Kepala Staf TNI AD (Kasad), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, mengatakan sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) di lingkungan TNI AD perlu diganti, dan pembeliannya dilakukan bertahap. Alutsista yang akan dibeli tersebut dikaitkan dengan fungsi organisasi dalam sistem pertahanan dan keamanan yang dijalankan guna menjaga keutuhan NKRI.
"TNI AD mendapatkan anggaran 14 triliun rupiah untuk membeli dan menyempurnakan alutsista setelah mendapatkan persetujuan dari DPR," kata Kasad seusai meninjau alutsista Kodam I Bukit Barisan di Medan, Rabu (13/2).
Edhie mengungkapkan anggaran 14 triliun rupiah tersebut disetujui dan dialokasikan DPR untuk kepentingan pengadaan alutsista untuk saat ini. Namun, ia enggan menanggapi mengenai tingkat kecukupan anggaran tersebut untuk membeli dan menyempurnakan alutsista. "Kalau negara menyiapkan 14 triliun rupiah, saya harus mengamankan pada saat pengadaan 14 triliun rupiah," kata mantan Pangkostrad itu.
Ia mencontohkan pembelian tank Leopard, meriam, dan roket yang memiliki jarak tembak mencapai 100 km. "Bukan beratnya, tetapi jarak tembaknya bisa mencapai 100 km," kata Kasad didampingi Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen TNI Lodewijk F Paulus.
Pihaknya juga akan melengkapi alutsista bagian penerbangan TNI AD dengan membeli 24 helikopter jenis 412 dan sedang menegosiasikan 20 helikopter jenis black hawk. Jika pembelian alutsista tersebut telah direalisasikan, pihaknya akan mendistribusikannya ke berbagai satuan atau cadangan dari pusat yang siap untuk digerakkan sewaktu-waktu.
Namun, pendistribusian tersebut akan dilakukan secara bertahap disebabkan adanya daerah lain yang juga membutuhkan penyempurnaan alutsista.
Memotivasi Prajurit
Selain itu, Kasad memotivasi prajurit Komando Daerah Militer I Bukit Barisan untuk menjadi prajurit profesional dan tangguh. Motivasi tersebut disampaikan dalam dialog langsung dengan sekitar seribu prajurit dari berbagai satuan setelah defile pasukan di Makodam Bukit Barisan di Medan.
"Prajurit Kodam I Bukit Barisan harus mampu meningkatkan kemampuan untuk mampu menjadi personel yang profesional dalam menjalankan tugas," kata dia.
Selain itu, prajurit Kodam I Bukit Barisan harus siap menerima alutsista yang disediakan pemerintah. Dengan kemampuan yang baik serta kesiapan dalam menggunakan dan menerima alutsista yang ada, prajurit Kodam I Bukit Barisan akan lebih menjalankan tugasnya dalam menjaga keutuhan NKRI. "Prajurit harus profesional dan siap menerima alutsista agar lebih tangguh dan lebih hebat," kata dia.
Pada kesempatan itu, Kasad juga menjelaskan maksud kunjungannya, yakni melihat secara dekat kekuatan yang ada di Kodam I Bukit Barisan. Pihaknya ingin melihat langsung kesiapan prajurit Kodam I Bukit Barisan, keberadaan alutsista, dan kesiapan dalam penugasan ke depan.
Kunjungan tersebut juga telah dilakukan karena daerah lain untuk mengetahui kondisi dan kesiapan prajurit dalam menjalankan tugasnya sebagai penjaga keutuhan NKRI. "Makanya saya harus mengunjungi setiap Kodam," kata dia didampingi Asops Kasad, Mayjen TNI Dedi Kusnadi, dan Aspers Kasad, Mayjen TNI Sunindyo. (Koran Jakarta)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 14 Februari 2013
Moderniasasi Alutsista TNI AD dilakukan Secara Bertahap
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
makin mantap dan hebat indonesia raya ku begitu pun pabrikan pt, pindad tank anoa 6x6 sudah di gunakan oleh afrika, prance, brasil, italia, spanyol, nato, liga arab dan juga semoga pt pindad buat tank mbt bobot berat 64 ton yg kuat
BalasHapusbobot tank pindad gk perlu berat berat, yang penting persenjataannya setara dengan tank kelas berat
BalasHapusTrus rencana beli 8 buah apache-nya gimana ya?
BalasHapus