Penangkapan teroris di Lampung yang tidak sampai menimbulkan korban jiwa diapresiasi Lembaga Bantuan Hukum Bandar Lampung. Namun, mereka berharap penangannya bisa lebih transparan.
"Hanya di Provinsi Lampung-lah yang proses penangkapan teroris tidak menimbulkan korban jiwa. Kami sangat mengapresiasi ini, yang mana penanganannya sangat humanis dan tidak sampai menimbulkan hilangnya nyawa," ujar Febri Kurniawan dari Divisi Ekosob LBH Bandar Lampung, Selasa (14/5/2013).
Ia mengatakan, terorisme merupakan kejahatan luar biasa, sehingga diperlukan upaya penanganan yang luar biasa pula. "Namun, harus diingat bahwa para terduga kelompok terorisme adalah WNI yang memiliki hak-hak yang harus dipenuhi dan dilindungi berdasarkan hukum. Prosedur penangkapan para terduga terorisme harus menjunjung tinggi HAM dan memegang teguh asas praduga tak bersalah," tuturnya.
Untuk itu, ungkapnya, penanganan terduga terorisme yang ditangkap hidup-hidup harus transparan dan harus sesuai prosedur hukum yang berlaku. "Sehingga, tidak menimbulkan kecurigaan masyarakat bahwa penangan terorisme oleh aparat kerap brutal dan melanggar HAM," ujarnya kemudian.
Akhir pekan lalu, Detasemen Khusus 88 Antiteror menggrebek sejumlah lokasi persembunyian terduga teroris yang terlibat pula dalam perampokan Bank BRI Pringsewu, akhir April lalu. Sebanyak empat terduga teroris diringkus polisi tanpa ada perlawanan berarti.
Sejumlah keluarga para terduga teroris itu mempertanyakan kelanjutan penyelidikan oleh polisi. Rohayati, isteri dari Adin (48), terduga teroris yang ditangkap di Jatiagung, Lampung Selatan, berharap polisi segera memberitahu dirinya mengenai kepastian hasil penyelidikan itu, apakah suaminya memang terlibat dalam kegiatan terorisme seperti dituduhkan polisi atau tidak. (Kompas)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 14 Mei 2013
LBH Minta Penanganan Kasus Teroris Lebih Transparan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar