KRI Frans Kaisiepo-368 yang mengemban tugas PBB untuk misi perdamaian di Lebanon selama 10 bulan, tiba kembali ke pangkalannya di Markas Komando Armada RI Kawasan Timur di Surabaya, Jawa Timur.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman di Surabaya, Kamis, menjelaskan kedatangan kapal perang itu disambut oleh Kepala Staf Koarmatim Laksma TNI Aan Kurnia mewakili Pangarmatim Laksda TNI Arie Henrycus Sembiring Meliala, Rabu (24/12).
Kapal yang dikomandani Letkol Laut (P) Ade Nanno Suwardi itu mengemban misi dalam Satgas Maritim TNI Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-F/UNIFIL (United Nation Interim Force in Lebanon) tahun 2014.
Menurut Kadispen Koarmatim, KRI Frans Kaisiepo yang bertolak dari Koarmatim, 21 Februari 2014, itu bergabung dengan kapal perang angkatan laut negara lainnya dalam Gugus Tugas Maritim (Maritime Task Force/MTF) di wilayah perairan Lebanon.
"Misi ini adalah untuk kedua kalinya yang diemban oleh KRI FKO-368 setelah sukses menjalankan misi yang sama pada tahun sebelumnya," katanya.
KRI Frans Kaisiepo-368 bertugas selama 10 bulan yakni dua bulan untuk pelayaran berangkat dan pulang serta delapan bulan berada di area operasi di Lebanon.
KRI Frans Kaisiepo dalam tugasnya membawa satu helikopter BO-105 dari Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) Juanda.
Satuan tugas terdiri atas 100 prajurit, yakni 88 prajurit awak kapal perang, pilot dan kru heli tujuh orang, perwira kesehatan (dokter), Kopaska, penyelam, perwira intelijen dan perwira penerangan masing-masing satu orang.
Selama pelaksanaan tugas di Lebanon, KRI Frans Kaisiepo berhasil mendapatkan beberapa penghargaan dari PBB, juga Satya Lencana Shanty Darma dari Presiden Republik Indonesia. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 26 Desember 2014
KRI Frans Kaisiepo tiba dari Lebanon setelah emban misi perdamaian
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar