Tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja Presiden Joko Widodo masih rendah. Hal itu terlihat dari hasil survei yang dipaparkan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Kamis (9/7/2015) sore.
Secara keseluruhan, tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja Jokowi hanya 40,7 persen. Sementara itu, 55,7 persen masyarakat menyatakan tidak puas, dan 3,6 persen menyatakan tidak tahu.
"Ada dua hal yang membuat masyarakat tidak puas. Pertama, ekspektasi publik terlalu tinggi atau sangat tinggi. Kedua, Jokowi pada masa awal langsung menaikkan harga BBM, dan itu berdampak langsung di masyarakat," kata Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Kamis.
SMRC, kata dia, membandingkan kinerja Jokowi dengan dua periode masa awal pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada Juni 2005, tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja SBY mencapai 70 persen. Hanya 26 persen masyarakat menyatakan tidak puas, dan 4 persen masyarakat menyatakan tidak tahu.
"Sementara itu, pada Agustus 2010, kepuasan masyarakat atas kinerja SBY mencapai 66 persen. Hanya 32 persen yang menyatakan tidak puas," ujarnya.
Ia menjelaskan, tingginya kepuasan masyarakat atas kinerja SBY disebabkan oleh kondisi bahwa Ketua Umum Partai Demokrat itu tidak menaikkan harga BBM bersubsidi pada masa awal pemerintahannya. Selain itu, meski sempat terjadi kekisruhan pada tahun 2010 terkait Bank Century, SBY masih dapat mengendalikan situasi saat itu.
"Waktu itu, pertumbuhan ekonomi di atas enam persen. Jadi, meski ada kisruh politik, ekonomi stabil. Masyarakat kan kayak kita, kalau lapar apa-apa jadi marah, kalau kenyang ada masalah sedikit (tetap) oke," ujarnya.
Survei ini dilaksanakan pada 25 Mei-2 Juni 2015 terhadap 1.220 responden di 34 provinsi. Adapun metode yang digunakan multistage random sampling dengan tingkat margin of error 2,9 persen. (Kompas)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 10 Juli 2015
Ini Beda Tingkat Kepuasan Masyarakat di Pemerintahan Jokowi dengan SBY
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
semesti nya presiden jokowi bisa mengabil langka menguatkan rupiah menjadi 1 dolar satu rupiah atau mata , karena di jaman presiden soekarno saja bisa, perataan perekonomian masrakat indonesia dan dunia internasioal
BalasHapussemesti nya presiden jokowi bisa mengabil langka menguatkan rupiah menjadi 1 dolar satu rupiah atau mata uang negara asing lain , karena di jaman presiden soekarno saja bisa, perataan perekonomian masrakat indonesia dan dunia internasioal jadi imbasnya tidak ada negara adidaya atau maju semua sama rata,
BalasHapus