SATUAN Tugas (Satgas) banjir dari Korps Marinir TNI Angkatan Laut masih terus melancarkan aksinya dalam membantu masyarakat yang terkena musibah banjir tahunan itu di sejumlah wilayah ibu kota dan sekitarnya. Untuk mengantisipasi adanya banjir susulan, Korps Marinir TNI Angkatan Laut telah menyiapkan Satgas cadangan yang dilengkapi sejumlah Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri (KAPA), dan perlengkapan SAR lainnya.
Kendaraan berat yang mampu berenang di air itu akan dioperasikan di sejumlah lokasi yang spesifik dan sulit dijangkau, seperti halnya pada saat banjir setahun yang lalu.
Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal) dalam siaran pers diterima Jurnal Nasional, mengatakan, sejak 13 Januari 2014, Korps Marinir TNI Angkatan Laut telah mendirikan delapan posko yang tersebar di beberapa lokasi, antara lain di Muara Kapuk Jakarta Utara, Kelurahan Penjaringan Jakarta utara, sekitar Kantor Wali Kota Jakarta utara, kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, di wilayah Jakarta Selatan, dan beberapa tempat lainnya.
Bagi masyarakat yang ingin membutuhkan bantuan dari Satgas Banjir Korps Marinir TNI Angkatan Laut, dapat menghubungi telephone (021) 3506069, (021) 3843514, (021) 3841752, Mako Brigif 2 Marinir( 021) 7805003, Mako Menbanpur 2 Marinir (021) 7801023, serta Yon Taifib 2 Marinir (021) 7821206.
Sementara itu, Satgas Banjir TNI Angkatan Laut secara keseluruhan melibatkan 2.555 prajurit dari Koarmabar, Korps Marinir, Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) Jakarta, Lantamal III, dan Dinas Hidro Oseanografi (Dishidros) Angkatan Laut, masing-masing lengkap dengan sekoci karet, serta peralatan SAR lainnya.
Satgas TNI Angkatan Laut tersebut telah bergiat sejak tanggal 13 Januari 2014 dengan mengirimkan personel dan peralatan ke tempat-tempat musibah banjir seperti Babelan, Bukit Duri, Bendungan Hillir Pejaringan, Daan Mogot, Pluit, Graha Prima Tambun, Kampung Pulo, Sunter, dan beberapa wilayah lainnya yang terkena musibah banjir. Personel yang diterjunkan selain dilengkapi peralatan evakuasi berupa perahu karet (PK) dengan motor tempel, juga dilengkapi sarana pendukung truk angkut dan mobil ambulans.
Masyarakat yang terkena musibah banjir dan lokasinya belum ada petugas evakusi yang berada di tempat banjir, dapat minta bantuan evakuasi kepada TNI Angkatan Laut dengan berkoordinasi dengan instansi terkait melalui via telepon, ke posko-posko banjir TNI Angkatan Laut. Diantaranya Satgas Koarmabar telepon 021-4243000, Satgas Kormar 021-3506069, Satgas Kolinlamil 021-4301495, Seskoal 021- 7236611 (280), Lantamal III 021- 64712689 dan Dishidros Angkatan Laut 021- 64714810. (Jurnas)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 27 Januari 2014
Marinir TNI AL Siagakan Kendaraan Amfibi Untuk Antisipasi Kemungkinan Banjir Susulan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar