Pesawat TNI AU keluaran terbaru jenis CN 295 memiliki kemampuan lepas landas dan mendarat dilandasan pendek. Hal itu dibuktikan saat pesawat hasil kerjasama antara PT Dirgantara Indonesia dengan Airbus Military, Spanyol itu melakukan uji coba landasan Lanud Wiriadinata kemarin. Dari panjang landasan 1200 meter, CN 295 hanya butuh 600 meter untuk melaju dan mengangkat badan pesawat membumbung ke udara.
”Pesawat ini baru datang Bulan Oktober 2012. Sekarang diuji coba untuk masuk disemua landasan yang pendek, termasuk di Lanud Wiriadinata ini. Karena salah satu keunggulan pesawat ini (CN 295) bisa take off dilandasan pendek meskipun badannya cukup panjang,” ungkap sang pilot CN 295, Letnan Kolonel Pnb Elistar Silaen, dari Skadron Udara II Wing I Halim Perdana Kusumah, beberapa saat setelah landing di Lanud Wiriadinata, Selasa (11/6).
Pesawat mendarat sekitar pukul 8.45 setelah berangkat dari Bandara Halim Perdanakusumah sekitar pukul 7.45. Setibanya di Landasan Pacu Lanud Wiriadinata pesawat tidak langsung parkir. Melainkan langsung mengambil posisi line up, setelah sempat memutar arah. Pilot langsung melakukan uji coba terbang dengan landasan pendek, dan sempat mengelilingi langit Tasikmalaya satu putaran sebelum akhirnya landing kembali.
Menurut Elis, pesawat angkut sedang taktis generasi terbaru ini memiliki kapasitas untuk membawa 8 ton kargo atau membawa 50 sampai 70 orang personil. Hingga saat ini, dari 9 unit yang dipesat TNI AU dari perusahaan spanyol baru dua yang datang. Dalam waktu dekat pesawat dan ketiga juga akan datang. Pesawat yang menggunakan full glass cockpit itu, minggu lalu baru saja selesai melakukan misi keliling ASEAN.
Pesawat ini bisa digunakan sebagai pesawat pengangkut logistik, bisa juga untuk melakukan penerjunan personil TNI. Rencananya pesawat itu juga akan mencoba landasan pendek di Yahukimo papua dalam waktu dekat. ”Pesawat ini adalah pengembangan dari pesawat CN 235 yang dulu sudah sukses. Untuk pesawat yang ketiga dan keempat nanti Assembly nya di kita (Indonesia). Karena kan ini merupakan hasil kerjasama PT DI dengan Airbus (Airbus Military),” tuturnya.
Sementara itu, Komandan Lanud Wiriadinata, Letnan Kolonel Penerbang Indan Gilang Buldansyah yang juga masih rekan Elis menuturkan kedatangan pesawat tersebut selain dalam rangka misi uji coba di landasan pendek, juga menjadi catatan bagi Lanud Wiriadinata menguji kesiap siagaan melayani lalulintas penerbangan.
Terkait rencana dibukanya penerbangan sipil dan sekolah penerbangan, Indah mengatakan saat ini Lanud Wiriadinata tengah menunggu sertifikat bandara khusus keluar. Setelah dilakukannya verifikasi oleh direktorat bandar udara sebulan lalu. ”Hasil verifikasi itu ada sebelas temuan. Tapi itu hanya administrasi dan intinya yang harus kita lakukan adalah memundurkan marking (penandan landasan). Dan itu sudah kita lakukan, makanya sekarang markingnya mundur sedikit kebelakang kan,” singkat dia. (Jppn)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 12 Juni 2013
Pesawat CN 295 Unjuk Kemampuan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar