Komando Armada Timur (Koarmatim) menggelar apel pasukan dan alutsista menjelang Latgab TNI pada 1-5 Juni mendatang. Kendaraan amfibi, kapal tempur dan KRI disiapkan untuk bergabung dalam latihan tempur yang akan diadakan di kawasan Asembagus, Jawa Timur itu.
Unsur laut terbagi dalam 3 komando tugas yakni Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab), Komando Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib) dan Komando Tugas Pendaratan Administrasi (Kogasgabratmin).
Kogaslagab berisi kapal-kapal kombatan jenis perusak kawal rudal seperti KRI Ahmad Yani dan KRI Yos Sudarso. Sedangkan Kogasgabfib berisi kapal jenis landing platform dock seperti KRI Makassar, KRI Surabaya dan KRI Kerapu. Sementara Kogasgabratmin berisi kapal jenis landing ship tank seperti KRI Teluk Sampit, KRI Teluk Mandar dan KRI Teluk Penyu.
"Dari unsur laut total ada 33 KRI, 76 kendaraan siap tempur dan 8 pesawat," kata Dirlatgab Letjen Lodewijk F Paulus di Koarmatim, Surabaya, Rabu (28/5/2014).
Lodewijk meninjau satu per satu kesiapan pasukan angkatan laut tersebut. Alutsista yang digunakan pasukan ini rata-rata berumur tua. Tak sedikit peralatan seperti senjata laras panjang hingga kendaraan tank amfibi yang dibuat pada tahun 1960 an.
Namun meski sudah tua, menurut Lodewijk, alutsista tersebut masih layak digunakan. Peralatan tempur angkatan laut ini sudah diupgrade dengan teknologi baru dalam kemampuan menangkis serangan, radar dan GPS.
Salah satu alutsista terbaru adalah tank BMP 3F. Tank ini didatangkan dari Rusia pada tahun 2010 lalu. Tank berwarna hijau loreng tersebut berkapasitas 9 penumpang dan 3 orang awak.
"Tank ini bisa melakukan tembakan otomatis," kata Danguspurla Koarmatim Laksamana Pertama Aan Kurnia.
Lodewijk juga meninjau KRI Sultan Hasanuddin yang berlabuh di Koarmatim. KRI ini dilengkapi radar 3 dimensi yang bisa langsung berkoordinasi dengan udara.
"Kapal ini juga ada sistem link ke kapal lain sehingga bisa transfer data," ucap Aan.
Selain itu, kapal ini juga dilengkapi tanker anti rudal. Sehingga jika kapal diserang oleh musuh, bagian ruang informasi pusat tempur akan tetap aman. Ruangan tersebut juga dilengkapi GPS jumper.
"Ini self devence. Kalau ada rudal aksinya apa, jarak berapa ada informasinya," katanya. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 30 Mei 2014
117 Alutsista dari Komando Armada Timur Siap Beraksi di Latgab TNI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar