Penyusupan kendaraan militer ke pihak musuh harus lolos dari sensor termal atau panas. Untuk itu, mahasiswa dan dosen Teknik Elektro ITB merintis teknologi penyamaran untuk tank atau pengangkut infanteri. Kelak kendaraan itu seakan menghilang dari pantauan, atau berubah wujud seperti hewan atau kendaraan sipil.
Kamuflase termal untuk kendaraan militer itu digarap Adrian Yopi Gazali, Claudius Andri, dan Gregorius Famalt, mahasiswa Teknik Elektro ITB 2010. Bentuknya semacam sisik berupa pelat tembaga berukuran 12,5 sentimeter sama sisi, setebal 0,4 milimeter. "Ukuran itu menyesuaikan satu pixel pada kamera pengintai termal," kata Adrian kepada Tempo di acara Electrical Engineering Days di Aula Barat ITB yang berlangsung dari 3-6 Juni 2014.
Sisik-sisik kamuflase itu menjadi pelapis luar kendaraan militer. Untuk pengangkut infanteri seperti Anoa buatan PT Pindad, kata Adrian, kurang-lebih diperlukan 1.200 sisik kamuflase. Pemasangannya perlu memakai kerangka tambahan pada kendaraan jadi.
Di belakang tiap sisik itu, pelat tembaga disambungkan ke sejumlah komponen utama, seperti heatsink yang membuang panas, peltier sebagai pendingin atau pemanas, relay untuk mengubah pelat menjadi panas atau dingin, serta sensor termal untuk mendapatkan suhu di lingkungan sekitarnya.
Tiap sisik harus dipasang sepasang pada posisi berseberangan agar sanggup membaca temperatur lingkungan dengan optimal. "Jika berada di hutan atau semak, tank akan lenyap dari pantauan karena suhunya mengikuti kondisi sekitar," ujarnya.
Sisik kamuflase juga bisa diatur agar panasnya membentuk hewan atau kendaraan sipil untuk mengelabui musuh. Kamuflase itu untuk operasi malam hari yang pemantauan umumnya memakai kamera termal.
Menurut Andri, studi tugas akhir ini melanjutkan riset tahun lalu yang menjajal pelat dari bahan aluminium. Dari hasil uji coba mereka, pelat aluminium lebih lambat panas daripada tembaga sehingga lebih boros tenaga listriknya.
Namun mereka juga belum puas, karena tembaga yang sanggup panas dalam 38 detik, masih terhitung lambat dibanding komponen peltier yang bisa menghasilkan panas kurang dari lima detik. Konduktivitas termal peltier juga lebih baik, yakni berkisar -10 hingga 70 derajat celsius, adapun tembaga berkisar 15-30 derajat. "Bahan itu perlu dipelajari lagi jenis materialnya," kata dia.
Masalah terbesar teknologi mereka yaitu daya listrik untuk pemakaian sisik kamuflase. Tiap sisik tembaga misalnya, butuh listrik hingga 60 watt. Mereka belum menemukan jalan keluarnya. (Tempo)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 09 Juni 2014
ITB Ciptakan Teknologi Kamuplase Untuk Panser Anoa dan Tank Pindad
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar