Pesawat milik maskapai Susi Air jenis Pilatus dengan nomor lambung PK VVV ditembaki saat hendak mendarat di Bandara Mulia, Puncak Jaya, Papua, Selasa 7 Desember sekitar pukul 12.00 WIT. Insiden ini terjadi beberapa jam setelah penembakan terhadap warga sipil di Wuyuneri.
Informasi yang dihimpun, pesawat Susi Air ditembaki saat hendak mendarat di landasan Bandara Mulia, tepat di Pintu Angin di atas Distrik Kulirik lokasi tempat terjadinya penyerangan terhadap Pos Polisi. Namun, rentetan tembakan itu tidak mengenai pesawat.
Juru Bicara Polda Papua, Kombes Pujo Sulistyo, saat dikonfirmasi membenarkan adanya penembakan terhadap pesawat Susi Air. "Pesawat Susi Air ditembaki saat hendak mendarat di Bandara Mulia Puncak Jaya, tapi tidak ada tembakan yang mengenai pesawat," ucapnya.
Pesawat yang mengangkut berbagai bahan pokok itu terbang dari Nabire. Namun, karena ditembaki, pilot membawa kembali pesawat itu ke daerah awal. "Karena merasa bahaya, pesawat tidak mendarat dan kembali terbang ke Nabire," imbuhnya.
Pasca-penembakan, kata dia, pengamanan Bandara Mulia diperketat. Polisi dan TNI disiagakan di beberapa titik bandara.
Pelaku penembakan masih diselidiki. "Apakah ada keterkaitan dengan penyerangan Pos Polisi sebelumnya," ucapnya.
Sementara itu, pemilik Susi Air, Susi Puji Astuti, saat dikonfirmasi mengatakan, memang saat pesawat akan landing, ada tembak-tembakan di gunung. "Saya lagi di Austria. Dari laporan yang saya dapat, tembak-tembakan di gunung bukan di bandara, sehingga pesawat kami tidak apa-apa," ujar Susi melalui telepon selulernya. (VivaNews)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 07 Januari 2014
Pesawat Susi Air Ditembaki di Puncak Jaya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar