Menko Maritim Indroyono Susilo memerintahkan kapal Baruna Jaya IV milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) RI ikut dengan tim gabungan mencari pesawat AirAsia QZ8501 yang dinyatakan hilang kontak sekitar pukul 07.24, Minggu (28/12) di sekitar perairan Pulau Belitung.
Kapal Baruna Jaya memiliki beberapa kecanggihan dan telah berhasil beberapa kali mendeteksi dan menemukan kapal dan pesawat yang tenggelam di dasar laut Indonesia. Seperti, Kapal Ferry Bahuga Jaya, yang tenggelam di Selat Sunda, 26 September 2012, akibat bertabrakan dengan Kapal Tanker Singapura. Dan Pesawat Boeing 737 AdamAir, yang jatuh di Selat Makassar, 2007, berhasil ditemukan dan Black Box berhasil diangkat ke permukaan laut.
Kapal Riset Baruna Jaya IV BPPT ini, dilengkapi dengan Multi-Beam Echo Sounder dan Side Scann Sonar.
Minggu sore, kapal Baruna Jaya telah berlayar dari Bojonegara, Banten menuju perairan Bangka-Belitung guna iku mencari posisi jatuhnya pesawat AirAsia.
Seperti diketahui, pesawat AirAsia QZ8501 jenis Airbus A320-200 yang terbang dari Surabaya menuju Singapura hilang kontak sejak sekitar pukul 7.00 WIB (Minggu, 28/12). Pesawat tersebut kemungkinan besar mengalami gangguan cuaca. Sebelum hilang dari radar ATC di Jakarta, pilot pesawat, Kapten Iriyanto, minta izin untuk mengubah arah pesawat demi menghindarkan awan tebal.
Pesawat membawa penumpang 155 orang dan kru sebanyak 7 orang, total di dalam pesawat 162 orang. Dengan rincian, Indonesia 155 orang, Korea Selatan 1 orang, Singapura 1 orang, Prancis 1 orang dan Malaysia 1 orang. (RMOL)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 29 Desember 2014
Kapal Canggih BPPT Baruna Jaya Ikut Mencari Pesawat AirAsia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar