Negara-negara tetangga ASEAN meminta Kepada Satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) untuk melatih regu tembak dari setiap tim militer negara ASEAN tersebut.
Permintaan tersebut datang setelah tim Kopassu berhasil membawa pulang juara dengan perolehan 29 medali emas dan 9 trophy di ajang kompetisi tahunan Asean Armies Rifle Meet (AARM) ke-24 yang berlangsung di Vietnam.
Kompetisi itu diikuti 10 negara yakni Indonesia, Thailand, Philipina, Brunei, Vietnam, Singapura, Myanmar, Malaysia, Kamboja, dan Laos.
Dalam kompetisi tersebut kontingen Indonesia oleh Mayor Infantri Faisal Izudin dan Indonesia membawa 60 peserta TNI AD dari jumlah 60, 37 diantaranya adalah prajurit Kopassus.
"Negara-negara lain atau penyelenggara sendiri datang meminta pelatih Kopassus untuk melatih menembak. Ada Brunei dan Myanmar," jelas Asisten Intelijen Danjen Kopassus, Kolonel Inf. I G Putu Danny, di Mako Kopasus, saat pagelaran senjata milik Kopassus di Cijantung, Jakarta Timur, Minggu (7/12).
Bahkan, lanjut Danny, beberapa negara yang telah dilatih Kopassus sudah bisa meraih emas di ajang bergengsi militer ASEAN itu.
"Dulu mereka susah untuk dapat medali. Tapi semenjak 2 periode mereka ikutan dilatih, mereka sudah bisa dapat medali. Prajurit khusus di Asia Tenggara, 911 pasukan khusus Filiphina, juga ikut jam master di Kopassus," jelas Putu Danny. sambil memperlih alat-alat tempur Kopasus.
Menurut Danny, mereka diberikan pelatihan kurang lebih 6 bulan di tempat khusus. Selain itu, mereka juga terus memantau Pindad. Tak jarang, mereka sangat ingin tahu dan mencontek senjata yang digunakan Kopassus.
"2 kelas karaben dan senapan Kopassus mendominasi peraihan medali," tambahnya.
Karena itu dia berharap, agar Pindad bisa mengupgrade pistol dan machine game. (JN)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 08 Desember 2014
Negara Tetangga ASEAN Minta Kopassus Latih Tim Regu Tembak Mereka
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Melatih menembak negara ASEAN adalah bagus demi menjaga persahabatan kawasan kecuali negara Malaysia. Krn negara tersebut bukanlah negara sahabat Indonesia yg sebenarnya. Mereka mencari celah2 utk menguasai wilayah2 NKRI tanpa berpikir budi baik Indonesia terhadap Malaysia. Malaysia bagai anak harimau..kalo belum bisa sesuatu seakan bagai anak manis yg baik dan patuh. Tapi kalo sdh mampu merasa sok hebat dan menguasai yg ajari sebelumnya. Negara maling itu seakan tanpa lelah mencari2 kesempatan utk menguasai wilayah2 NKRI. Jadi sangat tdk baik kedepannya kalo melatih dan ajari negara Maling tersebut dlm sgl bidang aplg dlm hal kemiliteran. Negara MALING jgn dikasi hati, krn lambat laun akan mengambil jantung Indonesia....SALAM NKRI.
BalasHapusWew,,
BalasHapusmelatih??? ....yg jelas jangan mau............. kalaupun terlanjur melatih minta bayaran selangit tapi tetep ilmunya jangan dikasihkan semua....bahaya... semoga panglima tdk salah mengambil tindakan
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusRI harus ambil keuntungan dri ini klo mau dilatih harus beli produk PINDAD,LAPAN,PTDI,PAL
Hapus