Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa Kementerian Pertahanan dan TNI Angkatan Laut masih menunggu selesainya produksi kapal cepat rudal pengganti KRI Klewang yang terbakar pada September 2012 lalu. Produsen KRI Klewang, PT Lundin Industry Invest, kabarnya sedang memproses pembuatan kapal berkemampuan antiradar yang kedua.
"Kapal itu belum diserahkan ke TNI, jadi itu tanggungjawab produsen (mengganti)," kata Sjafrie saat ditemui di kantornya, Selasa, 21 Mei 2013.
Selain itu Kementerian dan TNI AL masih menunggu hasil investigasi soal penyebab terbakarnya kapal. Ada spekulasi kebakaran dipicu terjadi kesalahan rancang bangun. Meski begitu, menurut Sjafrie, ada informasi kalau KRI Klewang terbakar karena hubungan arus pendek.
Meski begitu, Sjafrie melanjutkan, semua pihak harus menunggu kepastian dari hasil investigasi. Menurut Sjafrie kepastian soal penyebab terbakarnya KRI Klewang penting agar kualitas produk dan nama baik PT Lundin --juga industri pertahanan Indonesia-- tetap terjaga.
Untuk saat ini, Sjafrie meminta agar masyarakat tidak langsung memandang sebelah mata produk industri pertahanan dalam negeri, khususnya PT Lundin. Dia berjanji jika hasil investigasi sudah keluar dan kapal buatan Lundin terbukti berkualitas, Kementerian Pertahanan akan mendorong produsen kapal perang antiradar lokal itu ke ranah internasional. Salah satunya dengan memamerkan kapal itu ke negara-negara tetangga dan sahabat. "Itu sudah pasti."
Pada tanggal 28 September 2012, sekitar pukul 15.15, kapal baru milik TNI Angkatan Laut KRI Klewang 625 ludes terbakar. Padahal, seyogyanya, pada hari tersebut, kapal seharga Rp 114 miliar ini akan memulai uji coba perdana laut atau sea trial dari Dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur.
Kapal canggih jenis trimaran yang konon tidak bisa terdeteksi radar --alias kapal siluman-- ini diluncurkan pada 30 Agustus 2012 lalu. Kapal KRI Klewang ini memiliki panjang 63 meter, kecepatan maksimal 35 knot, bobot 53,1 GT, serta mesin utama 4x marine engines MAN nominal 1.800 PK. (Tempo)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 22 Mei 2013
Menunggu Hasil Investigasi Terbakarnya KRI Klewang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar