DPR RI dalam sidang paripurnanya telah menetapkan RUU Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2016 menjadi Undang-undang. Dengan begitu per 1 Januari 2016, pemerintahan Presiden Joko Widodo dapat menggunakan postur anggaran baru itu.
Dalam APBN 2016, total belanja negara mencapai Rp 2.095,7 triliun, yang terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga (K/L) Rp 784,1 triliun, dan belanja non K/L Rp 541,4 triliun.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyebutkan tidak jauh berbeda dengan tahun lalu, posisi anggaran paling banyak akan dialokasikan untuk belanja infrastruktur.
"Di dalam sidang kabinet barusan, Presiden memberikan arahan bahwa setiap K/L, terutama yang mempunyai belanja modal dalam bentuk belanja infrastruktur, sudah harus segera menyelenggarakan lelang mulai hari ini," papar Bambang di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/11/2015).
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 03 November 2015
Rusia Bantu Wujudkan Indonesia Sebagai Negara Maritim Dunia
"Perangkat yang diincar oleh Jakarta antara lain empat kapal selam kelas Kilo Rusia dan dua kapal selam kelas Lada yang sedikit lebih kecil"
Pada Mei 2014, ketika Presiden Indonesia Joko Widodo naik jabatan, ia mengulang ajakannya untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai negara maritim dan menggaungkan kembali slogan Sansekerta, Jalesveva Jayamahe atau “Di Laut, Kita Jaya”.
“Kita melupakan laut, samudera, selat, dan teluk terlalu lama,” katanya. “Ini waktunya untuk menyadari merealisasikan ‘Jalesveva Jayamahe’, moto yang digaungkan oleh leluhur kita di masa lalu.”
Jokowi menyebutkan bahwa untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang hebat, Indonesia harus memiliki hati Cakrawarti Samudera, istilah Sansekerta lainnya yang berarti Kaisar Laut.
Jokowi tak mengada-ada. Indonesia memiliki lingkungan strategis yang kompleks baik secara internal maupun eksternal. Tema dominan di area Asia Timur adalah mengurai sengketa wilayah yang mengancam stabilitas regional. Di saat yang sama, pembajakan maritim di perairan Indonesia sungguh mengkhawatirkan selama berpuluh-puluh tahun. Berdasarkan beberapa perkiraan, negara ini setiap tahunnya kehilangan hampir tiga miliar dolar AS dari penebangan liar dan delapan miliar dolar AS dari penangkapan ikan liar. Jelas, Indonesia sungguh membutuhkan Angkatan Laut yang kuat.
Pada Mei 2014, ketika Presiden Indonesia Joko Widodo naik jabatan, ia mengulang ajakannya untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai negara maritim dan menggaungkan kembali slogan Sansekerta, Jalesveva Jayamahe atau “Di Laut, Kita Jaya”.
“Kita melupakan laut, samudera, selat, dan teluk terlalu lama,” katanya. “Ini waktunya untuk menyadari merealisasikan ‘Jalesveva Jayamahe’, moto yang digaungkan oleh leluhur kita di masa lalu.”
Jokowi menyebutkan bahwa untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang hebat, Indonesia harus memiliki hati Cakrawarti Samudera, istilah Sansekerta lainnya yang berarti Kaisar Laut.
Jokowi tak mengada-ada. Indonesia memiliki lingkungan strategis yang kompleks baik secara internal maupun eksternal. Tema dominan di area Asia Timur adalah mengurai sengketa wilayah yang mengancam stabilitas regional. Di saat yang sama, pembajakan maritim di perairan Indonesia sungguh mengkhawatirkan selama berpuluh-puluh tahun. Berdasarkan beberapa perkiraan, negara ini setiap tahunnya kehilangan hampir tiga miliar dolar AS dari penebangan liar dan delapan miliar dolar AS dari penangkapan ikan liar. Jelas, Indonesia sungguh membutuhkan Angkatan Laut yang kuat.
Label:
Kapal Perang,
Kapal Selam,
Maritim
India Siap Bantu Indonesia Bangun Kapal Perang
Wakil Presiden India, Mohammad Hamid Ansari mengatakan, pihaknya siap membantu Indonesia untuk mencapai cita-cita menjadi pusat maritim dunia. Salah satu caranya adalah, India siap berbagi ilmu bagaimana cara mengembangkan dan membangun sebuah kapal perang ukuran sedang.
Berbicara saat menyampaikan pernyataan publik di salah satu hotel di bilangan Sudirman, Jakarta, Senin (2/11), Ansari mengatakan, India memiliki pengalaman yang cukup untuk bisa dibagi dengan Indonesia soal pengembangan kapal perang ukuran sedang.
"Pengalaman dan kemampuan yang dimiliki India selalu siap dibagikan kepada sahabat kami Indonesia dalam bidang ini (maritim). Kami siap untuk mendukung tranfer teknologi dan kami siap bekerjasama untuk membangun sebuah kapal ukuran sedang, sebagai kontribusi kami terhadap kebijakan maritim Indonesia," ucap Ansari.
Berbicara saat menyampaikan pernyataan publik di salah satu hotel di bilangan Sudirman, Jakarta, Senin (2/11), Ansari mengatakan, India memiliki pengalaman yang cukup untuk bisa dibagi dengan Indonesia soal pengembangan kapal perang ukuran sedang.
"Pengalaman dan kemampuan yang dimiliki India selalu siap dibagikan kepada sahabat kami Indonesia dalam bidang ini (maritim). Kami siap untuk mendukung tranfer teknologi dan kami siap bekerjasama untuk membangun sebuah kapal ukuran sedang, sebagai kontribusi kami terhadap kebijakan maritim Indonesia," ucap Ansari.
Label:
Industri Pertahanan,
Internasional,
Kapal Perang
Pemerintah Indonesia Masih Pikir-pikir Beli 32 Jet Tempur Su-35 Rusia
Pemerintah Indonesia masih pikir-pikir dan belum membuat keputusan akhir soal rencana pembelian 32 pesawat jet tempur Rusia, Sukhoi Su-35. Indonesia belum terlibat negosiasi dengan Rusia soal rencana pembelian pesawat tempur canggih Kremlin itu.
Pada bulan September lalu, Menteri Pertahanan Indonesia, Ryamizard Ryacudu, mengatakan bahwa Indonesia siap memutuskan untuk mengganti pesawat jet tempur buatan Amerika Serikat (AS), Northrop F-5 Tiger II, dengan pesawat jet tempur Sukhoi Su-35 buatan Rusia.
Direktur Kerjsama Internasional Kementerian Pertahanan Indoneisa, Jan Pieter Ate, kepada media Rusia, RIA Novosti, pada Senin (2/11/2015) mengatakan bahwa Indonesia memang tertarik untuk membeli 32 pesawat canggih Rusia itu. Hanya saja, keputusan tentang pemasokannya belum dibuat.
Pada bulan September lalu, Menteri Pertahanan Indonesia, Ryamizard Ryacudu, mengatakan bahwa Indonesia siap memutuskan untuk mengganti pesawat jet tempur buatan Amerika Serikat (AS), Northrop F-5 Tiger II, dengan pesawat jet tempur Sukhoi Su-35 buatan Rusia.
Direktur Kerjsama Internasional Kementerian Pertahanan Indoneisa, Jan Pieter Ate, kepada media Rusia, RIA Novosti, pada Senin (2/11/2015) mengatakan bahwa Indonesia memang tertarik untuk membeli 32 pesawat canggih Rusia itu. Hanya saja, keputusan tentang pemasokannya belum dibuat.
Kelompok Bersenjata Tembaki 2 Mobil Polisi di Aceh
Kelompok bersenjata memberondong dua mobil operasional polisi saat aparat penegak hukum sedang mengejar mereka di Gampong Tulang Geudong, Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur. Pasca kejadian tersebut, satu orang yang diduga mata-mata dibekuk.
Kasat Reskrim Polres Aceh Timur, AKP Budi Nasuha, mengatakan, tim gabungan Polres Aceh Timur dibantu Polres Aceh Utara mengejar kelompok Din Minimi yang diduga telah menculik seorang warga. Dalam pengejaran yang dipimpin oleh Wakil Kapolres Aceh Timur, Kompol Charlie Syahputra itu, tiba-tiba kelompok bersenjata yang diperkirakan berjumlah 11 orang memberondong dua mobil jenis kijang yang ditumpangi polisi.
"Mereka semua bersenjata lengkap. Kita diberondong dari jarak sekitar 50 meter," kata Budi saat dihubungi wartawan dari Banda Aceh, Senin (2/11/2015).
Mendapat serangan itu, polisi memberi tembakan balasan. Baku tembak akhirnya terjadi selama satu jam. Insiden itu terjadi pagi tadi. Setelah itu, kelompok bersenjata tersebut melarikan diri ke dalam hutan.
Kasat Reskrim Polres Aceh Timur, AKP Budi Nasuha, mengatakan, tim gabungan Polres Aceh Timur dibantu Polres Aceh Utara mengejar kelompok Din Minimi yang diduga telah menculik seorang warga. Dalam pengejaran yang dipimpin oleh Wakil Kapolres Aceh Timur, Kompol Charlie Syahputra itu, tiba-tiba kelompok bersenjata yang diperkirakan berjumlah 11 orang memberondong dua mobil jenis kijang yang ditumpangi polisi.
"Mereka semua bersenjata lengkap. Kita diberondong dari jarak sekitar 50 meter," kata Budi saat dihubungi wartawan dari Banda Aceh, Senin (2/11/2015).
Mendapat serangan itu, polisi memberi tembakan balasan. Baku tembak akhirnya terjadi selama satu jam. Insiden itu terjadi pagi tadi. Setelah itu, kelompok bersenjata tersebut melarikan diri ke dalam hutan.
Senin, 02 November 2015
Mengintip kegiatan peserta Bela Negara di Pusat Perdamaian dan Keamanan Markas Besar TNI
Pusat Perdamaian dan Keamanan Markas Besar TNI di Sentul, Jawa Barat, kini tengah diisi banyak masyarakat sipil. Mereka merupakan para peserta Bela Negara, program buatan Kementerian Pertahanan mirip wajib militer.
Gedung tinggi dengan suasana sepi menjadi tempat peserta Bela Negara menerima doktrin tentang cinta tanah air. Ukuran kelas pun cukup luas, ditambah penyejuk ruangan tentu membuat para peserta bakal nyaman.
Ratusan peserta di Pusat Perdamaian dan Keamanan Markas Besar TNI ini wajib pakai seragam loreng berwarna biru muda, khas Bela Negara. Mereka berasal dari pelbagai kalangan juga profesi. Usia mereka pun berbeda-beda.
Ketika pembekalan materi, mereka fokus mencatat materi dengan satu buku dan pulpen. Suasana diam, hanya suara instruktur terdengar dalam pemberian materi ini.
Gedung tinggi dengan suasana sepi menjadi tempat peserta Bela Negara menerima doktrin tentang cinta tanah air. Ukuran kelas pun cukup luas, ditambah penyejuk ruangan tentu membuat para peserta bakal nyaman.
Ratusan peserta di Pusat Perdamaian dan Keamanan Markas Besar TNI ini wajib pakai seragam loreng berwarna biru muda, khas Bela Negara. Mereka berasal dari pelbagai kalangan juga profesi. Usia mereka pun berbeda-beda.
Ketika pembekalan materi, mereka fokus mencatat materi dengan satu buku dan pulpen. Suasana diam, hanya suara instruktur terdengar dalam pemberian materi ini.
Langganan:
Postingan (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...