Mantan Presiden RI serta tokoh dirgantara Indonesia, BJ Habibie datang menemui Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) di rumah dinasnya, Gedung Pakuan Bandung, Rabu (10/9/2014). Habibie datang bersama tim dari PT Regio Aviasi Industri (RAI), termasuk anaknya Ilham Habibie.
Kedatangan Habibie tersebut, untuk memaparkan perkembangan pengembangan pesawat R80 yang tengah dikerjakan RAI. Habibie menyatakan harapannya, pesawat R80 yang ditargetkan selesai pada 2017 itu, bisa melakukan first flight (penerbangan perdana) di Bandara Kertajati di Majalengka.
"Ini kesempatan silaturahmi dan brainstorm soal masa depan industri dirgantara di bumi nusantara," ujar Habibie usai pertemuan yang digelar secara tertutup tersebut.
Habibie memaparkan, kebutuhan pesawat terbang saat ini makin meningkat, seiring dengan pertumbuhan penumpang. Pesawat R80 ini disebutnya sebagai generasi lanjutan N250 hasil rancangannya terdahulu.
"N250 yang terbang perdana pada 10 Agustus 1995 membuktikan, bangsa ini mampu mengembangkan teknologi secanggih apapun," katanya.
Ia mengatakan, pesawat R80 yang sedang dikerjakannya itu memiliki kapasitas 80 seat, dengan teknologi yang lebih canggih. R80 yang dikerjakan bersama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) di Bandung ini ditargetkan akan selesai pada 2017, dan akan terbang perdana pada 2018.
"Tahun 2018 nanti akan first flight, lalu 2019 sertifikasi kelaikan udara," jelas Habibie.
Rencana first flight tersebut, dikatakan Habibie, pas dengan pembangunan Bandara Kertajati di Majalengka. Bandara internasional tersebut juga direncanakan akan mulai beroperasi pada akhir 2017.
"Pemprov Jabar juga sedang persiapkan bandara baru. Nanti kita inginnya R80 itu first flight dari Kertajati, Majalengka," harapnya. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 10 September 2014
Pesawat R80 Akan Terbang Perdana di Bandara Kertajati Jawa Barat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar