Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengingatkan pihak-pihak yang mempunyai agenda mengacaukan pelaksanaan Pemilihan Umum 2014 agar tidak meneruskan niatnya.
"Saya berharap tidak ada pihak yang mengganggu pemilu," kata Moeldoko usai menyerahkan dana tangung jawab sosial perusahaan (CSR) perdana perusahaan tambang Litha Group di Kampung Batu-Batu, Berau, Kalimantan Timur, Minggu.
Panglima TNI mengemukakan itu menjawab pertanyaan wartawan mengenai spekulasi yang dilempar sejumlah kalangan mengenai kemungkinan terjadi "chaos" atau kerusuhan terkait pemilu.
Menurut Moeldoko, kondusivitas harus dijaga sepanjang penyelenggaraan pemilu legislatif dan pemilu presiden.
"Jangan sampai bangsa ini memasuki kondisi point of no return seperti Arab Spring," katanya.
Arab Spring adalah istilah yang disematkan pada pergolakan di dunia Arab di mana rakyat melakukan pemberontakan untuk menjatuhkan pemimpinnya.
Pada kesempatan itu Panglima TNI juga kembali menegaskan kesiapan jajarannya untuk menjaga netralitas selama pemilu.
Menurut dia, netralitas TNI sudah disosialisasikan hingga jajaran prajurit tingkat bawah.
Sementara terkait penyerahan dana tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR), Moeldoko mengaku bersedia melakukan karena dana itu diberikan kepada masyarakat di sekitar lokasi tambang batu bara di daerah yang termasuk wilayah perbatasan.
Menurut Moeldoko, wilayah perbatasan perlu mendapat perhatian lebih, terutama terkait kesejahteraan warga, karena berpengaruh terhadap ketahanan nasional.
"Ketahanan nasional sulit terwujud kalau masih ada ketimpangan," katanya.
Ia pun meyakinkan kedatangannya bukan dalam konteks bisnis, apalagi bisnis TNIS.
"Saya yakinkan juga, ini bukan bisnis TNI. Kehadiran saya tak ada korelasi dengan bisnis. Ini daerah perbatasan, saya tak ragu, saya support investor di perbatasan," katanya. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 24 Maret 2014
Panglima TNI: jangan ganggu pemilu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar