Perdana Menteri Australia Tony Abbot menolak meminta maaf atas penyadapan yang dilakukan kepada pemerintah Indonesia. Lantas, bagaimana pemerintah harus menyikapi hal tersebut?
Anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari berharap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjukkan sikap serius bukan saja sebagai kepala pemerintahan tapi juga sebagai kepala negara bagi negara yang merdeka, berdaulat, dan bermartabat.
"Sudah sepatutnya presiden merepresentasikan emosi kolektif masyarakat dunia dan rakyat Indonesia yang tidak mentolerir tindakan-tindakan curang dalam diplomasi internasional," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Rabu (20/11/2013).
Ia menuturkan, kita tentu masih ingat bagaimana Australia juga membantu Belanda untuk kembali menjajah di Indo Timur tahun 1945-1946 di bawah komando Letjen Leslie Morshead.
"Bantuan tersebut termasuk teror Westerling dan di perang Puputan Margarana di Bali. Jadi konspirasi Australia dengan beberapa negara lain untuk menggarap RI itu bukan isu baru," tandasnya.
Politikus PDIP ini mengaku merasa kecewa skandal penyadapan itu tidak menghentikan program TNI untuk melakukan latihan perang bersama dengan militer Australia. Menurutnya, pemerintah Indonesia sendiri bersikap ambigu terkait isu penyadapan Australia.
"Menlu marah dan menarik dubesnya, tetapi presiden tidak berstatement apa-apa, beda dengan kanselir Jerman dan Presiden Perancis. Meski PM Tonny Abbot menyatakan tidak akan minta maaf terhadap Indonesia atas skandal diplomasi ini."
"Sebaliknya, TNI melanjutkan perang-perangan walau polisi menyatakan akan menghentikan kerja sama dengan Australia," pungkasnya. (Sindo)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 20 November 2013
Publik tunggu sikap tegas SBY terhadap Australia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
mestinya SBY murka spt yg beliau tunjukkan pada kasus bunda putri......
BalasHapussaat kita timbul kan semangat juang untuk menjujung cinta tanah air indonesia raya dan presiden sby untuk menjadi kan indonesia raksasa kuat dan besar super power.
BalasHapussampai kiamat, tak akan pernah tegas! paling-paling main gitar, lalu curhat dah di twiter....
BalasHapuskalau sampai berani usir dubes ausie, besok ane 2014 pilih demokrat. Tapi kayanya ga mungkin....