Prajurit Intai Amfibi Marinir TNI AL bersama prajurit khusus Marinir AS (US Marsoc) berlatih menembak menggunakan senjata otomatis dan sniper di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jatim, Selasa.
Pada latihan bersama bersandi "Lantern Iron 15-5524" itu, mereka menggunakan beberapa jenis senjata. Untuk sniper menggunakan senjata AW, SG 550, Trovello, dan NTW, sedangkan untuk senjata otomatis senjata Ultimax 100 dan Barrat 50.
Materi menembak yang diberikan prajurit US MARSOC kepada prajurit Intai Amfibi Korps Marinir berupa teori di kelas dan praktik di lapangan tembak Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Korps Marinir Baluran.
Komandan Satgas Latihan Mayor Marinir Freddy Ardianzah yang meninjau latihan itu, mengatakan pada menembak sniper, materi meliputi sikap atau posisi saat menembak, cara mengatasi senjata bermasalah dan sasaran yang harus ditembak oleh petembak sniper.
"Selain itu, komunikasi antara petembak dengan observer, cara mengukur kecepatan angin, menentukan arah angin, mengatur elevasi senjata di jarak 100 meter, 200 meter, 300 meter, 400 meter, 500 meter dan 600 meter," ujarnya.
Untuk menembak dengan senjata otomatis, materinya meliputi sikap atau posisi saat menembak, menembak otomatis penuh, dan cara mengatasi senjata bermasalah atau macet.
Komandan satgas yang meninjau latihan didampingi oleh Perwira Seksi (Pasi) Operasi Kapten Marinir Aristoyudho tersebut, menjelaskan latihan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik dan taktik prajurit Taifib dalam menggunakan senjata sniper dan senjata otomatis.
Latihan bersama itu, telah dimulai sejak 19 Maret 2015 dengan materi keseluruhan, meliputi teori di kelas dan praktik di lapangan.
"Latihan dilaksanakan di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Korps Marinir Baluran untuk materi teori dan menembak, sedangkan untuk materi lainnya dilaksanakan di Pusat Latihan Tempur Lampon, Banyuwangi, dan akan berlangsung hingga 10 April 2015," ujarnya. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 25 Maret 2015
Marinir Indonesia-Amerika berlatih menembak senjata otomatis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar