Jika tidak ada aral, tahun ini Lanud Gading, Playen digunakan sebagai pangkalan TNI AU. Pesawat latih dari Jogjakarta akan banyak beterbangan di sana. Masyarakat diminta menjaga keamanan aset negara tersebut. Kepala Dinas Operasi Lanud Adi Sucipto Kolonel Penerbangan Minggit Tribowo mengatakan persiapan operasionalisasi masih terus dilakukan. Sekarang, pihaknya tengah menunggu perlengkapan navigasi dari dinas perhubungan. Sebab pembangunan bandara ini hasil kerjasama TNI AU dan pemerintah daerah.
“Harapannya, kalau sudah selesai, tahun ini akan segera kami fungsikan,” katanya di sela memantau terjun payung Paskhas TNI AU di Lanud, Gading, Playen (14/2). Pemanfaatan Lanud Gading sebagai pangkalan TNI AU dengan pertimbangan Lanud Adi Sucipto sudah terlalu padat. Mengenai terjun payung, Minggit mengatakan pesertanya 52 penerjun Paskhas dan 11 tim Federasi Aero Sport Indonesia (Fasi) dibawa dengan pesawat Hercules. Selain menjajal pangkalan udara, terjun payung juga sekaligus mengenalkan kepada masyarakat bahwa ada fasilitas lapangan udara di Gading. “Kami berharap masyarakat menjaga kemananan karena ini merupakan aset yang kami kelola,” pintanya.
Terjun payung melibatkan penerjun statis dan penerjun freefall. Penerjun statis, begitu terjun dari pesawat parasutnya langsung mengembang. Teknik ini ditujukan untuk taktik militer, merebut pangkalan sehingga terjun tidak terlalu tinggi. “Kalau freefall, mengutaman kesenyapan supaya tidak diketahui musuh,” terangnya.
Atraksi langka di Gunungkidul itu menjadi tontonan masyarakat setempat. Tak hanya orang dewasa, nampak anak-anak antusias menyaksikan pertunjukan dari penerjun TNI AU. Salah seorang siswa SD Kanisius, Beji, Playen, Andi Agata mengaku senang dengan tontonan terjun payung. Dia datang dengan puluhan temannya sejak pukul 07.30.
Bahkan, saking cintanya dengan TNI AU, sejumlah pelajar SD berebut foto dengan para tentara. Menggunakan kamera ponsel, calon generasi penerus bangsa dari kota Gaplek asik berpose ala model. “Nanti akan saya tunjukkan kepada teman saya di rumah,” ucap pelajar yang lain sambil berlalu. (Radar Jogja)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
MEMBANGGAKAN TANAH AIR INDONESIA RAYA KU, SEBAGAI PERTAHANANAN DAN JUGA SANGAT MEMBANTU BILA ADA BENCANA ALAM, seperti sekarang ini terjadi bencana meteor jatuh di rusia , dengan kecepatan 30 km sangat di sesalkan karena tidak ada pertahan udara untuk menghentikan meteor jatuh, ini sebagai penomena alam yang merugikan bagi umat manusia di bumi ini, indonesia raya ku , nkh japan, rusia today, voa, indovision tv , sky satelit parabola tv indonesia
BalasHapus