TNI memang memiliki beberapa pasukan elit yang bisa dibanggakan. Di antaranya adalah Kopassus, Satgultor-81, Taifib Marinir, Kopaska, Denjaka, Kopaskhas, dan Den Bravo dan lainnya. Kehebatan mereka pun sampai terdengar di penjuru dunia. Terakhir, dalam perayaan HUT TNI di Cilegon, Banten 5 Oktober lalu, beberapa kalangan menyebut bahwa Marinir TNI AL Stupid Crazy saat menerjunkan tank amfibinya LVT-7 dari darat ke laut.
Sebenarnya, bukan hanya marinir yang bisa disebut stupid crazy alias nekat dan gila. Tapi para pasukan elit TNI lainnya juga tergolong nekat dan gila. Salah satunya adalah Kopaska (Korps Pasukan Katak).
Pasukan katak adalah pasukan khusus milik TNI yang didirikan oleh Presiden Soekarno pada 31 Maret 1962. Pasukan ini memiliki motto Tan Hana Wighna Tan Sirna atau Tidak Ada Rintangan yang Tak Dapat Diatasi.
Tugas utama Kopaska adalah peledakan ataudemolisi bawah air. Termasuk juga sabotase/penyerangan rahasia kekapal lawan dan sabotase pangkalan musuh. Pasukan ini juga memiliki tugas penghancuran instalasi bawah air, pengintaian, mempersiapkan pantai pendaratan untuk operasi amfibi yang lebih besar. Serta, menjalankan operasi antiteror di laut.
Salah satu operasi legendaris Kopaska adalah saat beberapa personel mereka ditugaskan untuk mengamankan Blok Ambalat dari gangguan Malaysia.
Peristiwa itu diungkap dalam buku: Kopaska, Spesialis Pertempuran Laut Khusus yang diterbitkan untuk memperingati ulang tahunnya yang ke 50.
Pada 2005, hubungan Indonesia dan Malaysia memanas di Blok Ambalat. Indonesia sedang membangun mercusuar Karang Unarang yang terletak di titik terluar sebagai batas wilayah.
Tapi pembangunan itu terus diganggu oleh Tentara Laut Diraja Malaysia maupun Marine Police. Mereka terus bermanuver di dekat area pembangunan yang menimbulkan gelombang dan membuat pekerja kesusahan membangun mercusuar.
Nah pada 1 April 2005, dua kapal tentara Malaysia dan Marine Police Malaysia buang jangkar di dekat mercusuar.
Sebenarnya TNI sudah berusaha mengusir mereka dengan menggunakan kapal patroli TNI AL KRI Tedong Naga. Tapi usaha itu sia-sia dan Malaysia tetap saja “iseng”.
Akhirnya komandan kapal perang Indonesia meminta bantuan Kopaska yang sebenarnya sudah bersiaga di sana.
Adalah Serka Ismail yang diterjunkan untuk mengusir kapal Malaysia. Sebelum beraksi, Ismail meminta izin komandan Tim Kopaska Lettu Berny. Sang letnan pun mengizinkannya bergerak ke kapal Malaysia.
Syaratnya, Ismail tak membawa senjata agar tak terjadi kontak tembak.
Mendapat restu Ismail langsung memacu motor boat ke arah Malaysia bersama Serda Muhadi dan Kelasi Satu Yuli Sungkono. Motor boat itu melaju zigzag dengan kecepatan tinggi.
Benar saja, perhatian anak buah kapal (ABK) Malaysia tertuju pada motor boat personel Kopaska itu. Ternyata diam-diam Ismail melompat dan berenang senyap menuju kapal Malaysia.
Saat semua mata personel tentara Maaysia tertuju ke motor boat itu, Islamil sukses naik ke atas kapal tanpa diketahui siapapun. Tiba-tiba dia muncul sambil berteriak, “Di mana kapten kapal!”
Sang kapten kapal Malaysia itu pun keluar dan menemuinya. Setelah ditanya apa keperluan mereka buang jangkar di dekat pembangunan mercusuar, sang kapten menjawab normatif. Dia berkata hanya menjalankan perintah.
"Baiklah kalau begitu. Daerah ini adalah wilayah Indonesia. Setelah saya turun, segera pergi dari wilayah ini. Kalau tidak jangkar akan saya putuskan," sergah Ismail pada komandan kapal Malaysia.
Keberanian Ismail ternyata membuat ciut nyali pasukan Malaysia. Begitu Ismail lompat ke perahu karet, kapal pertama langsung angkat jangkar dan kabur dari Karang Unarang.
Tapi kapal kedua ogah pergi. Karena dihalang-halangi Ismail tak bisa naik ke kapal. Tak habis akal, dia menuju ke tali jangkar dan berteriak sambil menggoyang-goyangkan tali jangkar. "Kalau tidak pergi, tali jangkar ini saya ledakkan," ancamnya seperti dituliskan buku tersebut.
Akhirnya dua kapal Malaysia itu pergi. Ternyata kenekatan dan kegilaan tiga Kopaska itu bisa membuat nyali Malaysia ciut. (JPNN)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 12 Oktober 2015
Kopaska TNI AL Stupid Crazy, Serdadu Tetangga Pernah Merasakan Kegilaanya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
ini berita ulangan berapa kali yah
BalasHapusTidak.apa2 om. Ini memang patut dikenang. Suatu kebanggaan.
HapusBetulll..........mental gila seperti itu harus di ceritakan.. TNI ini ibarata kepalanya masyarakat indonesia. kalau kepalnya gila maka semua badan (masyarakatnya) juga gila. kalau Kepalanya Macan maka semuanya jadi macan Hidup TNI ku
BalasHapus