PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono memberi dua kado penting kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada hari ulang tahunnya ke-67. Dua kado itu berupa undang-undang yakni Undang-Undang (UU) Veteran dan UU Industri Pertahanan.
"Saya akan memberikan kabar gembira, bahwa hari ini saya sudah menandatangani dua Undang-Undang," kata Presiden saat memberikan amanat dalam Upacara Peringatan HUT TNI Ke-67, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (5/10).
Presiden mengatakan, UU Veteran dihadirkan sebagai bentuk penghargaan, penghormatan dan kecintaan negara terhadap veteran TNI yang telah berjuang untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Adapun UU Industri Pertahanan dimaksudkan sebagai landasaan hukum percepatan pengembangan industri pertahanan.
Dalam peringatan tersebut, Presiden bertindak sebagai inspektur upacara, didampingi Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kepala Staf TNI AD Jenderal Pramono Edhie Wibowo, Kepala Staf TNI AL Laksamana Soeparno, Kepala Staf TNI AU Marsekal Imam Sufaat.
Bertindak sebagai Komandan Upacara adalah Wakil Komandan Jenderal Kopassus Brigjen Jaswandi. Adapun Perwira Upacara adalah Kepala Staf Garnisun Tetap (Kasgartap) I/ Jakarta Brigjen Sumardi. Sebagai pengucap Sapta marga adalah Lettu Kav Fredy Christomo, Lettu Mar Helilintar Setio Joyo Laksono, dan Lettu Pnb Wahyu Rahmat.
Dalam upacara tersebut, presiden memberikan tanda kehormatan kepada sejumlah prajurit TNI. Sebagai perwakilan penerima tanda kehormatan adalah Kolonel Laut (P) E. Estu Prabowo untuk penghargaab Jalasena Nararya, Lettu Czi P. Manurung (Kartika Eka Paksi Nararya), dan Serka Warsono (Swa Buwana Paksa Nararya). Dibelakang pasukan upacara, digelar beberapa Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI. Antara lain, dua Hercules C 130, empat Helikopter Puma, dua helikopter Bell.Kemudian, empat Meriam, dua tank Amphibi Marinir, dua Panser UN.
Lalu, dua kendaraan lapis baja, dua kendaraan Panser Palang Merah. Sejumlah demonstasi juga ditampilkan di upacara peringatan tersebut, di antaranya, Helikopter pembawa banner, fly pass pesawat Super Tucano, terjun free fall seratus orang, terjun statik 625 orang. Kemudian, halang rintang, bela diri militer, kolone senapan, dan demo udara.
Sumber : Jurnas
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 05 Oktober 2012
Presiden SBY Beri Kado TNI Berupa Dua Undang-Undang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
bagaimana kalau anak buahnya membangkang, tidak mau membantu mengembangkan produksi dalam negeri?
BalasHapuspaling seperti biasa mengeluh, cemen, nangis, dasar banci!
mudah2an kedepan kita punya presiden seperti soekarno lagi yg benar2 laki2, bukan suka jaim, tapi cemen alias banci!
saya mahasiswa dari Jurusan hukum
BalasHapusArtikel yang sangat menarik, ijin share ya gan :)
Silahkan Mas, terimakasih telah berkunjung ke blog ini... Salam
Hapus