TNI AL menggelar apel komandan satuan (AKS) tahun 2016. KSAL Laksamana Ade Supandi yang memimpin acara pun meminta kepada perwiranya untuk menjadikan keamanan laut NKRI sebagai prioritas yang harus dijaga.
AKS kali ini digelar Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (30/1/2016). Sebanyak 359 peserta hadir yang terdiri dari para Perwira Tinggi (Pati) struktural TNI, komandan strata jabatan Kolonel sampai dengan strata jabatan Mayor di seluruh Kotama TNI AL, serta komandan dan pejabat di lingkungan TNI AL.
Kegiatan tahunan tersebut dilaksanakan untuk menyampaikan pokok-pokok kebijakan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) tahun 2016. Titik berat penyelanggaran AKS adalah agar terbentuknya satu persepsi tentanng tugas sekaligus memberikan pemahaman kepada seluruh Komandan Pangkalan dan Komandan Satuan Operasional tentang Kebijakan Pembinaan TNI Angkatan Laut dalam mengantisipasi tantangan tugas ke depan.
"Laksanakan gelar operasi secara efektif dan efisien, dengan prioritas ancaman pada wilayah perbatasan dan pengamanan sumber kekayaan alam di laut, karena keamanan laut wilayah yurisdiksi Indonesia adalah prioritas utama," demikian penekanan KSAL Laksamana Ade Supandi dalam acara AKS seperti tertulis dalam keterangan Puspen TNI yang diterima detikcom, Sabtu (30/1/2016).
Ade mengingatkan bahwa perwira di jajaran TNI AL harus mengerti masalah hukum di laut, khususnya yang berada di yuridiksi Indonesia. Dengan begitu, jika terjadi suatu pelanggaran maka prajurit TNI AL akan tahu harus berbuat apa dan berkoordinasi dengan siapa. Khususnya pelanggaran yang terkait dengan pelanggaran di wilayah-wilayah perbatasan dengan negara tetangga.
"Seorang perwira harus dibekali dan mengerti mengenai masalah hukum di laut, sehingga bisa cepat untuk mengambil tindakan, jadi tidak boleh buta sama sekali," kata Ade.
Dalam kesempatan tersebut, KSAL cukup menyentil para komandan satuan. Pasalnya masih ditemukan banyaknya pelanggaran disiplin dan hukum yang dilakukan oleh prajurit TNI AL. Ini kata Ade adalah karena kurangnya pengawasan oleh 'bapak buahnya'. Ia pun meminta agar jam komandan digiatkan secara rutin.
"Perlu pendekatan persuasif komandan kepada para anak buahnya, serta laksanakan pengendalian personil di jajaran masing-masing dan jam komandan agar terhindar dari kegiatan-kegiatan negatif, apalagi sampai terjebak masalah narkoba," tegas Ade.
"Itu semua bisa kita wujudkan apabila ada perhatian lebih dari Komandan atau bapak buah kepada anak buah, sehingga tercipta hubungan emosional yang baik," lanjut mantan Panglima Armatim tersebut.
Sementara itu menurut Kasubdispenum Dispenal, Kolonel Laut (P) Suradi Agung Slamet, tujuan diadakannya AKS adalah memberikan pembekalan atau pedoman kepada seluruh Komandan Satuan Operasional dan Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut. Yakni tentang kebijakan pemimpin serta menerima masukan satuan bawah terkait pelaksanaan tugas TNI AL.
"Untuk menyamakan persepsi dan pemahaman terhadap kebijakan-kebijakan pemimpin TNI AL dalam pembinaan dan pembangunan kekuatan ke dalam pelaksanaan tugas yang diemban oleh Komandan Satuan di lapangan, serta sebagai bahan masukan bagi pemimpin TNI Angkatan Laut dalam mengambil kebijakan dan keputusan terkait dengan penyelenggaraan AKS TNI AL TA 2016," jelas Suradi dalam keterangan yang sama.
Tahun 2016 merupakan tahun kedua dari Renstra bidang Pertahanan Negara TNI Angkatan Laut tahun 2015-2019. Tugas TNI AL sendiri adalah untuk melaksanakan pembangunan kekuatan, melaksanakan OMP dan OMSP sampai ke wilayah ZEEI.
"Itu sesuai dengan kebijakan pemimpin dan perubahan kebijakan nasional bidang pertahanan. Sehingga tugas yang harus diemban TNI AL tahun 2016 semakin kompleks dan dinamis," tuturnya.
Tugas-tugas tersebut di antaranya adalah meningkatkan kesiapan alutsista sampai kondisi siap tempur, meningkatkan kesiapan sarana prasarana pangkalan khususnya di Kepulauan Natuna dan Papua. Kemudian juga untuk meningkatkan kemampuan intelijen, kemampuan peperangan, kemampuan pertahanan siber (cyber deffense) serta meningkatkan kemampuan dukungan dalam menanggulangi bencana alam dan kecelakaan transportasi. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Minggu, 31 Januari 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar