Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, konteks dinamika politik nasional, dirinya meminta para Jenderal, Laksamana dan Marsekal untuk mengikuti dan berpedoman pada setiap statement yang Panglima TNI sampaikan di publik.
Selanjutnya didesiminasikan kepada seluruh prajurit, agar para perwira, serta seluruh prajurit tidak miskin informasi dan berbeda persepsi dalam menilai berita yang berkembang di media, khususnya tentang posisi TNI dalam Pemilu 2014.
Dalam kaitan tersebut, Panglima TNI menekankan dan menegaskan kepada seluruh para perwira bahwa netralitas TNI tidak bergeser sedikitpun, dan komando kendali TNI sepenuhnya berada di tangan Panglima TNI, sehingga tidak ada prajurit TNI yang blok-blokkan terhadap aliran-aliran politik apapun, sebagaimana isu yang berkembang di media massa baru-baru ini.
"Untuk itu, sekali lagi jaga soliditas dan jangan terpengaruh oleh provokasi-provokasi klasik, yang dimainkan oleh kelompok kepentingan tertentu, dan jaga kesiapsiagaan satuan sesuai tingkatan siaga yang telah ditetapkan," kata Moeldoko dalam upacara kenaikan pangkat 25 perwira tinggi di Ruang Hening Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Selasa (13/5/2014).
Dirinya menjelaskan, untuk perwira agar mengembangkan diri dan melahirkan kreativitas pencapaian pelaksanaan tugas, sesuai besaran tanggung jawab yang saat ini disandang.
Menurutnya, kreativitas itulah yang membedakan antara pemimpin dan manajer. Manajer bukan pemimpin, tetapi pemimpin memiliki kemampuan manajerial dalam mengembangkan peran, skill dan memiliki perspektif untuk mencapai keberhasilan tugas, serta memiliki integritas dan akseptabilitas terhadap semua lingkungan.
"Inilah ciri seorang prajurit yang dianugerahi kenaikan pangkat dan diangkat sebagai pemimpin," kata Moeldoko.
Oleh karena itu, Panglima TNI berharap kepada para Jenderal, Laksamana dan Marsekal untuk mengerahkan segala kemampuan tersebut, guna mewujudkan empat short cut kebijakan yang telah Panglima TNI tetapkan sejak dini, minimal bisa mewujudkan dua kebijakan di satuan masing-masing.
"Yaitu membangun interoperabilitas TNI dan upaya mengeliminasi ego sektoral, yang keduanya merupakan substansi paling esensi dari pembangunan kemampuan dan kekuatan TNI," katanya. (Tribun)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 15 Mei 2014
Jelang Pilpres Panglima TNI Minta Prajurit Jaga Soliditas dan Tak Terprovokasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar