Sniper terbaik dunia asal Bandung, Tatang Koswara, meninggal karena serangan jantung, Selasa (3/3/2015) sekitar pukul 20.00 WIB. Istri almarhum, Tati Hayati, mengatakan, suaminya memiliki riwayat penyakit jantung. Almarhum pernah dioperasi pemasangan ring di jantungnya.
"Menurut dokter, Bapak meninggal terkena serangan jantung," ujar Tati di rumah duka, di daerah Kompleks TNI AL, Cibaduyut, Bandung, Rabu (4/3/2015).
Tati mengatakan, kegiatan suaminya sebulan terakhir lebih padat dari biasanya. Tamu silih berganti, di antaranya wawancara dengan berbagai media massa.
"Bapak kecapekan sekaligus begitu bahagia kayaknya, jadi penyakit jantungnya kambuh," ucap Tati.
Dari cerita Tati, Tatang bertolak dari Bandung menuju Jakarta pada Selasa (3/3/2015) pagi. Sesampainya di Jakarta, Tatang mengunjungi Mabes TNI AD dan dilanjutkan wawancara. Seusai itu, almarhum ke hotel untuk beristirahat dan persiapan untuk acara Hitam Putih yang disiarkansecara live di televisi.
"Jam 17, Bapak masih mencari makan sendiri. Setelah itu kami pergi ke Trans 7 untuk acara Hitam Putih," imbuhnya.
Saat diwawancara Dedi Corbuzier, Tatang sudah menunjukkan perbedaan. Napas almarhum terlihat tersengal dan kata-katanya kadang terbata. Namun, keluarga tidak menaruh curiga.
"Beres segmen pertama ada istirahat shalat maghrib. Bapak diajak ngobrol Dedi dan anak kami yang bungsu mengingatkan Bapak untuk meminum obat," ucapnya.
Tatang menunjukkan obat yang diminum ke anak bungsunya. Tak lama berselang, Tatang sesak napas dan pingsan. Dalam perjalanan ke rumah sakit, Tatang meninggal.
Almarhum meninggalkan istri dan empat orang anak. Rencananya, Tatang akan dimakamkan secara militer di TPU terdekat. Dalam wasiatnya, Tatang menolak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Padalarang.
"Bapak dapat jatah di Taman Makan Pahlawan Padalarang. Tapi kasihan kejauhan, jadinya dimakamkan di TPU terdekat saja," tutupnya.
Dimakamkan di Bandung
Penembak andal asal Indonesia, Tatang Koswara meninggal dunia pada Selasa (3/3) malam saat mengisi acara talk show "Hitam Putih" di salah satu stasiun televisi nasional, di Jakarta.
"Tadinya bapak mau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, tapi tidak jadi karena penuh. Jadinya dimakamkan di TPU dekat rumah," kata anak ketiga Tatang Koswara Tubagus Abdiyuda, di rumah duka di Bandung, Rabu.
Jenazah Tatang Koswara tiba di rumah duka di Jalan Sayuran, Kavling Lumba-Lumba Nomor 2 RT01 RW08 Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Badung, Jawa Barat, pada Rabu dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.
Menurut dia, saat mengisi acara tersebut ayahnya sempat merasakan sesak nafas usai jeda segmen pertama pada acara tersebut.
"Jadi setelah beberapa segmen, ada selingan artis cilik Alifa, ada polwan juga. Terus ketika masuk segmen bapak selanjutnya sudah terasa. Jantungnya sesak. Itu kejadiannya sekitar jam 19.00 atau 19.30 malam," kata dia.
Setelah itu, ayahnya langsung dibawa ke rumah sakit di kawasan Jakarta Selatan namun sayang nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Yuda menuturkan semasa hidupnya ayahnya tersebut dikenal sebagai sosok yang tegas, disiplin dan punya kemauan keras. Pangkat terakhir Tatang adalah pembantu letnan satu.
"Yang jelas bapak itu kedisiplinan militer di keluarga sangat terasa. Tapi dia adalah sosok ayah yang baik," kata Yuda sambil menetaskan air mata.
Rencananya Tatang Koswara (alm) yang lahir di Medan pada 16 Desember 1946 ini akan dimakamkan di TPU di belakang rumahnya.
Tatang Koswara meninggalkan seorang istri bernama Tati Hayati dan empat orang anak.
Berdasarkan penuturan putra ketiganya tersebut, Tatang Koswara semasa hidupnya pernah mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri di antaranya penghargaan Bintang Seroja karena beberapa kali melaksanakan misi militer di Timor Timur pada 1977-1978.
"Kalau dari luar negeri, almarhum bapak sempat menerima penghargaan dari Amerika Serikat. Cuma saya lupa namanya apa," kata dia. (Antara | Kompas)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 04 Maret 2015
Tatang Sang "Sniper Legendaris Indonesia" Meninggal Dunia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar