Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu telah mengonfirmasi ketertarikannya untuk membeli pesawat Rusia Su-35, demikian disampaikan Direktur Rosoboronexport Sergei Goreslavsky dalam wawancara bersama RIA Novosti, 4/4/2015.
“Indonesia
kembali menunjukan ketertarikannya untuk membeli Su-35 bagi Angkatan
Udara Indonesia. Ini sekali lagi dikonfirmasi oleh menteri pertahanan
Indonesia saat pameran,” kata Goreslavsky. Goreslavsky merupakan salah
satu delegasi Rusia yang menghadiri pameran senjata LIMA 2015 di
Langkawi, Malaysia, pada akhir Maret lalu.
Berdasarkan keterangan
Goreslavsky, Indonesia juga tertarik pada helikopter Rusia, tank amfibi
Be-200 dan kapal selam nonnuklir Rusia proyek 636.
Sebelumnya,
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin telah menyampaikan
tawaran ini kepada Ryamizard pada pertengahan Januari lalu. Tawaran
tersebut sekaligus menindaklanjuti usulan serupa yang diajukan Presiden
Rusia Vladimir Putin kepada Presiden RI Joko Widodo dalam pertemuan
antara kedua pemimpin negara di KTT APEC di Beijing, Tiongkok pada
November 2014.
Di lain kesempatan, Kepala Staf Angkatan Udara
(KSAU) Marsekal Madya TNI Agus Supriatna menyampaikan Angkatan Udara
Indonesia hendak mengganti pesawat tempur Amerika F-5 dengan pesawat
tempur multifungsi Rusia generasi ke-4++ Su-35. Hal tersebut disampaikan
Agus Supriatna kepada kantor berita Antara, Februari lalu. TNI Angkatan
Udara (AU) Indonesia menilai pesawat Sukhoi Su-35 buatan Rusia memenuhi
spesifikasi untuk melengkapi kekuatan TNI AU.
Meski Indonesia
juga melirik pesawat tempur dari negara lain, Galuzin mengingatkan bahwa
untuk saat ini Su-35 merupakan pesawat tempur multifungsi terbaik di
dunia. Pesawat ini didesain untuk menghancurkan target udara dan darat
dalam segala cuaca dengan senjata peluru kendali maupun rudal tanpa
kendali.
Pesawat tempur Su-35 dilengkapi dengan radar jarak jauh
yang dapat mendeteksi musuh dengan radius hingga 400 kilometer. Selain
itu, pesawat ini memiliki dalam sistem navigasi yang sangat akurat serta
unggul dalam melakukan manuver. (RBTH)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 06 April 2015
Menhan Inginkan Jet Tempur SU-35 dan Kapal Selam Kilo Class
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Kalau Vietnam yang nota bene pertumbuhan ekonominya dibawah Indonesia mampu beli Alusista canggih dari Russia, kenapa Indonesia tdk mampu ? apakah sdh puas dengan belanja alusista bekas, kalau baru paling alusista kelas dua, pantas untuk memerangi OPM dan Santoso CS, TNI msh kesulitan, ingat kita menang sama GAM karena ada bencana Tsunami lo..kalau seandainya nggak ada Tsunami mungkin sampai sekarang msh bergejolak di Aceh, maka dari pengalaman itu,kalau kita ingin TNI kuat dan handal maka fasilitas tempur harus modern dan memadai peralatan alusistanya harus yang berkualitas dan kelas satu baik matra darat,laut dan udara dan kesejahteraan keluarga ( Istri dan anak ) seharusnya 100% ditanggung oleh negara, dengan harapan para prajurit tdk terbebani oleh kebutuhan keluarga sehingga para prajurit lebih konsen dan prefesional dalam tugasnya sebagai abdi negara yang siap tempur.
BalasHapusbetul pak...sm vietnam kt kalah,apalagi sm myanmar.liat kcrnya myanmar,buat baru senjatanya lgsg lengkap,kcr kita ga ada senjatanya.myanmar sdh bisa bikin fregat siluman,kita baru belajar bikin.vietnam punya 36 sukhoi 30/27,kita cm punya 16.kasian pak tentara kita
Hapussemoga rusia segera mengirimkan su 35 s ke indonesia, dan ksau membangun hanggar su 35 bm,
BalasHapustertarik trs pak...dr jamannya pak yusgiantoro tertarik trs,tp ga pernah kebeli.kasian tni,minta alutsista canggih dptnya kls 2 akhirnya,kualitasnya d bwh singapore,malaysia,ausie.indonesia sm myanmar dan vietnam aja klh.
BalasHapuskita terlalu banyak pukar pikir dijumlah jambleh, dkaji di teliti study banding pesawat,akhir nya dpt pesawat yg biasa sj..paling pesawat buatan ASU lg..sdh dikatakan klw ingin pesawat yg mumpuni beli sukhoi 35 atw ke F 50 faxfak, baru seimbang..klw msh buatan ASU wlw block 60,atw 70, spek nya pasti berbeda dan di kurangi..ingat embrgo pasti akan terulang lg cpt atw lambat..wlwpun asu sekrg sdg giat2 nya mendekati kita, dgn latihan2 militer...
BalasHapus