Indonesia tengah menggalang dukungan untuk menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Upaya ini akan dioptimalkan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang akan menghadiri Sidang Umum PBB pada pertengahan September.
"Indonesia sekarang mencalonkan lagi untuk tahun 2019-2020, itu nanti mulai launching kampanyenya untuk mencari dukungan," ujar Sekretaris Wakil Presiden Mohamad Oemar di Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2016).
Keanggotan tidak tetap DK PBB akan menjadikan Indonesia memiliki posisi diplomatik yang kuat di dunia internasional sekaligus dapat berperan aktif untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional sebagaimana mandat DK PBB.
"Security council itu lembaga yang paling menentukan di PBB. jadi kita bisa bicara langsung dengan permanent member untuk kepentingan keamanan, perdamaian global," sebut Oemar.
DK PBB memiliki 5 anggota tetap yakni Amerika Serikat (AS), China, Prancis, Rusia dan Inggris. Sementara 10 anggota tidak tetap dipilih untuk setiap periode 2 tahun. Indonesia pernah tiga kali menjadi anggota tidak tetap DK PBB yakni periode 1974-1975, periode 1995-1996 dan periode 2007-2008.
Dalam beberapa kesempatan, Indonesia terus mencari dukungan dari negara-negara untuk menjadi anggota tidak tetap DK PBB seperti pada pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Menteri Luar Negeri Republik Ceko, Lubomir Zaoralek pada 25 Februari 2016.
Penggalangan dukungan juga pernah disuarakan Menlu Retno LP Marsudi Menlu Sierra Leone, HE Samura Kamara pada 6 Maret 2016.
"Sebetulnya sudah sejak 2-3 tahun lalu kita mulai cari dukungan negara-negara sahabat. Jadi memang competing kita, mudah-mudahan (mendapatkan hasil) bagus, karena ada beberapa negara yang ASEAN juga ingin menjadi anggota tidak tetap itu," imbuh Oemar. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 25 Agustus 2016
Indonesia Kampanyekan Jadi Anggota Tidak Tetap DK PBB
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar