Indonesia mendorong penguatan kerja sama internasional di bidang keselamatan dan keamanan nuklir, serta aplikasi teknologi nuklir untuk maksud damai dalam kerangka Badan Tenaga Atom Internasional atau IAEA.
Minister Counsellor KBRI/PTRI Wina Dody Kusumonegoro kepada Antara London, Jumat, mengatakan dorongan tersebut disampaikan Duta Besar RI untuk PBB dan organisasi internasional lainnya di Wina Rachmat Budiman pada Sidang Dewan Gubernur IAEA di Wina, Austria, pada 7-11 September 2015.
Sebagai Ketua Delegasi Indonesia, Dubes Rachmat Budiman juga menegaskan komitmen Indonesia untuk membantu negara-negara berkembang lainnya di kawasan Asia Pasifik, dan Afrika, khususnya di bidang aplikasi teknologi nuklir dalam berbagai bidang pembangunan.
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 11 September 2015
Indonesia dorong aplikasi nuklir damai di bawah IAEA
KSAL: kapal selam jangan hanya didiskusikan
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi mengharapkan kapal selam hendaknya jangan hanya didiskusikan, karena realisasi kapal selam itu penting untuk negara kepulauan.
"Kapal selam itu sudah didiskusikan sejak tahun 2005, tapi sampai sekarang hanya ada dua kapal selam yang kita miliki," katanya saat menjadi pembicara dalam sarasehan nasional di Makoarmatim, Ujung, Surabaya, Kamis.
Dalam sarasehan dalam rangka HUT Ke-56 Satuan Kapal Selam (Hiu Kencana) yang dihadiri Menristekdikti Prof M Nasir itu, Laksamana Ade Supandi mengatakan TNI AL setidaknya memerlukan 12 kapal selam untuk negara seluas Indonesia.
"Kita memulai pengadaan kapal selam itu, bukan hanya diskusi. Kita sudah pesan tiga kapal selam ke Korea yang semuanya akan selesai pada April 2017, tapi sebagian dibikin di Korea dan sebagian dibikin di PT PAL," katanya.
"Kapal selam itu sudah didiskusikan sejak tahun 2005, tapi sampai sekarang hanya ada dua kapal selam yang kita miliki," katanya saat menjadi pembicara dalam sarasehan nasional di Makoarmatim, Ujung, Surabaya, Kamis.
Dalam sarasehan dalam rangka HUT Ke-56 Satuan Kapal Selam (Hiu Kencana) yang dihadiri Menristekdikti Prof M Nasir itu, Laksamana Ade Supandi mengatakan TNI AL setidaknya memerlukan 12 kapal selam untuk negara seluas Indonesia.
"Kita memulai pengadaan kapal selam itu, bukan hanya diskusi. Kita sudah pesan tiga kapal selam ke Korea yang semuanya akan selesai pada April 2017, tapi sebagian dibikin di Korea dan sebagian dibikin di PT PAL," katanya.
Sukhoi Su-35 diklaim untuk imbangi negara tetangga
Anggota Komisi I DPR, Salim Mengga, menyatakan, pembelian pesawat tempur Sukhoi Su-35 buatan Rusia untuk mengimbangi kekuatan pertahanan udara nasional.
“Pembelian Sukhoi Su-35 untuk memperkuat pertahanan kita, untuk mengimbangai kekuatan angkatan udara negara-negara tetangga,” kata Mengga, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis.
Purnawirawan TNI AD itu menyebutkan, Malaysia sudah memesan pesawat tempur F-35 Lighting II buatan Lockheed Martin, Amerika Serikat, atau Sukhoi Su-35. Begitu juga dengan Singapura dan Australia yang telah membeli F-35. Bahkan, Australia sudah datang sebanyak 58 unit F-35.
Yang masih misterius adalah proses pengadaan Sukhoi Su-35 itu oleh pemerintah, mulai dari pengumuman permintaan informasi kepada pabrikan, permintaan spesifikasi, proses tender, pengujian, hingga keputusan penentuan pemenang tender.
“Pembelian Sukhoi Su-35 untuk memperkuat pertahanan kita, untuk mengimbangai kekuatan angkatan udara negara-negara tetangga,” kata Mengga, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis.
Purnawirawan TNI AD itu menyebutkan, Malaysia sudah memesan pesawat tempur F-35 Lighting II buatan Lockheed Martin, Amerika Serikat, atau Sukhoi Su-35. Begitu juga dengan Singapura dan Australia yang telah membeli F-35. Bahkan, Australia sudah datang sebanyak 58 unit F-35.
Yang masih misterius adalah proses pengadaan Sukhoi Su-35 itu oleh pemerintah, mulai dari pengumuman permintaan informasi kepada pabrikan, permintaan spesifikasi, proses tender, pengujian, hingga keputusan penentuan pemenang tender.
Label:
Kedaulatan Bangsa,
Pesawat Tempur,
TNI AU
BIN kurang dana, Sutiyoso ajukan anggaran BIN 2016 Rp3,7 triliun
Badan Intelijen Negara (BIN) mengajukan anggaran untuk tahun 2016 sebesar Rp3,7 triliun, dan disampaikan dalam rapat dengar pendapat tertutup dengan Komisi I DPR RI di Jakarta, Kamis.
"Yang pasti Rp3,7 triliun yang kita minta untuk 2016," kata Sutiyoso seusai rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR RI.
Dia mengatakan bahwa anggaran itu diperlukan untuk operasional BIN dan penambahan personel BIN di daerah. Dia meyakini Komisi I akan memahami beratnya tugas, fungsi, serta tanggung jawab BIN yang harus melakukan kerja intelijen untuk di dalam dan di luar negeri.
"Kalau di Amerika Serikat ada dua (intelijen) untuk di dalam dan di luar negeri yaitu CIA dan FBI. Kalau di sini dirangkap oleh BIN tugas dan lingkupnya, makanya tidak masuk akal kalau pembiayaannya hanya sekian (kurang)," terang dia.
"Yang pasti Rp3,7 triliun yang kita minta untuk 2016," kata Sutiyoso seusai rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR RI.
Dia mengatakan bahwa anggaran itu diperlukan untuk operasional BIN dan penambahan personel BIN di daerah. Dia meyakini Komisi I akan memahami beratnya tugas, fungsi, serta tanggung jawab BIN yang harus melakukan kerja intelijen untuk di dalam dan di luar negeri.
"Kalau di Amerika Serikat ada dua (intelijen) untuk di dalam dan di luar negeri yaitu CIA dan FBI. Kalau di sini dirangkap oleh BIN tugas dan lingkupnya, makanya tidak masuk akal kalau pembiayaannya hanya sekian (kurang)," terang dia.
DPR minta pemerintah ambil alih FIR dari Singapura
Wakil Ketua Komisi I DPR, Tantowi Yahya meminta pemerintah Indonesia untuk segera mengambil alih Flight Information Region (FIR) di wilayah udara Kepulauan Natuna, Sumatera, yang selama 60 tahun dipegang Singapura.
"Ini bukan hanya masalah bisnis. Ini masalah kedaulatan negara," kata Yahya, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis.
Kelemahan pengawasan udara ini sering dimanfaatkan Singapura untuk melakukan latihan militer.
"Ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Wibawa kita akan semakin melorot di mata negara sahabat, kedaulatan kita juga akan terancam, maka kita perlu tegas," katanya.
"Ini bukan hanya masalah bisnis. Ini masalah kedaulatan negara," kata Yahya, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis.
Kelemahan pengawasan udara ini sering dimanfaatkan Singapura untuk melakukan latihan militer.
"Ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Wibawa kita akan semakin melorot di mata negara sahabat, kedaulatan kita juga akan terancam, maka kita perlu tegas," katanya.
Kamis, 10 September 2015
Padamkan kebakaran hutan di Riau, TNI kirim 1.150 prajurit
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengirimkan sejumlah 1.150 prajurit untuk membantu memadamkan kebakaran hutan di Pekanbaru, Riau. Prajurit TNI tersebut terdiri Marinir, Kostrad (Komando Strategi Angkatan Darat) dan Kopaskhas (Komando pasukan Khas) TNI AU.
Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, ribuan prajurit akan diberangkatkan secara estafet dengan 3 pesawat Hercules C 130.
"Saya bangga dengan kesiapan prajurit karena ini tugas mendadak tapi prajurit selalu siap membantu negara," kata Gatot di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (10/9).
Gatot menjelaskan, pengiriman Satgas tersebut bertujuan untuk menyelamatkan ekosistem hutan dan masyarakat dari dampak kebakaran hutan yang semakin meluas. Dia meminta setiap prajurit yang berangkat harus melaksanakan tugas dengan baik.
Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, ribuan prajurit akan diberangkatkan secara estafet dengan 3 pesawat Hercules C 130.
"Saya bangga dengan kesiapan prajurit karena ini tugas mendadak tapi prajurit selalu siap membantu negara," kata Gatot di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (10/9).
Gatot menjelaskan, pengiriman Satgas tersebut bertujuan untuk menyelamatkan ekosistem hutan dan masyarakat dari dampak kebakaran hutan yang semakin meluas. Dia meminta setiap prajurit yang berangkat harus melaksanakan tugas dengan baik.
Polisi ini patut dapat jempol, tolak uang dari pengemudi Chevrolet
Perilaku polisi satu ini patut ditiru. Brigadir Hergiansyah (33) membantu pengendara mobil yang kesusahan tanpa mengharapkan imbalan.
Pada Rabu (2/9), pengemudi Chevrolet, Edward mengalami pecah ban di layang Tomang arah barat. Brigadir Hergiansyah (33) yang melihat itu langsung turun dari mobil kijang patroli PJR 919.
Anggota PJR Ditlantas Polda Metro Jaya itu lalu membantu Edward mengganti ban. Setelah selesai Edward memberikan sedikit uang lelah, namun ditolak oleh Hergiansyah.
Pada Rabu (2/9), pengemudi Chevrolet, Edward mengalami pecah ban di layang Tomang arah barat. Brigadir Hergiansyah (33) yang melihat itu langsung turun dari mobil kijang patroli PJR 919.
Anggota PJR Ditlantas Polda Metro Jaya itu lalu membantu Edward mengganti ban. Setelah selesai Edward memberikan sedikit uang lelah, namun ditolak oleh Hergiansyah.
Soal FIR, Panglima sebut latihan TNI tak harus izin ke Singapura
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan ranah pengambil alihan Flight Information Region (FIR) merupakan kewenangan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Menurut Gatot, FIR hanya sebatas kewenangan dan navigasi pesawat.
"Jadi begini, pemerintah tak ada merebut. FIR pada tahun 1995, Indonesia memberikan kepada Singapura. Ini berdasarkan anex 11. Pemerintah memberikan FIR ke negara lain itu hanya navigasi dan keselamatan," kata Gatot di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (10/9).
Kendati demikian, kata dia, FIR dapat diambil alih kapan saja. Sehingga pemerintah perlu persiapan sekitar dua hingga tiga tahun ke depan untuk mengelola FIR.
"Jadi begini, pemerintah tak ada merebut. FIR pada tahun 1995, Indonesia memberikan kepada Singapura. Ini berdasarkan anex 11. Pemerintah memberikan FIR ke negara lain itu hanya navigasi dan keselamatan," kata Gatot di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (10/9).
Kendati demikian, kata dia, FIR dapat diambil alih kapan saja. Sehingga pemerintah perlu persiapan sekitar dua hingga tiga tahun ke depan untuk mengelola FIR.
Label:
Kedaulatan Bangsa,
Pesawat Tempur
Jangan Sampai Wibawa Indonesia Melorot di Mata Singapura
Singapura telah melanggar batas udara dengan menerbangkan pesawat tempurnya di wilayah Indonesia. Komentar pun datang dari Wakil Ketua Komisi I DPR, Tantowi Yahya. Dia menilai pemerintah perlu segera membicarakan terkait batas ruang udara dengan Singapura.
"Memang hal ini (batas udara) harus duduk bersama antara kita (pemerintah) dan singapura," ujar Tantowi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (10/9/2015).
Menurut Tantowi, terkait permasalahan Flight information region (FIR) harus secepatnya diselesaikan. Dia menilai wibawa Indonesia akan semakin jatuh apabila pesawat tempur Singapura terus dibiarkan terbang di wilayah udara Indonesia.
"Memang hal ini (batas udara) harus duduk bersama antara kita (pemerintah) dan singapura," ujar Tantowi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (10/9/2015).
Menurut Tantowi, terkait permasalahan Flight information region (FIR) harus secepatnya diselesaikan. Dia menilai wibawa Indonesia akan semakin jatuh apabila pesawat tempur Singapura terus dibiarkan terbang di wilayah udara Indonesia.
Rabu, 09 September 2015
Buru Jaringan Santoso, Polisi Gelar Operasi Camar Maleo III
Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah kembali melanjutkan operasi pengejaran terhadap kelompok teroris pimpinan Santoso alias Abu Wardah yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Operasi pengejaran teroris dengan sandi Camar Maleo III digelar sebagai kelanjutan dari operasi Camar Maleo II yang telah berakhir pada akhir bulan Agustus lalu.
Sedikitnya 1.300 personel gabungan Brimob Bawah Kendali Operasi (BKO) Mabes Polri dan Polda Sulteng kembali dikerahkan ke Poso ,khususnya diwilayah kecamatan Poso Pesisir Bersaudara untuk kembali bertugas mengejar kelompok Santoso CS.
Berbeda dengan kegiatan Operasi camar Maleo I dan Camar Maleo II sebelumnya, Operasi Camar Maleo III yang baru dimulai, Rabu (9/9/2015), tersebut melibatkan 100 personel TNI dari satuan Kodim 1307 dan satuan Batalyon 714 Sintuwu Maroso Poso.
Operasi pengejaran teroris dengan sandi Camar Maleo III digelar sebagai kelanjutan dari operasi Camar Maleo II yang telah berakhir pada akhir bulan Agustus lalu.
Sedikitnya 1.300 personel gabungan Brimob Bawah Kendali Operasi (BKO) Mabes Polri dan Polda Sulteng kembali dikerahkan ke Poso ,khususnya diwilayah kecamatan Poso Pesisir Bersaudara untuk kembali bertugas mengejar kelompok Santoso CS.
Berbeda dengan kegiatan Operasi camar Maleo I dan Camar Maleo II sebelumnya, Operasi Camar Maleo III yang baru dimulai, Rabu (9/9/2015), tersebut melibatkan 100 personel TNI dari satuan Kodim 1307 dan satuan Batalyon 714 Sintuwu Maroso Poso.
Bripda Adri Chroin Model Catwalk yang kini Angkat Senjata
Sebelum menjadi anggota Polri, Bripda Adri Chroin Ade Oktami (23) merupakan model catwalk. Sang atasan, Kasi Ops Brimob DIY Kompol Murlani mengaku dirinya mendukung Adri beraksi di catwalk meski telah menjadi anggota Polri.
"Boleh, kalau saya mendukung apa saja asal positif dan tidak mengganggu tugasnya," ujar Murlani di Mako Brimob DIY Jl Mojo, Baciro, Rabu (9/9/2015).
Murlani menjelaskan, izin yang harus diajukan Adri tidak hanya sampai pada dirinya namun juga kepada Kasat Brimob DIY. Dialah yang akan memintakan izin untuk Adri kepada atasannya tersebut.
"Boleh, kalau saya mendukung apa saja asal positif dan tidak mengganggu tugasnya," ujar Murlani di Mako Brimob DIY Jl Mojo, Baciro, Rabu (9/9/2015).
Murlani menjelaskan, izin yang harus diajukan Adri tidak hanya sampai pada dirinya namun juga kepada Kasat Brimob DIY. Dialah yang akan memintakan izin untuk Adri kepada atasannya tersebut.
Kemampuan Kita untuk Buat Pesawat Sudah Lengkap
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih familiar disapa BJ Habibie, bisa beroperasi.
PT Regio Aviasi Industri (RAI), perusahaan industri pesawat terbang tempat BJ Habibie duduk sebagai ketua dewan komisarisnya, sedang membuat pesawat R-80 yang sudah dimulai dari 2013 lalu.
Komisaris PT RAI, Ilham Habibie, yang merupakan putra BJ Habibie mengatakan, pembuatan desain awal pesawat R-80 akan selesai pada tahun ini.
Saat selesainya fase awal akhir tahun nanti, PT RAI akan menentukan komponen-komponen yang akan dipakai oleh pesawat R-80. Pria yang lahir di Aachen, Jerman, itu mengatakan, komponen-komponen pesawat berkapasitas 80 penumpang tersebut hingga kini belum ditentukan.
PT Regio Aviasi Industri (RAI), perusahaan industri pesawat terbang tempat BJ Habibie duduk sebagai ketua dewan komisarisnya, sedang membuat pesawat R-80 yang sudah dimulai dari 2013 lalu.
Komisaris PT RAI, Ilham Habibie, yang merupakan putra BJ Habibie mengatakan, pembuatan desain awal pesawat R-80 akan selesai pada tahun ini.
Saat selesainya fase awal akhir tahun nanti, PT RAI akan menentukan komponen-komponen yang akan dipakai oleh pesawat R-80. Pria yang lahir di Aachen, Jerman, itu mengatakan, komponen-komponen pesawat berkapasitas 80 penumpang tersebut hingga kini belum ditentukan.
Label:
Industri Pertahanan,
Produk Nasional,
RISET
Parlemen : TNI Berhak Minta Anggaran 2016 Ditambah Rp35 T
TNI meminta anggarannya dinaikkan menjadi Rp35 triliun untuk tahun 2016. Komisi I DPR menilai TNI berhak meminta penambahan anggaran itu.
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menilai, permintaan TNI ini cukup realistis. Apalagi jika menimbang beberapa alasan.
"Pertama, konteks pelaksanaan rencana strategis (renstra) modernisasi alutsista," kata Mahfudz di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/9/2015).
Anggaran modernisasi alutsista jangka menengah TNI periode 2010-2014 dipatok sebesar Rp150 triliun. Namun hingga tahun lalu, anggaran rencana strategis modernisasi alutsista itu baru digunakan Rp130 triliun. Masih tersisa Rp20 triliun.
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menilai, permintaan TNI ini cukup realistis. Apalagi jika menimbang beberapa alasan.
"Pertama, konteks pelaksanaan rencana strategis (renstra) modernisasi alutsista," kata Mahfudz di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/9/2015).
Anggaran modernisasi alutsista jangka menengah TNI periode 2010-2014 dipatok sebesar Rp150 triliun. Namun hingga tahun lalu, anggaran rencana strategis modernisasi alutsista itu baru digunakan Rp130 triliun. Masih tersisa Rp20 triliun.
Panglima Pastikan TNI Usir Pesawat Tempur Singapura dari Natuna
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memastikan, TNI AU mengusir seluruh pesawat tempur Singapura yang menggelar latihan di udara Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau.
Negara Singa itu diketahui menjadi pengelola navigasi udara atau Flight Information Region (FIR) di Kepulauan Natuna, sejak 1946. Padahal kawasan itu merupakan wilayah Indonesia.
“Dalam hal ini Singapura menentukan danger area (area berbahaya), saya ulangi Singapura menentukan danger area, dan danger area ini hanyalah untuk keselamatan. Tidak boleh dilakukan untuk latihan militer, saya ulangi tidak boleh untuk latihan militer,” tegas Gatot di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (8/9/2015).
Negara Singa itu diketahui menjadi pengelola navigasi udara atau Flight Information Region (FIR) di Kepulauan Natuna, sejak 1946. Padahal kawasan itu merupakan wilayah Indonesia.
“Dalam hal ini Singapura menentukan danger area (area berbahaya), saya ulangi Singapura menentukan danger area, dan danger area ini hanyalah untuk keselamatan. Tidak boleh dilakukan untuk latihan militer, saya ulangi tidak boleh untuk latihan militer,” tegas Gatot di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (8/9/2015).
Label:
Kedaulatan Bangsa,
Perbatasan NKRI
Cek Kesiapan Operasional, Kapolri Temui Densus 88 Malam Tadi
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti diketahui memanggil Detasemen Khusus (Densus) 88 anti teror di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa 8 September malam. Pertemuan yang berlangsung tertutup itu tak hanya untuk bersilaturahmi.
"Mengecek kesiapan operasional teman-teman Densus," kata Karopenmas Polri Brigjen Agus Rianto ketika dihubungi wartawan, Rabu (9/9/2015).
Pertemuan juga dilakukan atas alasan lain. Petinggi Polri ingin bertemu langsung dengan pasukan yang dikenal dengan kepiawaian khusus ini. "Untuk memberi motivasi mereka dalam melaksanakan tugas karena beberapa waktu ini pimpinan belum bertemu mereka," tambah Agus.
Personel Densus 88 Mabes Polri melakukan penggrebekan di rumah terduga teroris jaringan ISIS. (Foto:Antara/Alinudin) |
Pertemuan juga dilakukan atas alasan lain. Petinggi Polri ingin bertemu langsung dengan pasukan yang dikenal dengan kepiawaian khusus ini. "Untuk memberi motivasi mereka dalam melaksanakan tugas karena beberapa waktu ini pimpinan belum bertemu mereka," tambah Agus.
Selasa, 08 September 2015
Enam Anggota Timnas Sepakbola Masuk Tentara Jalur Prestasi
Enam orang anggota Timnas sepakbola U-23 dinyatakan lulus tes tentara. Mereka masuk melalui jalur khusus prestasi.
"Mereka jalur khusus, setelah mereka jadi tentara mereka dilatih dan dikembalikan sesuai dengan profesinya," kata Panglima TNI Gatot Nurmantyo usai RDP dengan Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Senin (7/9/2015).
Program ini sudah dilakukan TNI setiap tahun. Namun khusus untuk penerimaan pemain bola, baru tahun ini dilakukan.
Perekrutan atlit ini dilakukan TNI untuk mengantisipasi adanya atlit yang tak terurus di hari tua. Nantinya mereka dapat memilih di satuan mana ingin ditempatkan.
"Mereka jalur khusus, setelah mereka jadi tentara mereka dilatih dan dikembalikan sesuai dengan profesinya," kata Panglima TNI Gatot Nurmantyo usai RDP dengan Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Senin (7/9/2015).
Program ini sudah dilakukan TNI setiap tahun. Namun khusus untuk penerimaan pemain bola, baru tahun ini dilakukan.
Perekrutan atlit ini dilakukan TNI untuk mengantisipasi adanya atlit yang tak terurus di hari tua. Nantinya mereka dapat memilih di satuan mana ingin ditempatkan.
Label:
Nasionalisme,
Patriotisme,
Prestasi Militer
Indonesia Kirim Nota Protes Atas Pelanggaran Batas Udara oleh Singapura
Singapura melanggar batas udara dengan membawa pesawat tempurnya di wilayah Indonesia tanpa prosedur yang tepat. Indonesia pun menyampaikan keberatannya.
"Sudah beres. Kemenkopolhukam sudah kirim surat (protes) ke Singapura," ujar Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna di Gedung DPR, Senayan, Jakpus, Senin (7/9/2015).
Saat dikonfirmasi apakah yang dimaksud adalah nota protes untuk Singapura, Agus membenarkan. Untuk nota protes sendiri, prosedurnya adalah TNI melaporkan kepada Kemenkopolhukam yang akan menindaklanjutinya dan kemudian nota protes akan disampaikan kepada negera terkait melalui Kementerian luar negeri
Agus pun membenarkan mengenai informasi sebelumnya yang menyebutkan pesawat Singapura masuk di wilayah udara Indonesia, yakni di ruang udara yang masuk dalam Provinsi Kepulauan Riau. Ia juga menegaskan bahwa perjanjian yang sebelumnya mengizinkan Singapura untuk berlatih pesawat tempur kini sudah tidak berlaku lagi
"Sudah beres. Kemenkopolhukam sudah kirim surat (protes) ke Singapura," ujar Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna di Gedung DPR, Senayan, Jakpus, Senin (7/9/2015).
Saat dikonfirmasi apakah yang dimaksud adalah nota protes untuk Singapura, Agus membenarkan. Untuk nota protes sendiri, prosedurnya adalah TNI melaporkan kepada Kemenkopolhukam yang akan menindaklanjutinya dan kemudian nota protes akan disampaikan kepada negera terkait melalui Kementerian luar negeri
Agus pun membenarkan mengenai informasi sebelumnya yang menyebutkan pesawat Singapura masuk di wilayah udara Indonesia, yakni di ruang udara yang masuk dalam Provinsi Kepulauan Riau. Ia juga menegaskan bahwa perjanjian yang sebelumnya mengizinkan Singapura untuk berlatih pesawat tempur kini sudah tidak berlaku lagi
Kopaska Selamatkan Platform Rig Offshore dari Teroris
Platform Rig Offshore Cinta Komplek yang ada di perairan Kepulauan Seribu Jakarta utara, telah dibajak oleh sekelompok teroris. Para teroris menuntut Pemerintah RI agar segera membebaskan rekan-rekannya yang kini meringkuk di tahanan. Mereka mengancam akan meledakan Rig tersebut dan membunuh seluruh pekerja yang ada dengan bahan peledak, bila tuntutan tersebut tidak dipenuhi.
Para teroris memaksa pihak SKK Migas dalam hal ini CNOOC di Pulau Pabelokan untuk melakukan penebusan uang sebesar US$ 250 juta. Kelompok teroris itu tidak main-main dengan ancamannya, terbukti dengan ditembaknya beberapa orang pekerja saat akan meloloskan diri. Namun demikian, salah seorang pekerja sempat melaporkan kejadian ini kepada Crisis Center CNOOC yang berada di Pulau Pabelokan dan diteruskan kepada KRI yang sedang melaksanakan patroli di sekitar perairan Kepulauan Seribu. Selanjutnya KRI melaporkan kejadian ini kepada Western Fleet Quick Response-3 (WFQR-3). WFQR-3 melanjutkan laporan ini ke Puskodal Koarmabar.
Prajurit Satkopaskaarmabar berhasil menguasai Platform Rig Offshore dari tangan teroris pada Latihan K-3 Chantoka Yudha Kopaska 2015, di Pabelokan, Kepulauan Seribu, Jakarta, baru-baru ini. |
Para teroris memaksa pihak SKK Migas dalam hal ini CNOOC di Pulau Pabelokan untuk melakukan penebusan uang sebesar US$ 250 juta. Kelompok teroris itu tidak main-main dengan ancamannya, terbukti dengan ditembaknya beberapa orang pekerja saat akan meloloskan diri. Namun demikian, salah seorang pekerja sempat melaporkan kejadian ini kepada Crisis Center CNOOC yang berada di Pulau Pabelokan dan diteruskan kepada KRI yang sedang melaksanakan patroli di sekitar perairan Kepulauan Seribu. Selanjutnya KRI melaporkan kejadian ini kepada Western Fleet Quick Response-3 (WFQR-3). WFQR-3 melanjutkan laporan ini ke Puskodal Koarmabar.
Label:
Isu Terorisme,
Kopaska,
Latihan Militer
Senin, 07 September 2015
TNI Ajukan Tambahan Anggaran Rp 35 triliun
TNI mengajukan anggaran tambahan sebesar Rp 35 triliun kepada Komisi I DPR. Hal itu disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR, Senin (7/9/2015).
"Dari TNI minta tambahan sekitar Rp 35 triliun," kata Gatot di Kompleks Parlemen, Senin malam.
Ada dua faktor yang yang menjadi alasan TNI mengajukan tambahan anggaran.
Pertama, kenaikan nilai tukar dollar terhadap rupiah. Saat penyusunan APBN 2015 di tahun 2014, asumsi nilai tukar dollar terhadap rupiah saat itu sebesar Rp 12.500.
"Dari TNI minta tambahan sekitar Rp 35 triliun," kata Gatot di Kompleks Parlemen, Senin malam.
Ada dua faktor yang yang menjadi alasan TNI mengajukan tambahan anggaran.
Pertama, kenaikan nilai tukar dollar terhadap rupiah. Saat penyusunan APBN 2015 di tahun 2014, asumsi nilai tukar dollar terhadap rupiah saat itu sebesar Rp 12.500.
TNI AL dan AL Australia siap gelar latihan "New Horizon Ex-15"
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dari jajaran Koarmatim (Komando Armada RI Kawasan Timur) siap menggelar Latihan Bersama Bilateral antara Indonesia dan Royal Australian Navy (RAN) yang bersandi "New Horizon Ex-15".
"Kesiapan itu disampaikan Kolonel Laut (P) Didong Rio Duta selaku Komandan Satuan Tugas (Satgas) New Horizon EX-15 kepada Pangarmatim Laksda TNI Darwanto dalam paparan di Makoarmatim, Rabu (2/9)," kata Kadispenarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman di Surabaya, Kamis.
Kepada Pangarmatim selaku penyelenggara latihan, Kolonel Didong yang juga Komandan KRI Usman Harun-359 itu menjelaskan fokus kegiatan dalam bidang "Military Operation Other Than War" (MOOTW) dengan tiga kegiatan yaitu Harbour Phase, Sea Phase, dan Post Exercise Phase.
"Kesiapan itu disampaikan Kolonel Laut (P) Didong Rio Duta selaku Komandan Satuan Tugas (Satgas) New Horizon EX-15 kepada Pangarmatim Laksda TNI Darwanto dalam paparan di Makoarmatim, Rabu (2/9)," kata Kadispenarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman di Surabaya, Kamis.
Kepada Pangarmatim selaku penyelenggara latihan, Kolonel Didong yang juga Komandan KRI Usman Harun-359 itu menjelaskan fokus kegiatan dalam bidang "Military Operation Other Than War" (MOOTW) dengan tiga kegiatan yaitu Harbour Phase, Sea Phase, dan Post Exercise Phase.
Label:
Internasional,
Latihan Militer,
TNI AL
Menhan akan tambah alutsista untuk Kopaska
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan akan menambah alat utama
sistem senjata (alutsista) untuk pasukan elit TNI Angkatan Laut,
Komando Pasukan Katak (Kopaska) yang dinilainya masih kurang memadai.
"Seperti tadi pasukan katak, ada banyak (yang kurang), seperti senjata seharusnya ada 400 hanya cuma ada 20-an, itu kan terlalu kurang. Itu saya akan tambah separuhnya dulu. Daripada 20 mendingan 200 kan. Alat-alat lain juga gitu, yang rusak yang sudah habis masa pakainya, kita akan beli," kata Menhan usai meninjau Markas Kopaska, di Pondok Dayung, Jakarta Utara, Senin.
Menurut Ryamizard, ia ingin melihat langsung bagaimana operasional di lapangan, baik alutsista maupun personelnya.
"Kalau personel saya lihat sudah sangat baik, walaupun harus terus berlatih, berlatih dan berlatih. Mulai kemarin AD sekarang AL. Masalah alutsista, peralatan masih banyak harus ditambah," ucap Ryamizard.
"Seperti tadi pasukan katak, ada banyak (yang kurang), seperti senjata seharusnya ada 400 hanya cuma ada 20-an, itu kan terlalu kurang. Itu saya akan tambah separuhnya dulu. Daripada 20 mendingan 200 kan. Alat-alat lain juga gitu, yang rusak yang sudah habis masa pakainya, kita akan beli," kata Menhan usai meninjau Markas Kopaska, di Pondok Dayung, Jakarta Utara, Senin.
Menurut Ryamizard, ia ingin melihat langsung bagaimana operasional di lapangan, baik alutsista maupun personelnya.
"Kalau personel saya lihat sudah sangat baik, walaupun harus terus berlatih, berlatih dan berlatih. Mulai kemarin AD sekarang AL. Masalah alutsista, peralatan masih banyak harus ditambah," ucap Ryamizard.
Menkominfo: tanggalkan ego sektoral untuk keamanan siber
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara meminta semua pihak untuk menanggalkan ego sektoral dalam menangani keamanan siber di Indonesia.
Menurut Rudiantara di Jakarta, Senin, keamanan siber yang stabil dan baik, tidak bisa terwujud tanpa kerjasama antar seluruh pemangku kepentingan. Pemerintah sendirian tidak akan bisa menyelesaikan seluruh keamanan siber di Indonesia.
"Semua pemangku kepentingan harus bergerak dan jangan pernah ada ego sektoral. Makin lama menahan hanya masalah ego sektoral, isunya makin membahayakan," katanya.
Keamanan siber menurut dia merupakan salah satu isu penting di Indonesia yang harus segera diselesaikan seiring dengan perkembangan internet yang begitu cepat.
Menurut Rudiantara di Jakarta, Senin, keamanan siber yang stabil dan baik, tidak bisa terwujud tanpa kerjasama antar seluruh pemangku kepentingan. Pemerintah sendirian tidak akan bisa menyelesaikan seluruh keamanan siber di Indonesia.
"Semua pemangku kepentingan harus bergerak dan jangan pernah ada ego sektoral. Makin lama menahan hanya masalah ego sektoral, isunya makin membahayakan," katanya.
Keamanan siber menurut dia merupakan salah satu isu penting di Indonesia yang harus segera diselesaikan seiring dengan perkembangan internet yang begitu cepat.
Langganan:
Postingan (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...