Pemerintah Indonesia dengan Malaysia sedang merundingkan penyelesaian isu perbatasan maritim yang berlangsung di Hotel Le Meridien Kota Kinabalu Negeri Sabah, Malaysia.
Melalui rilis yang disampaikan Konsul RI Tawau, Muhammad Soleh kepada ANTARA di Nunukan, Selasa malam mengungkapkan, pada perundingan tersebut pemerintah Indonesia diwakili Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi guna membicarakan penyelesaian berbagai hal terkait dengan isu-isu perbatasan maritim yang berkembang akhir-akhir ini.
Penyelesaian isu perbatasan maritim sangat penting antar kedua negara yang berbatasan itu, kata Menteri Luar Negeri Malaysia, Datuk Seri Anifah Aman ditirukan Muhammad Soleh tersebut.
Di sela-sela pertemuan Menteri Luar Negeri se Asean 2015 tersebut, Menteri Luar Negeri Indonesia dengan Malaysia, sebut Muhammad Soleh, melakukan pertemuan bilateral membicarakan berbagai hal berkaitan dengan hubungan dan kerjasama kedua negara bertetangga itu.
Ia juga menyatakan, pada pertemuan kedua Menteri Luar Negeri itu membicarakan masalah isu-isu kerjasama kedua negara serumpun yang saling menguntungkan sesuai kepentingan masing-masing.
Kemudian, pembicaraan keduanya juga berkaitan dengan penangkapan kapal-kapal nelayan Malaysia oleh pemerintah Indonesia akhir-akhir ini dan masalah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di negara itu.
Khusus untuk masalah TKI sendiri, Muhammad Soleh mengatakan, kedua Menteri Luar Negeri membahas soal rencana pemulangan secara sukarela oleh pemerintah Indonesia dan rencana lawatan Presiden RI, Joko Widodo pada 5-7 Februari 2015.
Muhammad Soleh menambahkan, Menteri Luar Negeri Malaysia juga mengharapkan adanya tindak lanjut dari pertemuan bilateral tersebut untuk menjalin kerjasama yang lebih baik dan saling menguntungkan bagi kedua negara. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 28 Januari 2015
Indonesia-Malaysia rundingkan isu perbatasan maritim
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
ngilmunya barat dipakek aja...kdang2 berguna...inteligen indo dukung aja anwar ibrahim kan cenderung friendly dg indonesia...kalo anwar jd presiden disana soal perbatasan jd mudah... trmasuk jg PNG dan timtim.....sapa tahu mau balik lg ntar kyak dulu...ngarep:)
BalasHapusheran semakin lama peta malaysia tambah besar aja , dulu di atlas cuma segaris putih kecil aja tapi sekarang makin berwarna, ini dia kurang nya bangsa indonesia yang cinta tanah air indonesia raya, semoga aja malaysia krisis moniter.
BalasHapusanak sekolah sekarang bingung jaman thn 80 dan jaman thn 2000 peta atlas berbedah, ayo indonesia jadi negara yang besar sebesar nya seperti benua , indonesia
BalasHapusGag ush anak sekolah gw yg dh kerja aja bingung baca tulisan elu
HapusGag ush anak sekolah gw yg dh kerja aja bingung baca tulisan elu
Hapusini dia nih yang gag sekolah asal kerja aj, mendingan ane bisa jadi dosen amik , dulu nda sekolah susah cari kerja sekarang mudah malah ada menteri sampai smp aja isu media jaman dulu mah di suruh tukang sapu jalan. tapi lebih peting kau cintailah tanah air mu indonesia raya
Hapusanak sekolah sekarang bingung jaman thn 80 dan jaman thn 2000 peta atlas berbedah, ayo indonesia jadi negara yang besar sebesar nya seperti benua , indonesia
BalasHapus