu sering mendapat penugasan operasi tempur militer dan Timor Timur bukan lahan yang asing untuk dia. Dia banyak menghabiskan karir militernya di pasukan tempur.
"Untuk NTT saat ini lebih dibutuhkan pemberdayaan ekonomi untuk kesejahteraan dan masalah sosial lainnya," kata Kasimirus Kolo, anggota DPRD NTT, di Kupang, Jumat. NTT termasuk provinsi yang paling miskin di Indonesia dan ini menjadi pangkal soal banyak hal di sana.
Anggota Fraksi Partai Nadem DPRD NTT itu mengemukakan pandangannya tersebut berkaitan dengan gagasan Menteri Pertahanan, Jenderal TNI (Purnawirawan) Ryamizard Ryacudu, menggelar pelatihan militer bagi masyarakat yang tinggal di kawasan perbatasan di seluruh Indonesia.
Semasa aktif sebagai militer, Ryacudu sering mendapat penugasan operasi tempur militer dan Timor Timur bukan lahan yang asing untuk dia. Dia banyak menghabiskan karir militernya di pasukan tempur.
Label:
Nasionalisme,
Patriotisme,
Perbatasan NKRI
Komisi I DPR RI Setujui Penambahan Anggaran Kementrian Pertahanan
Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq menegaskan Komisi I setuju penambahan anggaran Kementerian Pertahanan dan TNI tahun 2016 senilai Rp37 triliun.
"Komisi I DPR pada prinsipnya mendukung (penambahan anggaran Kemhan dan TNI tahun 2016 senilai Rp37 triliun," katanya kepada Antara di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan, setelah Komisi I DPR menyetujui maka akan diajukan ke Badan Anggaran DPR untuk dibahas lebih lanjut.
Menurut dia, dana tambahan itu akan digunakan untuk kebutuhan kesejahteraan pegawai dan pembelian Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista).
"Komisi I DPR pada prinsipnya mendukung (penambahan anggaran Kemhan dan TNI tahun 2016 senilai Rp37 triliun," katanya kepada Antara di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan, setelah Komisi I DPR menyetujui maka akan diajukan ke Badan Anggaran DPR untuk dibahas lebih lanjut.
Menurut dia, dana tambahan itu akan digunakan untuk kebutuhan kesejahteraan pegawai dan pembelian Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista).
Indonesia segera ambil alih pengelolaan FIR Kepulauan Riau dari Singapura
Pemerintah Indonesia akan berusaha mengambil alih pengelolaan wilayah informasi penerbangan (flight information region/FIR) di ruang udara Kepulauan Riau yang sekarang dikelola Singapura, meskipun persoalan tersebut bukan menyangkut kedaulatan tapi terkait manajemen.
Dan yang dibutuhkan untuk mengambil alih pengelolaan FIR itu antara lain kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia, kata Menkopolhukam Luhut Pandjaitan.
"Semoga dalam tiga atau empat tahun bisa kita ambil alih sambil menyiapkan tenaga dan infrastrukturnya. Indonesia serius mengenai pemindahan kuasa FIR ini," ujar Luhut di Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat.
Pemerintah Indonesia, lanjut dia, sudah mengambil langkah-langkah secara bertahap terkait hal ini, termasuk dengan melakukan pertemuan dengan petinggi Singapura.
Dan yang dibutuhkan untuk mengambil alih pengelolaan FIR itu antara lain kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia, kata Menkopolhukam Luhut Pandjaitan.
"Semoga dalam tiga atau empat tahun bisa kita ambil alih sambil menyiapkan tenaga dan infrastrukturnya. Indonesia serius mengenai pemindahan kuasa FIR ini," ujar Luhut di Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat.
Pemerintah Indonesia, lanjut dia, sudah mengambil langkah-langkah secara bertahap terkait hal ini, termasuk dengan melakukan pertemuan dengan petinggi Singapura.
Label:
Kedaulatan Bangsa,
Perbatasan NKRI
Jumat, 25 September 2015
Prajurit Kopassus TNI AD harus profesional dan rendah hati
Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Mulyono, meminta semua prajurit TNI AD, termasuk Kopassus TNI AD untuk profesional dan rendah hati menyusul beberapa pelanggaran oleh personel TNI AD.
Mulyono, saat upacara penyematan baret dan brevet Korps Baret Merah di Markas Komando Kopassus TNI AD, di Cijantung, Jakarta Timur, Jumat, menyebutkan hingga saat ini masih banyak prajurit TNI AD yang kerap berulah dan mencoret citra satuan.
Mulyono, saat upacara penyematan baret dan brevet Korps Baret Merah di Markas Komando Kopassus TNI AD, di Cijantung, Jakarta Timur, Jumat, menyebutkan hingga saat ini masih banyak prajurit TNI AD yang kerap berulah dan mencoret citra satuan.
Label:
KOPASSUS,
Propesionalisme TNI,
TNI AD
Pesawat Sukhoi TNI AU Kembali Usir Pesawat Asing di Kepulauan Natuna
Satu thunder flight Sukhoi Su-27/30MKI Flanker dari Skuadron Udara 11 TNI AU mengusir pesawat terbang luar negeri yang terbang tanpa ijin di koridor udara Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, hari ini.
Penerbangan tanpa ijin di wilayah udara itu sudah beberapa kali terjadi namun bisa diusir jajaran TNI AU.
"Satuan radar mendeteksi pesawat tidak dikenal di wilayah Natuna. Kami mengejar mereka," kata Komandan Skuadron Udara 11 TNI AU, Letnan Kolonel Penerbang Vincentius Endy HP, usai kembali mendarat di Pangkalan Udara TNI AU Hang Nadim, Batam, Jumat.
Untuk sementara waktu, beberapa Sukhoi Su-27/30MKI Flanker Skuadron Udara 11 TNI AU ditempatkan di sana untuk bersiaga. Dalam keseharian, mereka memiliki home base di Pangkalan Udara Utama TNI AU Hasanuddin, Makassar.
Penerbangan tanpa ijin di wilayah udara itu sudah beberapa kali terjadi namun bisa diusir jajaran TNI AU.
"Satuan radar mendeteksi pesawat tidak dikenal di wilayah Natuna. Kami mengejar mereka," kata Komandan Skuadron Udara 11 TNI AU, Letnan Kolonel Penerbang Vincentius Endy HP, usai kembali mendarat di Pangkalan Udara TNI AU Hang Nadim, Batam, Jumat.
Untuk sementara waktu, beberapa Sukhoi Su-27/30MKI Flanker Skuadron Udara 11 TNI AU ditempatkan di sana untuk bersiaga. Dalam keseharian, mereka memiliki home base di Pangkalan Udara Utama TNI AU Hasanuddin, Makassar.
28 Oktober 4 Pesawat N-219 PT. DI akan ditampilkan didepan publik
28 oktober nanti, bisa jadi menjadi hari besar bagi PT. Dirgantara Indonesia. Jika tak ada aral melintang, bertepatan dengan hari sumpah pemuda, pesawat n-219 akan ditampilkan ke hadapan publik.
Saat ini pengerjaan prototipe pesawat n-219 telah mencapai lebih dari 50%. Total nantinya PT Dirgantara Indonesia akan memproduksi 4 buah prototype. 2 prototype untuk uji terbang, sementara 2 lainnya untuk uji statik serta uji struktur pesawat. Ujian ini dilakukan untuk memperoleh sertifikasi dari kementrian perhubungan sebelum akhirnya N-219 diproduksi massal.
N-219 sendiri merupakan pesawat ringan berkapasitas 19 penumpang. Pesawat ini cocok untuk penerbangan perintis karena memiliki kemampuan terbang dan mendarat pada landasan pendek dan berumput. Selain itu N-219 dirancang untuk mampu beroperasi selama 20 hingga 30 tahun mendatang.
Saat ini pengerjaan prototipe pesawat n-219 telah mencapai lebih dari 50%. Total nantinya PT Dirgantara Indonesia akan memproduksi 4 buah prototype. 2 prototype untuk uji terbang, sementara 2 lainnya untuk uji statik serta uji struktur pesawat. Ujian ini dilakukan untuk memperoleh sertifikasi dari kementrian perhubungan sebelum akhirnya N-219 diproduksi massal.
N-219 sendiri merupakan pesawat ringan berkapasitas 19 penumpang. Pesawat ini cocok untuk penerbangan perintis karena memiliki kemampuan terbang dan mendarat pada landasan pendek dan berumput. Selain itu N-219 dirancang untuk mampu beroperasi selama 20 hingga 30 tahun mendatang.
Label:
Industri Pertahanan,
Produk Nasional,
PT DI
Beli Pesawat Tempur Sukhoi SU-35, Pemerintah Habiskan Anggaran Rp35 Triliun
Indonesia berencana kembali membeli satu skuadron jet tempur Sukhoi Su-35 untuk menggantikan pesawat tempur buatan Amerika F-5/F-Tiger. Kepastian itu disampaikan Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, usai melakukan inspeksi senjata militer secara mendadak di Mako Yonif 201/JY Jakarta pada awal bulan ini.
"Kami sepakat membeli satu skuadron pesawat SU-35 dari Rusia untuk menggantikan jet tempur F-5 Tiger," ujar Ryamizard.
Rencana pembelian Sukhoi SU-35, Ryamizard menjelaskan, juga sudah diberi lampu hijau oleh Presiden Joko Widodo. Dia menyebut pada akhir bulan September, rencananya Kemhan akan bertemu dengan perwakilan dari Rusia untuk membicarakan pembelian salah satu alat utama sistem persenjataan itu.
Skuadron jet tempur Sukhoi ini akan memperkuat 16 jet tempur Sukhoi lainnya yakni SU 27 SKM dan SU 30 MK2 yang telah bermarkas di Makassar. Mereka dinamakan Sukadron Udara Tempur 11.
"Kami sepakat membeli satu skuadron pesawat SU-35 dari Rusia untuk menggantikan jet tempur F-5 Tiger," ujar Ryamizard.
Rencana pembelian Sukhoi SU-35, Ryamizard menjelaskan, juga sudah diberi lampu hijau oleh Presiden Joko Widodo. Dia menyebut pada akhir bulan September, rencananya Kemhan akan bertemu dengan perwakilan dari Rusia untuk membicarakan pembelian salah satu alat utama sistem persenjataan itu.
Skuadron jet tempur Sukhoi ini akan memperkuat 16 jet tempur Sukhoi lainnya yakni SU 27 SKM dan SU 30 MK2 yang telah bermarkas di Makassar. Mereka dinamakan Sukadron Udara Tempur 11.
Ratna Sari Dewi ungkap alasan CIA ingin bunuh Soekarno
Central Intelligence Agency (CIA) selalu mencoba menanamkan pengaruhnya di Indonesia. Dalam dokumen yang baru diungkap, AS benar-benar memantau pergerakan politik di Indonesia. Termasuk menjelang dan sesudah tragedi 1965.
Berbagai cara dilakukan AS untuk mempengaruhi, mengamankan dan mengendalikan Indonesia. Namun, Indonesia yang saat itu dipimpin oleh Presiden Soekarno tak mau dikendalikan. Berbagai upaya pun dilakukan oleh AS untuk melengserkan Soekarno.
Istri Soekarno, Ratna Sari Dewi pernah mengungkapkan sejumlah item dokumen yang mengindikasikan kejatuhan Bung Karno atas campur tangan badan intelijen AS (CIA). Dokumen tersebut berupa folio 10 lembar.
Dalam wawancaranya dengan Japan Times terbitan 2008, Dewi menyatakan AS sangat membenci Bung Karno karena tidak mau dikendalikan. Bahkan, menurutnya, CIA pernah mencoba Bung Karno sebanyak lima kali.
Berbagai cara dilakukan AS untuk mempengaruhi, mengamankan dan mengendalikan Indonesia. Namun, Indonesia yang saat itu dipimpin oleh Presiden Soekarno tak mau dikendalikan. Berbagai upaya pun dilakukan oleh AS untuk melengserkan Soekarno.
Istri Soekarno, Ratna Sari Dewi pernah mengungkapkan sejumlah item dokumen yang mengindikasikan kejatuhan Bung Karno atas campur tangan badan intelijen AS (CIA). Dokumen tersebut berupa folio 10 lembar.
Dalam wawancaranya dengan Japan Times terbitan 2008, Dewi menyatakan AS sangat membenci Bung Karno karena tidak mau dikendalikan. Bahkan, menurutnya, CIA pernah mencoba Bung Karno sebanyak lima kali.
Pesawat Sukhoi TNI AU Cegat Pesawat US Navy di Langit Anambas
Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) mendeteksi keberadaan sebuah pesawat tak berizin di atas Pulau Matak, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu siang (23/9).
Dalam kurun waktu sekitar 20 menit, pesawat Sukhoi milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara yang bersiaga di Bandara Hang Nadim, Batam, berhasil memaksa pesawat yang belakangan teridentifikasi milik Angkatan Laut Amerika Serikat itu untuk keluar dari wilayah udara Indonesia.
Panglima Kohanudnas, Marsekal Muda Hadiyan Sumintaatmadja, mengatakan pesawat milik US Navy tersebut kemungkinan besar terbang dari Guam atau Filipina, dan hendak menuju Singapura. Di dua negara itu, AS memiliki pangkalan militer.
"Mereka kalau mau ke Singapura biasanya memotong perlintasan, mencari jalan pintas, lalu turun ke Singapura. Kecuali mereka memiliki izin masuk Indonesia, mau motong silakan. Karena mereka tidak punya, maka kami cegat," ujar Hadiyan kepada CNN Indonesia melalui sambungan telepon dari Jakarta.
Dalam kurun waktu sekitar 20 menit, pesawat Sukhoi milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara yang bersiaga di Bandara Hang Nadim, Batam, berhasil memaksa pesawat yang belakangan teridentifikasi milik Angkatan Laut Amerika Serikat itu untuk keluar dari wilayah udara Indonesia.
Panglima Kohanudnas, Marsekal Muda Hadiyan Sumintaatmadja, mengatakan pesawat milik US Navy tersebut kemungkinan besar terbang dari Guam atau Filipina, dan hendak menuju Singapura. Di dua negara itu, AS memiliki pangkalan militer.
"Mereka kalau mau ke Singapura biasanya memotong perlintasan, mencari jalan pintas, lalu turun ke Singapura. Kecuali mereka memiliki izin masuk Indonesia, mau motong silakan. Karena mereka tidak punya, maka kami cegat," ujar Hadiyan kepada CNN Indonesia melalui sambungan telepon dari Jakarta.
POLRI Waspadai ancaman terorisme jelang Pilkada serentak
Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Badrodin Haiti, mengingatkan semua pihak mewaspadai ancaman terorisme menjelang Pilkada serentak di Jawa Timur, Desember 2015.
"Ancaman teroris bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, sehingga semua pihak harus mewaspadainya," ujarnya, di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Rabu.
"Kepada kepala Polres yang daerahnya tidak ikut Pilkada serentak, jangan sampai santai karena harus turut mendukung untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan," ucapnya.
Terdapat 16 kabupaten dan tiga kota di Jawa Timur yang akan menggelar Pilkada pada 9 Desember nanti.
"Ancaman teroris bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, sehingga semua pihak harus mewaspadainya," ujarnya, di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Rabu.
"Kepada kepala Polres yang daerahnya tidak ikut Pilkada serentak, jangan sampai santai karena harus turut mendukung untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan," ucapnya.
Terdapat 16 kabupaten dan tiga kota di Jawa Timur yang akan menggelar Pilkada pada 9 Desember nanti.
Label:
Isu Politik,
Isu Terorisme,
POLRI
PT Pindad (Persero) Laksanakan Uji Statis Warhead Roket
Pengujian merupakan salah satu validasi desain yang bertujuan untuk mengetahui kesesuaian desain dan performance suatu produk hasil penelitian dan pengembangan. Untuk pembuktian hasil desain tersebut, PT Pindad (Persero) malaksanakan pengujian hasil penelitian dan pengembangan salah satu produk pertahanan dan keamanan roket dengan menitik beratkan pada daya hancur serta kemampuan tabir. Pengujian yang dilakukan meliputi uji statis warhead (hulu ledak) roket pertahanan R-Han 122 B dan uji statis tandem shaped charge warhead untuk Anti Tank Guided Missile (ATGM) yang dilaksanakan di Air Weapon Range (AWR) Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur pada tanggal 16-18 September 2015.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Divisi Pengembangan Produk dan Proses PT Pindad (Persero), Heru Puryanto dan beberapa anggota Konsorsium Roket Nasional seperti Kementerian Pertahanan yang diwakili oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan (Balitbang Kemhan) dan Direktorat Jenderal Potensi Keamanan Kementerian Pertahanan (Ditjen Pohan Kemhan), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Dahana (Persero), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), serta Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogjakarta.
Kolonel Abdullah Sani, Kepala Bidang Matra Darat Balitbang Kemhan mengatakan bahwa kegiatan pengujian ini merupakan salah satu bagian dari wujud kerja keras sumbangan terhadap bangsa dan negara. “Pengujian warhead roket ini merupakan salah satu program Balitbang Kemhan untuk R-Han 122 B, dimana akan dilaksanakan uji fungsi yang salah satu materinya adalah uji statis. Data-data ini akan sangat kami butuhkan dalam pengembangan roket yang merupakan bagian dari alutsista, sehingga roket ini dapat menjadi kebanggaan dan pada akhirnya bisa digunakan oleh kesatuan-kesatuan TNI,” ujarnya.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Divisi Pengembangan Produk dan Proses PT Pindad (Persero), Heru Puryanto dan beberapa anggota Konsorsium Roket Nasional seperti Kementerian Pertahanan yang diwakili oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan (Balitbang Kemhan) dan Direktorat Jenderal Potensi Keamanan Kementerian Pertahanan (Ditjen Pohan Kemhan), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Dahana (Persero), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), serta Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogjakarta.
Kolonel Abdullah Sani, Kepala Bidang Matra Darat Balitbang Kemhan mengatakan bahwa kegiatan pengujian ini merupakan salah satu bagian dari wujud kerja keras sumbangan terhadap bangsa dan negara. “Pengujian warhead roket ini merupakan salah satu program Balitbang Kemhan untuk R-Han 122 B, dimana akan dilaksanakan uji fungsi yang salah satu materinya adalah uji statis. Data-data ini akan sangat kami butuhkan dalam pengembangan roket yang merupakan bagian dari alutsista, sehingga roket ini dapat menjadi kebanggaan dan pada akhirnya bisa digunakan oleh kesatuan-kesatuan TNI,” ujarnya.
Label:
Industri Pertahanan,
Pindad,
Produk Nasional,
RISET,
Roket,
Rudal
Rabu, 23 September 2015
5 Oktober Akan Ada Pertempuran Laut dan Udara Di Pantai Cilegon
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengundang Presiden Joko Widodo untuk hadir di peringatan HUT k3-70 TNI yang akan diselenggarakan di Pantai Cilegon.
Gatot mengatakan, untuk peringatan HUT TNI kali ini, akan dirayakan dengan cara berbeda. Biasanya, hanya memamerkan alutsista dan atraksi seadanya, maka kata Gatot, kali ini akan lebih banyak pertunjukan keunggulan TNI.
"Indonesia jadi poros maritim dunia, maka harus ada keunggulan di udara dan laut. Happy di laut dan udara, demonstrasi pertempuran udara dan laut," tutur Gatot di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/9).
Gatot mengatakan, konsep peringatan HUT TNI bukan hanya ala militer. Tetapi juga sekaligus menjadi pesta rakyat. Jokowi, sapaan Joko Widodo, diundang untuk menjadi inspektur upacara nantinya.
Gatot mengatakan, untuk peringatan HUT TNI kali ini, akan dirayakan dengan cara berbeda. Biasanya, hanya memamerkan alutsista dan atraksi seadanya, maka kata Gatot, kali ini akan lebih banyak pertunjukan keunggulan TNI.
"Indonesia jadi poros maritim dunia, maka harus ada keunggulan di udara dan laut. Happy di laut dan udara, demonstrasi pertempuran udara dan laut," tutur Gatot di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/9).
Gatot mengatakan, konsep peringatan HUT TNI bukan hanya ala militer. Tetapi juga sekaligus menjadi pesta rakyat. Jokowi, sapaan Joko Widodo, diundang untuk menjadi inspektur upacara nantinya.
Taruna AAL Korps Marinir Latihan Senjata Bantuan Infanteri
Dalam rangka mempraktekkan materi pelajaran teori yang diterima di kelas, Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) tingkat IV angkatan ke-61 korps Marinir melaksanakan latihan dan praktek menembak Senjata Bantuan Infanteri (Senbanif)selama sepuluh hari yang dimulai Selasa (15/9) di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir, Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur.
Latihan ini bertujuan agar para Taruna AAL korps Marinir dapat mengaplikasikan materi pelajaran yang sudah diterima di kelas serta memiliki pengalaman dan keterampilan taktik maupun teknik menembak senjata bantuan infanteri. Selain itu juga bertujuan agar Taruna korp Marinir dapat melaksanakan prosedur permintaan bantuan tembakan senjata bantuan infanteri.
Beberapa materi pokok yang akan dipraktekkan oleh 19 orang Taruna AAL korps Marinir ini, di antaranya pengetahuan teori praktis, drill taktik dan teknik Senbanif yang berisi tentang teknik menembak GPMG (General Purpose Machine Gun) dan Minimi, RPG7, serta Mo 60 dan 81. Menembak dasar Senbanif sejumlah senjata tersebut serta latihan Senbanif dalam taktik operasi darat yang terdiri dari latihan taktis Senbanif dalam serangan dan pertahanan.
Latihan ini bertujuan agar para Taruna AAL korps Marinir dapat mengaplikasikan materi pelajaran yang sudah diterima di kelas serta memiliki pengalaman dan keterampilan taktik maupun teknik menembak senjata bantuan infanteri. Selain itu juga bertujuan agar Taruna korp Marinir dapat melaksanakan prosedur permintaan bantuan tembakan senjata bantuan infanteri.
Beberapa materi pokok yang akan dipraktekkan oleh 19 orang Taruna AAL korps Marinir ini, di antaranya pengetahuan teori praktis, drill taktik dan teknik Senbanif yang berisi tentang teknik menembak GPMG (General Purpose Machine Gun) dan Minimi, RPG7, serta Mo 60 dan 81. Menembak dasar Senbanif sejumlah senjata tersebut serta latihan Senbanif dalam taktik operasi darat yang terdiri dari latihan taktis Senbanif dalam serangan dan pertahanan.
Kapal Perang Kolinlamil Sukseskan Sail Tomini 2015
KRI Banda Aceh-593 dan KRI Bintuni-520 yang tergabung dalam Bhakti Kesejahteraan Rakyat (Bhakesra) V dan Satgas Lintas Nusantara Remaja/Pemuda Bahari sukses melaksanakan kegiatan Sail Tomini 2015 di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah dengan turut serta dalam parade sailing sebagai acara puncak Sail Tomini 2015, (19/09/2015).
KRI BAC-593 yang dikomandani Letkol Laut (P) Edi Haryanto telah sukses melaksanakan Ekspedisi Bhakti Kesra Nusantara V sebagai rangkaian kegiatan Sail Tomini 2015, untuk mendukung meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pulau-pulau terpencil, terluar dan tertinggal guna mengkoordinasikan dan mensinergikan berbagai program dan kegiatan yang dimiliki oleh berbagai pihak baik pemerintah, BUMN, swasta maupun organisasi kemasyarakatan agar tepat sasaran dalam pelaksanaannya yang dikoordinir Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), selanjutnya Satgas Bhakesra kembali menempuh rute P. Wowoni – P. Banggai – Togean – Parigi – Makassar – Jakarta.
KRI BAC-593 yang dikomandani Letkol Laut (P) Edi Haryanto telah sukses melaksanakan Ekspedisi Bhakti Kesra Nusantara V sebagai rangkaian kegiatan Sail Tomini 2015, untuk mendukung meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pulau-pulau terpencil, terluar dan tertinggal guna mengkoordinasikan dan mensinergikan berbagai program dan kegiatan yang dimiliki oleh berbagai pihak baik pemerintah, BUMN, swasta maupun organisasi kemasyarakatan agar tepat sasaran dalam pelaksanaannya yang dikoordinir Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), selanjutnya Satgas Bhakesra kembali menempuh rute P. Wowoni – P. Banggai – Togean – Parigi – Makassar – Jakarta.
Patut di Contoh, Mobil TNI Bintang Satu Ini Pilih Kena Macet Dengan Pengendara ainnya
Jalur 'neraka' Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan adakalanya membuat pengendara memilih menerobos busway. Bahkan beberapa waktu lalu ada pemotor nekat mengeluarkan pistol karena terjebak macet di jalur tersebut.
Namun hal ini tidak berlaku bagi mobil TNI bintang satu yang melintas di ruas jalan tersebut, Rabu (23/9/2015) pagi ini. Mobil Toyota Fortuner nomor TNI 7276-01 memilih bermacet-macetan di ruas 'neraka' tersebut.
Waktu saat itu menunjukkan pukul 07.00 WIB dengan cuaca cukup cerah. Seperti hari-hari biasa, arus Jalan Mampang Prapatan Raya sangat padat. Dari ribuan kendaraan tersebut, melintas mobil warna hijau militer yang berasal dari arah Ragunan menuju Kuningan dan berhenti di perempatan lampu merah sebelum Jalan Mampang Raya karena lampu merah traffic light menyala.
Namun hal ini tidak berlaku bagi mobil TNI bintang satu yang melintas di ruas jalan tersebut, Rabu (23/9/2015) pagi ini. Mobil Toyota Fortuner nomor TNI 7276-01 memilih bermacet-macetan di ruas 'neraka' tersebut.
Waktu saat itu menunjukkan pukul 07.00 WIB dengan cuaca cukup cerah. Seperti hari-hari biasa, arus Jalan Mampang Prapatan Raya sangat padat. Dari ribuan kendaraan tersebut, melintas mobil warna hijau militer yang berasal dari arah Ragunan menuju Kuningan dan berhenti di perempatan lampu merah sebelum Jalan Mampang Raya karena lampu merah traffic light menyala.
Atas Intruksi Presiden, Menhan Segera Bicarakan Pembelian SU-35 Dengan Perwakilan Rusia
Menteri Pertahanan Jenderal (Purn) Ryamizad Ryacudu mengatakan dirinya akan segera bertemu dengan perwakilan Rusia untuk membahas pembelian Sukhoi SU-35, akhir September 2015.
"Sejauh ini belum (bertemu perwakilan Rusia), rencananya akhir bulan ini," katanya di Ruang Rapat Komisi I DPR, Jakarta, Senin (21/9/2015).
Hal itu menurut dia, telah menerima instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo untuk pembelian pesawat tempur Sukhoi SU-35.
Menhan mengatakan selama ini TNI AU masih menggunakan pesawat tempur F-5 Tiger yang usianya sudah 40 tahun.
"Ini untuk mengganti F-5 yang usianya sudah 40 tahun, (pilot) lihat terbang saja takut," ucapnya.
"Sejauh ini belum (bertemu perwakilan Rusia), rencananya akhir bulan ini," katanya di Ruang Rapat Komisi I DPR, Jakarta, Senin (21/9/2015).
Hal itu menurut dia, telah menerima instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo untuk pembelian pesawat tempur Sukhoi SU-35.
Menhan mengatakan selama ini TNI AU masih menggunakan pesawat tempur F-5 Tiger yang usianya sudah 40 tahun.
"Ini untuk mengganti F-5 yang usianya sudah 40 tahun, (pilot) lihat terbang saja takut," ucapnya.
Kerjasama Pengawasan Perbatasan Untuk Cegah WNI Jadi ISIS
Guna mencegah masuknya warga negara Indonesia ke Irak dan Suriah untuk menjadi anggota ISIS, pemerintah diminta memperkuat penjagaan perbatasan.
Menurut Pimpinan Jemaah Islamiyah Australia Abdul Rahman Ayyub penyebaran jaringan terorisme akan lebih mudah dan subur apabila wilayah-wilayah perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan negara-negara tetangga sangat longgar.
Disamping itu, pemerintah, bisa memanfaatkan mantan-mantan teroris yang sudah kooperatif hasil dari program deradikalisasi (penyadaran) BNPT untuk melakukan pemetaan.
"Kalau zaman perang Afghanistan dulu, kita bisa kerjasama dengan Pakistan. Tapi kalau sekarang untuk mencegah masuknya orang-orang kita ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan ISIS, harus ada kerjasama pengawasan perbatasan dengan Turki dan Yordania," ujar Abdul Rahman dalam pernyataannya, Selasa(22/9/2015).
Menurut Pimpinan Jemaah Islamiyah Australia Abdul Rahman Ayyub penyebaran jaringan terorisme akan lebih mudah dan subur apabila wilayah-wilayah perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan negara-negara tetangga sangat longgar.
Disamping itu, pemerintah, bisa memanfaatkan mantan-mantan teroris yang sudah kooperatif hasil dari program deradikalisasi (penyadaran) BNPT untuk melakukan pemetaan.
"Kalau zaman perang Afghanistan dulu, kita bisa kerjasama dengan Pakistan. Tapi kalau sekarang untuk mencegah masuknya orang-orang kita ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan ISIS, harus ada kerjasama pengawasan perbatasan dengan Turki dan Yordania," ujar Abdul Rahman dalam pernyataannya, Selasa(22/9/2015).
500 Prajurit Kostrad TNI Padamkan Kebakaran Hutan di Kalimantan Selatan
Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen TNI Fransen G. Siahaan S.E. mewakili Panglima TNI bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) pemberangkatan 500 prajurit TNI dari jajaran Divisi Infanteri-2/Kostrad TNI AD yang tergabung dalam Satgas Pemadaman Kebakaran Hutan di Kalimantan Selatan dibawah pimpinan Letkol Inf Aminton Manurung selaku Dansatgas, di Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrachman Saleh Malang, Jawa Timur, Selasa (22/9/2015).
Direktorat Kepolisian Udara RI Membeli Pesawat Buatan PT. Dirgantara Indonesia
PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PTDI) dan Direktorat Kepolisian Udara menandatangani kontrak jual beli satu unit Pesawat CN295 dan satu unit Helikopter BELL 412 EP.
Dalam keterangan tertulis Direktur Utama PTDI, Budi Santoso mengatakan penandatanganan kontrak jual beli dengan Kepolisian diharapkan menjadi pendorong untuk terjadinya kontrak-kontrak berikutnya.
“PTDI merasa bangga dapat memberikan dukungan terhadap kebutuhan pemerintah, khususnya Kepolisian Udara dan sudah menjadi komitmen PTDI untuk berupaya keras menyelesaikan pesanan tepat waktu,” ujarnya, Senin (21/9).
Ia mengatakan sebelumnya, PTDI di awal bulan September juga telah menandatangani pengadaan dua unit helicopter AS 365 N3+ Dauphin dengan Basarnas.
Dalam keterangan tertulis Direktur Utama PTDI, Budi Santoso mengatakan penandatanganan kontrak jual beli dengan Kepolisian diharapkan menjadi pendorong untuk terjadinya kontrak-kontrak berikutnya.
“PTDI merasa bangga dapat memberikan dukungan terhadap kebutuhan pemerintah, khususnya Kepolisian Udara dan sudah menjadi komitmen PTDI untuk berupaya keras menyelesaikan pesanan tepat waktu,” ujarnya, Senin (21/9).
Ia mengatakan sebelumnya, PTDI di awal bulan September juga telah menandatangani pengadaan dua unit helicopter AS 365 N3+ Dauphin dengan Basarnas.
Label:
Industri Pertahanan,
Pesawat Tempur,
POLRI,
Produk Nasional,
PT DI
Selasa, 22 September 2015
Di Indonesia Drone Tak Lagi Bebas Mengudara
Pesawat tanpa awak atau drone sudah kian marak dipakai. Pesawat nirawak itu sudah dipakai oleh perorangan, lembaga atau komunitas untuk mendokumentasikan gambar, video dari udara.
Popularitas drone sudah terasa di Indonesia. Munculnya beberapa komunitas drone bisa menandai antusiasme orang Indonesia untuk menggunakan drone. Pilot drone bisa memakai pesawat nirawak untuk leluasa menjelajahi udara.
Tapi sejak pertengahan Mei 2015, kebebasan itu terancam. Drone tak lagi bebas mengudara. Musababnya adalah keluarnya aturan penggunaan drone yang ada pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 90 Tahun 2015 tentang Pengendalian Pengoperasian Pesawat Udara Tanpa Awal di Ruang Udara yang Dilayani Indonesia.
Permenhub ini mengatur, terdapat sejumlah kawasan yang sama sekali tidak ada yang boleh ada yang terbang di atasnya atau diistilahkan sebagai prohibited area. Contohnya adalah Istana Negara.
Popularitas drone sudah terasa di Indonesia. Munculnya beberapa komunitas drone bisa menandai antusiasme orang Indonesia untuk menggunakan drone. Pilot drone bisa memakai pesawat nirawak untuk leluasa menjelajahi udara.
Tapi sejak pertengahan Mei 2015, kebebasan itu terancam. Drone tak lagi bebas mengudara. Musababnya adalah keluarnya aturan penggunaan drone yang ada pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 90 Tahun 2015 tentang Pengendalian Pengoperasian Pesawat Udara Tanpa Awal di Ruang Udara yang Dilayani Indonesia.
Permenhub ini mengatur, terdapat sejumlah kawasan yang sama sekali tidak ada yang boleh ada yang terbang di atasnya atau diistilahkan sebagai prohibited area. Contohnya adalah Istana Negara.
Senin, 21 September 2015
Mandiri, BNI, dan BRI Jadi Jaminan Utang ke China?
Pemerintah Indonesia kembali berutang senilai US$3 miliar, atau setara Rp40 triliun kepada China. Tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia menandatangani kesepakatan pinjaman itu, disaksikan Menteri BUMN Rini Soemarno di Beijing, pada 16 September 2015.
Di sejumlah media sosial, berita tersebut ditambahkan dengan isu bahwa Menteri BUMN berutang kepada China, dengan menjamin ketiga bank BUMN tersebut. Hingga kini, Kementerian BUMN belum dapat dikonfirmasi kebenaran isu tersebut oleh Viva.co.id.
Di sejumlah medsos, Senin 21 September 2015, mulai beredar gambar imbauan agar masyarakat menarik uang tabungan mereka dari Bank Mandiri, BNI, BRI, yang digadang-gadang menjadi agunan untuk pinjaman kepada China.
"Tarik uang tabungan Anda di Mandiri, BNI, BRI! Bahaya, bila semua bank tersebut yang telah menjadi jaminan utang oleh Menteri BUMN ke China bisa terjual kapan pun di tengah kondisi bangsa seperti sekarang. Amankan harta anda dari rezim perampok sekarang juga..!!!" demikian tulisan dalam gambar dengan foto Menteri BUMN, yang beredar di media sosial.
Di sejumlah media sosial, berita tersebut ditambahkan dengan isu bahwa Menteri BUMN berutang kepada China, dengan menjamin ketiga bank BUMN tersebut. Hingga kini, Kementerian BUMN belum dapat dikonfirmasi kebenaran isu tersebut oleh Viva.co.id.
Di sejumlah medsos, Senin 21 September 2015, mulai beredar gambar imbauan agar masyarakat menarik uang tabungan mereka dari Bank Mandiri, BNI, BRI, yang digadang-gadang menjadi agunan untuk pinjaman kepada China.
"Tarik uang tabungan Anda di Mandiri, BNI, BRI! Bahaya, bila semua bank tersebut yang telah menjadi jaminan utang oleh Menteri BUMN ke China bisa terjual kapan pun di tengah kondisi bangsa seperti sekarang. Amankan harta anda dari rezim perampok sekarang juga..!!!" demikian tulisan dalam gambar dengan foto Menteri BUMN, yang beredar di media sosial.
Label:
Internasional,
Isu Politik,
Kedaulatan Bangsa
Prestasi Gemilang Koarmabar dalam Pengamanan Laut
Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) memiliki beberapa prestasi gemilang dalam upaya pengamanan laut dan keselamatan pelayaran yang dilakukan oleh para pengguna laut di sekitar Perairan Indonesia Barat. Seperti yang dilakukan oleh Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) IV baru-baru ini dalam menyelamatkan kapal nelayan yang tenggelam di Perairan Batam, Kepulauan Riau.
Empat nelayan asal Kelong korban kapal tenggelam berhasil dievakuasi Tim WFQR IV dari kapal MT Eagle Asia-03 sekitar pukul 14.00 WIB, Selasa, (15/9) lalu. Empat orang itu diketahui merupakan awak KM.Horizon-2 dan MT Eagle Asia-03 yang tengah berlayar dari Johor, Malaysia menuju Banten.
Evakuasi bermula dari adanya informasi yang diterima siaga WFQR IV dari Batam VTS bahwa telah terjadi kecelakaan laut di Perairan Marapas antara KM.Horizon-2 dengan MT Eagle Asia-03 yang mengakibatkan tenggelamnya KM.Horizon-2. KM.Horizon-2 merupakan kapal ikan dengan berat sekitar 10 GT yang dinahkodai Saban (29 th) dengan 3 ABK yakni Maulid (24 th), Dudi (35 th) dan Ende (41 th), semuanya berasal dari Kelong/Kijang.
Empat nelayan asal Kelong korban kapal tenggelam berhasil dievakuasi Tim WFQR IV dari kapal MT Eagle Asia-03 sekitar pukul 14.00 WIB, Selasa, (15/9) lalu. Empat orang itu diketahui merupakan awak KM.Horizon-2 dan MT Eagle Asia-03 yang tengah berlayar dari Johor, Malaysia menuju Banten.
Evakuasi bermula dari adanya informasi yang diterima siaga WFQR IV dari Batam VTS bahwa telah terjadi kecelakaan laut di Perairan Marapas antara KM.Horizon-2 dengan MT Eagle Asia-03 yang mengakibatkan tenggelamnya KM.Horizon-2. KM.Horizon-2 merupakan kapal ikan dengan berat sekitar 10 GT yang dinahkodai Saban (29 th) dengan 3 ABK yakni Maulid (24 th), Dudi (35 th) dan Ende (41 th), semuanya berasal dari Kelong/Kijang.
Label:
Kedaulatan Bangsa,
Maritim,
TNI AL
Menggagas Grand Strategy untuk Eksploitasi dan Upaya Pengamanan Kepentingan Nasional di Laut
Indonesia adalah negara kepulauan, sering pula disebut negara maritim yang terbesar di dunia. Indonesia terdiri dari ±17.508 pulau (besar dan kecil), tersebar di sekitar Garis Khatulistiwa, yang membentang dari ujung Barat (Sabang) sampai ke ujung Timur (Merauke), sepanjang sekitar 5000 kilometer, dan melintang dari ujung Utara (Pulau Miangas dan Pulau Marore) sampai ke ujung Selatan (Pulau Rote) sepanjang sekitar 2000 kilometer. Luas wilayah Indonesia mencapai sekitar 8 juta kilometer persegi, sedangkan wilayah perairan/lautnya adalah sekitar dua pertiga dari total wilayah Indonesia dan sisanya merupakan wilayah daratan.
Jika ditinjau secara geografis, letak Indonesia sangat strategis, yaitu membatasi antara Benua Asia dan Benua Australia dan mengantarai Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia juga berhadapan langsung dengan beberapa negara tetangga, dimana menyebabkan alur laut kepulauan yang ada di Indonesia berada pada strategic point yang tersibuk di dunia dan tentu saja mengambil peran yang sangat potensial bagi kepentingan internasional. Namun, di dalam upaya eksploitasi/pemanfaatan dan pengembangan sumber daya laut, ataupun dalam mata rantai lalu lintas laut, tampaknya ada sejumlah permasalahan maritim yang perlu mendapat sorotan tajam dan perhatian lebih dari banyak pihak.
Jika ditinjau secara geografis, letak Indonesia sangat strategis, yaitu membatasi antara Benua Asia dan Benua Australia dan mengantarai Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia juga berhadapan langsung dengan beberapa negara tetangga, dimana menyebabkan alur laut kepulauan yang ada di Indonesia berada pada strategic point yang tersibuk di dunia dan tentu saja mengambil peran yang sangat potensial bagi kepentingan internasional. Namun, di dalam upaya eksploitasi/pemanfaatan dan pengembangan sumber daya laut, ataupun dalam mata rantai lalu lintas laut, tampaknya ada sejumlah permasalahan maritim yang perlu mendapat sorotan tajam dan perhatian lebih dari banyak pihak.
Menhan Tunggu Progress Pembentukan Badan Siber Nasional (BSN)
Menteri Pertahanan Ryamizad Ryacudu masih menunggu progres dari proses pembentukan Badan Siber Nasional (BSN) yang akan dibentuk Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
"Itu (BSN) kan belum ada, dia (Menkopolhukam) buat dulu dong, karena kami sudah ada," katanya di Ruang Rapat Komisi I DPR, Jakarta, Senin.
Ryamizad mengatakan Kemhan sudah memiliki bagian yang menangani masalah siber yang sudah bekerja dan menangkis serangan siber.
Dia merasa bingung ketika ditanyakan kesiapan institusinya berkoordinasi dengan BSN ketika badan itu belum dibentuk.
"Itu (BSN) kan belum ada, dia (Menkopolhukam) buat dulu dong, karena kami sudah ada," katanya di Ruang Rapat Komisi I DPR, Jakarta, Senin.
Ryamizad mengatakan Kemhan sudah memiliki bagian yang menangani masalah siber yang sudah bekerja dan menangkis serangan siber.
Dia merasa bingung ketika ditanyakan kesiapan institusinya berkoordinasi dengan BSN ketika badan itu belum dibentuk.
Kementerian Pertahanan tunda pembelian Alutsista TNI
Menteri Pertahanan, Ryamizad Ryacudu, mengatakan, alokasi anggaran kementerian itu pada 2016 lebih difokuskan untuk membangun insfrastruktur perbatasan negara sehingga pembelian persenjataan ditunda.
Yang terakhir, Kementerian Pertahanan mengumumkan pembelian satu batch Sukhoi Su-35BM sebagai pengganti F-5E/F Tiger II di Skuadron Udara 14 TNI AU, dengan alasan Su-35BM itulah yang paling mampu memberi daya penggentar di kawasan.
Padahal biaya operasionalnya tinggi dengan skema transfer teknologi yang belum pernah diungkap jelas dan rinci kepada publik sebagai pemenuhan amanat UU Nomor 16/2012 tentang Industri Pertahanan. Rusia melalui Rosoboronexport tidak pernah mengungkap ini secara jelas.
Bicara soal infrastruktur di perbatasan negara itu, yang dia maksud itu terutama di Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan, di mana China sangat agresif dan tidak malu-malu lagi menafikan aturan diplomasi internasional untuk memaksakan klaim sepihak mereka atas laut itu.
Yang terakhir, Kementerian Pertahanan mengumumkan pembelian satu batch Sukhoi Su-35BM sebagai pengganti F-5E/F Tiger II di Skuadron Udara 14 TNI AU, dengan alasan Su-35BM itulah yang paling mampu memberi daya penggentar di kawasan.
Padahal biaya operasionalnya tinggi dengan skema transfer teknologi yang belum pernah diungkap jelas dan rinci kepada publik sebagai pemenuhan amanat UU Nomor 16/2012 tentang Industri Pertahanan. Rusia melalui Rosoboronexport tidak pernah mengungkap ini secara jelas.
Bicara soal infrastruktur di perbatasan negara itu, yang dia maksud itu terutama di Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan, di mana China sangat agresif dan tidak malu-malu lagi menafikan aturan diplomasi internasional untuk memaksakan klaim sepihak mereka atas laut itu.
Panglima TNI hadiri Sail Tomini 2015
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/09/2015).
Acara puncak Sail Tomini 2015 yang dihadiri pula oleh Presiden RI Ir. H. Joko Widodo, Menteri Kabinet Kerja, Staf Kepresidenan, Pejabat Daerah, Kapolri, Kasad, Kasau dan Wakasal.
Acara puncak Sail Tomini 2015 yang dihadiri pula oleh Presiden RI Ir. H. Joko Widodo, Menteri Kabinet Kerja, Staf Kepresidenan, Pejabat Daerah, Kapolri, Kasad, Kasau dan Wakasal.
Pesawat Sukhoi TNI AU Usir Pesawat Tempur Singapura di Kepulauan Riau
Empat pesawat tempur jenis Sukhoi mendarat di Bandara Hang Nadim Batam, Kepri, Senin (21/9/9/2015). Senin siang, keempat pesawat loreng tersebut terlihat parkir berjejer di apron.
Belum diketahui maksud dan tujuan dari keempat pesawat tempur itu berada di Batam.
Namun wartawan batamnews.co.id, berhasil mengambil foto keempat pesawat tempur yang tengah parkir di tengah hujan.
Keberadaan empat pesawat tempur jenis Sukhoi mendarat di Bandara Hang Nadim Batam, Kepri, Senin (21/9/9/2015), dikabarkan baru saja mengusir pesawat Singapura yang terbang di wilayah Kepri, Indonesia.
Belum diketahui maksud dan tujuan dari keempat pesawat tempur itu berada di Batam.
Namun wartawan batamnews.co.id, berhasil mengambil foto keempat pesawat tempur yang tengah parkir di tengah hujan.
Keberadaan empat pesawat tempur jenis Sukhoi mendarat di Bandara Hang Nadim Batam, Kepri, Senin (21/9/9/2015), dikabarkan baru saja mengusir pesawat Singapura yang terbang di wilayah Kepri, Indonesia.
Minggu, 20 September 2015
CIA Buka Arsip Aktor dibalik Penggulingan Presiden Soekarno
Tiga hari lalu, Badan Intelijen Luar Negeri Amerika Serikat (CIA) membuka arsip memo singkat harian untuk presiden (PDB) periode 1961-1965. Surat kabar the Washington Post melaporkan, Jumat (18/9), arsip-arsip mengenai upaya kudeta di Indonesia, yang selama ini disebut-sebut didalangi politbiro Partai Komunis Indonesia, termasuk jenis laporan rutin disampaikan pada pemimpin Negeri Paman Sam.
Ada 19 ribu halaman memo harian CIA yang merujuk UU harus dibuka pada publik, karena status rahasia negaranya telah kedaluwarsa.
Terkait informasi soal gerakan 30 September di Jakarta, CIA tidak pernah secara terbuka mengaku terlibat, seperti teori beberapa akademisi, misalnya John Roosa. Dalam memo-memo itu, intelijen AS melaporkan bahwa aktor utama konflik adalah faksi militer pimpinan Soeharto serta perwira yang loyal pada PKI.
Merujuk dalam salah satu paragraf memo tentang Gestok 1965, CIA menyatakan "Partai Komunis bersiap bentrok dengan tentara dalam beberapa hari mendatang. Sebaliknya, faksi di militer terus mencari celah melemahkan kekuatan PKI."
Ada 19 ribu halaman memo harian CIA yang merujuk UU harus dibuka pada publik, karena status rahasia negaranya telah kedaluwarsa.
Terkait informasi soal gerakan 30 September di Jakarta, CIA tidak pernah secara terbuka mengaku terlibat, seperti teori beberapa akademisi, misalnya John Roosa. Dalam memo-memo itu, intelijen AS melaporkan bahwa aktor utama konflik adalah faksi militer pimpinan Soeharto serta perwira yang loyal pada PKI.
Merujuk dalam salah satu paragraf memo tentang Gestok 1965, CIA menyatakan "Partai Komunis bersiap bentrok dengan tentara dalam beberapa hari mendatang. Sebaliknya, faksi di militer terus mencari celah melemahkan kekuatan PKI."
Langganan:
Postingan (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...