Wakil Ketua MPR RI Mahyudin mengingatkan masyarakat jangan mempermainkan ideologi bangsa. Sebaliknya, dia meminta masyarakat membangun nasionalisme, kebersamaan dan gotong royong.
"Jangan main-main dengan ideologi bangsa. Bangun nasionalisme, kebersamaan, dan gotong royong," ujar dia saat memberi pengantar sosialisasi Empat Pilar MPR RI di depan kelompok petani dan peternak yang tergabung dalam Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Boyolali ,Jawa Tengah, Jumat seperti dalam keterangan tertulis MPR.
Mahyudin mengatakan, pentingnya memahami nilai-nilai kebangsaan karena tidak ada yang bisa menjamin apakah Indonesia bisa bertahan hingga 200 tahun ke depan. Untuk itu, menurut dia, tidak ada jalan lain kecuali menanamkan nilai-nilai Pancasila, semangat gotong royong dalam diri terutama generasi muda bahwa kita adalah satu nusa dan satu bangsa.
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 30 April 2016
Parlemen : Jangan Main-main Dengan Ideologi Bangsa
KSAL kunjungi "Submarine Command Team Trainer" Kolatarmatim
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi
mengunjungi "Submarine Command Team Trainer" (SCTT) di Komando Latihan
Armada RI Kawasan Timur (Kolatarmatim), Ujung, Surabaya, Jumat.
SCTT yang memiliki alat simulasi kapal selam itu telah diserahterimakan dari Asisten Logistik (Aslog) KSAL Laksda TNI Mulyadi kepada Pangarmatim Laksamana Muda (Laksda) TNI Darwanto di tempat yang sama pada 22 April 2016.
Dalam kunjungan yang disambut Kasarmatim Laksamana Pertama (Laksma) TNI Mintoro Yulianto mewakili Pangarmatim itu, KSAL didampingi Asisten Personel (Aspers) KSAL Laksda TNI Djoko Teguh Wahojo dan Kepala Dinas Pengadaan Angkatan Laut (Kadisadal) Laksma TNI Prasetya Nugraha.
Rombongan mengawali kunjungan dengan meninjau "Cubicle Sonar" di Gedung SCTT yang pada pembangunan Tahap I telah ter-instal dengan sistem Sonar Simulator.
SCTT yang memiliki alat simulasi kapal selam itu telah diserahterimakan dari Asisten Logistik (Aslog) KSAL Laksda TNI Mulyadi kepada Pangarmatim Laksamana Muda (Laksda) TNI Darwanto di tempat yang sama pada 22 April 2016.
Dalam kunjungan yang disambut Kasarmatim Laksamana Pertama (Laksma) TNI Mintoro Yulianto mewakili Pangarmatim itu, KSAL didampingi Asisten Personel (Aspers) KSAL Laksda TNI Djoko Teguh Wahojo dan Kepala Dinas Pengadaan Angkatan Laut (Kadisadal) Laksma TNI Prasetya Nugraha.
Rombongan mengawali kunjungan dengan meninjau "Cubicle Sonar" di Gedung SCTT yang pada pembangunan Tahap I telah ter-instal dengan sistem Sonar Simulator.
Indonesia - Polandia Jalin Kerja Sama Penanggulangan Terorisme
Masalah terorisme menjadi perhatian dunia setelah beberapa aksi teror menimpa beberapa negara, termasuk Indonesia. Namun apa yang terjadi di Indonesia dianggap sebagai keberhasilan dalam mengendalikan terorisme.
Salah satunya Polandia yang menilai Indonesia bisa menjadi partner menghadapi ancama global itu. Hal itu mengemuka dalam pertemuan antara delegasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dengan pemerintah Polandia pada Selasa (26/4/2016) tentang penanggulangan terorisme.
Hadir Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT Irjen Pol Dr. Petrus Reinhard Golose, Dubes RI untuk Polandia, Peter F. Gontha, Minister Special Services Coordinator (Urusan Keamanan dan Intelijen) Mariusz KamiĆski, Secretary of State/Head of National Security Bureau Pawel Soloch, Head of internal Security Agency Prof Hab Piotr Pogonowski, dan Head of Foreign Intelligence Kolonel Grzegorz Melcki.
Salah satunya Polandia yang menilai Indonesia bisa menjadi partner menghadapi ancama global itu. Hal itu mengemuka dalam pertemuan antara delegasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dengan pemerintah Polandia pada Selasa (26/4/2016) tentang penanggulangan terorisme.
Hadir Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT Irjen Pol Dr. Petrus Reinhard Golose, Dubes RI untuk Polandia, Peter F. Gontha, Minister Special Services Coordinator (Urusan Keamanan dan Intelijen) Mariusz KamiĆski, Secretary of State/Head of National Security Bureau Pawel Soloch, Head of internal Security Agency Prof Hab Piotr Pogonowski, dan Head of Foreign Intelligence Kolonel Grzegorz Melcki.
Label:
Internasional,
Isu Terorisme,
Kerjasama Militer
Kunjungi PT. PAL Kasal Tinjau Pembangunan Kapal Jenis Perusak Kawal Rudal
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Ade Supandi meninjau pembangunan kapal jenis 'Perusak Kawal Rudal' (PKR) Frigate yang merupakan pesanan TNI Angkatan Laut, di PT PAL, Surabaya, Jawa Timur.
Ade Suoandi didampingi oleh Dirut PT PAL Firmansyah Arifin, Dansatgas PKR Laksamana Pertama (Laksma) TNI Didik Setyono, Kadisadal Laksma TNI Prasetya Nugraha, dan Direktur Projek Jeroen Ferdinand.
Kapal berjenis Perusak Kawal Rudal (PKR) merupakan varian kapal perang yang di desain khusus untuk pertempuran. PKR ini dikenal sebagai kapal perang tercanggih karena dilengkapi dengan adanya rudal dan torpedo.
Ade Suoandi didampingi oleh Dirut PT PAL Firmansyah Arifin, Dansatgas PKR Laksamana Pertama (Laksma) TNI Didik Setyono, Kadisadal Laksma TNI Prasetya Nugraha, dan Direktur Projek Jeroen Ferdinand.
Kapal berjenis Perusak Kawal Rudal (PKR) merupakan varian kapal perang yang di desain khusus untuk pertempuran. PKR ini dikenal sebagai kapal perang tercanggih karena dilengkapi dengan adanya rudal dan torpedo.
Menanti Kehadiran KRI Klewang Jilid II
Jika Anda ingin maju, janganlah menghindar dari teknologi. Menempellah kayak perangko dan amplop, dengan teknologi, agar Anda dibawa maju oleh perubahan jaman yang tidak bisa dielakkan. Kabar tentang KRI Klewang 2, sempat simpang siur. Hampir saja saya menyimpulkan, ganti pimpinan, ganti kebijakan.
Di masa pemerintahan yang lalu, KRI Klewang terus digenjot. Ketika bertemu John Lundin di HUT TNI ke 69 di Surabaya tahun 2014, dia mengatakan KRI Klewang 2 akan selesai satu tahun lagi, berarti tahun 2015. Namun setelah ditunggu satu tahun, tidak ada kabar berita. Sempat juga beredar gosip, KRI Klewang ini, tak lagi diminati.
Kalau mau menjadi negara yang maju, maka negeri ini harus berani bereksperimen. Lagian proyek KRI Klewang sudah setengah jalan. Indonesia sudah bisa membuat kapal perang konvensional, melalui PT PAL dengan light frigate Sigma Class. Namun dengan teknologi modern kapal perang trimaran, juga jangan ditinggalkan, karena banyak ilmu di sana.
Di masa pemerintahan yang lalu, KRI Klewang terus digenjot. Ketika bertemu John Lundin di HUT TNI ke 69 di Surabaya tahun 2014, dia mengatakan KRI Klewang 2 akan selesai satu tahun lagi, berarti tahun 2015. Namun setelah ditunggu satu tahun, tidak ada kabar berita. Sempat juga beredar gosip, KRI Klewang ini, tak lagi diminati.
Kalau mau menjadi negara yang maju, maka negeri ini harus berani bereksperimen. Lagian proyek KRI Klewang sudah setengah jalan. Indonesia sudah bisa membuat kapal perang konvensional, melalui PT PAL dengan light frigate Sigma Class. Namun dengan teknologi modern kapal perang trimaran, juga jangan ditinggalkan, karena banyak ilmu di sana.
Jumat, 29 April 2016
16 Ribu Personil TNI & Polri Amankan May Day
Sebanyak 16 personel Polisi dan TNI akan mengamankan peringatan may day, Minggu 1 Mei 2016 nanti. Personel ditempatkan di titik unjuk rasa dan di kegiatan puncaknya di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Pusat.
"Untuk pengamanan, kami siapkan sekitar 16 ribu personel dari Polda Metro Jaya diback up Kodam Jaya, Satpol PP dan Korps Brimob Polri," ujar Kepala Biro Personel Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Martuani Sormin, Jumat (29/4/2016).
Peringatan May Daya akan diawali dengan kegiatan unjuk rasa di 3 titik yaitu di depan Istana Merdeka, depan Gedung Mahkamah Agung dan di depan Kantor Perwakilan ILO di Jl Thamrin, Jakarta Pusat.
"Untuk pengamanan, kami siapkan sekitar 16 ribu personel dari Polda Metro Jaya diback up Kodam Jaya, Satpol PP dan Korps Brimob Polri," ujar Kepala Biro Personel Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Martuani Sormin, Jumat (29/4/2016).
Peringatan May Daya akan diawali dengan kegiatan unjuk rasa di 3 titik yaitu di depan Istana Merdeka, depan Gedung Mahkamah Agung dan di depan Kantor Perwakilan ILO di Jl Thamrin, Jakarta Pusat.
Kapolda Jateng Cek Persiapan dan Pengamanan Eksekusi Mati di Nusakambangan
Eksekusi mati gelombang III akan dilakukan tahun ini. Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono melakukan pengecekan dan pengamanan terkait pelaksanaan eksekusi mati di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Kedatangannya ke Nusakambangan merupakan kali pertamanya setelah satu minggu dirinya dilantik menjadi Kapolda Jateng menggantikan Irjen Pol Nur Ali yang kini menjabat Kepala Bagian Intelijen dan Keamanan Mabes Polri.
"Saya melakukan orientasi wilayah saja termasuk juga ke Lapas, kemudian ngecek anggota kita yang pengamanan di Lapas," kata Condro di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (28/4/2016).
Kapolda Jateng tiba di Dermaga Wijayapura sekitar pukul 15.30 WIB. Condro langsung menyeberang ke pulau Nusakambangan dengan menggunakan kapal milik Polisi Air (Polair). Ia mengatakan, Polri siap kapan saja melakukan pengamanan.
Kedatangannya ke Nusakambangan merupakan kali pertamanya setelah satu minggu dirinya dilantik menjadi Kapolda Jateng menggantikan Irjen Pol Nur Ali yang kini menjabat Kepala Bagian Intelijen dan Keamanan Mabes Polri.
"Saya melakukan orientasi wilayah saja termasuk juga ke Lapas, kemudian ngecek anggota kita yang pengamanan di Lapas," kata Condro di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (28/4/2016).
Kapolda Jateng tiba di Dermaga Wijayapura sekitar pukul 15.30 WIB. Condro langsung menyeberang ke pulau Nusakambangan dengan menggunakan kapal milik Polisi Air (Polair). Ia mengatakan, Polri siap kapan saja melakukan pengamanan.
Ipda Arly Polisi Udara Lulusan Terbaik Sekolah Pilot di Banyuwangi
Hari ini, Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BP3) Banyuwangi mewisuda 19 taruna-taruninya. Delapan di antaranya merupakan Private Pilot License (PPL) dari kepolisian. Salah satunya adalah Ipda Ari Bengnarly Tandjung (25).
Pria asal Surabaya ini menjadi lulusan dengan peringkat terbaik di antara 8 polisi udara lain yang menempuh pendidikan di BP3B. Dia lulus dengan nilai rata-rata 83,38.
"Awalnya nggak kepikiran masuk penerbang ngeliat senior-senior kok bangga jadi penerbang. Sebenarnya awalnya pengen tapi banyak omongan-omongan jadi ragu. Akhirnya ya diperintahin sama pak Dir yaudah jalanin tugas," kata Arly usai Wisuda Penerbang Non Diploma Angkatan IV Papua dan Polisi Udara di Banyuwangi, Kamis (28/4/2016).
Anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Soenario Tandjung dan Juliati Pekuatmodjo ini tak menyangka akan mengambil diklat sebagai penerbang. Mulanya dia bercita-cita sebagai insinyur.
Pria asal Surabaya ini menjadi lulusan dengan peringkat terbaik di antara 8 polisi udara lain yang menempuh pendidikan di BP3B. Dia lulus dengan nilai rata-rata 83,38.
"Awalnya nggak kepikiran masuk penerbang ngeliat senior-senior kok bangga jadi penerbang. Sebenarnya awalnya pengen tapi banyak omongan-omongan jadi ragu. Akhirnya ya diperintahin sama pak Dir yaudah jalanin tugas," kata Arly usai Wisuda Penerbang Non Diploma Angkatan IV Papua dan Polisi Udara di Banyuwangi, Kamis (28/4/2016).
Anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Soenario Tandjung dan Juliati Pekuatmodjo ini tak menyangka akan mengambil diklat sebagai penerbang. Mulanya dia bercita-cita sebagai insinyur.
Pembangunan Trans Papua untuk Menjamin Keamanan
Pembukaan lahan hutan sebagai pembangunan awal jalur Trans Papua yang dilakukan oleh TNI hanya tinggal 15 persen lagi atau berkisar 658 KM. Dampak pembangunan jalan tersebut kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberi efek lain, yaitu keamanan semakin terjamin.
"Kita bekerja sambil mengamankan. Keamanan dalam pembangunan jalan ini merupakan tanggung jawab Pangdam Cendrawasih," tutur Gatot kepada para wartawan dan rombongan di batas proyek jalan wilayah Batas Batu, Kabupaten Nduga, Kamis (28/4/2016).
Gatot tegas menjamin bahwa setiap jengkal tanah yang ada di Indonesia pasti dijamin keamanannya. Bahkan saat kemarin Presiden Joko Widodo yang terjun langsung ke proyek tersebut tempo hari tidak ada yang perlu dikuatirkan lagi.
"Jadi tidak ada satu jengkal tanah pun di Republik Indonesia tak aman. Saya katakan ke Presiden Jokowi mau ke mana pun di republik ini harus bisa," tegas Jenderal bintang empat itu.
"Kita bekerja sambil mengamankan. Keamanan dalam pembangunan jalan ini merupakan tanggung jawab Pangdam Cendrawasih," tutur Gatot kepada para wartawan dan rombongan di batas proyek jalan wilayah Batas Batu, Kabupaten Nduga, Kamis (28/4/2016).
Panglima TNI di Papua |
Gatot tegas menjamin bahwa setiap jengkal tanah yang ada di Indonesia pasti dijamin keamanannya. Bahkan saat kemarin Presiden Joko Widodo yang terjun langsung ke proyek tersebut tempo hari tidak ada yang perlu dikuatirkan lagi.
"Jadi tidak ada satu jengkal tanah pun di Republik Indonesia tak aman. Saya katakan ke Presiden Jokowi mau ke mana pun di republik ini harus bisa," tegas Jenderal bintang empat itu.
Label:
Kegiatan Sosial,
Perbatasan NKRI
Kamis, 28 April 2016
Dari Lapas Umar Patek Bisa Bernegosiasi Dengan Kelompok Abu Sayyaf
Siapa yang tak mengenal Umar Patek. Nama pria bertubuh mungil blasteran Jawa-Arab itu sempat menjadi orang yang paling dicari. Tidak hanya oleh pemerintah Indonesia, tetapi juga pemerintah Australia dan Amerika Serikat, akibat keterlibatannya dalam aksi Bom Bali I tahun 2002. Peristiwa itu menewaskan 202 orang dan melukai 209 orang.
Narapidana teroris itu kini mengaku insaf dan ingin membantu pemerintah Indonesia menangkal gerakan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang disebutnya lebih membahayakan dibandingkan Jamaah Islamiyah.
Dia pun menawarkan diri menjadi negosiator untuk membebaskan warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina.
Umar Patek tampil di hadapan publik sebagai narasumber sebuah seminar di Malang pada Senin, 25 April 2016. Dia mengenakan setelan kemeja koko warna putih dan peci berwarna senada.
Narapidana teroris itu kini mengaku insaf dan ingin membantu pemerintah Indonesia menangkal gerakan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang disebutnya lebih membahayakan dibandingkan Jamaah Islamiyah.
Dia pun menawarkan diri menjadi negosiator untuk membebaskan warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina.
Umar Patek tampil di hadapan publik sebagai narasumber sebuah seminar di Malang pada Senin, 25 April 2016. Dia mengenakan setelan kemeja koko warna putih dan peci berwarna senada.
Pecahkan Rekor Muri Ribuan Prajurit Marinir Berenang Sebrangi Selat Madura
Sebanyak 2.016 prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut serentak berenang menyeberangi Selat Madura, Kamis, 28 April 2016. Kegiatan yang dimulai pukul 07.00 WIB, dimulai dari titik start di bawah jembatan Suramadu sisi Surabaya, Jawa Timur.
Prajurit mengenakan Pakaian Dinas Lapangan (PDL), sudah berenang tepat di samping kaki-kaki Jembatan Suramadu sisi timur Surabaya. Mereka akan berenang sejauh 5,3 kilometer, dan berakhir di Madura.
Ribuan perenang dari prajurit TNI AL itu terdiri dari 644 perenang dari Brigade Infanteri-1 Marinir, 526 prajurit Resimen Bantuan Tempur-1 Marinir, 360 personel dari Resimen Artileri-1 Marinir, 360 personel dari Resimen Kavaleri-1 Marinir.
Prajurit mengenakan Pakaian Dinas Lapangan (PDL), sudah berenang tepat di samping kaki-kaki Jembatan Suramadu sisi timur Surabaya. Mereka akan berenang sejauh 5,3 kilometer, dan berakhir di Madura.
Ribuan perenang dari prajurit TNI AL itu terdiri dari 644 perenang dari Brigade Infanteri-1 Marinir, 526 prajurit Resimen Bantuan Tempur-1 Marinir, 360 personel dari Resimen Artileri-1 Marinir, 360 personel dari Resimen Kavaleri-1 Marinir.
Label:
Marinir RI,
Propesionalisme TNI,
TNI AL
Lima Tentara China Terobos Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma
Pangkalan militer TNI Angkatan Udara (AU) di Halim Perdanakusuma Jakarta geger. Pasalnya, tujuh orang dan lima diantaranya warga negara China menerobos masuk pangkalan militer yang pengamanannya ketat itu.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Wieko Syofyan mengatakan tujuh orang diamankan Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan (Satkamhanlan) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (26/4/2016) sekira pukul 09.45 WIB.
Mereka memasuki pangkalan militer TNI AU Halim melalui pintu lain, bukan pintu utama.
Pasalnya mereka melakukan kegiatan proyek l tersebut tanpa izin.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Wieko Syofyan mengatakan tujuh orang diamankan Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan (Satkamhanlan) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (26/4/2016) sekira pukul 09.45 WIB.
Mereka memasuki pangkalan militer TNI AU Halim melalui pintu lain, bukan pintu utama.
Pasalnya mereka melakukan kegiatan proyek l tersebut tanpa izin.
KKP Beli Kapal Induk dan Helikopter untuk Maksimalkan Patroli Laut
Kementerian Kelautan dan Perikanan akan akan menyiapkan kapal induk serta sejumlah helikopter dalam rangka lakukan pengawasan laut dari berbagai tindakan "ilegal fishing" yang merusak ekosistem laut.
"Ini merupakan salah satu cara komitmen dari KKP sendiri untuk mengamankan laut kita dari berbagai tindakan kriminal," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Agus Dermawan di Kupang, Selasa malam.
Hal ini disampaikannya usai membuka kegiatan Bimbingan Teknis Mitra Bahari, dengan tema "Kemitraan dan Program Pembangunan Pesisir, Model dan penerapan "coastal community Development project" di Kupang.
Ia menjelaskan, rencana pembelian kapal induk itu merupakan sebuah komitmen besar dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sebagai bentuk memberikan perhatian kepada nelayan lokal agar tidak mencuri ikan di wilayah atau perairan Indonesia.
"Ini merupakan salah satu cara komitmen dari KKP sendiri untuk mengamankan laut kita dari berbagai tindakan kriminal," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Agus Dermawan di Kupang, Selasa malam.
Hal ini disampaikannya usai membuka kegiatan Bimbingan Teknis Mitra Bahari, dengan tema "Kemitraan dan Program Pembangunan Pesisir, Model dan penerapan "coastal community Development project" di Kupang.
Ia menjelaskan, rencana pembelian kapal induk itu merupakan sebuah komitmen besar dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sebagai bentuk memberikan perhatian kepada nelayan lokal agar tidak mencuri ikan di wilayah atau perairan Indonesia.
Label:
Kapal Perang,
Kedaulatan Bangsa,
Maritim
Rabu, 27 April 2016
Kisah Tentara Indonesia Bocorkan Dokumen Negara dan Jadi Mata-mata Rusia
Kebutuhan ekonomi dan pangkat mandek mendorong seorang tentara Angkatan Laut menjual dokumen rahasia kepada agen Rusia.
PADA 4 Februari 1982, Corps Polisi Militer (CPM) menangkap Letkol (Laut) J.B. Soesdarjanto dan Wito, pengganti Robert, di restoran “Jawa Tengah” di Jalan Pemuda Jakarta Timur.
Wito alias Sergei Egorov adalah agen Rusia (KGB) yang menjabat atase militer pada Kedutaan Besar Rusia di Jakarta. Menteri Luar Negeri Indonesia, Mochtar Kusumaatmadja memanggil dan menyatakan protes kepada duta besar Rusia. Pemerintah Indonesia mengusir dan mem-persona nongrata-kan Egorov dan Robert alias Alexander Finenko.
Johannes Baptista Soesdarjanto lahir di Ambarawa, Jawa Tengah, pada 27 Juni 1934. Lulus dari SMA De Loyota Semarang, dia masuk Akademi Ilmu Pelayaran dan lulus pada 1958. Dia masuk Angkatan Laut tahun 1962, setahun kemudian disekolahkan ke Maryland Amerika Serikat. Sekembalinya ke tanah air, dia menjadi perwira bahkan komandan di berbagai kapal TNI AL, serta menjabat Kadis Pemetaan pada 1979.
PADA 4 Februari 1982, Corps Polisi Militer (CPM) menangkap Letkol (Laut) J.B. Soesdarjanto dan Wito, pengganti Robert, di restoran “Jawa Tengah” di Jalan Pemuda Jakarta Timur.
Wito alias Sergei Egorov adalah agen Rusia (KGB) yang menjabat atase militer pada Kedutaan Besar Rusia di Jakarta. Menteri Luar Negeri Indonesia, Mochtar Kusumaatmadja memanggil dan menyatakan protes kepada duta besar Rusia. Pemerintah Indonesia mengusir dan mem-persona nongrata-kan Egorov dan Robert alias Alexander Finenko.
Johannes Baptista Soesdarjanto lahir di Ambarawa, Jawa Tengah, pada 27 Juni 1934. Lulus dari SMA De Loyota Semarang, dia masuk Akademi Ilmu Pelayaran dan lulus pada 1958. Dia masuk Angkatan Laut tahun 1962, setahun kemudian disekolahkan ke Maryland Amerika Serikat. Sekembalinya ke tanah air, dia menjadi perwira bahkan komandan di berbagai kapal TNI AL, serta menjabat Kadis Pemetaan pada 1979.
Indonesia-Tiongkok tingkatkan kerja sama keamanan
Indonesia dan Tiongkok sepakat meningkatkan kerja sama di bidang
politik, hukum dan keamanan, guna menjaga serta memelihara stabilitas
keamanan dan perdamaian di kawasan.
"Setelah satu jam kita berdialog, sebelumnya banyak hal yang dapat kita tingkatkan dan perdalam dalam kerja sama politik, hukum dan keamanan kedua negara, di masa datang," kata Menko Polhukam Luhut Pandjaitan dalam Dialog Kelima Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia-Tiongkok di Beijing, Selasa.
Dalam dialog ke-5 Politik, Hukum dan Keamanan antara Indonesia dan Tiongkok tersebut delegasi Indonesia dipimpin Menko Polhukam Luhut Panjaitan dan delegasi Tiongkok dipimpin Anggota Dewan Negara Yang Jiechi.
Didampingi Duta Besar RI untuk Tiongkok merangkap Mongolia Soegeng Rahardjo, Luhut menekankan, kerja sama yang dibangun dan akan terus ditingkatkan di masa depan tersebut haruslah memberikan keuntungan bagi kedua pihak atas dasar rasa saling menghormati dan menghargai.
"Setelah satu jam kita berdialog, sebelumnya banyak hal yang dapat kita tingkatkan dan perdalam dalam kerja sama politik, hukum dan keamanan kedua negara, di masa datang," kata Menko Polhukam Luhut Pandjaitan dalam Dialog Kelima Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia-Tiongkok di Beijing, Selasa.
Dalam dialog ke-5 Politik, Hukum dan Keamanan antara Indonesia dan Tiongkok tersebut delegasi Indonesia dipimpin Menko Polhukam Luhut Panjaitan dan delegasi Tiongkok dipimpin Anggota Dewan Negara Yang Jiechi.
Didampingi Duta Besar RI untuk Tiongkok merangkap Mongolia Soegeng Rahardjo, Luhut menekankan, kerja sama yang dibangun dan akan terus ditingkatkan di masa depan tersebut haruslah memberikan keuntungan bagi kedua pihak atas dasar rasa saling menghormati dan menghargai.
Label:
Internasional,
Kerjasama Militer
Pemernitah RI Kawatirkan Uji Coba Misil Kapal Selam Korea Utara
Pemerintah Indonesia mengungkapkan kekhawatiran yang mendalam atas uji coba misil kapal selam yang dilakukan oleh pemerintah Korea Utara pada 23 April 2016, kata pernyataan pers dari Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Rabu
Pemerintah Indonesia menilai uji coba misil kapal selam oleh Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara) itu dapat menimbulkan ketegangan, baik di kawasan maupun dunia internasional.
"Tindakan tersebut bertentangan dengan semangat dari perjanjian komprehensif bebas nuklir (Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty/CTBT)," kata pernyataan dari Kemlu RI tersebut.
Selain itu, Korea Utara juga telah melanggar kewajibannya terhadap beberapa resoulsi Dewan Keamanan PBB, yaitu no.1718 tahun 2006, no. 1874 tahun 2009, dan no.2087 tahun 2013.
Pemerintah Indonesia menilai uji coba misil kapal selam oleh Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara) itu dapat menimbulkan ketegangan, baik di kawasan maupun dunia internasional.
"Tindakan tersebut bertentangan dengan semangat dari perjanjian komprehensif bebas nuklir (Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty/CTBT)," kata pernyataan dari Kemlu RI tersebut.
Selain itu, Korea Utara juga telah melanggar kewajibannya terhadap beberapa resoulsi Dewan Keamanan PBB, yaitu no.1718 tahun 2006, no. 1874 tahun 2009, dan no.2087 tahun 2013.
Panglima TNI : Keselamatan WNI Sandera Abu Sayyaf Jadi Prioritas
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, keselamatan warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok Abu Sayyaf menjadi prioritas.
"Bapak Presiden mengatakan prioritas adalah sandera selamat," kata dia di markas Korem 043/Garuda Hitam, Selasa (26/4/2016).
"Doakan tanpa ada apa-apa bisa selamat," kata Gatot.
Menurut Gatot, pihaknya sudah siap dengan maksimal untuk membantu pembebasan sandera.
Namun ada kendala. Kendala itu, kata Gatot, adalah konstitusi Filipina yang tidak membolehkan tentara negara luar masuk ke negaranya.
"Bapak Presiden mengatakan prioritas adalah sandera selamat," kata dia di markas Korem 043/Garuda Hitam, Selasa (26/4/2016).
"Doakan tanpa ada apa-apa bisa selamat," kata Gatot.
Menurut Gatot, pihaknya sudah siap dengan maksimal untuk membantu pembebasan sandera.
Namun ada kendala. Kendala itu, kata Gatot, adalah konstitusi Filipina yang tidak membolehkan tentara negara luar masuk ke negaranya.
Label:
Internasional,
Isu Terorisme,
Kedaulatan Bangsa
Drone Wulung Produksi PT. DI Baru untuk Kepentingan Militer dan Pemerintah
Pesawat
Terbang Tanpa Awak (PTTA) Wulung itu hasil pengembangan Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan PT Dirgantara Indonesia
(PT DI).
PTTA Wulung ini memiliki beberapa keunggulan di antaranya menggali data intelejen, pengawasan, dan pengintaian.
Kepala Pusat Kelaiakan Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan, Laksamana Pertama M Sofyan, mengatakan, PTTA Wulung tak hanya digunakan untuk kepentingan militer saja.
Ia menilai jika kemampuan PTTA Wulung bisa dimanfaatkan untuk kepentingan sipil.
"Seperti Kementrian Kelautan dan Perikanan, misalnya yang memanfaatkan fungsi PTTA di wilayah perbatasan," ujar Sofyan kepada wartawan di kantor PT DI, Jalan Pajajaran, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Selasa (26/4/2016).
PTTA Wulung ini memiliki beberapa keunggulan di antaranya menggali data intelejen, pengawasan, dan pengintaian.
Kepala Pusat Kelaiakan Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan, Laksamana Pertama M Sofyan, mengatakan, PTTA Wulung tak hanya digunakan untuk kepentingan militer saja.
Ia menilai jika kemampuan PTTA Wulung bisa dimanfaatkan untuk kepentingan sipil.
"Seperti Kementrian Kelautan dan Perikanan, misalnya yang memanfaatkan fungsi PTTA di wilayah perbatasan," ujar Sofyan kepada wartawan di kantor PT DI, Jalan Pajajaran, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Selasa (26/4/2016).
Selasa, 26 April 2016
Milisi MNLF Filipina bantu RI bebaskan sandera dari Abu Sayyaf
Direktur Perlindungan Warna Negara Indonesia (WNI) Lalu Muhammad Iqbal mengatakan telah terjadi pembajakan dua awak kapal berbendera Merah Putih. Pembajakan terjadi di perairan perbatasan Malaysia dan Filipina pukul 18.31 WITA.
"Dua kapal tersebut dalam perjalanan pulang dari Cebu, Filipina menuju Tarakan," ujar Iqbal melalu siaran pers yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Sabtu (16/4) dini hari.
Iqbal mengatakan dua kapal tersebut adalah kapal Tunda TB Henry dan Kapal Tongkang Cristi. Kedua kapal tersebut membawa 10 orang anak buah kapal (ABK) warna negara Indonesia. "Dalam peristiwa itu satu orang ABK tertembak, lima orang selamat dan empat orang diculik," ujar Iqbal.
Iqbal mengatakan satu ABK yang tertembak telah diselamatkan oleh Polisi Maritim Malaysia ke wilayah Malaysia dan telah mendapatan perawatan. Kondisinya meski terkena luka tembak namun korban tetap dalam kondisi stabil.
"Dua kapal tersebut dalam perjalanan pulang dari Cebu, Filipina menuju Tarakan," ujar Iqbal melalu siaran pers yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Sabtu (16/4) dini hari.
Iqbal mengatakan dua kapal tersebut adalah kapal Tunda TB Henry dan Kapal Tongkang Cristi. Kedua kapal tersebut membawa 10 orang anak buah kapal (ABK) warna negara Indonesia. "Dalam peristiwa itu satu orang ABK tertembak, lima orang selamat dan empat orang diculik," ujar Iqbal.
Iqbal mengatakan satu ABK yang tertembak telah diselamatkan oleh Polisi Maritim Malaysia ke wilayah Malaysia dan telah mendapatan perawatan. Kondisinya meski terkena luka tembak namun korban tetap dalam kondisi stabil.
Label:
Internasional,
Isu Terorisme,
Kedaulatan Bangsa
Senin, 25 April 2016
TNI AU akui belum optimal awasi perairan Indonesia
Mabes TNI AU mengakui secara jujur belum optimal untuk mengawasi perairan Indonesia yang sangat luas karena jumlah arsenalnya minim. Luas keseluruhan ruang udara nasional sekitar 5,5 juta kilometer persegi, baik luas daratan dan lautnya.
"Pengawasan laut, jujur, belum optimal karena peralatan alutsista yang dimiliki tidak sebanding dengan luas wilayah yang diawasi," kata Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Agus Supriatna, pada Seminar Nasional tentang Penguatan TNI AU dalam Mendukung Poros Maritim Dunia, di Persada Purnawira Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin.
Pada satu sisi, Indonesia membuka koridor pelayaran di laut kedaulatannya untuk kepentingan layar damai internasional, baik itu untuk kapal-kapal sipil ataupun militer negara lain yang telah mengantungi ijin dari Indonesia sebelumnya. Ini dinamakan alur laut kepulauan Indonesia.
"Pengawasan laut, jujur, belum optimal karena peralatan alutsista yang dimiliki tidak sebanding dengan luas wilayah yang diawasi," kata Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Agus Supriatna, pada Seminar Nasional tentang Penguatan TNI AU dalam Mendukung Poros Maritim Dunia, di Persada Purnawira Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin.
Pada satu sisi, Indonesia membuka koridor pelayaran di laut kedaulatannya untuk kepentingan layar damai internasional, baik itu untuk kapal-kapal sipil ataupun militer negara lain yang telah mengantungi ijin dari Indonesia sebelumnya. Ini dinamakan alur laut kepulauan Indonesia.
Label:
Kedaulatan Bangsa,
Pesawat Tempur,
TNI AU
Indonesia - DCNS Prancis, Jajaki Kerja Sama Membuat Kapal Selam
Pejabat Indonesia dan Perancis telah memulai sebuah kelompok kerja untuk mengeksplorasi kebutuhan kapal selam Indonesia.
Di antara isu-isu yang dieksplorasi adalah kelayakan platform yang dapat beroperasi baik di perairan dalam maupun pesisir.
Galangan pembuat kapal Indonesia, PT PAL telah bekerja sama dengan perusahaan Perancis DCNS dalam kelompok kerja formal, untuk mengeksplorasi kebutuhan kapal selam masa depan Angkatan Laut Indonesia (Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Laut, atau TNI-AL), sumber industri dekat dengan masalah itu telah dikonfirmasi oleh IHS Jane.
Di antara isu-isu yang dieksplorasi adalah kelayakan platform yang dapat beroperasi baik di perairan dalam maupun pesisir.
Galangan pembuat kapal Indonesia, PT PAL telah bekerja sama dengan perusahaan Perancis DCNS dalam kelompok kerja formal, untuk mengeksplorasi kebutuhan kapal selam masa depan Angkatan Laut Indonesia (Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Laut, atau TNI-AL), sumber industri dekat dengan masalah itu telah dikonfirmasi oleh IHS Jane.
Label:
Internasional,
Kapal Selam,
Kerjasama Militer
Negeri Para Dewa Tawarkan Kerjasama Pembuatan Kapal Selam
Pemerintah Indonesia bersama Yunani berkeinginan menjajaki kerjasama di bidang pertahanan, khususnya kerjasama antara Angkatan Laut kedua negara. Penjajakan kerjasama dibahas dalam pertemuan antara Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu dengan Duta Besar Yunani untuk Indonesia Georgios Dogoritis, (22/4/2016) di Kantor Kemhan, Jakarta.
Dubes Yunani mengatakan sebagai negara kepulauan yang memiliki hampir 2000 pulau dan hal yang sama dengan Indonesia, Pemerintah Yunani berkeinginan melaksanakan kerjasama di bidang maritim dan kerjasama Angkatan Laut kedua negara. Kerjasama Angkatan Laut ini merupakan modalitas untuk melakukan kerjasama pertahanan antara Indonesia dengan Yunani.
Menurut Dubes Georgios Dogoritis, keadaan alamiah Yunani sebagai negara yang kuat di potensi lautnya, terdapat satu pulau yang dijadikan tempat latihan Angkatan Laut milik Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau North Atlantic Treaty Organization (NATO). Di pulau ini, bukan hanya prajurit NATO yang berlatih, melainkan prajurit Angkatan Laut dari berbagai negara di seluruh dunia.
Dubes Yunani mengatakan sebagai negara kepulauan yang memiliki hampir 2000 pulau dan hal yang sama dengan Indonesia, Pemerintah Yunani berkeinginan melaksanakan kerjasama di bidang maritim dan kerjasama Angkatan Laut kedua negara. Kerjasama Angkatan Laut ini merupakan modalitas untuk melakukan kerjasama pertahanan antara Indonesia dengan Yunani.
Menurut Dubes Georgios Dogoritis, keadaan alamiah Yunani sebagai negara yang kuat di potensi lautnya, terdapat satu pulau yang dijadikan tempat latihan Angkatan Laut milik Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau North Atlantic Treaty Organization (NATO). Di pulau ini, bukan hanya prajurit NATO yang berlatih, melainkan prajurit Angkatan Laut dari berbagai negara di seluruh dunia.
Langganan:
Postingan (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...