Bandar narkoba jaringan internasional Freddy Budiman bakal diperiksa Mabes Polri terkait dugaan keterlibatannya dengan jaringan terorisme Negara Islam Irak Suriah (ISIS). Saat ini polisi sedang melakukan proses penyelidikan.
"Mungkin juga diperiksa. Yang ditangkap di Tangerang terlibat kasus pembunuhan saja. Begitu disatukan dengan mereka (terpidana teroris) jadi grup radikal," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan di kantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Jumat (22/1).
Anton berpendapat, seharusnya sel jaringan terorisme dipisahkan dengan narapidana lainnya. Hal itu untuk mencegah meluasnya pengaruh paham radikal yang dikembangkan pelaku teror di dalam penjara.
"Makanya harus dipisahkan. Bahaya jika disatukan. Harus sel khusus, sendiri-sendiri," kata Anton. "Perlu diisolasi dan pengawasan khusus sehingga tidak mengontaminasi orang-orang lain."
Namun, ia mengatakan kebijakan untuk mengisolasi tahanan terorisme merupakan kewenangan pihak lembaga pemasyarakatan, bukan otoritas kepolisian.
Anton pesimistis hal itu bisa diterapkan karena Indonesia masih kekurangan ruangan sel.
"Apakah kita mampu, kapasitas 20 saja diisi seratus," kata Anton.
Anton mengatakan, saat ini kepolisian belum bisa memastikan bahwa Freddy terlibat jaringan ISIS.
Dugaan Suplai Dana
Menurut Anton, ada kemungkinan bahwa aliran dana narkoba yang dipegang Freddy ikut disumbangkan untuk mendukung kegiatan ISIS.
"Itu bisa saja, karena mereka menghalalkan segala cara. Semua masih dalam penyelidikan," kata Anton.
Freddy Budiman merupakan terpidana mati bandar narkoba jaringan internasional, yang ditangkap karena ketauan menyelundupkan 1,4 juta pil ekstasi dari Tiongkok.
Dia kemudian mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang. Satu tahun kemudian, Freddy akhirnya dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat atas dakwaan menjadi otak penyelundupan.
Freddy kemudian dipindahkan ke Lapas Nusakambangan. Namun, kemudian Freddy ketahuan masih menjalankan bisnis narkotiknya. Bisnis itu dilakukan dari dalam penjara Cipinang.
Menurut keterangan Ditjen PAS Kemenkumham, Akbar Hadi, Freddy saat ini sudah dipindahkan ke Gunung Sindur.
"Sejak 2015 dipinjam Bareskrim namun belum kembali ke Nusakambangan," katanya.
Sumber CNN Indonesia menyebut Freddy telah dibaiat masuk ISIS untuk menyuplai dana sidang Abu Bakar Baasyir. Dia juga disebut dekat dengan Abdullah Sonata, yang ditangkap pada 6 Juli 2005 karena diduga menyembunyikan Noordin M Top. (CNN)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 25 Januari 2016
Mabes Polri Selidiki Dugaan Keterlibatan Freddy dalam ISIS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar