Sebanyak 38 personel TNI mengikuti Seminar Operasi Khusus Melawan Terorisme (Special Operations Combating Terrorism Workshop), di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (29/4/2013).
Ke-38 personel terdiri dari 10 personel Angkatan Darat, 11 personel Angkatan Laut, 12 personel Angkatan Udara, empat personel Mabes TNI, dan satu personel Kementerian Pertahanan.
Seminar yang berlangsung pada 29 April-8 Mei 2013, dibuka oleh Paban II/Dik Spers TNI Kolonel Lek Hari Andy Atmoko, mewakili Asisten Personel (Aspers) Panglima TNI.
Instruktur berasal dari Joint Special Operation University (JSOU) USA dan dari George C Marshall Center Institute, Jerman. Program tersebut merupakan bantuan US Pacom di bawah lembaga Combating Terrorism Fellowship Programm (CTFP), yang telah disepakai pada September tahun lalu.
Aspers Panglima TNI dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kolonel Lek Hari Andy Atmoko mengatakan, TNI berpandangan bahwa ke depan semakin dibutuhkan lebih banyak ahli-ahli terorisme, untuk meningkatkan peran TNI dalam penanggulangan terorisme di dalam negeri.
Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan pandangan personel TNI terhadap tren dan isu-isu baru dalam penanggulangan terorisme. Juga, untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Kepada para peserta, Aspers Panglima TNI berpesan agar mengikuti seminar ini dengan serius dan bersungguh-sungguh, sehingga seluruh informasi yang diberikan oleh para instruktur bisa terserap dengan baik.
"Beranilah bertanya secara kritis, agar transfer pengetahuan dapat berjalan dengan baik," pintanya. (Tribun)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 29 April 2013
38 Anggota TNI Dilatih Operasi Khusus Melawan Terorisme
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar