SEBAGAI satu-satunya Pangkalan TNI Angkatan Udara yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, serta mempunyai alutsista pesawat tempur di pulau Kalimantan, Lanud Supadio harus selalu siap operasional dalam melaksanakan tugas-tugas pertahanan udara, selain kesiapan alutsista dan para penerbang yang mengawakinya, tentunya kesiapan seluruh komponen pendukung harus tetap terjaga termasuk para crew pesawat yang memiliki andil sangat besar dalam keberhasilan setiap operasi udara yang dilaksanakan, demikian disampaikan Danlanud Supadio, Kolonel Pnb Ir. Novyan Samyoga disela-sela latihan terbang malam yang digelar Skadron Udara 1, Rabu (5/12).
Danlanud Supadio Kolonel Pnb Ir. Novyan Samyoga mengatakan bahwa bagi penerbang tempur latihan terbang malam bukan hal yang luar biasa. Namun merupakan tuntutan yang perlu dilatihkan, hal ini bertujuan untuk membiasakan terutama ketika saat lepas landas dan mendarat meski hanya mengandalkan instrumen dan visual yang sangat terbatas. Sehingga para penerbang dituntut lebih teliti serta hati-hati dalam menerbangkan pesawat serta melakukan manuver-manuver tertentu, dan harapannya Latihan ini juga dapat meningkatkan skill (keahlian) dan profesiensi (kemampuan terbang) dari para penerbang Skadron Udara 1.
Senada dengan Danlanud Supadio, Komandan Skadron Udara 1 Letkol Pnb Radar Soeharsono menambahkan bahwa Latihan terbang malam adalah latihan yang sangat penting bukan hanya bagi penerbang tetapi juga bagi ground crew dalam meningkatkan kemampuan operasional Skadron Udara 1. Latihan terbang malam ini, lanjut Danskadron melibatkan satuan-satuan kerja di Lanud Supadio, Skadron Udara 1, Batalyon 465 Paskhas serta pihak Bandara Supadio. Latihan terbang malam ini direncanakan akan berlangsung dari tanggal 5 Desember s.d 10 Desember 2012. (pentak supadio)
Sumber : MPI
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 07 Desember 2012
Elang Khatulistiwa Terbang Malam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar