Pemerintah Inggris dan Belanda tidak terima begitu mengetahui bangkai kapal perangnya yang tenggelam di Laut Jawa saat berlangsungnya Perang Dunia Kedua hilang. Kedua negara itu menduga empat bangkai kapal perang dan sebuah kapal selam hilang karena dicuri.
Selain hilang, mereka juga menemukan dua kapal perang lainnya sudah dalam keadaan terpotong. Sejumlah besar bagian badan kapal sudah tidak ditemukan lagi, mereka beranggapan peristiwa itu sebagai penghinaan atas kuburan 2 ribu pelaut yang tewas dalam pertempuran laut.
Seperti apa dahsyatnya pertempuran di Laut Jawa hingga banyak memakan korban?
Pertempuran Laut Jawa, atau di dunia dikenal dengan nama Battle of Java Sea, disebut-sebut sebagai pertempuran laut terbesar kedua setelah Battle of Jutland, yang berlokasi dekat perairan Denmark dan Norwegia. Keduanya memiliki nilai penting dalam menentukan jalannya perang.
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 19 November 2016
Pembelian Sukhoi Su-35 belum jelas, Saab Kembali goda TNI AU dengan jet tempur Gripen
Pemerintah telah memilih jet tempur Sukhoi Su-35 buatan Rusia untuk menggantikan F-5 Tiger, yang akan dipensiunkan. Keputusan ini diambil setelah TNI Angkatan Udara melakukan penilaian terhadap sejumlah produk yang ditawarkan.
Sayangnya, rencana untuk mendatangkan Sukhoi terbaru ternyata masih menemui hambatan, utamanya soal harga. Negosiasi berlangsung sangat alot, dan penandatanganan perjanjian masih jauh dari realisasi.
Masalah tersebut membuat produsen pesawat tempur lain mencoba kembali menjajaki kembali negosiasi dengan Indonesia. Setelah sebelumnya Lockheed Martin dengan F-16 Viper, kini Saab mencoba menawarkan lagi JAS 39 Gripen. Tak hanya jet tempur, mereka juga menawarkan pesawat pengintai bernama GlobalEye.
"Kami ingin membuka kesempatan agar Indonesia memiliki pesawat yang modern, pas dengan kebutuhan TNI AU," ujar Campaign Director for Gripen in Indonesia, Magnus Hagman saat berbincang dengan merdeka.com, di Hall D Jakarta International Expo, Jakarta, belum lama ini.
Sayangnya, rencana untuk mendatangkan Sukhoi terbaru ternyata masih menemui hambatan, utamanya soal harga. Negosiasi berlangsung sangat alot, dan penandatanganan perjanjian masih jauh dari realisasi.
Masalah tersebut membuat produsen pesawat tempur lain mencoba kembali menjajaki kembali negosiasi dengan Indonesia. Setelah sebelumnya Lockheed Martin dengan F-16 Viper, kini Saab mencoba menawarkan lagi JAS 39 Gripen. Tak hanya jet tempur, mereka juga menawarkan pesawat pengintai bernama GlobalEye.
"Kami ingin membuka kesempatan agar Indonesia memiliki pesawat yang modern, pas dengan kebutuhan TNI AU," ujar Campaign Director for Gripen in Indonesia, Magnus Hagman saat berbincang dengan merdeka.com, di Hall D Jakarta International Expo, Jakarta, belum lama ini.
Bangkai Kapal Perang Hilang, Belanda dan Inggris Protes Indonesia
Belanda dan Inggris protes ke Indonesia karena bangkai kapal perangnya hilang di Laut Jawa. Indonesia menegaskan menjaga bangkai kapal perang bukan tanggung jawabnya.
"Pemerintah Belanda tak bisa menyalahkan Pemerintah Indonesia karena mereka tak pernah meminta kami melindungi kapal-kapal itu. Tidak ada perjanjian atau pengumuman, jadi saat kapalnya hilang, itu bukan tanggung jawab kami," kata peneliti Pusat Arkeologi Nasional Bambang Budi Utomo saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (18/11/2016).
Selama ini, imbuhnya, baik Belanda dan Inggris, belum pernah ada permintaan untuk penelitian bersama tentang bangkai kapal perang yang karam itu. Sehingga klaim bahwa bangkai kapal itu hilang, menurut Bambang, hanya klaim sepihak yang tak pernah menggandeng periset Indonesia.
"Bila dikatakan bangkai kapal hilang itu oleh pemulung besi, pakai apa teknologinya? Pemulung besi itu penyelam tradisional, pakai oksigen, bukan pakai kompresor. Itu dalamnya 60 meter, bangkai kapalnya itu panjang 170 meter, pakai teknologi apa mengangkatnya?" tutur Bambang.
"Pemerintah Belanda tak bisa menyalahkan Pemerintah Indonesia karena mereka tak pernah meminta kami melindungi kapal-kapal itu. Tidak ada perjanjian atau pengumuman, jadi saat kapalnya hilang, itu bukan tanggung jawab kami," kata peneliti Pusat Arkeologi Nasional Bambang Budi Utomo saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (18/11/2016).
Selama ini, imbuhnya, baik Belanda dan Inggris, belum pernah ada permintaan untuk penelitian bersama tentang bangkai kapal perang yang karam itu. Sehingga klaim bahwa bangkai kapal itu hilang, menurut Bambang, hanya klaim sepihak yang tak pernah menggandeng periset Indonesia.
"Bila dikatakan bangkai kapal hilang itu oleh pemulung besi, pakai apa teknologinya? Pemulung besi itu penyelam tradisional, pakai oksigen, bukan pakai kompresor. Itu dalamnya 60 meter, bangkai kapalnya itu panjang 170 meter, pakai teknologi apa mengangkatnya?" tutur Bambang.
Jumat, 28 Oktober 2016
15 Perusahaan Pertahanan AS ikuti Indo Defense 2016
Atase pers Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia John Johson menyatakan sekitar 15 perusahaan dan kontraktor AS akan berpartisipasi dalam Forum dan Pameran Pertahanan Indonesia (Indo Defense Expo and Forum) pada 2-5 November.
"Akan ada 14 hingga 15 perusahaan dan kontraktor Amerika yang terlibat di sana, seperti Lockhead Martin, mereka yang mengembangkan pesawat F-16, Boeing akan ada di sana, dan beberapa kontraktor pemerintah AS lainnya," kata John Johnson di Jakarta, Kamis.
Dia juga mengungkapkan akan ada latihan militer gabungan antara Indonesia dan AS pekan depan di Manado.
"Ini merupakan latihan gabungan pertama angkatan udara kedua negara, Indonesia dan AS akan sama-sama menerbangkan pesawat F-16. Yang pasti AS akan membawa pesawat F-16 dan F-18 dalam latihan itu," ujar dia.
"Akan ada 14 hingga 15 perusahaan dan kontraktor Amerika yang terlibat di sana, seperti Lockhead Martin, mereka yang mengembangkan pesawat F-16, Boeing akan ada di sana, dan beberapa kontraktor pemerintah AS lainnya," kata John Johnson di Jakarta, Kamis.
Dia juga mengungkapkan akan ada latihan militer gabungan antara Indonesia dan AS pekan depan di Manado.
"Ini merupakan latihan gabungan pertama angkatan udara kedua negara, Indonesia dan AS akan sama-sama menerbangkan pesawat F-16. Yang pasti AS akan membawa pesawat F-16 dan F-18 dalam latihan itu," ujar dia.
"Menembus Langit" Pesawat tanpa awak AiXI LAPAN Diluncurkan Hari ini
Pesawat tanpa awak atau unmanned aerial vehicle (UAV) AiXI yang
menjalankan misi ekspedisi bertajuk 'Menembus Langit' akan diluncurkan
di Balai Uji Teknologi, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer LAPAN,
Pameungpeuk, Garut.
Untuk memperlancar proses peluncuran menuju lapisan stratosfer, area sekitar lintasan UAV AiXI harus clear dari aktifitas penerbangan komersil dan non komersil pada Jumat (28/10/2016). Hal ini untuk mengantisipasi adanya gangguan terhadap balon udara yang mengangkut badan pesawat.
"Sesuai dengan prosedur radius 50 kilometer peluncuran dengan ketinggian 30 kilometer harus clear area. Tidak boleh ada aktifitas penerbangan lain di radius tersebut," kata Flight Director Ekspedisi Menembus Langit, Feri Ametia Pratama di lokasi peluncuran.
Untuk memperlancar proses peluncuran menuju lapisan stratosfer, area sekitar lintasan UAV AiXI harus clear dari aktifitas penerbangan komersil dan non komersil pada Jumat (28/10/2016). Hal ini untuk mengantisipasi adanya gangguan terhadap balon udara yang mengangkut badan pesawat.
"Sesuai dengan prosedur radius 50 kilometer peluncuran dengan ketinggian 30 kilometer harus clear area. Tidak boleh ada aktifitas penerbangan lain di radius tersebut," kata Flight Director Ekspedisi Menembus Langit, Feri Ametia Pratama di lokasi peluncuran.
Kamis, 27 Oktober 2016
Menhan: Program Bela Negara Atasi Masalah Terorisme
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menyatakan, salah satu cara mencegah radikalisme dan terorisme agar tidak semakin menjamur adalah program bela negara.
"Simpel saja kalau masalah teroris, ya program bela negara," kata Ryamizard saat menghadiri acara wisuda di Universitas Pertahanan di Sentul, Bogor, Rabu 26 Oktober 2016.
Ryamizard mengatakan, mobilisasi rakyat lewat program bela negara dan pengembangan alutsista menjadi kunci bagi Indonesia untuk melawan aksi teror.
Ia menjelaskan, program ini menekankan pendidikan kebangsaan, cinta tanah air dan disiplin pribadi khususnya bagi generasi muda.
"Simpel saja kalau masalah teroris, ya program bela negara," kata Ryamizard saat menghadiri acara wisuda di Universitas Pertahanan di Sentul, Bogor, Rabu 26 Oktober 2016.
Ryamizard mengatakan, mobilisasi rakyat lewat program bela negara dan pengembangan alutsista menjadi kunci bagi Indonesia untuk melawan aksi teror.
Ia menjelaskan, program ini menekankan pendidikan kebangsaan, cinta tanah air dan disiplin pribadi khususnya bagi generasi muda.
Label:
Isu Terorisme,
Nasionalisme,
Patriotisme
Menghawatirkan, 60% Persenjataan Indonesia Tak Siap Hadapi Ancaman Luar
Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) diminta menyiapkan strategi pertahanan berorientasi pada potensi ancaman yang datang dari luar (out wrold looking). Apalagi salah satu isu terkini di sektor pertahanan adalah eskalasi konflik Laut China Selatan.
Direktur Imparsial Al-Araf mengatakan, konflik klaim batas laut yang melibatkan sejumlah negara di kawasan Laut China Selatan tengah menjadi sorotan dunia internaional. Maka itu dia mengingatkan pemerintah untuk mengantisipasi potensi ancaman di wilayah tersebut.
"Implikasinya, orientasi kebijakan pertahanan dan struktur gelar kekuatan harus mengantisipasi hal ini," ujar Al Araf kepada SINDOnews, Rabu (26/10/2016).
Direktur Imparsial Al-Araf mengatakan, konflik klaim batas laut yang melibatkan sejumlah negara di kawasan Laut China Selatan tengah menjadi sorotan dunia internaional. Maka itu dia mengingatkan pemerintah untuk mengantisipasi potensi ancaman di wilayah tersebut.
"Implikasinya, orientasi kebijakan pertahanan dan struktur gelar kekuatan harus mengantisipasi hal ini," ujar Al Araf kepada SINDOnews, Rabu (26/10/2016).
Tank Boat Buatan Dalam Negeri Akan di Luncurkan di Indo Defence 2016
Kementerian Pertahanan (Kemhan) kembali menggelar pameran industri pertahanan berskala internasional, Indo Defence 2016 Expo & Forum.
Akan ada berbagai suguhan spesial yang disajikan dalam pameran yang digelar tanggal 2 hingga 5 November 2016 itu. Salah satunya peluncuran Tank Boat.
Ditilik dari namanya, Tank Boat merupakan kendaraan tempur yang memadukan kapabilitas darat seperti yang dimiliki tank dan kemampuan manuver di perairan yang dimiliki kapal.
Dengan menggabungkan kemampuan manuver darat dan laut, kendaraan tempur ini menjadi yang pertama di dunia.
"Ini teknologi pertama di dunia jika berhasil," kata Direktur Teknologi Industri Pertahanan, Ditjen Pothan, Brigjen Jan Pieter Ate di Kantor Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2016).
Akan ada berbagai suguhan spesial yang disajikan dalam pameran yang digelar tanggal 2 hingga 5 November 2016 itu. Salah satunya peluncuran Tank Boat.
Ditilik dari namanya, Tank Boat merupakan kendaraan tempur yang memadukan kapabilitas darat seperti yang dimiliki tank dan kemampuan manuver di perairan yang dimiliki kapal.
Dengan menggabungkan kemampuan manuver darat dan laut, kendaraan tempur ini menjadi yang pertama di dunia.
"Ini teknologi pertama di dunia jika berhasil," kata Direktur Teknologi Industri Pertahanan, Ditjen Pothan, Brigjen Jan Pieter Ate di Kantor Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2016).
Label:
Industri Pertahanan,
Kapal Perang,
Produk Nasional,
Tank
2-5 November Kemenhan Gelar Indo Defence 2016 Expo & Forum di JIExpo
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) kembali menggelar pameran industri pertahanan berskala internasional, Indo Defence 2016 Expo & Forum. Pameran bertema Blostering Defence Industri Cooperation: Archieving a Global Maritime Fulcrum and Secure World ini digelar tanggal 2-5 November 2016 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Direktur Teknologi Industri Pertahanan, Ditjen Pothan sekaligus ketua penyelenggara Indo Defence 2016, Brigjen Jan Pieter Ate mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan membuka pameran tersebut. Dia menambahkan pameran industri pertahanan tahun 2016 akan diikuti 844 perusahaan luar negeri maupun dalam negeri.
Dia menyebutkan jumlah perusahaan peserta pameran meningkat drastis dari Indo Defence 2014 sebanyak 672 perusahaan. Menurutnya Indo Defence merupakan ajang pameran industri pertahanan terbesar di Asia dan Asia Tenggara.
Direktur Teknologi Industri Pertahanan, Ditjen Pothan sekaligus ketua penyelenggara Indo Defence 2016, Brigjen Jan Pieter Ate mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan membuka pameran tersebut. Dia menambahkan pameran industri pertahanan tahun 2016 akan diikuti 844 perusahaan luar negeri maupun dalam negeri.
Dia menyebutkan jumlah perusahaan peserta pameran meningkat drastis dari Indo Defence 2014 sebanyak 672 perusahaan. Menurutnya Indo Defence merupakan ajang pameran industri pertahanan terbesar di Asia dan Asia Tenggara.
Label:
Industri Pertahanan,
Produk Nasional
Selasa, 18 Oktober 2016
[Video] Kapal Latih Layar KRI Bima Suci Resmi Bergabung Dengan TNI AL
Kapal latih layar pengganti KRI Dewaruci resmi diluncurkan dengan nama KRI Bima Suci. Ada pesan emas Megawati Soekarnoputri di Libro de Oro menandai kelahiran KRI Bima Suci.
Peluncuran KRI Bima Suci dilakukan oleh Menhan RI Ryamizard Ryacudu didampingi Ibu Nora Ryacudu, KSAL Ade Supandi, Dubes RI Madrid dan Komandan Satgas KRI Bima Suci di Freire Shipyard, Vigo, Spanyol (17/10/2016).
Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri hadir menyaksikan peluncuran, juga Wakil Menhan Spanyol, Menteri Ekonomi Xunta de Galicia dan Walikota Vigo.
Pada momen bersejarah itu Megawati menorehkan pesan di Libro de Oro (Buku Emas) yang telah menjadi tradisi Freire sejak 1890:
Peluncuran KRI Bima Suci dilakukan oleh Menhan RI Ryamizard Ryacudu didampingi Ibu Nora Ryacudu, KSAL Ade Supandi, Dubes RI Madrid dan Komandan Satgas KRI Bima Suci di Freire Shipyard, Vigo, Spanyol (17/10/2016).
Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri hadir menyaksikan peluncuran, juga Wakil Menhan Spanyol, Menteri Ekonomi Xunta de Galicia dan Walikota Vigo.
Pada momen bersejarah itu Megawati menorehkan pesan di Libro de Oro (Buku Emas) yang telah menjadi tradisi Freire sejak 1890:
Label:
Internasional,
Kapal Perang,
Maritim,
TNI AL
Senin, 17 Oktober 2016
[Video] Tak Sekedar Jago Tempur, Anggoa TNI ini Juga Ahli Tenaga Dalam
Seorang anggota TNI hendak ditusuk dari belakang orang pria berjaket hitam. Prajurit itu tak menghindar, justru si pelaku berhenti dan sekujur tubuhnya kaku. Ilmu apa yang dimilikinya?
Video aksi ini diperlihatkan oleh dua anggota TNI, dan seorang berperan sebagai penjahat. Beberapa orang antusias menyaksikan uji kemampuan ini.
"Kalau tidak disembuhkan tiga hari bisa mati, tidak bisa makan dan minum maksudnya," ujar salah seorang anggota dalam akun youtube 'KEREN! Anggota TNI bisa ilmu untuk membuat Begal Kaku Seperti Patung.'
Video aksi ini diperlihatkan oleh dua anggota TNI, dan seorang berperan sebagai penjahat. Beberapa orang antusias menyaksikan uji kemampuan ini.
"Kalau tidak disembuhkan tiga hari bisa mati, tidak bisa makan dan minum maksudnya," ujar salah seorang anggota dalam akun youtube 'KEREN! Anggota TNI bisa ilmu untuk membuat Begal Kaku Seperti Patung.'
Jumat, 07 Oktober 2016
Manuver Besar-besaran Militer Indonesia di Natuna Dipantau China
Manuver militer besar-besaran yang digelar Indonesia di Natuna kawasan Laut China Selatan tak hanya jadi tontonan warga Indonesia, tapi juga dipantau Pemerintah China. Demikian pendapat pakar Asia Tenggara di ISEAS-Yusof Ishak Institute, Ian Storey, Kamis (6/10/2016).
Sekitar 73 pesawat tempur Tentara Nasional Indonesia (TNI) ambil bagian dalam latihan perang besar-besaran di Natuna, termasuk bermanuver menjatuhkan bom pada target di lepas pantai. Manuver akbar ini disaksikan langsung Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi), Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, serta Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi.
“Latihan ini memiliki satu tujuan dan dua penonton,” kata Ian Storey. ”Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa angkatan bersenjata Indonesia siap untuk membela sumber daya alam negaranya di sekitar Natuna. Dua penonton adalah orang-orang Indonesia dan Pemerintah China,” katanya lagi.
Sekitar 73 pesawat tempur Tentara Nasional Indonesia (TNI) ambil bagian dalam latihan perang besar-besaran di Natuna, termasuk bermanuver menjatuhkan bom pada target di lepas pantai. Manuver akbar ini disaksikan langsung Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi), Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, serta Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi.
“Latihan ini memiliki satu tujuan dan dua penonton,” kata Ian Storey. ”Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa angkatan bersenjata Indonesia siap untuk membela sumber daya alam negaranya di sekitar Natuna. Dua penonton adalah orang-orang Indonesia dan Pemerintah China,” katanya lagi.
Unjuk Kekuatan di Natuna TNI Siap Pertahankan Keutuhan NKRI
Militer Indonesia unjuk kekuatan, di mana sekitar 73 pesawat tempurnya melakukan manuver besar-besaran di Natuna, kawasan Laut China Selatan pada hari Kamis (6/10/2016). Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo, mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan “payung”.
”Presiden memiliki kebijakan bahwa semua pulau-pulau terluar yang strategis akan diperkuat, baik itu udara, laut atau darat,” kata Jenderal Gatot Nurmantyo, kepada wartawan. ”Negara kita perlu memiliki ‘payung’. Dari sudut ke sudut, kita harus menjaganya,” katanya lagi.
Unjuk kekuatan militer Indonesia di kawasan Laut China Selatan ini berlangsung di tengah kondisi ketidakpastian di kawasan, di mana Filipina di bawah kepemimpinan Presiden Rodrigo Duterte memberi isyarat menjaga jarak dengan Amerika Serikat (AS). Filipina justru mencoba dekat dengan China dan Rusia yang selama ini jadi rival utama AS.
”Presiden memiliki kebijakan bahwa semua pulau-pulau terluar yang strategis akan diperkuat, baik itu udara, laut atau darat,” kata Jenderal Gatot Nurmantyo, kepada wartawan. ”Negara kita perlu memiliki ‘payung’. Dari sudut ke sudut, kita harus menjaganya,” katanya lagi.
Unjuk kekuatan militer Indonesia di kawasan Laut China Selatan ini berlangsung di tengah kondisi ketidakpastian di kawasan, di mana Filipina di bawah kepemimpinan Presiden Rodrigo Duterte memberi isyarat menjaga jarak dengan Amerika Serikat (AS). Filipina justru mencoba dekat dengan China dan Rusia yang selama ini jadi rival utama AS.
Pemerintah siapkan Rp 200 M buat pembangunan pelabuhan di Natuna
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melakukan kunjungan kerja ke Pulau Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/10). Di sela-sela kunjungan kerja, Susi Pudjiastuti meninjau lokasi pembangunan Kompi Komposit Marinir di Desa Setengar, Natuna.
Peninjauan ini dilakukannya setelah mendampingi Presiden Joko Widodo menyaksikan langsung latihan puncak TNI Angkatan Udara (AU) Angkasa Yudha 2016 di Bandara Udara Ranai, Natuna.
Susi, sapaan akrab Susi Pudjiastuti yang ditemui saat peninjauan lokasi pembangunan Kompi Komposit Marinir, mengaku telah mengalokasikan dana sebesar Rp 200 miliar untuk pembangunan pelabuhan dan dermaga serta 94 kapal ikan. Pembangunan pelabuhan dan dermaga kini tengah dikerjakan di Tanjung Sekal, Natuna.
Peninjauan ini dilakukannya setelah mendampingi Presiden Joko Widodo menyaksikan langsung latihan puncak TNI Angkatan Udara (AU) Angkasa Yudha 2016 di Bandara Udara Ranai, Natuna.
Susi, sapaan akrab Susi Pudjiastuti yang ditemui saat peninjauan lokasi pembangunan Kompi Komposit Marinir, mengaku telah mengalokasikan dana sebesar Rp 200 miliar untuk pembangunan pelabuhan dan dermaga serta 94 kapal ikan. Pembangunan pelabuhan dan dermaga kini tengah dikerjakan di Tanjung Sekal, Natuna.
Parlemen : Harus Profesional!, TNI Aktif Tidak Boleh Terjun di Dunia Politik
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo membuka kemungkinan prajurit TNI ikut berpolitik dalam waktu 10 tahun ke depan. Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari tidak sepakat. Menurutnya TNI tetap harus profesional.
"Lebih baik itu tentara jadi tentara profesional saja agar menjaga kedaulatan negara ini menjadi lebih baik, Saya rasa tidak perlu dan tidak boleh berpolitik praktis, harus profesional," kata Kharis saat berbincang dengan detikcom melalui sambungan telepon, Kamis (6/10/2016) malam.
Kharis menambahkan, para prajurit TNI harus bersikap netral dalam setiap pertarungan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Jika memang di antara mereka ada yang mau berpolitik praktis, maka yang bersangkutan harus mundur dari institusi TNI.
"Nanti kalau mereka berpolitik siapa yang mengamankan negara? Kalaupun ada yang beredar ini tentara boleh menjadi calon kepala daerah tetap harus mundur, ini sesuai semangat reformasi," ungkapnya.
"Lebih baik itu tentara jadi tentara profesional saja agar menjaga kedaulatan negara ini menjadi lebih baik, Saya rasa tidak perlu dan tidak boleh berpolitik praktis, harus profesional," kata Kharis saat berbincang dengan detikcom melalui sambungan telepon, Kamis (6/10/2016) malam.
Kharis menambahkan, para prajurit TNI harus bersikap netral dalam setiap pertarungan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Jika memang di antara mereka ada yang mau berpolitik praktis, maka yang bersangkutan harus mundur dari institusi TNI.
"Nanti kalau mereka berpolitik siapa yang mengamankan negara? Kalaupun ada yang beredar ini tentara boleh menjadi calon kepala daerah tetap harus mundur, ini sesuai semangat reformasi," ungkapnya.
Label:
Isu Politik,
Parlemen,
Propesionalisme TNI
Kamis, 06 Oktober 2016
Puluhan Pesawat Tempur TNI Akan Bombardir Pulau Natuna
Sebanyak 73 pesawat dikerahkan dalam latihan tempur di Kepulauan Natuna. Latihan tempur terbesar Ankasa Yudha 2016 itu mengerahkan berbagai jenis pesawat, mulai dari pesawat tempur, intai, angkut, dan helikopter dari berbagai jenis.
Beberapa di antaranya, pesawat tempur F-16 Fighting Falcon, SU 27/30 Sukhoi, pesawat tanpa awak (drone), Hawk-100/200, Golden Eagle T-50i. EMB-314 Super Tucano, helikopter SA-330 Puma, NAS-332, pesawat terbang tanpa awak (PTTA), C-295, C-130 Hercules, C-212, maupun pesawat Boeing VIP/VVIP juga dilibatkan dalam latihan tempur tersebut.
"Iya (latihan) yang terbesar dari yang sebelum-sebelumnya," ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya, Kamis (6/10/2016).
Beberapa di antaranya, pesawat tempur F-16 Fighting Falcon, SU 27/30 Sukhoi, pesawat tanpa awak (drone), Hawk-100/200, Golden Eagle T-50i. EMB-314 Super Tucano, helikopter SA-330 Puma, NAS-332, pesawat terbang tanpa awak (PTTA), C-295, C-130 Hercules, C-212, maupun pesawat Boeing VIP/VVIP juga dilibatkan dalam latihan tempur tersebut.
"Iya (latihan) yang terbesar dari yang sebelum-sebelumnya," ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya, Kamis (6/10/2016).
Semangat Kebersamaan TNI-Rakyat Dalam HUT TNI Ke 71
SETIAP 5 Oktober kita memperingati Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (HUT TNI). Kita semua tentu mengucapkan selamat sambari berharap TNI semakin kuat menjaga kedaulatan republik. Kekuatan TNI tidak hanya bertumpu pada gelaran senjata (alutsista) yang dimiliki, tetapi juga pada kemampuan TNI mendefinisikan ancaman secara tepat dan meresponsnya secara tepat.
Tidak kalah penting bagaimana TNI mampu mengagregasikan potensi kekuatan rakyat sebagai kekuatan utama negara. Maka, sangat tepat motto HUT yang digagas TNI sejak beberapa tahun terakhir yang mengafirmasi kebersamaan TNI dengan rakyat merupakan faktor utama yang menjadikan TNI kuat, hebat, dan profesional. Hal ini ditegaskan oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam amanatnya pada HUT TNI di Mabes TNI Cilangkap, Rabu 5 Oktober 2016 yang mengatakan agar TNI selalu terus hidup berdampingan bersama rakyat karena hal ini merupakan ciri dari TNI yang tidak boleh pudar. Bersama rakyat TNI kuat.
Jika kita baca sejarah lahirnya, TNI memang tidak bisa dipisahkan dari rakyat. Jauh sebelum Indonesia merdeka, cikal bakal TNI adalah laskar-laskar rakyat yang mempersenjatai diri dengan senjata seadanya untuk melawan penjajah dengan persenjataan yang modern di masanya. Maka, raison de etre TNI ya rakyat itu sendiri sehingga sangat tepat jargon yang sering kita baca dan dengar: bersama rakyat TNI kuat.
Tidak kalah penting bagaimana TNI mampu mengagregasikan potensi kekuatan rakyat sebagai kekuatan utama negara. Maka, sangat tepat motto HUT yang digagas TNI sejak beberapa tahun terakhir yang mengafirmasi kebersamaan TNI dengan rakyat merupakan faktor utama yang menjadikan TNI kuat, hebat, dan profesional. Hal ini ditegaskan oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam amanatnya pada HUT TNI di Mabes TNI Cilangkap, Rabu 5 Oktober 2016 yang mengatakan agar TNI selalu terus hidup berdampingan bersama rakyat karena hal ini merupakan ciri dari TNI yang tidak boleh pudar. Bersama rakyat TNI kuat.
Jika kita baca sejarah lahirnya, TNI memang tidak bisa dipisahkan dari rakyat. Jauh sebelum Indonesia merdeka, cikal bakal TNI adalah laskar-laskar rakyat yang mempersenjatai diri dengan senjata seadanya untuk melawan penjajah dengan persenjataan yang modern di masanya. Maka, raison de etre TNI ya rakyat itu sendiri sehingga sangat tepat jargon yang sering kita baca dan dengar: bersama rakyat TNI kuat.
Label:
Kegiatan Sosial,
Propesionalisme TNI
Selasa, 27 September 2016
Membandingkan SBY dan Agus Saat sama-sama berpangkat Mayor TNI
Soal karir dan pendidikan militer, Agus Harimurti Yudhoyono dan ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono sama-sama moncer. Dalam berbagai hal, keduanya punya banyak kesamaan. Namun jalan hidup keduanya tak sama.
Agus mengakhiri karir militer saat masih berpangkat Mayor Infanteri. Banyak yang menyayangkan karena jalan masih sangat panjang. Tapi keputusan sudah diambil.
Ada kisah menarik saat SBY masih berpangkat mayor. Saat itu SBY baru saja mengikuti kursus komandan Batalyon tahun 1986. SBY adalah peserta termuda. Dia lulusan tahun 1973, sementara yang lain rata-rata lulusan 1970 dan 1971.
SBY lulus nomor dua terbaik. Biasanya, para lulusan terbaik ini boleh memilih sendiri batalyon yang akan dipimpinnya. Sempat ada kabar SBY akan memimpin batalyon infanteri di Jawa Timur.
Agus mengakhiri karir militer saat masih berpangkat Mayor Infanteri. Banyak yang menyayangkan karena jalan masih sangat panjang. Tapi keputusan sudah diambil.
Ada kisah menarik saat SBY masih berpangkat mayor. Saat itu SBY baru saja mengikuti kursus komandan Batalyon tahun 1986. SBY adalah peserta termuda. Dia lulusan tahun 1973, sementara yang lain rata-rata lulusan 1970 dan 1971.
SBY lulus nomor dua terbaik. Biasanya, para lulusan terbaik ini boleh memilih sendiri batalyon yang akan dipimpinnya. Sempat ada kabar SBY akan memimpin batalyon infanteri di Jawa Timur.
Label:
Prestasi Militer,
Propesionalisme TNI
Jumat, 23 September 2016
Polisi Gagalkan Perampokan Mobil Pengangkut Uang Rp 106 M di Cianjur
Anggota Dit Samapta Polda Jawa Barat dan anggota kepolisian Polres Cianjur berhasil menggagalkan percobaan perampokan kendaraan jasa angkutan milik PT Abacus yang berisi uang sebesar Rp 106 miliar, sekitar pukul 02.00 WIB, Jumat (23/9/2016). Dalam peristiwa itu satu terduga pelaku berhasil diamankan.
Informasi dihimpun peristiwa percobaan perampokan tersebut bermula saat kendaraan jenis truck dobel minibus milik PT Abacus bernomor polisi D 9485 SCD tengah melaju dari arah Sukabumi menuju Bandung membawa uang sebesar Rp 106 miliar.
Di dalam kendaraan itu selain dua orang pegawai juga terdapat satu anggota polisi bernama Bripda Ricky Julianto yang bertugas mengawal kendaraan tersebut.
Informasi dihimpun peristiwa percobaan perampokan tersebut bermula saat kendaraan jenis truck dobel minibus milik PT Abacus bernomor polisi D 9485 SCD tengah melaju dari arah Sukabumi menuju Bandung membawa uang sebesar Rp 106 miliar.
Di dalam kendaraan itu selain dua orang pegawai juga terdapat satu anggota polisi bernama Bripda Ricky Julianto yang bertugas mengawal kendaraan tersebut.
Diusung Jadi Cagub DKI, Mayor Inf. Agus Harimutri Yudhoyono Disarankan Segera Mundur dari TNI
Agus Harimutri Yudhoyono resmi diusung Koalisi Cikeas di Pilgub Jakarta. Putra sulung Ketum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono itu harus segera mundur dari keanggotannya sebagai TNI apabila ingin berkecimpung di dunia politik.
Seperti diketahui, Agus merupakan perwira aktif TNI AD berpangkat Mayor. Ia pun masih menjabat sebagai Komandan Batalyon 203/Arya Kamuning di bawah jajaran Kodam Jaya.
Kapendam Jaya Kolonel Inf Heri Prakosa mengingatkan apabila ingin di Pilgub DKI, Agus harus segera mengundurkan diri.
"Iya dong mundur. Ada mekanismenya untuk anggota TNI yang ingin ikut pilkada," ujar Heri saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (23/9/2016).
Seperti diketahui, Agus merupakan perwira aktif TNI AD berpangkat Mayor. Ia pun masih menjabat sebagai Komandan Batalyon 203/Arya Kamuning di bawah jajaran Kodam Jaya.
Kapendam Jaya Kolonel Inf Heri Prakosa mengingatkan apabila ingin di Pilgub DKI, Agus harus segera mengundurkan diri.
"Iya dong mundur. Ada mekanismenya untuk anggota TNI yang ingin ikut pilkada," ujar Heri saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (23/9/2016).
Label:
Isu Politik,
Propesionalisme TNI
Pakistan Minati Pesawat CN 235 Buatan PT.DI
Panglima Angkatan Bersenjata Pakistan, Jenderal Rashad Mahmood, melakukan kunjungan ke PT Dirgantara Indonesia (PT DI) di Bandung, Jawa Barat, pada hari Rabu (21/9) kemarin. Kunjungan ini dilakukan guna menjalin kembali kerja sama antara militer Pakistan dengan PT DI.
Selain itu, Jenderal Rashad Mahmood juga menyampaikan ketertarikan pihaknya untuk membeli pesawat CN 235-220 buatan PT DI.
“Produk PT DI cukup relevan dan akan memenuhi kebutuhan masa depan, tidak hanya untuk Angkatan Laut Pakistan tetapi juga untuk Angkatan Udara Pakistan dan Angkatan Darat Pakistan,” ujar Panglima Angkatan Bersenjata Pakistan, seperti dilansir kompas.com pada Kamis (22/9).
Selain itu, Jenderal Rashad Mahmood juga menyampaikan ketertarikan pihaknya untuk membeli pesawat CN 235-220 buatan PT DI.
“Produk PT DI cukup relevan dan akan memenuhi kebutuhan masa depan, tidak hanya untuk Angkatan Laut Pakistan tetapi juga untuk Angkatan Udara Pakistan dan Angkatan Darat Pakistan,” ujar Panglima Angkatan Bersenjata Pakistan, seperti dilansir kompas.com pada Kamis (22/9).
KRI I Gusti Ngurah Rai 332 Light frigate Sigma Class kedua Buatan PT.PAL
Setelah ditunggu tunggu TNI AL akhirnya memberikan nama bagi light frigate Sigma Class kedua yang dibangun oleh PT PAL bekerjasama dengan DSNS Belanda. Kapal PKR ini diberi nama KRI I Gusti Ngurah Rai 332. Kapal ini merupakan kapal kedua light frigate yang dipesan TNI AL ke DSNS yang melakukan proses transfer of technology ke PT PAL Surabaya, Jawa Timur. Kapal pertama PKR KRI RE Martadinata telah melakukan uji laut dan sedang melakukan uji senjata. Kedua kapal ini akan membawa teknologi baru bagi TNI AL, yang berkenalang dengan sistem senjata Vertical launching system (VLS).
TNI Sekesi Jago Tembak Untuk Ikuti Kejuaraan Tembak Militer Internasional bisam 2016
Guna meningkatkan kemampuan menembak dikalangan Prajurit TNI dan sekaligus mencari bibit atlit menembak, Mabes TNI menggelar lomba tembak bergilir di lapangan tembak internasional FX Soepramono, Bhumi Marinir karang pilang Surabaya, Jawa Timur (20/9).
Dalam lomba yang bertemakan, dengan semangat kompetisi yang sehat dilandasi sportifitas dan soliditas yang tinggi untuk meraih prestasi terbaik secara terhormat dalam rangka mewujudkan profesionalitas TNI guna mendukung pelaksanaan tugas pokok akan memperebutkan piala bergilir dari Panglima TNI.
Lomba ini di ikuti 200 petembak TNI, yang terdiri dari 160 petembak prestasi dari Mabes TNI, Kontingen AD, Kontingen AL dan kontingen AU serta 40 orang petembak yang akan mengikuti kelas eksebisi Pati TNI.
Dalam lomba yang bertemakan, dengan semangat kompetisi yang sehat dilandasi sportifitas dan soliditas yang tinggi untuk meraih prestasi terbaik secara terhormat dalam rangka mewujudkan profesionalitas TNI guna mendukung pelaksanaan tugas pokok akan memperebutkan piala bergilir dari Panglima TNI.
Lomba ini di ikuti 200 petembak TNI, yang terdiri dari 160 petembak prestasi dari Mabes TNI, Kontingen AD, Kontingen AL dan kontingen AU serta 40 orang petembak yang akan mengikuti kelas eksebisi Pati TNI.
Pindad Pamerkan Produknya Dalam Latihan Bersama Safkar Indopura-28/2016
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Hadi Prasojo yang diwakili oleh Kasdam III/Siliwangi Brigjen TNI Wuryanto membuka latihan bersama TNI AD dengan Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) di Lapangan Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD Cipatat Kab. Bandung Barat pada Jumat 16 September 2016.
Pangdam menyampaikan tujuan dari latihan ini untuk meningkatkan koordinasi dan kerja sama yang lebih erat antara TNI AD dan SAF. “Latma Safkar Indopura bertujuan untuk membangun hubungan yang lebih baik antara Tentara Nasional Indonesia dengan Singapura yang dilandasi rasa saling percaya dan saling menghormati antara prajurit TNI AD dan AD Singapura,” ujarnya.
Pindad menampilkan produk-produk alutsista buatannya dalam rangka pameran static untuk mendukung latihan bersama Safkar Indopura-28/2016 yang dibuka pada tanggal 16 September dan akan berlangsung selama 7 hari dari tanggal 16 hingga 23 September 2016. Materi latihan bersama meliputi pertukaran materi latihan dari mulai materi kepemimpinan, latihan kepemimpinan dan pengambilan keputusan dalam taktik, latihan taktis maupun teknis.
Pangdam menyampaikan tujuan dari latihan ini untuk meningkatkan koordinasi dan kerja sama yang lebih erat antara TNI AD dan SAF. “Latma Safkar Indopura bertujuan untuk membangun hubungan yang lebih baik antara Tentara Nasional Indonesia dengan Singapura yang dilandasi rasa saling percaya dan saling menghormati antara prajurit TNI AD dan AD Singapura,” ujarnya.
Pindad menampilkan produk-produk alutsista buatannya dalam rangka pameran static untuk mendukung latihan bersama Safkar Indopura-28/2016 yang dibuka pada tanggal 16 September dan akan berlangsung selama 7 hari dari tanggal 16 hingga 23 September 2016. Materi latihan bersama meliputi pertukaran materi latihan dari mulai materi kepemimpinan, latihan kepemimpinan dan pengambilan keputusan dalam taktik, latihan taktis maupun teknis.
Senin, 19 September 2016
Abu Sayyaf Bebaskan Tiga dari Sembilan WNI yang disandera
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, mengatakan, tiga dari sembilan WNI yang disandera kelompok separatis Filipina, Abu Sayyaf, telah dibebaskan di Pulau Jolo, perairan Sulu, pada sekitar pukul 01.00 dinihari waktu setempat, Minggu (18/9).
"Prosesnya tadi malam, dilepaskan tiga orang. Dari gubernur Sulu ada proses penyerahan ke kita," ujar dia, usai mendarat di Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu malam.
Ketiga sandera yang dibebaskan yakni Lorens Lagadoni Koten (34), Teodorus Kopong Koten (42), Emanuel Arakian Maran (46). Para pria asal Nusa Tenggara Timur itu anak buah kapal pukat tunda LD/114/5S milik Chia Tong Len yang diculik di perairan Lahad Datu, Malaysia, Juli lalu.
Pembebasan ketiga WNI serta satu warga negara Norwegia merupakan hasil koordinasi pemerintah Filipina dan Moro National Liberation Front pimpinan Nur Misuari yang membantu proses negosiasi pemerintah dengan Abu Sayyaf. MNLF bukan sekali ini "bersentuhan" dengan unsur Indonesia.
"Prosesnya tadi malam, dilepaskan tiga orang. Dari gubernur Sulu ada proses penyerahan ke kita," ujar dia, usai mendarat di Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu malam.
Ketiga sandera yang dibebaskan yakni Lorens Lagadoni Koten (34), Teodorus Kopong Koten (42), Emanuel Arakian Maran (46). Para pria asal Nusa Tenggara Timur itu anak buah kapal pukat tunda LD/114/5S milik Chia Tong Len yang diculik di perairan Lahad Datu, Malaysia, Juli lalu.
Pembebasan ketiga WNI serta satu warga negara Norwegia merupakan hasil koordinasi pemerintah Filipina dan Moro National Liberation Front pimpinan Nur Misuari yang membantu proses negosiasi pemerintah dengan Abu Sayyaf. MNLF bukan sekali ini "bersentuhan" dengan unsur Indonesia.
Label:
Internasional,
Isu Terorisme,
Kedaulatan Bangsa
Kamis, 08 September 2016
Cerita Mahasiswa Asal Indonesia Yang Dirayu Masuk ISIS
Dalam mimpinya, Akbar Maulana (17) duduk gagah menunggang kuda dengan menenteng senjata laras panjang. Dia menggunakan seragam loreng khas militer. Dia bersama anak-anak muda lain dari berbagai negara bergabung dalam proyek besar, mewujudkan khilafah atau janji Allah terhadap umat Islam. Salah satu caranya, angkat senjata membela umat muslim yang tertindas di Suriah.
Mimpi itu semakin memperkuat tekadnya bergabung dalam pasukan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau negara Islam Irak dan Suriah. Dua kakak kelasnya di Imam Katip High School di Kayseri, Turki, sudah lebih dulu bergabung bersama pasukan Abu Bakr al-Baghdadi. Dia adalah Yazid Ulwan Falahuddin dan Wildan Mukhollad. Sinar matanya memancarkan kekaguman manakala melihat foto Yazid di laman facebooknya. Dengan pakaian hitam, Yazid nampak gagah memegang senjata AK-47. Akbar semakin terpesona dan takjub setelah membaca komentar di foto Yazid dan disukai para gadis.
"Wah gagahnya, dikomentari banyak ukhti-ukhti (perempuan). Lelaki mana yang tak iri melihat itu. Ke Suriah kayaknya keren lah," ujar Akbar saat berbincang dengan merdeka.com akhir pekan lalu.
"Wah gagahnya, dikomentari banyak ukhti-ukhti (perempuan). Lelaki mana yang tak iri melihat itu. Ke Suriah kayaknya keren lah," ujar Akbar saat berbincang dengan merdeka.com akhir pekan lalu.
Nine Dash Line China di Natuna Tak Punya Dasar Hukum
Pengamat hukum internasional dari Universitas Hofstra, Amerika Serikat (AS), Julian Ku mengatakan, Indonesia dan China sejatinya terlibat dalam sengketa wilayah, yakni di Natuna. Sebagian kecil dari kawasan Natuna masuk dalam nine dash line China.
Nine dash line adalah sembilan titik imaginer yang menjadi dasar bagi China, dengan dasar historis, untuk mengklaim wikayah Laut China Selatan.
"Indonesia memang berkata tidak ada perselisihan dengan China, pernyataan tersebut muncul karena klaim (nine dash line) China tidak punya legitimasi. Tapi sebenarnya ada perselisihan, ini terkait dengan klaim China soal haknya menangkap ikan. Sementara di sana (Natuna), sesuai dengan hukum (internasional) itu adalah daerah hak Indonesia untuk menangkap ikan," Tutur julian pada Rabu (7/9).
Nine dash line adalah sembilan titik imaginer yang menjadi dasar bagi China, dengan dasar historis, untuk mengklaim wikayah Laut China Selatan.
"Indonesia memang berkata tidak ada perselisihan dengan China, pernyataan tersebut muncul karena klaim (nine dash line) China tidak punya legitimasi. Tapi sebenarnya ada perselisihan, ini terkait dengan klaim China soal haknya menangkap ikan. Sementara di sana (Natuna), sesuai dengan hukum (internasional) itu adalah daerah hak Indonesia untuk menangkap ikan," Tutur julian pada Rabu (7/9).
Label:
Internasional,
Kedaulatan Bangsa,
Maritim
Kunjungi Yogya, KSAU se-ASEAN Kagumi Candi Borobudur
Sepuluh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) peserta ASEAN Air Chief Conference (AACC) atau Konferensi Tahunan ke-13 KSAU Negara-negara ASEAN Tahun 2016 di Yogyakarta, mengunjungi Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Rabu (7/9/2016). Kunjungan tersebut dimaksudkan sebagai salah satu pengenalan budaya.
Rombongan dipimpin Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Madya TNI Hadiyan Sumintaatmadja. Tampak hadir KSAU dari negara ASEAN yakni Malaysia, Vietnam, Filipina, Kamboja, Myanmar, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, dan Laos.
Sebelum naik Candi Borobudur, rombongan transit terlebih dahulu di Hotel Manohara, kemudian naik melalui jalur pintu Kenari yang sering digunakan sebagai pintu masuk untuk tamu kenegaraan atau VVIP.
Saat menaiki candi, rombongan mendapatkan penjelasan mengenai sejarah pembangunan candi maupun cerita di relief dari staf Badan Konservasi Borobudur (BKB) Mura Aristina.
Rombongan dipimpin Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Madya TNI Hadiyan Sumintaatmadja. Tampak hadir KSAU dari negara ASEAN yakni Malaysia, Vietnam, Filipina, Kamboja, Myanmar, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, dan Laos.
Sebelum naik Candi Borobudur, rombongan transit terlebih dahulu di Hotel Manohara, kemudian naik melalui jalur pintu Kenari yang sering digunakan sebagai pintu masuk untuk tamu kenegaraan atau VVIP.
Saat menaiki candi, rombongan mendapatkan penjelasan mengenai sejarah pembangunan candi maupun cerita di relief dari staf Badan Konservasi Borobudur (BKB) Mura Aristina.
Pinpinan Baru BIN Diharapkan Tak Terpengaruh Kepentingan Politik
Pengamat Sosial Karyono Wibowo menilai Badan Intelijen Negara (BIN) harus bertugas sebagai alat negara. Menurutnya, kinerja BIN harus selaras dan sejalan dengan cita-cita negara seperti yang tertuang dalam Undang-undang Dasar.
"Dibentuknya intelijen negara untuk lindungi segenap bangsa dan tumpah darah, memajukan kepentingan umum," tutur Karyono saat diskusi di Kawasan Cikini, Jakarta pusat, Rabu (7/9/2016).
Maka itu, kepala BIN dalam bekerja harus sesuai kepentingan negara. Menurutnya, BIN harus bekerja sesuai kepentingan nasional, tanpa terpengaruh kepentingan politik.
"Peran intelijen kita menurut saya selalu ada ketidaknetralitasan dari Orde Lama ke Orde Baru hingga kini," ungkapnya.
"Dibentuknya intelijen negara untuk lindungi segenap bangsa dan tumpah darah, memajukan kepentingan umum," tutur Karyono saat diskusi di Kawasan Cikini, Jakarta pusat, Rabu (7/9/2016).
Maka itu, kepala BIN dalam bekerja harus sesuai kepentingan negara. Menurutnya, BIN harus bekerja sesuai kepentingan nasional, tanpa terpengaruh kepentingan politik.
"Peran intelijen kita menurut saya selalu ada ketidaknetralitasan dari Orde Lama ke Orde Baru hingga kini," ungkapnya.
Rabu, 07 September 2016
Calon Kepala BIN Paparkan Potensi Ancaman Keamanan Nasional
Calon Kepala Badan Intelijen Negera, Komjen Pol Budi Gunawan memaparkan potensi ancaman keamanan nasional, sehingga harus dibangun sistem keamanan nasional yang merupakan satu komponen.
"Sistem keamanan nasional merupakan satu komponen yang memiliki empat dimensi yaitu keamanan manusia, kamtibmas, keamanan dalam negeri dan keamanan pertahanan," katanya dalam uji kelayakan di Ruang Rapat Komisi I DPR, Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan, ancaman terhadap keamanan manusia meliputi keamanan ekonomi, pangan, kesehatan, lingkungan, komunitas dan politik.
Menurut dia, ancaman terhadap Kamtibmas meliputi kriminal umum dan kejahatan terorganisasi lintas negara.
"Sistem keamanan nasional merupakan satu komponen yang memiliki empat dimensi yaitu keamanan manusia, kamtibmas, keamanan dalam negeri dan keamanan pertahanan," katanya dalam uji kelayakan di Ruang Rapat Komisi I DPR, Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan, ancaman terhadap keamanan manusia meliputi keamanan ekonomi, pangan, kesehatan, lingkungan, komunitas dan politik.
Menurut dia, ancaman terhadap Kamtibmas meliputi kriminal umum dan kejahatan terorganisasi lintas negara.
Label:
Internasional,
Kedaulatan Bangsa,
POLRI
Kamis, 25 Agustus 2016
Indonesia Kampanyekan Jadi Anggota Tidak Tetap DK PBB
Indonesia tengah menggalang dukungan untuk menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Upaya ini akan dioptimalkan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang akan menghadiri Sidang Umum PBB pada pertengahan September.
"Indonesia sekarang mencalonkan lagi untuk tahun 2019-2020, itu nanti mulai launching kampanyenya untuk mencari dukungan," ujar Sekretaris Wakil Presiden Mohamad Oemar di Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2016).
Keanggotan tidak tetap DK PBB akan menjadikan Indonesia memiliki posisi diplomatik yang kuat di dunia internasional sekaligus dapat berperan aktif untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional sebagaimana mandat DK PBB.
"Security council itu lembaga yang paling menentukan di PBB. jadi kita bisa bicara langsung dengan permanent member untuk kepentingan keamanan, perdamaian global," sebut Oemar.
"Indonesia sekarang mencalonkan lagi untuk tahun 2019-2020, itu nanti mulai launching kampanyenya untuk mencari dukungan," ujar Sekretaris Wakil Presiden Mohamad Oemar di Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2016).
Keanggotan tidak tetap DK PBB akan menjadikan Indonesia memiliki posisi diplomatik yang kuat di dunia internasional sekaligus dapat berperan aktif untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional sebagaimana mandat DK PBB.
"Security council itu lembaga yang paling menentukan di PBB. jadi kita bisa bicara langsung dengan permanent member untuk kepentingan keamanan, perdamaian global," sebut Oemar.
Selasa, 23 Agustus 2016
Anggaram Pertahanan Dipotong, Kemenhan Tunda Rencana Pengadaan Alutsista
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan bahwa kebijakan pemangkasan anggaran oleh Kementerian Keuangan telah membuat kementeriannya harus menunda pembaruan alat utama sistem persenjataan (Alutsista).
“Ya kena semua. Sekarang ini berapa triliun lagi gitu setelah kemarin Rp 2,8 triliun. Jadi kita akhirnya menunda beberapa pembaruan Alutsista,” ujar Ryamizard di Kawasan Silang Monas, Jakarta, Selasa (23/8).
Ryamizard menjelaskan bahwa meski tak menggangu pembelian Alutsista, namun Kementerian Pertahanan harus melakukan penghematan. Menurutnya, proyek pengadaan Alutsista harus ditunda hingga periode berikutnya. Ia berharap, kondisi perekonomian ke depan akan semakin membaik.
“Ya kena semua. Sekarang ini berapa triliun lagi gitu setelah kemarin Rp 2,8 triliun. Jadi kita akhirnya menunda beberapa pembaruan Alutsista,” ujar Ryamizard di Kawasan Silang Monas, Jakarta, Selasa (23/8).
Ryamizard menjelaskan bahwa meski tak menggangu pembelian Alutsista, namun Kementerian Pertahanan harus melakukan penghematan. Menurutnya, proyek pengadaan Alutsista harus ditunda hingga periode berikutnya. Ia berharap, kondisi perekonomian ke depan akan semakin membaik.
TNI AL Kembali Tangkap Kapal Berbendera Malaysia
TNI Angkatan Laut (AL) kembali mengamankan kapal penangkap ikan asing yang masuk ke wilayah perairan Indonesia. Kapal yang berhasil ditangkap berbendera Malaysia.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Edi Sucipto mengatakan, Kapal Bernama Seven Seas milik Odyssey Marine PTE LTD tersebut tertangkap saat menangkap ikan di perairan Tanjung Berakit, Kepulauan Riau pada Sabtu 20 Agustus 2016.
"Jenis kapal pancing, nakhoda Ricky Tan Poh Hui warga Singapura dan ada tiga ABK warga Indonesia, serta sembilan penumpang warga Singapura," ujar Edi melalui keterangan tertulis, Selasa (23/8/2016).
Menurutnya, penangkapan bermula saat satuan West Flat Quick Respon (WFQR) TNI AL melakukan patroli. Dia menerangkan, sekitar pukul 19.10 WIB, radar kapal patroli mendeteksi benda mencurigakan di titik 7,5 neutical mile (NM) dari Tanjung Berakit.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Edi Sucipto mengatakan, Kapal Bernama Seven Seas milik Odyssey Marine PTE LTD tersebut tertangkap saat menangkap ikan di perairan Tanjung Berakit, Kepulauan Riau pada Sabtu 20 Agustus 2016.
"Jenis kapal pancing, nakhoda Ricky Tan Poh Hui warga Singapura dan ada tiga ABK warga Indonesia, serta sembilan penumpang warga Singapura," ujar Edi melalui keterangan tertulis, Selasa (23/8/2016).
Menurutnya, penangkapan bermula saat satuan West Flat Quick Respon (WFQR) TNI AL melakukan patroli. Dia menerangkan, sekitar pukul 19.10 WIB, radar kapal patroli mendeteksi benda mencurigakan di titik 7,5 neutical mile (NM) dari Tanjung Berakit.
Label:
Internasional,
Kedaulatan Bangsa,
Maritim
Selasa, 16 Agustus 2016
Litbang TNI AD Ciptakan Senapan "Dopper" Untuk Tembaki dan Uji Nyali Prajurit Komando
Militer Indonesia dikenal memiliki tradisi “gila” dalam berlatih, yakni latihan dopper. Latihan ini senyatanya bertujuan menguji nyali prajurit, mereka wajib merayap di lahan berlumpur dengan satu atau lebih pelatih menembaki kiri kanan mereka dengan peluru tajam.
“Tidak boleh ada keraguan atau kesalahan, harus merayap rata tanah, lurus dan jangan berhenti. Kalau berhenti, pelatih akan makin rajin menembaki di sekitarnya. Kalau sampai panik, malah bisa kena tembak. Sudah banyak korban dari latihan ini,” tutur Kapten Inf Ony Mulyanto, perwira Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD saat Pameran Teknologi di Solo, Kamis (12/8).
Ony memaparkan, karena sifat latihan yang sangat berisiko, para peneliti senjata di TNI AD berupaya menciptakan senjata khusus untuk latihan dopper. “Sampai saat ini belum ada negara yang menciptakan senjata khusus itu, ya karena tidak semua negara punya tradisi dopper,” terangnya.
“Tidak boleh ada keraguan atau kesalahan, harus merayap rata tanah, lurus dan jangan berhenti. Kalau berhenti, pelatih akan makin rajin menembaki di sekitarnya. Kalau sampai panik, malah bisa kena tembak. Sudah banyak korban dari latihan ini,” tutur Kapten Inf Ony Mulyanto, perwira Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD saat Pameran Teknologi di Solo, Kamis (12/8).
Ony memaparkan, karena sifat latihan yang sangat berisiko, para peneliti senjata di TNI AD berupaya menciptakan senjata khusus untuk latihan dopper. “Sampai saat ini belum ada negara yang menciptakan senjata khusus itu, ya karena tidak semua negara punya tradisi dopper,” terangnya.
Label:
Industri Pertahanan,
Produk Nasional,
RISET,
Senapan,
TNI AD
Kapal Selam KRI Nanggala-402 Alamai Kecelakaan, Awak Kapal Selamat
Kapal Selam KRI Nanggala-402 saat melaksanakan operasi di utara Pulau Sapudi mengalami kerusakan pada sistem Udara Tekanan Tinggi (UTT), sehingga kapal selam tidak dapat timbul ke permukaan. Sebagai upaya terakhir kapal selam melaksanakan peran peninggalan. Surabaya. 12/8/2016.
Dengan kondisi ini, seluruh crew kapal selam melaksanakan free escape ke permukaan dengan menggunakan MK-10 melalui conning tower kapal selam. Kemudian saat-saat genting tersebut, akhirnya para escapees muncul ke permukaan dan melaksanakan recovery oleh tim Dislambair Koarmatim serta tim Paramedis.
Selanjutnya para korban dibawa ke Element Gear Ship (EGS) yang didalamnya terdapat tim kesehatan Hyperbaric untuk melaksanakan Medical Theratment di Chamber. Para personil yang mengalami trauma hipotermia kemudian di evakuasi ke Lakesla dengan Evakuasi Medis Udara (EMU) dengan menggunakan Helly.
Dengan kondisi ini, seluruh crew kapal selam melaksanakan free escape ke permukaan dengan menggunakan MK-10 melalui conning tower kapal selam. Kemudian saat-saat genting tersebut, akhirnya para escapees muncul ke permukaan dan melaksanakan recovery oleh tim Dislambair Koarmatim serta tim Paramedis.
Selanjutnya para korban dibawa ke Element Gear Ship (EGS) yang didalamnya terdapat tim kesehatan Hyperbaric untuk melaksanakan Medical Theratment di Chamber. Para personil yang mengalami trauma hipotermia kemudian di evakuasi ke Lakesla dengan Evakuasi Medis Udara (EMU) dengan menggunakan Helly.
Jumat, 22 Juli 2016
Kapolri Ungkap Syarat Kemampuan untuk Berantas Terorisme
Keberhasilan Tim Alfa 29 TNI menembak mati pimpinan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso alias Abu Wardah dan rekannya Muchtar alias Kahar di Tamabarana, Poso, Sulawesi Tengah memunculkan wacana baru untuk merevisi Undang Undang Terorisme. Salah satu poinnya yaitu memberikan kewenangan kepada TNI untuk menangani masalah terorisme.
Kapolri Jenderal Polisi, Tito Karnavian mengatakan, perlu adanya pemahaman dalam melakukan penindakan terhadap orang yang diduga teroris di Tanah Air. "Dalam konteks penegakan hukum itu, semua tindakan yang mengakibatkan seseorang meninggal atau terluka itu harus dipertanggungjawabkan sampai kapan pun," kata Tito Karnavian di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 22 Juli 2016.
Tentunya, dalam menegakkan hukum, masalah terorisme mengandung banyak risiko. Salah satunya masalah hak asasi manusia (HAM). "Kita harus berhati-hati dengan rambu-rambu undang-undang tentang HAM. Karena Undang Undang tentang HAM ini tidak memiliki kedaluwarsa, bisa sampai kapan pun. Kemudian bisa berlaku retroaktif (surut)," katanya.
Kapolri Jenderal Polisi, Tito Karnavian mengatakan, perlu adanya pemahaman dalam melakukan penindakan terhadap orang yang diduga teroris di Tanah Air. "Dalam konteks penegakan hukum itu, semua tindakan yang mengakibatkan seseorang meninggal atau terluka itu harus dipertanggungjawabkan sampai kapan pun," kata Tito Karnavian di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 22 Juli 2016.
Tentunya, dalam menegakkan hukum, masalah terorisme mengandung banyak risiko. Salah satunya masalah hak asasi manusia (HAM). "Kita harus berhati-hati dengan rambu-rambu undang-undang tentang HAM. Karena Undang Undang tentang HAM ini tidak memiliki kedaluwarsa, bisa sampai kapan pun. Kemudian bisa berlaku retroaktif (surut)," katanya.
Label:
Isu Terorisme,
POLRI,
Propesionalisme TNI
Mengenal Tim Alpha 29, Pasukan Elite TNI yang Lumpuhkan Santoso
Baru tiga hari sejak diterjunkan, Tim Alfa 29 dari Yonif Raider 515/Macan Kumbang Kostrad berhasil menembak mati pemimpin Mujahiddin Indonesia Timur (MIT), Santoso alias Abu Wardah. Padahal, jarak yang mereka tempuh cukup jauh dari markas, yakni 11 kilometer hingga mencapai lokasi baku tembak.
Siapa saja anggota Tim Alfa 29 itu?
Dari informasi yang diterima merdeka.com, Kamis (21/7), tim tersebut beranggotakan sembilan orang, dipimpin seorang komandan regu. Masing-masing memiliki peran dan tugasnya masing-masing saat terjun ke medan pertempuran.
Siapa saja anggota Tim Alfa 29 itu?
Dari informasi yang diterima merdeka.com, Kamis (21/7), tim tersebut beranggotakan sembilan orang, dipimpin seorang komandan regu. Masing-masing memiliki peran dan tugasnya masing-masing saat terjun ke medan pertempuran.
Panglima TNI Imbau Sisa-sisa Kelompok Teroris Turun Gunung dan Kembali ke NKRI
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengimbau sisa-sisa kelompok teroris jaringan Santoso yang masih berada di Gunung Poso, segera turun gunung dan kembali ke tengah masyarakat untuk membangun daerah Sulawesi Tengah.
Namun demikian Gatot menegaskan, proses hukum bagi para pengikut Santoso itu akan tetap berlangsung. “Bagi pengikut jaringan MIT (MUjahidin Indonesia Timur) yang menyerahkan diri, proses hukumnya tetap dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku, karena Indonesia adalah negara hukum," kata Gatot melalui keterangan pers, Jumat (22/6/2016).
Jenderal TNI bintang empat itu menyebutkan, pascakematian Santoso beberapa waktu lalu, TNI tidak akan menarik pasukan yang ada untuk membantu pihak Polri guna memburu sisa-sisa kelompok MIT yang diperkirakan masih berjumlah 19 orang, termasuk di antaranya tiga perempuan.
Namun demikian Gatot menegaskan, proses hukum bagi para pengikut Santoso itu akan tetap berlangsung. “Bagi pengikut jaringan MIT (MUjahidin Indonesia Timur) yang menyerahkan diri, proses hukumnya tetap dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku, karena Indonesia adalah negara hukum," kata Gatot melalui keterangan pers, Jumat (22/6/2016).
Jenderal TNI bintang empat itu menyebutkan, pascakematian Santoso beberapa waktu lalu, TNI tidak akan menarik pasukan yang ada untuk membantu pihak Polri guna memburu sisa-sisa kelompok MIT yang diperkirakan masih berjumlah 19 orang, termasuk di antaranya tiga perempuan.
Kamis, 21 Juli 2016
Revisi Undang-undang Terorisme, TNI Diberi Kewenangan Lakukan Penindakan
Panitia Khusus Revisi UU Terorisme DPR tengah mempertimbangkan memberikan kewenangan penindakan bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebut terorisme bukanlah kriminal biasa melainkan kejahatan terhadap negara.
Penambahan kewenangan TNI dalam revisi Undang-undang nomor 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme itu mengacu pada UU No 32 tahun 2004 tentang TNI. Dalam UU tersebut, disebutkan salah satu tugas TNI adalah mengamankan negara dari tindakan terorisme namun tidka dijelaskan operasional TNI dalam mengamankan negara dari tindakan terorisme.
Kewenangan penindakan oleh TNI dalam kasus terorisme yang tengah digodok pansus adalah berkaitan dengan keamanan negara. Seperti keamanan presiden, wakil presiden, kantor kedutaan seluruh negara, pesawat udara, dan pesawat laut. Selama ini permasalahan terorisme ditangani oleh pihak kepolisian. Namun pansus menilai ada beberapa wilayah strategis yang hanya mampu ditangani oleh TNI.
Penambahan kewenangan TNI dalam revisi Undang-undang nomor 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme itu mengacu pada UU No 32 tahun 2004 tentang TNI. Dalam UU tersebut, disebutkan salah satu tugas TNI adalah mengamankan negara dari tindakan terorisme namun tidka dijelaskan operasional TNI dalam mengamankan negara dari tindakan terorisme.
Kewenangan penindakan oleh TNI dalam kasus terorisme yang tengah digodok pansus adalah berkaitan dengan keamanan negara. Seperti keamanan presiden, wakil presiden, kantor kedutaan seluruh negara, pesawat udara, dan pesawat laut. Selama ini permasalahan terorisme ditangani oleh pihak kepolisian. Namun pansus menilai ada beberapa wilayah strategis yang hanya mampu ditangani oleh TNI.
Sebelum Disergap, aktivitas Santoso dipantau UAV TNI
Teroris Santoso tewas dalam operasi Satgas Tinombala, di belantara hutan Poso, Sulawesi Tengah. Sebelum disergap, ternyata gerak gerik Santoso terpantau melalui pesawat tanpa awak dioperasikan Skuadron Udara 51 pangkalan udara (Lanud) Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
"Ya, di skuadron 51 memang punya pesawat UAV (Unmanned Aerial Vehicle). Ini adalah pesawat tanpa awak, yang bisa dikontrol dari darat. Tidak ada pilot di dalam pesawat," kata Komandan Lanud Supadio Pontianak, Marsekal Pertama Tatang Harlyansyah, di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (20/7).
Diterangkan Tatang, pesawat UAV mampu terbang selama 14 jam. Pesawat itu juga mampu memantau lebih lama di udara, dengan areal pemantauan hingga radius 200 kilometer.
"Ya, di skuadron 51 memang punya pesawat UAV (Unmanned Aerial Vehicle). Ini adalah pesawat tanpa awak, yang bisa dikontrol dari darat. Tidak ada pilot di dalam pesawat," kata Komandan Lanud Supadio Pontianak, Marsekal Pertama Tatang Harlyansyah, di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (20/7).
Diterangkan Tatang, pesawat UAV mampu terbang selama 14 jam. Pesawat itu juga mampu memantau lebih lama di udara, dengan areal pemantauan hingga radius 200 kilometer.
Cerita Tim Alfa 29 Satgas Tinombala Bekuk Teroris Santoso
Lewat sebuah operasi senyap, tim Alfa 29 dari Satgas Tinombala berhasil menewaskan teroris paling dicari di Indonesia, Santoso, alias Abu Wardah. Bagaimana detik-detik penyerbuannya?
Satgas Tinombala terdiri dari pasukan gabungan TNI-Polri, termasuk Marinir TNI AL dan TNI Angkutan Udara. Ada banyak personel yang terlibat dalam operasi di sekitar kawasan pegunungan Sulawesi Tengah ini. Tim sudah bekerja sejak beberapa bulan, khusus untuk memburu Santoso dan kelompoknya yang bersembunyi di hutan.
Apresiasi tinggi kepada Satgas Tinombala sudah disampaikan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sampai Presiden Joko Widodo. Seluruh komponen satgas yang terlibat, diberikan pujian atas kerja kerasnya selama ini. Meski operasi belum sepenuhnya selesai karena masih ada anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang diburu, target melumpuhkan Santoso setidaknya bisa tercapai.
Satgas Tinombala terdiri dari pasukan gabungan TNI-Polri, termasuk Marinir TNI AL dan TNI Angkutan Udara. Ada banyak personel yang terlibat dalam operasi di sekitar kawasan pegunungan Sulawesi Tengah ini. Tim sudah bekerja sejak beberapa bulan, khusus untuk memburu Santoso dan kelompoknya yang bersembunyi di hutan.
Apresiasi tinggi kepada Satgas Tinombala sudah disampaikan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sampai Presiden Joko Widodo. Seluruh komponen satgas yang terlibat, diberikan pujian atas kerja kerasnya selama ini. Meski operasi belum sepenuhnya selesai karena masih ada anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang diburu, target melumpuhkan Santoso setidaknya bisa tercapai.
Rabu, 20 Juli 2016
Satgas Tinombala Penumpasan Kelompok Santoso Diapastikan Naik Pangkat
Pasukan TNI anggota Satuan Tugas (Satgas) Tinombala yang terlibat dalam operasi menumpas kelompok teroris Santoso di wilayah Poso, Sulawesi Tengah, akan mendapat kenaikan pangkat luar biasa. Hal tersebut disampaikan langsung Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo melalui keterangan pers, Rabu (20/7/2016).
“Saya menyampaikan apresiasi dan bangga. Saya akan berikan kenaikan pangkat luar biasa, yaitu Bintara dan Tamtama termasuk juga yang menangkap dan menewaskan kelompok Santoso,” kata Gatot.
Panglima TNI menyatakan, operasi Tinombala adalah keterpaduan kerja sama tim yang baik antara TNI dan Polri, terdiri dari tim Batalyon 515 Raider/Kostrad, dan anggota Polri.
Dalam operasi yang menewaskan Santoso dan Muktar, Tim gabungan sudah bergerak selama 13 hari lalu dengan menempuh jarak 11 kilometer untuk menuju sasaran.
“Saya menyampaikan apresiasi dan bangga. Saya akan berikan kenaikan pangkat luar biasa, yaitu Bintara dan Tamtama termasuk juga yang menangkap dan menewaskan kelompok Santoso,” kata Gatot.
Panglima TNI menyatakan, operasi Tinombala adalah keterpaduan kerja sama tim yang baik antara TNI dan Polri, terdiri dari tim Batalyon 515 Raider/Kostrad, dan anggota Polri.
Dalam operasi yang menewaskan Santoso dan Muktar, Tim gabungan sudah bergerak selama 13 hari lalu dengan menempuh jarak 11 kilometer untuk menuju sasaran.
Selasa, 19 Juli 2016
Satgas Tinombala Berhasil Tembak Mati Terduga Teroris Santoso
Tim Satgas Tinombala yang terdiri dari gabungan Polisi dan TNI berhasil menembak mati dua orang yang salah satunya diduga Santoso. Baku tembak terjadi di dekat sungai yang berada di dalam hutan di Poso.
Informasi yang diterima detikcom dari anggota Satgas Tinombala, Selasa (19/7/2016), baku tembak terjadi tepatnya di hutan yang berada di kawasan Tambarana, Poso Pesisir Utara, Sulteng. Lokasinya berjarak 60 Km dari Poso.
Pada Senin (18/7) sekitar pukul 16.00 Wita, satu regu tim Satgas Tinombala sedang melakukan pencarian di dalam hutan. Saat itu, tim melihat ada 3 orang yang berada di sebuah gubuk. Di sekitar gubuk, terlihat sayur dan ubi berserakan, diduga untuk menutupi jejak.
Di dekat gubuk ada sebuah sungai dan di seberang sungai itu tim Satgas Tinombala melihat dua orang laki-laki. Kedua orang itu membawa senjata laras panjang.
Informasi yang diterima detikcom dari anggota Satgas Tinombala, Selasa (19/7/2016), baku tembak terjadi tepatnya di hutan yang berada di kawasan Tambarana, Poso Pesisir Utara, Sulteng. Lokasinya berjarak 60 Km dari Poso.
Pada Senin (18/7) sekitar pukul 16.00 Wita, satu regu tim Satgas Tinombala sedang melakukan pencarian di dalam hutan. Saat itu, tim melihat ada 3 orang yang berada di sebuah gubuk. Di sekitar gubuk, terlihat sayur dan ubi berserakan, diduga untuk menutupi jejak.
Di dekat gubuk ada sebuah sungai dan di seberang sungai itu tim Satgas Tinombala melihat dua orang laki-laki. Kedua orang itu membawa senjata laras panjang.
Pindad Segera Akuisisi Salah Satu Perusahaan Industri Pertahanan Di Eropa
PT Pindad (Persero) segera mengakuisisi sebuah perusahaan industri pertahanan di salah satu negara Eropa dalam waktu dekat. Rencana pembelian perusahaan industri pertahanan tersebut untuk melakukan pengembangan teknologi tinggi.
“Mengakuisisi perusahaan asing tidak hanya melulu soal bisnis semata. Tapi juga percepatan teknologi tinggi dan suplly chain yang mereka miliki, bisa menjadi kekuatan baru untuk menggenjot kualitas produk kita agar semakin bersaing di industri pertahanan internasional,” kata Silmy.
Dia mengatakan, proses akusisi perusahaan asing ini diharapkan sudah bisa selesai dalam waktu satu tahun. Menurut dia, pendanaan untuk pembelian perusahaan tersebut akan menggunakan biaya dari profit Pindad atau pinjaman bank.
“Mengakuisisi perusahaan asing tidak hanya melulu soal bisnis semata. Tapi juga percepatan teknologi tinggi dan suplly chain yang mereka miliki, bisa menjadi kekuatan baru untuk menggenjot kualitas produk kita agar semakin bersaing di industri pertahanan internasional,” kata Silmy.
Dia mengatakan, proses akusisi perusahaan asing ini diharapkan sudah bisa selesai dalam waktu satu tahun. Menurut dia, pendanaan untuk pembelian perusahaan tersebut akan menggunakan biaya dari profit Pindad atau pinjaman bank.
Label:
Industri Pertahanan,
Pindad,
Produk Nasional
Senin, 18 Juli 2016
Petugas Bandara Pekanbaru Temukan Paket Berisi Senjata
Pihak Angkasa Pura Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau menemukan paket mencurigakan. Setelah diperiksa, ternyata paket tersebut berisi senjata laras panjang.
Senjata laras panjang itu ditemukan pihak Aviation Security (AVSEC) Bandara SSK. Saat ini senjata tersebut sudah diserahkan kepada pihak kepolisian. "Paket itu berisi sepucuk senjata air rifle laras panjang kaliber 4,5 milimeter," kata Airport Duty Manager Bandara SSK Pekanbaru, Hasnan, Minggu (16/7/2016).
Senjata laras panjang itu ditemukan pihak Aviation Security (AVSEC) Bandara SSK. Saat ini senjata tersebut sudah diserahkan kepada pihak kepolisian. "Paket itu berisi sepucuk senjata air rifle laras panjang kaliber 4,5 milimeter," kata Airport Duty Manager Bandara SSK Pekanbaru, Hasnan, Minggu (16/7/2016).
DPR : Operasi Penyelamatan Sandera WNI Harusnya Segera Dilakukan
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pernah menyebut militer Indonesia sudah diberikan izin untuk masuk ke wilayah Filipina terkait penyanderaan 10 WNI, usai bertemu dengan Kementerian Pertahanan Filipina beberapa waktu lalu.
Namun Menko Polhukam Luhut Pandjaitan mengklarifikasi bahwa opsi militer dikesampingkan. Menanggapi itu, Komisi I DPR menilai upaya pembebasan sandera semestinya dimungkinkan mesti dari negara lain.
"Kami di Komisi I DPR mendukung penuh upaya melakukan operasi pembebasan apapun itu bentuknya. Ini harus dilakukan segera dan tidak lagi bisa menunggu. Penyelamatan nyawa para sandera harus diutamakan diatas kepentingan politik apapun," ucap anggota komisi I DPR Charles Honoris dalam pesan singkat, Minggu (17/7/2016).
Namun Menko Polhukam Luhut Pandjaitan mengklarifikasi bahwa opsi militer dikesampingkan. Menanggapi itu, Komisi I DPR menilai upaya pembebasan sandera semestinya dimungkinkan mesti dari negara lain.
"Kami di Komisi I DPR mendukung penuh upaya melakukan operasi pembebasan apapun itu bentuknya. Ini harus dilakukan segera dan tidak lagi bisa menunggu. Penyelamatan nyawa para sandera harus diutamakan diatas kepentingan politik apapun," ucap anggota komisi I DPR Charles Honoris dalam pesan singkat, Minggu (17/7/2016).
Label:
Kedaulatan Bangsa,
Parlemen,
Perbatasan NKRI
Selasa, 12 Juli 2016
Geram Tak Dapat Ijin Gelar Operasi TNI Panglima Ancam Filipina
Sudah 10 warga Indonesia yang diculik dan disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Namun, negara itu tidak kunjung memberikan izin pada TNI untuk masuk dan membebaskan para WNI.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pun sudah ikut gerah karena itu. Menurutnya, Filipina juga akan kesulitan jika Indonesia berhenti mengirim batubara ke wilayahnya dengan kapal. Ini bisa jadi ancaman serius untuk negara yang dipimpin Rodrigo Duterte tersebut.
“Sekarang biarin aja di Filipina mati lampu, 96 persen batu bara mereka dari kita kok,” ujar Gatot di kompleks Istana Negara, Jakarta.
Menurutnya, Indonesia tidak bisa memberi tenggat waktu pada Filipina terkait kapan waktu pemberian izin untuk TNI. Satu-satunya cara adalah dengan moratorium pengiriman batu bara.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pun sudah ikut gerah karena itu. Menurutnya, Filipina juga akan kesulitan jika Indonesia berhenti mengirim batubara ke wilayahnya dengan kapal. Ini bisa jadi ancaman serius untuk negara yang dipimpin Rodrigo Duterte tersebut.
“Sekarang biarin aja di Filipina mati lampu, 96 persen batu bara mereka dari kita kok,” ujar Gatot di kompleks Istana Negara, Jakarta.
Menurutnya, Indonesia tidak bisa memberi tenggat waktu pada Filipina terkait kapan waktu pemberian izin untuk TNI. Satu-satunya cara adalah dengan moratorium pengiriman batu bara.
Label:
Internasional,
Isu Politik,
Isu Terorisme,
Kekuatan Militer,
Maritim
Beda Sikap Menhan dan Panglima TNI Soal Patroli Bersama di Perairan Filipina
WNI kembali diculik oleh kelompok yang diyakini sebagai militan Abu Sayyaf. Padahal sebelumnya sudah ada perjanjian antara RI, Malaysia, dan Filipina untuk melakukan patroli bersama.
Soal patroli bersama ini, rupanya ada beda pandangan antara Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Menhan menyebut patroli itu didahului dengan latihan bersama.
"Patroli itu kan harus latihan dulu. Kalau enggak latihan kacau. Latihan ini kan terkendala puasa, Lebaran," kata Ryamizard di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (11/7/2016).
Dia menyebut jadwal latihan itu kemungkinan antara pekan ini atau pekan mendatang. Lokasinya adalah di tempat-tempat yang rawan perompakan atau penyanderaan.
Soal patroli bersama ini, rupanya ada beda pandangan antara Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Menhan menyebut patroli itu didahului dengan latihan bersama.
"Patroli itu kan harus latihan dulu. Kalau enggak latihan kacau. Latihan ini kan terkendala puasa, Lebaran," kata Ryamizard di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (11/7/2016).
Dia menyebut jadwal latihan itu kemungkinan antara pekan ini atau pekan mendatang. Lokasinya adalah di tempat-tempat yang rawan perompakan atau penyanderaan.
Panglima TNI Ingin Tiap Kapal Indonesia Dikawal Prajurit TNI
Pergerakan kelompok Abu Sayaf menculik WNI di Malaysia dan Filipina membuat pemerintah Indonesia merapatkan barisan keamanan. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan akan mengawal setiap kapal yang melintas demi meminimalisir kejadian serupa terulang.
"Saya menindaklanjuti hasil rapat untuk meminta kepada Pemerintah Filipina untuk membebaskan dan Pemerintah Malaysia untuk mengamankan. Kita TNI menyiapkan semua kemungkinan baik yang diminta Filipina dan Malaysia untuk pembebasan sandera dan mengamankan lintas laut tersebut," ujar Gatot seusai rapat kepada wartawan di kantor Menko Polhukam Jalan Medan Merdeka Barat, Senin (11/7/2016).
Dalam rapat tersebut dihadiri pula oleh Menlu Retno Marsudi, Ka Bin Sutiyoso, Ka Bais Mayjen TNI Yayat Sudrajat dan Menko Polhukam Luhut B Pandjaitan. Rapat digelar tertutup di Kantor Menko Polhukam selama 1 setengah jam.
"Saya menindaklanjuti hasil rapat untuk meminta kepada Pemerintah Filipina untuk membebaskan dan Pemerintah Malaysia untuk mengamankan. Kita TNI menyiapkan semua kemungkinan baik yang diminta Filipina dan Malaysia untuk pembebasan sandera dan mengamankan lintas laut tersebut," ujar Gatot seusai rapat kepada wartawan di kantor Menko Polhukam Jalan Medan Merdeka Barat, Senin (11/7/2016).
Dalam rapat tersebut dihadiri pula oleh Menlu Retno Marsudi, Ka Bin Sutiyoso, Ka Bais Mayjen TNI Yayat Sudrajat dan Menko Polhukam Luhut B Pandjaitan. Rapat digelar tertutup di Kantor Menko Polhukam selama 1 setengah jam.
3 WNI Diculik, Kata Panglima TNI "ini Tanggung Jawab Malaysia!"
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menganalisa beberapa hal yang melandasi penculikan yang hanya dilakukan terhadap WNI. Dia juga meminta agar pemerintah Malaysia turut bertanggungjawab atas kejadian ini.
"Yang jelas ini tanggung jawab Malaysia karena ini kapal berbendera Malaysia dan beroperasi di sana dan tenaga kerja kita kerja disana dengan legal," ujar Gatot seusai rapat kepada wartawan di kantor Menko Polhukam Jalan Medan Merdeka Barat, Senin (11/7/2016).
Gatot mengakhu heran kenapa hanya WNI Indonesia saja yang diculik. Padahal di kapal itu ada ABK lainnya.
"Kenapa selalu Indonesia yang diculik? Ini kapal-kapal Malaysia, mencari ikan di Malaysia, WNI kerja legal di sana. Diambil yang mempunyai passpor Indonesia, saya tanya adapa ini? Saya katakan tadi mungkin kita terlalu persuasif. Mungkin alasan ekonomi atau alasan yang lain lagi. Ini harus kita analisa dengan benar," urai dia.
"Yang jelas ini tanggung jawab Malaysia karena ini kapal berbendera Malaysia dan beroperasi di sana dan tenaga kerja kita kerja disana dengan legal," ujar Gatot seusai rapat kepada wartawan di kantor Menko Polhukam Jalan Medan Merdeka Barat, Senin (11/7/2016).
Gatot mengakhu heran kenapa hanya WNI Indonesia saja yang diculik. Padahal di kapal itu ada ABK lainnya.
"Kenapa selalu Indonesia yang diculik? Ini kapal-kapal Malaysia, mencari ikan di Malaysia, WNI kerja legal di sana. Diambil yang mempunyai passpor Indonesia, saya tanya adapa ini? Saya katakan tadi mungkin kita terlalu persuasif. Mungkin alasan ekonomi atau alasan yang lain lagi. Ini harus kita analisa dengan benar," urai dia.
Langganan:
Postingan (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...